SINOPSIS MAHAPUTRA episode 316 (19 November 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 316 (19 November 2014) by. Sally Diandra Di kerajaan Bijolia, Badshah Khan meminta Ajabde untuk menyerah untuk menyelamatkan ibu dan adiknya, Ajabde kaget begitu melihat ibu dan adiknya sedang diacungi pedang oleh para prajurit Afghanistan, Ajabde segera turun dari balkon dan berjalan ke arah mereka “Lepaskan mereka ! Aku siap untuk menyerah !” ujar Ajabde lantang, Badshah Khan sangat menyukai sikap Ajabde sambil berkata “Kamu memang tidak punya pilihan lain, tuan putri Ajabde” ujar Badshah Khan “Tidak ada seorangpun yang mendukung kamu !” tepat pada saat itu tiba tiba Chetak muncul di istana Bijolia dan mulai menghajar prajurit Afghanistan dengan kakinya sambil meringkik dengan keras, Badshah Khan heran “Apa yang kuda gila itu lakukan disini ?” tanya Badshah Khan penasaran, Ajabde langsung mengambil kesempatan ini dengan bertarung dengan beberapa prajurit yang ada di depannya untuk menyelamatkan keluarganya, Ajabde membunuh beberapa prajurit itu sendirian, namun akhirnya Ajabde kembali tertangkap, Badshah Khan kembali terpesona oleh Jalwanya (cara bertarung) Ajabde “Lebih baik kamu hentikan pertarungan ini, tuan putri Ajabde” ejek Mansood, tak lama kemudian Fatta datang ke arah mereka “Fatta, selamatkan ibu dan Balwant” pinta Ajabde lantang, Fatta langsung turun dari kudanya dan mulai bertarung dengan para prajurit Afghanistan 

Sementara itu, di kuil tempat Pratap, Pratap merasa nyaman begitu mendengar nyanyian dari Meera Maa, tanpa terasa Pratap malah tertidur di dekat patung Dewa begitu mendengar lantunan suara Meera Maa yang begitu merdu, Meera Maa memperhatikan Pratap yang sedang tertidur sambil berkata “Aku akan membuatnya agar bisa merasa jelas dengan semua keragu raguan yang menyelimutinya selama ini dan bisa melangkah ke masa depan yang lebih baik yaitu menuju ke Ajabde” ujar Meera Maa sambil memberikan restunya pada Pratap “Aku yakin dia pasti akan melakukan Rajdharmanya” Meera Maa membelai kepala Pratap dengan lembut, kemudian berjalan mundur perlahan lahan dan menghilang bersama angin yang membawanya pergi, Pratap langsung bangun dan menyadari dirinya sendirian di kuil tersebut, Pratap mencoba mencari cari Meera Maa namun nihil, kuil itu tetap sepi, 

Pada saat yang bersamaan Badshah Khan yang merasa geram melihat kemenangan Fatta yang mampu melumpuhkan prajuritnya segera menyerang Fatta dari belakang, sementara itu Chetak mulai di ikat oleh para prajurit Afghanistan dan mereka mencoba menguasi Chetak namun Chetak terus menerus meringkik keras sambil mengangkat kaki depannya, sedangkan Fatta mulai jatuh pingsan di tanah setelah di hajar habis habisan oleh Badshah Khan dan anak buahnya “Kamu pasti tidak bisa menghadapi aku yang seorang petarung terbaik !” Fatta langsung terjatuh dan tidak sadarkan dan jatuh di tanah, Ajabde panik dan segera menghampiri Fatta “Fatta, buka matamu ! Buka matamu, Fatta !” ujar Ajabde sambil mengguncang guncangkan badan Fatta “Dia itu masih hidup, tenang saja ! Tapi kamu harus ikut denganku sekarang !” ujar Badshah Khan “Aku ini seorang Rajput dan akan memilih lebih baik mati dari pada menjadi budak kalian !” ujar Ajabde sambil hendak masuk ke dalam istana namun tiba tiba saja sebuah jaring menutupi tubuh Ajabde, Badshah Khan telah menjebaknya “Kamu akan tetap hidup sampai dia datang untuk mati di tendaku !” ujar Badshah Khan senang, tak lama kemudian Ajabde di letakkan di dalam sebuah sangkar besar dan mereka membawanya pergi, Ratu Hansa Bai dan Balwant sangat sedih ketika melihat Ajabde di bawa pergi oleh prajurit Afghanistan, 

Sementara Fatta membuka matanya dan melihat Ajabde dibawa pergi, sedangkan Chetak berhasil memutuskan tali yang mengikatnya dan berlari sekencang mungkin, sambil menahan sakit, Fatta menyebut nama Pratap “Pangeran Pratap” saat itu Chetak mendengar suara Fatta dan segera menghampiri Fatta yang masih masih terkapar tidak berdaya di tanah, ketika melihat Chetak, Fatta segera mendekati kuda putih tersebut sambil berkata “Kamu harus membawa aku menemukan pangeran Pratap karena aku sudah tidak kuat lagi” ujar Fatta sambil tertatih tatih naik ke atas punggung Chetak “Ayooo, teman kita pergi sekarang juga !” Chetak segera menuruti permintaan Fatta 

Di kuil tempat Pratap berada, Pratap berterima kasih pada Meera Maa karena telah menyelematkan dirinya dari suatu jalan yang salah “Tugasku adalah untuk negaraku dan sekarang aku tidak akan membiarkan siapapun mempengaruhi aku” ujar Pratap kemudian meminta restu pada Dewa, tepat pada saat itu Chetak datang ketempat Pratap sambil membawa Fatta yang terbaring di punggungnya dengan luka yang bersimbah darah, Pratap kaget begitu melihat Fatta yang terluka “Fatta, siapa yang melakukan ini semua padamu ?” dengan terbata bata sambil menahan rasa sakitnya, Fatta berkata “Afghanistan telah menyerang Bijolia dan Badshah Khan telah membawa kakak pergi bersamanya, kamu harus menyelamatkan kehormatan Bijolia, pangeran !” tiba tiba Fatta pingsan tidak sadarkan diri, Pratap melihat tangannya sendiri bersimbah darah Fatta, Pratap segera menggendong Fatta dan dibaringkannya Fatta di kuil, 

Pratap melihat luka luka yang terdapat di tubuh Fatta, Pratap segera berlari masuk ke dalam hutan dan kembali lagi dengan beberapa daun daunan obat obatan kemudian menumbuknya dan mengoleskannya di luka Fatta yang terdapat di kedua pipi dan punggungnya “Darahmu akan berhenti mengalir sekarang dan aku akan membawamu ke Bijolia” ujar Pratap, sebelum membawa Fatta, Pratap berdoa pada Dewa “Yaa Dewa, aku mohon bimbinglah aku untuk menyelamatkan Fatta dan Ajabde” kemudian Pratap berteriak teriak meminta bantuan siapa tahu ada orang disekitar sana yang bisa membantunya, namun tidak ada siapapun disana, hanya Chetak yang meringkik berulang kali, Pratap baru menyadari keberadaan kuda putih itu “Apakah kuda ini bisa membawa Fatta ke tempat yang aman karena aku tidak mau kehilangan Fatta” ujar Pratap, Chetak pun meringkik keras, tak lama kemudian Pratap meletakkan Fatta di punggung Chetak dan memintanya untuk berlari sangat cepat dan membawa Fatta ke tempat yang aman “Kamu harus bisa menjaga kepercayaanku ! Sekarang pergilah !” Chetak segera berlalu meninggalkan Pratap dan Pratap memutuskan untuk mencari orang orang Afghanistan itu SINOPSIS MAHAPUTRA episode 317 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top