SINOPSIS VEERA episode 39 (20 Desember 2012) by. Sally Diandra
Hari itu Ranvi akhirnya memutuskan untuk pergi ke kota, Ranvi berdoa pada Tuhan untuk menjaga Veera sementara dia pergi ke kota, sementra itu di rumah Baldev, ayah Baldev mulai menasehati Baldev “Baldev, bicaralah dengan adikmu dengan penuh kasih sayang dan lembut, paling tidak untuk hari ini” pinta ayah Baldev, namun Gunjan, adik Baldev mengeluh ke ayahnya tentang hadiah yang diberikan oleh Baldev yaitu hanya sebuah pena “Baldev, kamu mengatakan pada ayah kalau kamu butuh uang 100 rupee untuk membelikan hadiah yang bagus untuk adikmu ? Lalu apa ini ?” tanya ayah Baldev geram “Ayah, harga pena itu 100 rupee” bela Baldev “Bohong ! Bukan, ayah ,,, pena ini harganya cuma 5 rupee bukan 100 !” sela Gunjan “Gunjan ! Sudah diam kamu ! Kamu selalu saja membuat masalah dengan kakakmu !” timpal ibu Baldev, Gunjan sangat kesal karena ibunya selalu membela Baldev, Gunjan segera menaruh tinta pena itu di baju Baldev, Baldev murka, di rebutnya pena tersebut dari adiknya dan langsung membuangnya menjauh, ibu Baldev mengeluh karena mereka (suami & anak perempuannya) bahkan tidak membiarkan Baldev untuk makan terlebih dulu
Pada saat yang bersamaan, Ratan sedang mempersiapkan makanan, bibi Moti datang dan mengabarkan kalau dirinya tidak menemukan Ranvi dan Veera di desa “Aku bahkan sudah bertanya pada semua orang yang aku jumpai tapi tidak ada seorangpun yang tahu dimana mereka berada, Ratan” ujar bibi Moti, tiba tiba Veera datang dan memanggil ibunya berulang kali “Ibuuuu ,,, ibuuu ,,, ibuu,,,” namun Ratan tidak merespon sama sekali “Ibu, dimana aku bisa membuat makanan untuk kak Ranvi ? Aku ingin membuatkan Paratha untuk kak Ranvi” Veera terus mendesak “Veera, kan bibi sudah bilang dari tadi, kalau kamu baru diijinkan untuk melakukan hal ini kalau kamu sudah besar nanti” sela bibi Moti “Tapi tadi ibu bilang, aku boleh memasak kalau celenganku sudah penuh, sekarang celenganku sudah penuh, bibi” ujar Veera sambil menunjukkan celengennya ke arah bibi Moti, bibi Moti dan Ratan bingung, tepat pada saat itu Ranvi datang dan memanggil manggil nama Veera dengan keras “Veeraaa ! Veeraaa !!!” namun Veera masih bersikeras ingin masak Paratha “Ibu, bolehkah aku memasak Paratha sekarang ?”, “Veera, katakan pada bibi, dari mana kamu mendapatkan uang untuk memenuhi celenganmu itu ?” desak bibi Moti “Iya Veera, katakan darimana kamu mendapatkannya ?” timpal Ratan “Apakah kamu mendapatkannya dengan cara meminta minta pada seluruh warga desa ?” tanya Ratan kesal “Bukan, tapi kak Ranvi yang memberikan padaku” Ranvi yang saat itu sudah ada disana jadi bingung
“Ranvi, jelaskan pada ibu, bagaimana kamu mendapatkan uang ini ?” bibi Moti mencoba menyela pembicaraan mereka “Ratan, aku yakin, dia pasti mendapatkannya dari celengannya, dia kan sudah menabungnya selama bertahun tahun, iya kan ? Ayoo Ranvi, kamu masuk ke dalam sana” ujar bibi Moti “Nah, sekarang Ratan, coba kamu ajari Veera membuat Paratha” kemudian Veera mengikatkan dupattanya seperti yang biasa di lakukan oleh Ratan ketika hendak pergi ke ladang dengan mengikatkannya di pinggang, bibi Moti dan Ratan terkejut melihat apa yang telah dilakukan oleh Veera “Bibi, lihat, aku sudah persis seperti ibu kan ?” ujar Veera kemudian tanpa basa basi Veera segera menghambur ke pangkuan Ratan, Ratan kaget dan tidak menyukai sikap Veera, Ratan segera meninggalkan mereka begitu saja, bibi Moti yang tahu perasaan Ratan, mencoba mencairkan suasana, bibi Moti segera mencontohkan cara membuat Paratha ke Veera, Veera yang sedari tadi hanya melihat saja tiba tiba menghentikan kegiatan bibi Moti “Sudah, sudah, sudah bibi ,,, bibi hentikan, aku saja yang buat, aku sudah tahu cara membuatnya, aku akan membuatnya sendiri” pinta Veera, bibi Moti teringat ketika dulu Ranvi juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Veera saat ini, yang selalu ingin melakukan sesuatu sendiri,
Tak lama kemudian Veera membuat Paratha sementara bibi Moti memberikan instruksi padanya
Setelah semuanya selesai, Veera memasuki kamar Ranvi sambil membawakan roti Paratha yang sedikit gosong dan makanan pendampingnya, Ratan juga melihatnya, Ranvi yang melihat roti itu sedikit gosong langsung teringat bagaimana dulu ayahnya juga membuatkan roti yang gosong untuknya “Ranvi, letakkan piring itu disamping karena ibu akan membuatkan Nasta untuk kamu” ujar Ratan, tadinya Ranvi hendak mengatakan kalau Veera telah membuatkan Paratha ini untuknya dengan penuh cinta jadi Ranvi hanya akan memakan Paratha ini saja, namun Ranvi tidak jadi mengatakan hal itu karena takut akan melukai perasaan ibunya “Ibu, aku jadi ingat ketika ayah membuatkan aku Paratha, Parathanya sama seperti yang dibuat Veera ini, sama sama gosong” Ratan terharu mendengarnya, kemudian Ratan berlalu meninggalkan mereka berdua, Ranvi dan Veera segera memakan Paratha itu dengan riang gembira, kemudian Ranvi menunjukkan mainan peralatan masak yang dibelinya untuk Veera, Veera sangat senang sekali menerima, kemudian Ranvi menggambarkan sebuah kumis di wajah Veera, mereka berdua tertawa bersama sama
Bibi Moti bersama Ranvi dan Veera sedang berada di kamar, Veera ingin menunjukkan celengannya pada teman temannya, ketika Veera hendak pergi, bibi Moti langsung mencegahnya “Heiii Veera, kamu ini terlihat seperti hantu, ayoo sini ,,, bibi akan menyisir rambutmu” goda bibi Moti, Ranvi yang tidak terima dengan ucapan bibi Moti mulai protes ke bibi Moti “Bibi, kenapa bibi mengatai Veera itu seperti hantu ?”, “Iyaa, iyaa Ranvi ,,, bibi minta maaf, kamu tahu Veera kalau kamu itu adalah seorang putri raja menurut kakakmu itu” ujar bibi Moti, kemudian Veera mendekati bibi Moti dengan membawa sebuah sisir tapi duduk di sebelah Ranvi dan berkata “Aku tidak suka cara bibi Moti menyisir rambutku, aku lebih suka kalau kak Ranvi yang menyisir, kak Ranvi selalu melakukan yang terbaik” bibi Moti merasa kesal dengan kedua kakak beradik ini yang tertawa terbahak bahak padanya namun bibi Moti melihat mereka dengan penuh cinta
Sementara itu Ratan sedang berada di dalam kamarnya dan melihat sebuah amplop dan bertanya pada bibi Moti tentang amplop tersebut, bibi Moti juga tidak tahu apa apa, Ratan segera membaca surat itu dan langsung khawatir begitu selesai membacanya, karena surat itu berisi tentang beberapa pekerjaan administrasi yang biasanya hanya Sampooran yang melakukannya, bibi Moti kemudian menyarankan Ratan agar meminta bantuan Kartar “Bagaimana kalau kamu pergi ke rumah Kartar ? Karena aku yakin, dia pasti akan membantu kamu” Ratan akhirnya menerima saran bibi Moti dan siap siap untuk pergi ke rumah Kartar “Aku pergi dulu, kak ,,, tolong jaga Ranvi dan Veera” pinta Ratan
Ranvi dan Veera sedang berada di dalam kamar, Ranvi melihat mainan masak masakan milik Veera “Kakak, kenapa celengan kakak pecah ?”, “Kakak memang sengaja memecahnya untuk membelikan mainan masak masakkan buat kamu” mendengar hal ini Veera jadi merasa sedih “Kalau begitu, kakak simpan saja celenganku ini untuk kakak”, “Tidak, Veera ,,, celengan ini punya kamu” Ranvi segera menolaknya, saat itu bibi Moti menghampiri mereka berdua dan menegur Ranvi yang mulai tidak konsentrasi pada pelajarannya “Aku tidak suka belajar, bibi ,,, aku selalu memikirkan tentang Veera karena aku sangat peduli sama Veera” ujar Ranvi “Sudah lebih baik kamu pergi ke rumah temanmu, untuk membantu kamu dalam belajar” pinta bibi Moti “Veera, ayoo ikut !” ajak Ranvi namun bibi Moti langsung mencegahnya dan berkata “Ranvi, Veera tidak akan ikut denganmu, kamu tidak bisa bertemu dengan Veera sampai kamu selesai mengerjakan PR mu !” ujar bibi Moti
SINOPSIS VEERA episode 40 by. Sally Diandra