SINOPSIS MAHAPUTRA episode 297 part. 1 (16 Oktober 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 297 part. 1 (16 Oktober 2014) by. Sally Diandra Masih di tempat Pratap dan Ajabde, dengan marah sambil mengacungkan pedangnya kearah Pratap, Ajabde berkata “Rajamu telah melakukan tindakan yang salah dengan mencoba membunuh pembawa pesan dari Bijolia ! Kalian akan membayar mahal akan hal ini !” ujar Ajabde sambil terus menatap Pratap dan berjalan mundur ke arah kudanya, Chakrapani meminta Pratap untuk melakukan sesuatu tapi dengan bahasa tubuhnya Pratap memberikan tanda kalau dirinya tidak akan melakukan apa apa, Chakrapani merasa heran, tak lama kemudian Ajabde sudah menunggangi kudanya dan meninggalkan mereka bersama prajuritnya, sepeninggal Ajabde, Chakrapani merasa kecewa dengan Pratap karena Pratap tidak mengajak perempuan tadi bertarung “Kamu ini adalah seorang ksatria hebat tapi kenapa kamu tidak melakukan apa apa sementara gadis tadi terus menerus menyerang kamu ? Dan kamu membiarkannya pergi begitu saja, kenapa ?” Pratap hanya diam saja sambil mengalihkan pembicaraan kalau dirinya harus segera mencapai Bijolia dimana masalah Bijolia bisa mereka ketahui melewati gadis itu “Aku harus menemukan Fatta dan gadis itu yang bisa menjadi kunci yang bisa kita pegang untuk mengatasi masalah di Bijolia, kita harus mencari tahu apa yang telah terjadi disana ketika ksatria yang sangat loyal pada Mewar harus bertarung dengan Mewar itu sendiri” ujar Pratap penasaran “Tapi gadis petarung itu tidak akan membiarkan kita memasuki Bijolia, pangeran ,,, karena dia fikir kita berdua ini telah benar benar membunuh saudaranya” Chakrapani merasa cemas, namun Pratap hanya tersenyum “Aku yakin kita akan menemukan sebuah cara, Chakrapani !” ujar Pratap mantap 

Dalam perjalanan Ajabde merasa mendengar langkah kuda berderap dibelakang mereka “Prajurit, bawa Fatta ke tabib istana sekarang juga, pergilah !” Ajabde bisa merasakan kalau Pratap dan Chakrapani sedang mengikuti mereka dibelakang, Ajabde kemudian menyuruh kaki tangannya yang perempuan dan prajurit yang tersisa untuk memastikan kedua musuh mereka itu tidak bisa memasuki Bijolia, tak lama kemudian mereka berpencar ke arah yang berbeda sementara Ajabde meneruskan perjalanannya sendiri, pada saat yang bersamaan Chakrapani dan Pratap masih melanjutkan perjalanan mereka sambil menunggangi kuda mereka masing masing, Chakrapani mengira kalau kuda kuda mereka adalah kuda yang terbaik karena mereka sama sekali belum istirahat meskipun setelah menyusuri semua jalan, namun Pratap menolaknya “Aku memang belum mendapatkan mereka tapi aku yakin, suatu saat nanti aku pasti akan bisa menemukan mereka segera !” ujar Pratap sambil membayangkan seekor kuda putih yang surainya yang memanjang, 

Tak terasa akhirnya Pratap dan Chakrapani memasuki rute di dalam hutan, Chakrapani merasa aneh karena sebenarnya mertua mereka berdua berasal dari Bijolia “Pangeran Pratap, seharusnya kita berdua pergi ke Bijolia secara baik baik maka kita berdua akan disambut dengan baik juga” ujar Chakrapani “Bijolia adalah sebuah kota dimana aku akan berusaha menstabilkan suasana disini, kamu bisa saja memikirkan dirimu sendiri, Chakrapani” tiba tiba mereka berdua melihat ada sebuah Pagdi yang tergeletak di tanah, Pratap dan Chakrapani merasa penasaran dengan Pagdi tersebut, Pratap segera turun dari kudanya, Chakrapani mengikutinya dibelakang, mereka juga melihat sebuah belati yang berdarah yang terletak didekat Pagdi namun tiba tiba mereka masuk ke dalam perangkap dan tertarik hingga keatas dan bergelantungan di dalam jaring diatas pohon 

Tepat pada saat itu Ajabde dan pasukannya datang kesana dan melihat Pratap dan Chakrapani yang bergelantungan di atas pohon “Aku mohon, tolonglah kami, lepaskan kami, kami telah membantu Fatta” Chakrapani terus menerus memohon meminta tolong, sementara Pratap hanya diam saja, Ajabde belum percaya sepenuhnya pada mereka berdua “Apa kamu bilang ? Kamu bilang membantu dia dengan menyerang dia dengan sebuah pedang ?” Pratap menatap tajam kearahnya, 

Chakrapani langsung menyalahkan Pratap “Aku bahkan telah berusaha untuk menghentikan temanku ini tapi gagal” ujar Chakrapani memelas “Tadinya aku berfikir untuk membebaskan kamu tapi ternyata kamu tidak setia juga pada temanmu sendiri dalam situasi seperti ini” sindir Ajabde “Kalau begitu kamu bisa membebaskan temanku ini jika kamu mengkhawatirkan temanku” namun Ajabde menolak usulan Chakrapani “Aku tidak khawatir padanya, tapi demi harga diriku, Chittor telah melupakan semua rasa hormat itu hari ini” ujar Ajabde kemudian mengajak semua prajuritnya pulang dan meninggalkan mereka berdua bergelantungan di atas pohon, Pratap memperhatikan kedua bola mata Ajabde tajam, Ajabde kemudian pergi dari sana bersama sama kuda kuda yang ditunggangi oleh Chakrapani dan Pratap tadi, Chakrapani berusaha untuk meminta agar kuda kuda mereka agar tidak dibawa oleh Ajabde, namun Ajabde tidak menggubris teriakan Chakrapani, sementara pada saat itu Fatta akhirnya sampai di rumah tabib istana, semua orang merasa khawatir melihat kondisinya dalam keadaan seperti ini 
 
Di kerajaan Mewar, Ratu Veer Bai sedang menyuapi makanan untuk Chand tapi gagal, rupanya Chand sangat sedih dan kecewa karena Dada Bhai-nya (Pratap) pergi ke Bijolia tanpa menemuinya terlebih dahulu, Ratu Veer Bhai berusaha untuk membujuk Chand dengan sebuah hadiah Chand tidak mau menerima “Bagaimana jika aku mengatakan padamu kalau kakakmu itu akan membawa seorang kakak perempuan yang sangat cantik buat kamu dari Bijolia ?” Chand sangat senang mendengarnya sambil tersenyum bahagia, kemudian Ratu Veer Bai menceritakan soal Ajabde pada Chand, Ratu Veer Bai benar benar memuji Ajabde sepenuh hatinya, 

Pada saat yang bersamaan Ajabde memasuki kerajaan Bijolia, semua orang bertanya pada Ajabde tentang keadaan Fatta “Tuan putri, apakah Chittor melakukan ini semua pada Fatta ? Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang ? Aku yakin semua khayalanmu itu sudah jelas sekarang, tuan putri !” Ajabde kemudian memerintah prajuritnya untuk meningkatkan keamanan “Aku tidak ingin siapapun memasuki Bijolia tanpa ijin dariku !” ujar Ajabde lantang “Tunggulah beberapa waktu dan percayalah pada tuan putri Ajabde ! Dia pasti akan mengumumkan keputusannya segera ! Yakinlah padanya !” ujar kaki tangan Ajabde, semua orang mengangguk menyetujuinya SINOPSIS MAHAPUTRA episode 297 part. 2 (16 Oktober 2014) by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top