SINOPSIS MAHAPUTRA episode 293 part. 3 (10 Oktober 2014) by. Sally Diandra
Di kerajaan Bijolia, Ajabde dan Saubhagyawati sedang membuat persiapan untuk pemujaan, Ajabde melihat Saubhagyawati sedang membuat sebuah Prasad yang istimewa kali ini, Saubhagyawati langsung menggoda Ajabde “Seharusnya ada sesuatu yang special hari ini karena kamu telah meminta untuk dibuatkan Prasad (makanan persembahan) yang istimewa hari ini” Ajabde menyetujui ucapan Saubhagyawati “Aku telah mengirimkan sebuah pesan untuk pangeran Pratap untuk kebaikan Bijolia, aku berharap dia akan memperhatikannya kali ini dan mengirimkan bala bantuan untuk kita atau masalah lain akan tumbuh semakin besar nantinya, ini benar benar akan menjadi sangat sulit untuk kita untuk mengurusnya, jadi hari ini adalah hari yang special jika kita memikirkan tentang hal itu” ujar Ajabde penuh harap “Tuan putri, apakah kamu tidak mempunyai hal yang lain dalam benakmu ? Apakah kamu tidak mempunyai keinginan yang lain dari kedatangan Fatta ke Chittor ?” Ajabde langsung membalikkan badannya membelakangi pelayan setianya itu “Aku harap kamu bisa menerimanya, tuan putri ,,, aku yakin kamu masih berharap suatu saat nanti pangeran Pratap akan datang kesini juga jika misi ini berhasil” Ajabde hanya terdiam dan mulai nampak khawatir “Aku merasa kita bisa menghadapi semua penderitaan ini tapi tetap selalu ada sebuah harapan, hati kita mengatakan tidak akan terjadi tapi harapan kita berkata kalau sesuatu pasti akan terjadi” Saubhagyawati menyarankan Ajabde untuk melawannya “Kepercayaan akan sirna ketika sebuah keinginan atau harapan juga sirna, tuan putri” Ajabde tahu mengenai hal itu tapi hatinya masih bertanya tanya tentang bagaimana hati mereka berdua
Di kerajaan Mewar, pada acara pembakaran patung Rahwana, Chand Kanwar kembali merasa ketakutan, Pratap ingin agar Chand ikut bersama dirinya membakar patung Rahwana tersebut “Chand, semua ketakutanmu akan hilang ketika kamu melihat aku melesatkan anak panahku ke patung Ravan (Rahwana) itu” Chand menolaknya tapi Pratap telah memutuskan untuk mengajaknya bersamanya “Rani Ma, bolehkah aku mengajak Chand untuk ikut bersamaku ?” Ratu Bhatyani tidak merasa keberatan, begitu pula Raja Udai Singh, sedangkan Jagmal juga ingin ikut bersama sama Pratap, Chand nampak tidak suka “Chand, kali ini kakakmu Jagmal tidak akan membuat masalah denganmu sama sekali” Chand masih terlihat sangat gelisah tapi Jagmal berupaya untuk berjanji padanya untuk tidak membuat masalah dengannya, semua orang kembali mengelu elukan nama Pratap ketika mereka bertiga, Pratap, Jagmal dan Chand berjalan ke depan untuk membakar patung Rahwana,
Sementara itu Fatta sudah tidak bisa bersabar lagi untuk menunggu namun kembali dirinya teringat akan kata kata Ajabde, sebenarnya Fatta benar benar tidak ingin pergi kesana dan melawan apapun yang Ajabde katakan sambil menggerutu pada dirinya sendiri, laki laki yang sama memperhatikan dirinya dimana Fatta mulai ngobrol dengan dirinya sendiri, Fatta kaget ketika kata kata Ajabde mulai berhenti bergema di kepalanya, semua orang yang ada disekitarnya mulai tertawa padanya ketika melihat ulah Fatta, Fatta juga ikutan tertawa bersama mereka kemudian Fatta mulai berjalan ke arah depan, namun prajurit segera mencegahnya, Fatta kembali ke posisinya semula “Katakan pada pangeran Pratap kalau ada seseorang di kerumunan ini yang tidak memujinya !” ujar Fatta lantang, semua orang kaget mendengarnya
Pada saat yang bersamaan Pratap ingin Chand ikut melakukan pembakaran patung Rahwana itu di acara Ravan Dahan “Chand, aku akan membimbing kamu” Chand merasa ragu ragu namun Pratap terus menerus meyakinkannya “Aku tidak akan meninggalkan kamu, kita akan bersama sama menuju pada tujuan kita dengan panah ini dan lesatkan pada tempat yang tepat yang kita inginkan, kita akan memanah pusarnya nanti” ujar Pratap “Kamu ini memang pengecut, Chand !” ejek Jagmal “Kenapa kamu hanya buang buang waktu dengan dia, kak ?” sindir Jagmal namun Pratap melihatnya dari sisi yang berbeda “Pengecut itu adalah orang yang melakukan semua kesalahan dengan berpura pura bisa melakukannya, tingkah mereka itu membuktikan kalau mereka itu pengecut, nah ,,, sampai dimana kita tadi ?” ujar Pratap “Sampai di tentang perilaku, kak” sindir Jagmal, kemudian Pratap mengambil busur dan anak panah dan mulai membidik patung Rahwana yang berdiri jauh di depannya, Pratap memberikan kode pada Chand untuk mengambil tempatnya, Chand nampak ketakutan ketika Pratap mulai mengarahkan anak panahnya itu,
Namun belum juga berhasil di lesatkan, tiba tiba seorang prajurit menemuinya dan ingin mengabarkan sesuatu padanya, Pratap menyuruh Chand untuk memegang busur dan anak panah itu sementara “Aku akan segera kembali” ujar Pratap, Chand masih terus merasa ketakutan tapi Pratap meyakinkan kalau dia tidak kemana mana, dia ada disampingnya, kemudian Pratap meminta Jagmal untuk menemani Chand, dan Pratap agak menepi dengan prajurit itu, prajurit mengabarkan padanya kalau ada seorang laki laki yang menentangnya “Aku akan menangkap laki laki itu, jika kamu mengijinkan aku, pangeran” ujar si prajurit “Tangkap orang yang menentang aku itu ! Aku sendiri sudah muak dengan orang orang yang memuji aku sepanjang waktu, ada baiknya juga kalau akhirnya aku bertemu dengan seseorang yang mempunyai pemikiran yang berbeda tentang aku” ujar Pratap
Sementara itu, Jagmal mengubah arah bidikannya sesuai dengan apa yang diinginkannya, Chand sangat ketakutan, Chand langsung menutup matanya sambil menahan takutnya dan meminta pada kakaknya untuk tidak melakukan hal itu, Jagmal ingin memanah pada tempat yang bisa menyebabkan ledakan “Aku akan sangat menikmatinya akhirnya” ujar Jagmal sambil melesatkan anak panahnya ke tempat yang sebenarnya menahan patung Ravan pada tempatnya, semua orang terkejut ketika melihat patung Rahwana yang besar itu sebentar lagi dalam hitungan menit akan jatuh ke tanah, semua orang panik dan mulai berlarian ketakutan untuk menyelematkan diri mereka sendiri, tiba tiba seorang anak kecil terjatuh ketika semua orang panik berlarian, Fatta juga terkejut melihatnya, Raja Udai Singh segera memanggil Pratap yang saat itu masih ngobrol dengan prajurit, sementara Jagmal sangat senang melihat semua kejadian yang terjadi didepan matanya, Pratap kaget dan segera berlari untuk menyelamatkan anak kecil itu dengan memegang patung Rahwana tepat pada waktunya, para prajurit segera mengambil anak kecil itu yang tergeletak di tanah,
Setelah semuanya aman, Pratap langsung berjalan maju dan menjatuhkan patung Rahwana itu yang tiba tiba meledak seketika juga, tepat pada saat itu Chand berlari ke arah Pratap dan terjebak diantara patung Rahwana yang mulai terbakar, Chand berteriak meminta tolong, Pratap segera melompat dan menyelamatkan adiknya itu, semua orang merasa lega ketika melihat Chand selamat dalam gendongan Pratap, Raja Udai Singh segera menghampiri mereka dan memeluk kedua anaknya ini, dari kejauhan Jagmal menegur adiknya itu “Chand, tadi aku sudah bilang sama kamu kan untuk tidak melepaskan anak panah itu sampai Dada Bhai (Pratap) kembali, tapi kenapa kamu melakukannya ?” Chand berusaha untuk mengutarakan sesuatu tapi Jagmal tidak membiarkannya untuk bicara bahkan Ratu Bhatyani juga ikut ikutan menegur putri bungsunya ini “Sudah, sudah berhenti, Rani Ma” Pratap membela Chand “Rani Ma, tidak usah terlalu mengkhawatirkan aku, ini semua adalah salahku sendiri, tadi aku harus menepi untuk ngobrol dengan salah satu prajurit ketika insiden itu terjadi” ujar Pratap sambil melirik ke arah Chand dan melihat tangan Chand yang terbakar, Pratap segera membawa Chand ke tabib istana untuk diobati, sebelum pergi, Pratap mengatakan pada ayahnya untuk menyelesaikan tradisi selanjutnya yang masih tersisa “Rakyat kita telah menunggu saat ini selama setahun, mereka seharusnya tidak kembali ke rumah mereka dengan kenangan yang buruk, ayah” Raja Udai Sing setuju dengan pendapat Pratap dan menganggukkan kepalanya
Tak lama kemudian Raja Udai Singh yang ditemani oleh Ratu Bhatyani mulai membagi bagikan hadiah untuk semua orang yang hadir disana, hingga akhirnya giliran Fatta mendapatkan hadiah dari Raja Udai Singh, Raja Udai Singh memberikan restu padanya, Fatta tadi hendak berlalu dari sana namun kemudian berhenti dan berbalik ke arah Raja Udai Singh “Maharana Udai Singh, maafkan aku tapi maksudku datang kesini bukan untuk menerima hadiah ini, aku datang kesini untuk bertemu dengan pangeran Pratap !” para prajurit segera menyuruhnya untuk pergi dari sana “Pangeran Pratap tidak bertemu dengan siapapun yang bertingkah seperti kamu !” para prajurit itu langsung mendorong Fatta tapi Fatta segera membebaskan cengkraman mereka dengan mudah bahkan Fatta melempar hadiah yang diberikan oleh Raja Udai Singh tadi “Kenapa aku harus menerima hadiah ini kalau kita tidak mendapatkan hak hak kita ?” teriak Fatta lantang, Raja Udai Singh yang sedari tadi diam, mulai marah pada Fatta karena berbicara seperti itu didepannya “Siapa kamu ?” bentak Raja Udai Singh, Fatta tersenyum dan berkata “Namaku adalah Fatta, pekerjaanku adalah bertarung dan aku berasal dari Bijolia !” semua orang kaget mendengarnya terutama Raja Udai Singh dan Ratu Bhatyani SINOPSIS MAHAPUTRA episode 294 by. Sally Diandra