SINOPSIS BEINTEHAA episode 174 (27 Agustus 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 174 (27 Agustus 2014) by. Sally Diandra Zain sedang memperhatikan foto pernikahannya dengan Aaliya, Zain berharap dia bisa segera menemukan Aaliya, pada saat yang bersamaan di kota Hyderabad tepatnya di Charminar yang merupakan Masjid dengan empat menara mulai ditunjukkan, Charminar adalah salah satu monumen paling penting di kota Hyderabad, ibukota negara bagian Andhra Pradesh, India yang dibangun pada tahun 1591 Masehi, dengan empat menara hiasan didukung oleh empat kubah besar. 

Saat itu Rehan dan kedua anaknya, Zara dan Kabir mengunjungi warung makan Aaliya dan memanggil Aaliya dengan sebutan ibu “Ibuuuu !!!” Aaliya langsung menoleh ke arah mereka sambil tersenyum senang begitu melihat kedua malaikat kecil ini “Heiii, anak anak jangan panggil tante Aaliya dengan sebutan ibu” Aaliya hanya tersenyum mendengar ucapan Rehan “Mereka ini memaksa aku untuk membawa mereka kesini, Aaliya ,,, rupanya mereka ingin memakan masakanmu” Aaliya segera melayani dan menyuapi anak anak Rehan dengan tulus, Rehan juga sedang menikmati makanannya dan memandang ke arah Aaliya dengan mesra, Aaliya sangat berterima kasih pada Rehan karena telah membantunya untuk membuat rumah makan tersebut “Seharusnya aku yang berterima kasih padamu karena masakanmu ini, Aaliya ,,, aku telah mendapat pekerjaan di kota Hyderabad ini dan mendapatkan warung makan ini dengan harga murah dari salah seorang temanku, ini hanya tugasku saja, tidak lebih, oh iya berapa semua ini ?” Aaliya hanya tersenyum “Sudah tidak usah, aku memberikannya gratis untuk anak anak, aku akan menyiapkan makanan untuk ayah maka aku akan mengumpulkan uangnya” ujar Aaliya 

Di rumah Barkath Villa, salah seorang pelayan menemui Zarina dan mengabarkan padanya kalau Surayya memanggilnya, ketika pelayan itu menyebutnya nyonya Zarina Khala, Zarina segera menegurnya dengan keras “Jangan panggil aku dengan nama Khala !” ujar Zarina kesal, tepat pada saat itu Bilal datang menemui ibunya “Ibu, aku minta uang 30.000 rupee, ibu punya kan ? Atau ibu masih miskin ?”, “Ibumu ini masih kaya, Bilal ! Dan saat ini ibu sudah menyusun sebuah rencana untuk mendapat seluruh kekayaan Surayya !” kemudian Zarina memberikan 27.000 pada anaknya itu tapi Bilal minta 3000 lagi “Kamu telah mengambil 11.000 rupee dari bibimu Surayya untuk perbaikan mobilnya, sementara kamu hanya membayar 7000 saja jadi kamu masih punya sisa 3000 bukan ?” ujar Zarina kesal sambil berkata dalam hati “Tidak lama lagi aku akan menguasai dan menempati posisi Surayya segera !” bathin Zarina dengan senyum liciknya 

Di Hyderabad, pelayan Aaliya menceritakan padanya tentang pernikahan anak perempuannya yang akan dilakukan pada pernikahan masal “Siapa yang menjadi sponsornya ?” tanya Aaliya penasaran “Katanya sih orang kaya yang baik dari Mumbai” ujar pelayan tersebut, pada malam harinya di rumah Barkath Villa, Surayya sedang menikmati makan malam bersama seluruh keluarganya, Zain mengabarkan pada mereka kalau dirinya akan pergi ke kota Hyderabad untuk menghadiri pernikahan masal yang diadakan disana “Zain, apakah itu untuk yayasan MKB ? Rasanya sekarang kamu mulai mengabaikan bisnis ayahmu dan mulai sibuk dengan yayasan MKB itu” ujar Surayya kesal “Aku akan tetap pergi kesana, bu” ujar Zain kemudian berlalu meninggalkan mereka, sepeninggal Zain, Shaziya merasa heran dengan sikap Zain “Mami, apa yang terjadi pada, Zain ?”, “Bahkan setelah dia bercerai, aku tetap saja tidak bisa mendapatkan anakku kembali sepenuhnya” Surayya benar benar merasa kesal, sementara itu di kamar, Zain sedang memperhatikan anting anting yang dulu diberikannya pada Aaliya dan teringat pada kenangan indah ketika Zain memberikan anting anting itu untuk Aaliya, sementara itu di tempat Aaliya, Aaliya sedang memikirkan pernikahan pelayannya yang bernama Bilqis “Aku akan mendatangi pesta pernikahan Bilqis, mungkin aku bisa bertemu juga dengan pria yang baik itu yang berasal dari Mumbai, yang mensponsori acara pernikahan masal ini” ujar Aaliya senang 

Keesokan harinya, Zain melihat Nafisa sedang mengemasi barang barangnya, Zain nampak tidak suka dan marah “Zain, aku melakukan hal ini hanya untuk Aaliya” bela Nafisa “Kamu telah melakukan banyak hal untuk Aaliya dan tidak ada yang tersisa, kak Nafisa” ujar Zain kesal “Zain, selama ini kamu dan Aaliya telah menyimpan rahasiaku dengan rapi, aku hanya ingin merawatmu sampai Aaliya kembali lagi padamu” Zain merasa terganggu dengan ucapan Nafisa “Lebih baik kamu teruskan saja rasa bencimu dan aku akan meneruskan rasa kemanusiaanku, jadi pergilah !” ujar Zain kesal kemudian Nafisa keluar dari kamar Zain dengan linangan airmata, dari kejauhan Fahad melihat hal ini, Fahad mulai sedikit curiga, Fahad segera menemui Nafisa dan bertanya padanya “Nafisa, kenapa setiap kali kamu keluar dari kamar Zain, kamu selalu menangis” Nafisa kaget dan merasa kikuk didepan Fahad “Aku hanya tidak bisa melihat Zain menderita seperti ini, Fahad ,,, dan lagi Zain itu belum bisa memaafkan Aaliya” ujar Nafisa sedih “Kamu sendiri ternyata telah lupa ketika ibu masuk ke penjara dan kematian ayah, tapi tidak melupakan Aaliya” ujar Fahad heran, dalam hati Nafisa berkata “Gara gara aku, semua orang jadi terlibat dalam masalah” bathin Nafisa 

Di kota Hyderabad, Rehan mengabarkan pada ayahnya, dokter Habeeb kalau mereka akan kembali ke Mumbai, saat itu Ghulam menghampiri Rehan dan bertanya padanya “Rehan, kamu telah membawa aku dan keluargaku ke kota Hyderabad ini dan sekarang kalian akan kembali ke Mumbai ?” Rehan kemudian memberikan masakan yang telah disiapkan Aaliya tadi ke Ghulam, Ghulam berterima kasih padanya “Kita ini sudah seperti satu keluarga dan seharusnya kita tidak boleh berhenti untuk saling menjaga satu sama lain” ujar dokter Habeeb “Cobalah kamu bicara dengan Aaliya tentang rencana kita ini”, “Aku akan mencoba untuk bicara dengan Aaliya dan kita semua akan kembali kesana” ujar Ghulam, 

Saat itu Aaliya berfikir kalau mereka akan kembali ke Bhopal “Ayah, rasanya tidak ada masalah dengan hal itu”, “Lalu bagaimana dengan warung makanmu ?” tanya Ghulam cemas “Aku akan memulainya kembali di Bhopal” ujar Aaliya, Rehan langsung berbisik pada Ghulam “Pak Ghulam, katakan pada Aaliya kalau kita tidak akan pindah ke Bhopal tapi ke Mumbai” Ghulam bingung dan meminta Rehan untuk mengatakannya sendiri ke Aaliya “Aaliya, maksud kami, kami akan pindah ke Mumbai lagi” Aaliya kaget mendengar ucapan Rehan SINOPSIS BEINTEHAA episode 175 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top