SINOPSIS BEINTEHAA episode 163 (12 Agustus 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 163 (12 Agustus 2014) by. Sally Diandra Di kantor Barkath Royale, Zain dan Aaliya pagi itu sedang berada di ruang meeting, beberapa staff kantor memberitahu pada mereka kalau proposalnya itu sangat bagus sekali, Zain langsung menyetujui proyek tersebut namun Aaliya tidak setuju, mereka mulai saling beradu pendapat tentang proyek tersebut “Kamu pasti tidak membaca keseluruhan proposal ini” ejek Zain “Aku telah mempelajarinya dan mengamati proposal itu, Zain ,,, apakah kamu cemburu dengan keahlianku yang banyak ini ?” Aaliya balik membalas ejekan Zain “Hanya tinggal sisa dua bulan !” bathin Zain dalam hati sambil teringat akan kata kata Maulvi Saheb yang harus mengucapkan kata talak selama 3 bulan, tak lama kemudian ponsel Aaliya berdering, rupanya dari dokter Habeeb “Aaliya, aku minta maaf telah mengganggu kamu tapi aku mohon, bisakah kamu mampir kerumah sebentar untuk mengecek keadaan Zara ? Saat ini Zara sedang sakit dan aku sedang membeli obat untuknya” suara dokter Habeeb terdengar di ujung sana “Iyaa, dokter ,,, aku pasti akan pergi kesana” setelah menutup telfonnya, Aaliya segera memberitahukan staffnya untuk menolak proposal kliennya itu sambil berkata “Aku yakin, paman juga pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan” namun Zain tersenyum sinis dan berkata “Rupanya kamu lebih mengenal ayahku dari pada aku, bagus juga !” ejek Zain lagi “Iyaaa ! Kenyataannya memang seperti itu dan aku ini pemegang 51% kepemilikan hotel ini dan keputusanku adalah final !” para staff akhirnya setuju dengan keputusan Aaliya, Aaliya kemudian pamit meninggalkan meeting terlebih dulu, begitu Aaliya pergi, Zain berkata pada staffnya “Keputusanku juga final ! Karena hotel ini adalah hotel ayahku !” staff tersebut juga setuju dengan pendapat Zain 

Sesampai dirumah Rehan, Aaliya berusaha untuk menyuapi sup ayam ke mulut Zara dan Kabir “Tante Aaliya, aku ingin papi !” ujar Kabir “Papimu akan datang sebentar lagi” bujuk Aaliya “Aku juga ingin bertemu dengan ibuku” sela Zara “Tante Aaliya bilang kalau ibuku bisa melihat kita, kalau begitu di mana dia sekarang ?” tanya Zara penasaran, kemudian Zara menunjukkan foto ibunya yang berada dimeja pada Aaliya, kemudian Aaliya pura pura sedang berbicara dengan foto Rida, ibu mereka berdua “Ibumu bisa saja saat ini sedang duduk di kursi ini” bujuk Aaliya “Apakah ibumu boleh duduk disini, Zara ?” Zara menganggukkan kepalanya dan berkata ‘”Ibu diijinkan untuk duduk disini” Aaliya segera memeluk Zara dan Kabir erat, mereka bertiga tertawa bahagia, tepat pada saat itu Rehan datang menemui mereka dan segera menggendong Zara sambil mengecek keningnya “Papi, aku ingin sekali bertemu mami” ujar Zara manja “Aaliya, bisakah kamu mengambilkan lap basah yang dingin untuk Zara ? Karena aku rasa dia menderita demam sekarang” Aaliya segera memenuhi permintaan Rehan 

Di rumah Barkath Villa, Zain telah sampai dirumah dan melihat Surayya masih terjaga dan menangis “Kenapa ibu belum juga tidur ?” tanya Zain cemas “Kebiasaan ibu yang tidak mengijinkan ibu untuk tidur, Zain ,,, ibu seperti mendengar suara ayahmu yang memintanya untuk membuka mata ibu” ujar Surayya sambil memberikan kancing sematan milik Usman ke Zain “Sekarang benda ini milik kamu” Zain menerimanya sambil tersenyum, sementara itu di rumah Rehan, Rehan memperhatikan perhatian Aaliya pada anak anaknya, malam itu Aaliya menemani Zara tidur di ranjang susunnya, Zara tidur ranjang yang atas bersama Aaliya, Rehan menemui mereka “Zara, akan membaik besok pagi” ujar Aaliya sambil bangun dari tempat tidur dan berusaha untuk turun dari ranjang susun tersebut, Rehan sadar kalau Aaliya butuh bantuan, Rehan kemudian mengulurkan bantuannya sehingga Aaliya bisa turun dari ranjang susun tersebut “Atas nama Zara, aku minta maaf, Aaliya ,,, karena perbuatan Zara padamu dan terima kasih juga untuk bantuanmu untuk anak anak” ujar Rehan “Sampai sekarang ketika aku sakit, aku juga membutuhkan ibuku, Rehan ,,, begitu pula Zara, dia juga pasti membutuhkan ibunya”, “Kamu ini sepertinya tidak mempunyai kebiasaan mengurus anak anak tapi ternyata kamu bisa melakukannya” ujar Rehan penasaran “Aku juga tidak tahu tentang pekerjaan kantor tapi aku selalu belajar dan aku juga akan belajar tentang bagaimana caranya mengurus anak anak, Zara dan Kabeer merupakan alasan utama untukku tinggal disini, dirumahmu” Rehan setuju dengan ucapan Aaliya “Aku akan menyiapkan makan malam untukmu” Aaliya hanya tersenyum 

Keesokan harinya, Shaziya dan Nafisa memperhatikan Surayya yang nampaknya sedang menunggu seseorang “Mami, apakah mami sedang menunggu seseorang ?” Surayya menggelengkan kepalanya “Aku sedang menunggu adikku, sebentar lagi dia akan datang” Shaziya dan Nafisa nampak terkejut dengan ucapan Surayya “Adikku itu tinggal di luar negeri dan saat ini dia akan datang untuk menemui aku, aku harap kalian berdua bisa bersikap baik didepannya” kedua menantu Surayya itu hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju 

Di kantor Barkath Royale, Aaliya terkejut begitu melihat pada brosur yang terpampang di meja resepsionis tentang event yang akan diadakan di hotelnya, Aaliya merasa kalau dirinya telah menolak proposal tersebut, bergegas Aaliya masuk ke dalam ruang kantornya, sementara itu di rumah Barkath Villa, Surayya masih ngobrol bersama kedua menantunya “Mami, bagaimana kalau kita mengadakan acara amal untuk mendiang ayah ?” tanya Shaziya penuh harap “Shaziya, berhentilah untuk mengganggu mami !” sela Nafisa kesal, saat itu Fahad datang menghampiri mereka “Ibu, dimana Zain ?”, “Mungkin dia masih tidur dikamarnya” Fahad bisa mengerti posisi adiknya saat ini “Ya sudah biarkan dia tidur karena kemarin seharian dia telah bekerja keras” ujar Fahad, dalam hati Shaziya berkata sambil memperhatikan suaminya “Aku harus bisa membuktikan keberanianku dan mendapatkan saham hotel Barkath Royale atas namaku sebelum Fahad menceraikan aku !” kemudian Shaziya meminta pada Fahad “Fahad, aku akan ikut ke kantor bersamamu”, “Tidak usah, Shaziya !” bentak Fahad “Mami, ada baiknya kalau aku ikut Fahad ke kantor, dengan begitu aku bisa mengawasi gerak gerik Aaliya disana” rupanya Shaziya tidak kehabisan akal dan Surayya segera menyetujui permintaannya, Shaziya pun sangat senang mendengarnya 

Di kantor Barkath Royale, begitu Aaliya memasuki ruang kerjanya, dilihatnya Zain sudah duduk disana “Zain, bagaimana bisa kamu menyetujui proposal itu, aku kan sudah menolaknya !” Zain hanya tersenyum sinis “Aku dan kak Fahad mempunyai 49% saham disini, jadi kami juga bisa mengambil keputusan ketika kamu tidak berada ditempat” Aaliya tidak suka dengan ucapan Zain “Zain, kemarin itu aku harus menghadapi keadaan darurat ! Jadi aku harus pergi”, “Keputusan sudah dibuat sekarang jadi lebih baik kamu menyingkir dari hadapanku !” ujar Zain sengit, Aaliya segera duduk di kursinya sendiri sambil berkata dalam hati “Kenapa Zain sangat membenci aku seperti itu ? Aku berada disini hanya untuk memenuhi janjiku pada paman, aku hanya berharap Zain tidak melakukan hal yang aneh aneh” bathin Aaliya dalam hati SINOPSIS BEINTEHAA episode 164 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top