SINOPSIS BEINTEHAA episode 157 (04 Agustus 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 157 (04 Agustus 2014) by. Sally Diandra Di rumah Barkath Villa, Surayya teringat pada hari hari bahagianya bersama Usman, Surayya merasa sedih, Aaliya dan keluarganya datang kembali ke Barkath Villa dan melihat Zain, Fahad juga yang lain mengenakan pakaian putih putih dan duduk mengelilingi jenazah Usman yang dibaringkan di lantai, Aaliya berusaha untuk mendekat ke arah jenazah Usman namun Zain mencegahnya “Dimana mami, Zain ?” Surayya datang ke ruangan itu dengan pakaiannya yang serba hitam “Paling tidak kamu seharusnya tidak datang seperti ini dan membuat masalah dengan ibuku” ujar Zain kesal, saat itu Surayya duduk disebelah jenazah Usman dan berkata “Ketika Usman membutuhkan aku, aku tidak bisa bersamanya” ujar Surayya sambil menangis “Ini bukan kesalahan ibu” Fahad berusaha menenangkan ibunya “Ini memang kesalahanku !” ujar Surayya dengan nada marah sambil melirik ke arah Aaliya, 

Tak lama kemudian Maulvi Saheb meminta orang orang untuk membawa jenazah Usman sekarang, Zain, Fahad, Rehan dan beberapa laki laki yang lain segera mengangkat jenazah Usman dan memasukannya ke dalam keranda, Ghulam berusaha untuk ikut membantu namun Fahad mencegahnya dan segera mengangkat jenazah Usman bersama yang lain, tak lama kemudian jenazah Usman segera diberangkatkan ke tempat pemakaman, Surayya dan kedua menantunya menangis tersedu sedu melepas kepergian Usman ke perkuburan, begitu pulang dengan Shabana, Aaliya dan Aayath juga menangisi kematian Usman, Surayya mendekat ke arah Shabana, Shabana berusaha untuk menghibur Surayya namun Surayya mencegahnya dan berkata “Aku berdoa pada Allah SWT supaya tidak ada seorangpun yang mempunyai menantu seperti Aaliya” sindir Surayya, Aaliya hanya terdiam mendengar ucapan ibu mertuanya 

Siang itu hujan turun cukup deras, rombongan pengusung jenazah Usman sedang berjalan ke arah pemakaman, sambil memanggul keranda yang berisi jenanzah ayahnya, Zain teringat kenangan terindahnya bersama ayahnya, tak lama kemudian Zain dan Fahad mulai menguburkan Usman bersama Rehan dan orang orang yang layat, tiba tiba Aaliya muncul di pemakaman bersama ayahnya, Ghulam, Aaliya berteriak memanggil nama Usman “Ayaaaah !!!” ujar Aaliya sambil berlari mendekat kearah makam Usman, semua orang yang hadir disana kaget dan segera menegur Aaliya, Aaliya tidak peduli, Aaliya ingin melihat Usman sebelum dimakamkan namun sayang Usman sudah selesai dimakamkan, Maulvi Saheb segera menghampirinya dan bertanya apakah Aaliya ini non muslim ? “Aku ini seorang muslim dan aku juga tahu kalau perempuan tidak diijinkan untuk datang ke pemakaman” ujar Aaliya “Aaliya, lebih baik kamu pulang saja” pinta dokter Habeeb, bahkan Ghulam, ayahnya juga mengatakan hal yang sama, apalagi hujan juga turun semakin deras namun Aaliya tetap bersikeras untuk tetap bersama Usman untuk yang terakhir kali, 

Semua orang yang hadir disana mulai berkasak kusuk memprotes tindakan Aaliya yang menentang adat istiadat mereka, Aaliya langsung bertanya “Apakah sebuah dosa besar jika seorang perempuan ingin bersama ayahnya untuk yang terakhir kali ?” saat itu Zain tidak mempedulikan keberadaan Aaliya meskipun semua orang mengeluh tentang Aaliya, Zain sedang asyik menabur bunga di makam Usman sambil berkata “Maulvi Saheb, aku tidak ingin ada siapapun yang mengganggu upacara pemakaman ayahku !” ujar Zain marah kemudian mendekat ke arah Aaliya, mereka berdua berpandang pandangan kemudian Zain mengatakan kata cerai untuk Aaliya hingga mengulanginya dua kali, Aaliya langsung menutup mulut Zain ketika Zain hendak mengulangi kata cerai yang ketiga kalinya “Zain, satu kata lagi maka hubungan kita akan hancur selama lamanya” namun Zain tidak peduli, Zain kembali mengulang kata cerai, maka lengkaplah Aaliya di talak cerai hingga tiga kali oleh Zain sesuai dengan ritual dalam Islam SINOPSIS BEINTEHAA episode 158 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top