SINOPSIS BEINTEHAA episode 153 (29 July 2014)


SINOPSIS BEINTEHAA episode 153 (29 July 2014) by. Sally Diandra Di rumah Barkath Villa, ketika semua orang sedang merayakan pesta perayaan hari Raya Idul Fitri, tiba tiba beberapa polisi datang memasuki rumah tersebut dengan membawa surat penangkapan untuk Surayya dan mengatakan kalau Aaliya telah memberikan pengaduan pada mereka tentang Surayya, semua orang yang hadir disana terkejut, namun tidak bagi Nafisa, Nafisa nampak tersenyum sinis penuh arti, sementara Zain dan Rehan menghampiri polisi tersebut dan melihat surat penangkapan yang dibawanya, Zain pun menangis ketika melihat surat penangkapan itu ternyata telah ditanda tangani oleh Aaliya sendiri, Rehan sang pengacara berkata “Ini untuk insiden kebakaran di dapur, yaitu upaya nyonya Surayya untuk membunuh dan Zain juga telah mendorongnya, itulah mengapa Aaliya sakit” ujar Rehan, semua orang semakin terperangah, sementara itu Usman yang juga berada disana diatas kursi rodanya hanya bisa menelan ludah dan mendengarkan semua pembicaraan mereka tanpa mampu berbuat apa apa, Usman bagaikan mayat hidup diantara semua orang yang hadir disana, dan pada saat itu semua orang mencari cari Aaliya “Mungkin saat ini Aaliya sedang bersama Aayath dan Rizwan karena Aaliya sudah tahu tentang pernikahan mereka” ujar Rehan, 

Nafisa yang sedari tadi diam, kemudian berpura pura bersandiwara dengan mengatakan kalau dirinya akan membantu mencari Aaliya, sementara dia menyembunyikan ponsel Aaliya sehingga Aaliya tidak bisa dihubungi “Seluruh keluarga mungkin menyakiti dan menyembunyikannya” ujar polisi, sementara Nafisa yang senyam senyum sedari tadi merasa senang karena dia telah mendapatkan hadiah yang paling indah di hari Raya Idul Fitri kali ini yaitu tertangkapnya ibu mertuanya 

Surayya menangis dan bersimpuh di kaki Usman yang sudah seperti mayat hidup “Lihat Usman, apa yang telah keponakan kesayanganmu lakukan pada kita” tangis Surayya sambil memegang tangan Usman, Usman hanya diam saja, saat itu Zain yang juga di borgol tangannya sama seperti Surayya juga menghampiri ayahnya dan memeluk ayahnya erat sebagai salam perpisahan dan berharap Usman baik baik saja selama mereka berdua tidak ada dirumah, tak lama kemudian Surayya dan Zain di giring oleh polisi menuju ke mobil mereka, Zain sangat terluka hatinya, sedangkan seluruh reporter mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, 

Hingga akhirnya mereka sampai di kantor polisi, seluruh reporter media India mengikuti mereka, Fahad dan Shaziya juga mengekor dibelakang mereka tapi tidak bagi Nafisa, Nafisa merasa senang, akhirnya misinya berhasil menghancurkan Surayya, Sementara itu dikantor polisi, para polisi mencoba menghalau para reporter agar perg terlebih dahulu, sementara Zain dan Surayya disuruh duduk untuk menunggu pemrosesan, Fahad memohon pada polisi kalau semua ini hanya salah paham belaka “Aku akan menelfon menteri Verma Sahab, dia adalah teman keluarga kami dan aku yakin, dia pasti akan membantu kami” namun polisi langsung memperingati Fahad “Pak polisi, aku harap, anda tidak menyakiti Fahad, karena ada hukumnya juga untuk pelecehan dari seorang polisi” sela Rehan, tak lama kemudian Surayya dan Zain di masukan kedalam penjara bawah tanah

Sementara itu di hotel, tempat Aayath dan Rizwan menginap, Aaliya dan kedua orang tuanya akhirnya sampai disana menemui Aayath dan Rizwan, Aaliya tidak suka dengan perilaku Rizwan yang membawa kabur adiknya dan mengajak adiknya menikah, Aaliya langsung menampar pipi Rizwan, Rizwan hanya terdiam dan mendengar semua omelan Aaliya, sementara Ghulam dan Shabana hanya terdiam melihat mereka bertiga, ketika Aaliya hendak menampar Rizwan lagi, Aayath segera menghentikannya dengan memegang tangan Aaliya, semua orang tercengang, termasuk Aaliya, mereka malah semakin tercengan ketika Aayath dan Rizwan mengatakan kalau Zain tahu semuanya tentang pernikahan mereka berdua “Kak Aaliya, aku tidak ingin mendengar semua nasehatmu, kamu telah mengorbankan dirimu sendiri demi Gauhar, kamu tidak mempedulikan tentang perasaan cintaku pada Rizwan, aku meminta maaf padamu, kak” ujar Aayath sambil berusaha menyembah kakaknya, namun Aaliya mencegahnya, akhirnya Aaliya pun luluh 

Pada saat yang bersamaan, Zain sedang di interogasi oleh polisi disebuah tempat yang remang remang, polisi mencoba mengorek keterangan dari Zain namun rupanya Zain menolak, hingga membuat polisi itu marah dan menyiramkan segelas kopi panas ke muka Zain, Zain hanya bisa terdiam dan menahan amarahnya, apalagi ketika polisi semakin marah dan menghempaskan kepala Zain ke meja didepannya hingga hidung Zain berdarah, kemudian polisi membantingnya ke lantai sambil berkata “Dalam kurun waktu 15 menit, kamu harus mengatakan pada kami dimana Aaliya berada !” bentak polisi tersebut, sambil terbaring di lantai, Zain mendengar ibunya berteriak di ruangan sebelah, rupanya Surayya juga disiksa oleh polisi, Zain teringat semua kenangan manisnya bersama Aaliya sambil terbaring dilantai dan menangis SINOPSIS BEINTEHAA episode 154 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top