SINOPSIS BEINTEHAA episode 145 (17 July 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 145 (17 July 2014) by. Sally Diandra Di rumah Hakeem Saheb, Hakeem Saheb meminta pada Aaliya untuk mengantar asistennya pulang kerumah, Aaliya menyetujuinya, Hakeem Saheb memanggil asistennya untuk turun kebawah sambil membawa botol botol obat, tiba tiba muncul seorang perempuan yang sedang hamil turun dari lantai atas dan Aaliya sangat terkejut ketika melihatnya ternyata dia adalah Gauhar “Jadi kalian berdua ini saling mengenal ?” Hakeem Saheb merasa heran ketika melihat dua perempuan di depannya ini saling memandang dengan ekspresi terkejut yang sama “Tidak ! Aku tidak kenal dia” Gauhar langsung buka suara “Aku harus pergi sekarang juga” ujar Aaliya dengan terburu buru “Tapi jangan lupa nyonya Aaliya, aku harap anda bisa membawa nona Gauhar pulang bersama anda” pinta Hakeem Saheb, 

Akhirnya Gauhar dan Aaliya masuk ke dalam mobil “Gauhar, apakah kak Shaziya tahu kalau kamu sedang hamil ?” Gauhar nampak sedih “Tidak ada yang peduli denganku lagi dan mereka telah mengusir aku keluar dari rumah, oleh karena itu aku harus bekerja untuk membiayai diriku sendiri dan anak ini” ujar Gauhar sedih “Kalau begitu pulang ke rumah bersamaku” Gauhar nampak panik begitu mendengar ucapan Aaliya “Kak Shaziya nanti akan mengira kalau aku menelfon kamu dan memberitahukan tentang kehamilanku ini dan pasti dia akan sangat marah sama aku, jadi aku rasa aku tidak mau ke rumahmu” Aaliya merasa iba dengan kondisi Gauhar “Aaliya, kamu harus berjanji padaku untuk tidak memberitahukan tentang hal ini pada kakakku”  pinta Gauhar cemas

Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Zain membawa keluarga Ghulam pulang kerumah, mereka langsung berhenti begitu melihat Surayya, Surayya terlihat marah sambil berjalan mendekat ke arah mereka dan memperhatikan mereka dengan sikapnya yang aneh, tersenyum kemudian memeluk Shabana, Surayya juga menyapa mereka semua dan berkata “Kamu sedang sibuk mempersiapkan pesta pertunangan anak kalian rupanya tapi Aaliya malah pergi tanpa mempedulikan adiknya” ujar Surayya sinis, saat itu Aaliya muncul dan memeluk kedua orangtuanya dengan perasaan bahagia “Ayah dan ibu seharusnya datangnya besok” ayah Aaliya tersenyum dan berkata “Zain memanggil kami hari ini, Aaliya”, “Aku ingin memberikan kejutan buat kamu, tapi ngomong ngomong dari mana saja kamu ?” Aaliya nampak sedikit bingung sambil menjawab “Aku tadi ada pekerjaan diluar” Surayya melihat obat yang ada ditangan Aaliya dan bertanya padanya “Apa itu, Aaliya ?” tanya Surayya penasaran “Ini obatku, mami ,,, ayo ayah, ibu kita masuk”, “Kamu seharusnya disini saja dan membantu persiapannya” Shaziya langsung menyela ucapan Surayya dengan nada mengejek “Tidak juga Aaliya atau Nafisa, tidak ada yang ingin bekerja dalam membantu persiapan pertunangan adiknya ini” tiba tiba Nafisa muncul bersama Fahad “Maaf, aku baru saja pergi berbelanja untuk membeli cincin pertunangan untuk mereka dan aku juga telah menyiapkan semuanya” ujar Nafisa lantang 

Di kamar Aaliya, Aaliya sedang terbaring di tempat tidur sambil teringat akan kata kata Gauhar dan merasa iba kepadanya, Zain menghampirinya dan ikut berbaring di tempat tidur seraya berkata “Aaliya, aku ingin kita menikah lagi”, “Kamu ini aneh, bukannya kamu malah tidak mau bertunanganku dulu ?” Zain tersenyum malu mendengar ucapan Aaliya “Waktu itu aku tidak tahu, apa yang sedang aku tentang, tapi sekarang aku akan memenuhi impianmu lewat pertunangan dan pernikahan Rizwan dan Aayath” mereka berdua saling memandang satu sama lain dengan mesra dan saling tersenyum kemudian saling mengucapkan selamat malam bersama sama, Zain segera mencium keningnya dan akhirnya tertidur, Aaliya yang masih terjaga saat itu berkata dalam hati “Maafkan aku, Zain ,,, karena aku telah menyembunyikan pengobatan dokter Unani dan juga tentang kondisi Gauhar” bathin Aaliya dalam hati

Keesokan harinya, Aaliya memasuki kamar Usman dan menyembunyikannya dari Surayya “Ayah, dengan obat ini, aku yakin ayah akan sembuh, aku harap tidak ada seorangpun yang tahu tentang kesembuhan ayah nanti dari mana” Aaliya kemudian menyuapkan obat itu ke dalam mulut tuan Usman yang hanya terbaring lemah dengan mata terpejam, sementara itu Surayya sedang ngobrol dengan Shaziya di ruang tengah “Shaziya, apakah adik dan ayahmu akan datang nanti ?”, “Iya, mami, nanti mereka akan datang kesini” ujar Shaziya cemas “Jangan lupa mintalah mereka untuk mengenakan baju yang bagus !” ujar Surayya kemudian berlalu meninggalkan Shaziya menuju ke kamar Usman untuk memberinya obat, ketika Surayya berjalan ke arah kamar Usman, Aaliya masih menyuapkan obat dari dokter Unani, setelah selesai, Aaliya langsung berjalan keluar dari kamar, begitu sampai di pintu kamar, tiba tiba pintu kamar terbuka dan dilihatnya Surayya berdiri didepannya dengan tatapan heran “Aaliya, sedang apa kamu disini ?”, “Aku hanya datang untuk melihat kondisi, paman” ujar Aaliya kemudian langsung pergi meninggalkan Surayya yang menatap penuh curiga padanya 

Aayath dan Aaliya juga keluarga yang lain sedang memilah milah pakaian yang hendak dikenakan pada pesta pertunangan Aayath nanti, Aayath memilih sebuah gaun yang Aaliya tidak suka, Aaliya kemudian menunjukkan pilihannya untuk Aayath, mereka berdua kemudian mulai mempromosikan tentang serial televisi yang berjudul Shastri Sisters dan saling menceritakannya, Shaziya yang memperhatikan mereka sedari tadi mulai tertarik dan bertanya pada mereka “Jam berapa itu mainnya ?” kakak beradik itu kompak menjawab bersama sama “Jam 7 malam !” mereka berdua langsung tertawa bersama sama “Berapa harga gaun ini ?” tanya Aayath penasaran “Gaun ini cuma 1,5 tapi setelah di diskon menjadi 1 buat kamu” ujar si penjual, Shabana tertegun begitu mendengarnya karena dikiranya kalau gaun itu seharga 1000 rupee dan meminta Aayath untuk membeli 3 atau 4 gaun, Aayath kaget dan menjelaskan pada ibunya kalau harganya 1 lakh, Shabana terkejut “Shabana, di pesta pertunangan Aayath nanti, banyak orang orang kaya yang akan datang jadi Aayath harus mengenakan gaun yang sesuai dengan reputasi kita, aku akan memilihkan gaunnya dan membayarnya, apakah ada masalah Shabana ?” ujar Surayya dengan nada mengejek 

“Tidak ada seorangpun yang mempunyai masalah” sela Zain yang tiba tiba muncul diantara mereka kemudian Zain memilih sebuah gaun yang mahal untuk Aaliya “Aku tidak suka gaun itu” ujar Aaliya “Jadi maksud kamu, kamu lebih memilih baju yang murah begitu ?”, “Bukan begitu, Zain” Zain menahan marahnya pada Aaliya kemudian berlalu begitu saja menuju ke kamarnya, semua orang yang hadir disana terkejut, sementara Surayya tersenyum sinis, Aaliya segera menyusulnya dan mendengar Zain yang sedang mengomeli dirinya sendiri “Kenapa dia tidak mengerti dan tidak peduli pada cinta suaminya ?” tiba tiba Rizwan muncul di belakang Zain dan mengajak Zain untuk segera bersiap siap, ketika Zain berbalik dan berjalan ke pintu kamar, dilihatnya Aaliya sedang berdiri disana, mereka berdua saling memandang satu sama lain SINOPSIS BEINTEHAA episode 146 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top