SINOPSIS BEINTEHAA episode 85 (24 April 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 85 (24 April 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkat Villa, malam pada pesta kejutan untuk Barkath ternyata Barkath mendapat kejutan yang lain yaitu identitas yang sebenarnya hampir saja terungkap didepan keluarga tuan Usman, namun keluarga tuan Usman memberikan dukungan yang lebih untuk Barkath dan malam itu Barkath sedang berada dikamarnya, sambil menangis, Barkath teringat pada ucapan sang produser film dimana dirinya menari erotis untuk filmnya, Barkath segera mengemasi semua pakaiannya dan dimasukkannya ke dalam koper, saat itu Usman dan keluarganya mendatangi Barkath “Barkath, apa yang kamu lakukan ?” Surayya benar benar tidak percaya ketika melihat anak kesayangannya akan pergi meninggalkannya “Ibu, aku tidak bisa menjadi sebuah alasan untuk semua hinaan mereka” ujar Barkath sambil terus mengemasi barang barangnya “Lalu kenapa kamu bertingkah seperti orang yang kehilangan akal ?” sela Fahad “Aku bertindak demikian setelah aku mendapatkan banyak kebahagiaan, kak ,,, masa laluku tidak akan bisa lepas dari diriku dengan mudah, aku mohon pada semua yang ada disini, aku minta maaf, bila aku telah melakukan kesalahan karena aku tidak bisa menjadi anak perempuan kalian dirumah ini” ujar Barkath sambil menangis, 

Zain berusaha untuk mencegahnya namun Usman berkata lain “Sudah, biarkan dia pergi !” semua orang terperangah terutama Surayya, sedangkan kedua istri Fahad malah senang dengan tindakan ayah mertuanya ini “Biarkan dia pergi kemanapun dia ingin pergi, tidak ada seorangpun yang akan mencegahnya” sambil terus menangis, Barkath segera mengangkat kopernya dan segera berlalu menuju ke kamar, namun belum juga sampai di pintu kamarnya, tiba tiba Surayya yang sedari tadi tidak percaya dengan ucapan suaminya segera buka suara “Usman, Barkath akan pergi !”, “Kita semua akan pergi bersama Barkath kemanapun dia akan pergi dan membuat rumah kita disana” semua orang merasa senang dengan ucapan Usman, namun tidak bagi kedua istri Fahad, mereka berdua kembali kesal karena itu artinya Barkath tidak akan pergi dari rumah ini “Itu adalah ide yang bagus, ayah !” sela Zain senang, Surayya juga senang mendengarnya, sementara Barkath menoleh melihat mereka semua, keluarga barunya yang telah menerima dirinya apa adanya “Kenapa kalian sangat menyayangi aku tanpa mengetahui bagaimana masa laluku dulu ?” tanya Berkath heran “Kami tidak ingin tahu tentang masa lalumu dan Allah SWT telah mengirimkan kamu kembali kepada kami jadi kamu sangat bahagia bisa mendapatkan kamu kembali, lalu kenapa kamu harus sedih, sayang ?” jelas Usman, tiba tiba Saif, anak Shaziya memegang tangan Barkath dan berkata “Tante Barkath, aku ingin menjadi pasangan menarimu” Barkat tersenyum sambil memegang pipi Saif “Iyaaa, kamu pasti akan menjadi pasangan menariku” Surayya sangat terharu dan bahagia ketika mendengar ucapan Saif, cucunya dan meminta Barkath untuk tidak pergi dari rumah mereka “Baiklah, aku tidak akan pergi dan aku berjanji, aku akan menjadi seorang anak perempuan yang baik” semua orang senang mendengar ucapan Barkath, kecuali kedua istri Fahad yang masih kesal dengan tindakan mereka yang begitu menyayangi Barkath dan Aaliya 

Di kamar Zain, Zain sedang bicara dengan dirinya sendiri bahwa dirinya akan menjadi fansnya Aaliya dan berterima kasih padanya, ketika hendak mencopot dasi, Zain teringat bagaimana Aaliya berusaha menyelamatkan Barkath, tiba tiba jiwanya datang dan duduk diatas tempat tidur sambil minum es sirop dan menyebut Zain sebagai pengecut “Kamu itu pengecut !” Zain segera berbalik dan melihat jiwanya ada disana “Pergi kamu ! Aku akan mengatakan kalau aku mencintai dia ! Ini adalah masalahku sendiri, jadi lebih baik kamu pergi, pergi sana ! Huuusss hussssh” tepat pada saat itu Aaliya masuk ke dalam kamar dan merasa heran dengan tingkah Zain “Zain, apakah kamu baik baik saja ?” Zain kaget begitu tau ada Aaliya “Iyaaa, aku baik baik saja, aku akan ke kamar mandi” namun Zain menuju jalan yang salah bukan ke kamar mandi karena saking gugupnya di depan Aaliya “Zain, kamar mandi ada disebelah sana” dengan canggung Zain segera berbalik menuju ke jalan yang benar 

Ketika hari sudah malam, semua orang sudah tertidur, malam itu Aaliya masih terjaga sambil melepas anting anting pemberian Zain, Aaliya memperhatikan anting anting tersebut dan teringat bagaiamana Zain memberikan anting anting itu padanya, dilihatnya Zain sudah tertidur pulas “Rupanya kitkit ingat apa yang aku inginkan, dia membelikan aku anting anting ini untuk pertama kalinya, itu berarti dia memang menyukai aku tapi mungkin saja dia memberikannya karena dia menganggap aku ini temannya, jadi kenapa aku harus gugup ? Seperti ada kupu kupu yang berlari di dalam perutku” ujar Aaliya pada dirinya sendiri “Tapi aku memang menyukainya, sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa” ujar Aaliya penasaran “Sebenarnya apa yang ada didalam hatinya ? Meskipun aku juga tidak tahu apa yang ada didalam hatiku sendiri” ujar Aaliya lagi sambil memperhatikan suaminya yang sedang tertidur pulas hingga mulutnya terbuka, Aaliya mendekati Zain kemudian menutup mulut Zain sambil menatapnya mesra dan merapikan selimut Zain 

Keesokan harinya, entah mengapa tiba tiba Aaliya merasakan perutnya mual dan berasa ingin muntah, Aaliya langsung menggedor gedor pintu kamar mandi agar Zain cepat keluar dari kamar mandi “Iyaaa, tunggu sebentar, aku sedang mandi !” namun Aaliya merasa sudah tak tertahankan, rasanya seluruh isi perutnya ingin keluar dari sana, hingga akhirnya Zain keluar dari kamar mandi namun masih menghalang halangi Aaliya untuk masuk, Aaliya yang sudah tidak tahan lagi segera menyeret Zain keluar hingga terpental ke tempat tidur dan bergegas Aaliya masuk ke dalam kamar mandi sambil berkata “Aku ingin muntah !” Zain yang terperangah dengan tingkah Aaliya hanya bisa berkata “Sampai saat ini tidak ada seorangpun gadis yang berbuat seperti ini padaku” ujar Zain heran, sementara itu di dapur, Surayya sedang menyiapkan sarapan pagi untuk Barkath, Chanbibi membantunya disana “Chandbibi, Barkath biasanya sangat menyukai makanan ini, oleh karena itu aku akan menyajikannya kembali untuk dia” Chandbibi hanya tersenyum 

Di kamar Fahad dan Shaziya, pagi itu Shaziya baru keluar dari kamar mandi sambil berkata “Fahad, Bengali Baba telah membuat aku hamil lagi” Fahad menatap tajam ke arahnya sambil menyiapkan dirinya “Maksudku, aku hamil lagi karena obat yang diberikan oleh Bengali Baba” jelas Shaziya “Aku tidak tahu apakah kamu ini pura pura muntah atau tidak, yang jelas aku sudah mempunyai tiga anak sekarang” Shaziya sangat kesal dengan ucapan Fahad yang tidak mendukungnya, sementara itu di kamar Aaliya dan Zain, Aaliya masih terus menerus merasakan mual diperutnya dan berasa ingin muntah, Aaliya meminta Zain untuk menghentikan kitkitnya “Apakah dengan kitkitku, lalu kamu jadi berhenti muntah muntah ?” belum juga Aaliya menjawab, perutnya sudah mual lagi dan kembali muntah di dalam kamar mandi, 

Tepat pada saat itu Barkath menemuinya “Baiyyu, apa yang terjadi pada kak Aaliya ?”, “Entahlah dia muntah muntah terus dari tadi” Barkath langsung cemas “Kalau begitu aku panggilkan dokter ya”, “Iya cepat panggilkan dokter !” Barkath segera berlari turun kebawah menemui keluarga besarnya yang sudah berkumpul di ruang tengah “Ayah, ibu ,,, kak Aaliya muntah muntah terus dari tadi” semua orang yang ada disana kaget dan berkata “Ayooo kita pergi ke kamar Aaliya dan mengeceknya” bergegas seluruh keluarga besar tuan Usman menuju ke kamar Aaliya, kembali ke kamar Aaliya “Sekarang, bagaimana perasaanmu, Aaliya ?” tanya Zain cemas “Sekarang rasanya aku ingin makan makanan yang asam asam” Zain yang saat itu hendak pergi keluar kamar tiba tiba berbalik dan berjalan kearah Aaliya sambil berkata “Aaliya, apakah kamu hamil ?” Aaliya terkejut mendengar ucapan Zain SINOPSIS BEINTEHAA episode 86 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top