SINOPSIS BEINTEHAA episode 107 (26 Mei 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 107 (26 Mei 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Aaliya dan Zain akhirnya sampai dirumah, Zain langsung bertanya pada Aaliya sebelum mereka masuk ke dalam rumah “Mengapa Zubair mengatakan kalau pernikahan kita hanya sebuah perjanjian timbal balik, rasanya aku ingin menampar mulutnya” ujar Zain kesal “Apa yang dikatakan Zubair itu benar, pernikahan kita ini memang sebuah perjanjian timbal balik, Zubair itu tahu segalanya tentang pernikahan kita karena dia adalah saudara sepupu kita”, “Lalu memangnya kenapa kalau dia itu saudara sepupu kita ? Dia tetap tidak bisa mencampuri kehidupan pribadi kita, mengapa kamu tidak membagi saja perasaanmu padaku seperti yang kamu lakukan pada Zubair” ujar Zain kesal “Aku telah berusaha beberapa kali tapi kamu tidak pernah mendengarkan aku dan hari ini kamu malah sibuk dengan minumanmu itu dan berdansa dengan para gadis di pesta tadi” Zain sangat marah menatap Aaliya kemudian berlalu meninggalkannya begitu saja masuk ke dalam rumah, 

Tak lama kemudian Aaliya masuk ke dalam kamarnya dan Zain segera memegang tangannya dan berkata “Aku bisa mengerti kalau pernikahan kita ini adalah sebuah kebohongan yang besar dan kita berdua hidup bersama dengan hal itu sampai sekarang !” Aaliya tertegun dan menatap sedih ke arah Zain, tak lama kemudian, Zain terjatuh dan tertidur pulas di tempat tidur tanpa sadar karena mabuk, Aaliya menatap sedih ke arah Zain sambil mencopot sepatu yang masih di kenakan Zain kemudian menyelimuti tubuh Zain dengan selimut, Aaliya teringat semua kata kata Zain di pesta tadi 

Keesokan harinya, Zain terbangun di pagi hari dan tidak melihat Aaliya di tempat tidur, Zain segera mengecek ke kamar mandi dan tidak menemukan Aaliya disana, tiba tiba Zain mendapat SMS dari Aaliya yang isinya “Zain, kamu sendiri merasa bingung dengan insiden semalam, aku ingin kamu mencari solusinya, selama aku pergi ke Bhopal, ke rumah kedua orangtuaku, aku ingin kamu berfikir tentang apa yang kamu katakan, kenapa kamu berkata seperti itu ? Selama ini kamu tidak pernah menganggap kalau hubungan pernikahan kita ini serius, sementara aku memikirkannya dengan ketakutan” Zain terkejut begitu membaca surat dari Aaliya dan segera berlari keluar namun tiba tiba Zain ke kamarnya lagi sambil berjalan, kemudian Zain duduk di tepi tempat tidur sambil berkata “Dia itu hanya mengerti tentang pentingnya pernikahan tapi dia tidak mengerti tentang pentingnya tugas tugasnya, dia pasti berfikir kalau aku akan pergi kesana dan memintanya dengan berlutut agar dia pulang kembali ke Mumbai tapi aku tidak akan pergi !” ujar Zain sambil melihat anting anting Aaliya yang tertinggal di meja, kemudian Aliya membawa susunan jadwal yang dibuat oleh Aaliya untuk Zain “Rupanya dia telah mempersiapkan jadwal ini untuk setahun” ujar Zain 

Sementara itu Aaliya telah sampai di Bhopal, salah satu saudaranya sangat senang begitu melihat kedatangan Aaliya, Shabana yang saat itu sedang sibuk memasak di dapur juga sangat melihat putri sulungnya pulang ke kampung halaman mereka “Kamu itu seharusnya mengabari kami, Aaliya ,,, sehingga kami bisa menjemputmu di bandara” ujar Shabana “Ayaaaah, ini Aaliya dan Zain datang !”, “Ibu, aku datang sendirian, tidak bersama Zain” Shabana nampak sedih mendengar hal itu, kemudian Ghulam datang menemui Aaliya, Aaliya memberikan salam pada ayahnya dan memeluknya “Aaliya, apakah kamu benar benar datang sendirian ?” Shabana sangat penasaran dengan kedatangan Aaliya kali ini yang serba tiba tiba, sementara Ghulam mencoba bergurau dengan pertanyaan istrinya itu “Sudahlah, Shabana ,,, lebih baik kamu menyiapkan sarapan untuk Aaliya putri kita” ujar Ghulam senang, 

Tak berapa lama kemudian ketika Aaliya hendak masuk ke kamarnya, Aaliya merasa ada yang menarik dupattanya, ketika Aaliya menengok kebelakang, diihatnya Zain sedang berdiri di belakangnya dirumahnya tapi itu hanya imajinasinya belaka namun Aaliya heran “Kenapa aku melihat Zain ada disini ? Aku tahu sekali, dia pasti tidak akan datang kesini” Zain memegang dupatta Aaliya namun hanya terdiam dan tersenyum, Aaliya benar benar merasa bingung, Aaliya merasa Zain benar benar ada dirumahnya, kemudian Aaliya mulai bersandiwara dan bertanya pada Zain “Kenapa kamu datang kesini ? Pulang saja sana !” tiba tiba saudara Aaliya merasa heran “Kak Aaliya, kamu ini sedang ngobrol dengan siapa ?” Aaliya baru menyadari kalau tadi hanya imajinasinya belaka “Tidak dengan siapa siapa, ayooo ,,, sudah sana kamu selesaikan tugasmu lagi !” Zain yang saat itu masih berdiri di depan Aaliya, tertawa geli melihat ulah Aaliya, Aaliya merasa bimbang karena dirinya membayangkan Zain. 

Zubair yang saat itu masih ada di Mumbai, menelfon Aaliya “Aloo, kenapa kamu pulang ke Bhopal sendirian ? Aku kan bisa menemani kamu” tepat pada saat itu Zain melintas di depan kamar Zubair dan mendengar pembicaraan Zubair di telfon bersama Aaliya, Zain kembali merasa cemburu “Aloo, apa yang terjadi antara kamu dan Zain ? Kenapa Zain tidak bisa mengerti tentang kamu”, “Sepertinya Zain kecewa di pesta tempo hari, aku minta maaf, Zubbu ,,, karena tidak memberitahu kamu, oh ya ,,, aku masih punya beberapa pekerjaan yang belum aku selesaikan, dan lagi aku juga ingin bertemu dengan kedua orangtuaku” suara Aaliya terdengar di ujung sana, saat itu saudara Aaliya membawakan sepiring kudapan ringan untuk Aaliya, Zubair yang masih menelfon Aaliya, mendengarnya dan mencoba mengajak Aaliya bercanda “Bagaimana kalian bisa menikmati kudapan ringan itu tanpa aku ?” 

Zain yang mendengar kelakar Zubair, langsung pura pura bersandiwara di telefon dengan mengundang teman temannya untuk datang ke pesta di rumahnya, Zubair yang mendengarnya segera memberitahukan ke Aaliya “Aaloo, sepertinya Zain tidak pergi ke kantor hari ini dan dia malah akan mengadakan pesta dengan teman temannya tanpa kamu” Aaliya sedih mendengarnya dan berkata dalam hati “Kalau Zain bisa merasa nyaman disana, maka aku juga bisa merasa nyaman disini” bathin Aaliya dalam hati, tak lama kemudian Zain mendapat telfon dari Shabana, Zain memberitahukan sesuatu ke Shabana, ibu Aaliya “Kata Aaliya, dia sudah pamitan dan bicara sama kamu” ujar Shabana heran kemudian Zain menceritakan semuanya pada Shabana SINOPSIS BEINTEHAA episode 108 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top