SINOPSIS BEINTEHAA episode 106 (23 Mei 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 106 (23 Mei 2014) by. Sally Diandra Di tempat pesta teman Zain, teman Zain menyuruh Zain untuk mengajak Aaliya berdansa di lantai dansa, sementara itu Aaliya sedang ngobrol bareng Zubair “Aaliya, kamu tahu ,,, Zain rupanya semangat sekali bertanya tentang cinta pada semua orang disekitarnya, lebih baik kamu pergi dan berdansalah dengan suamimu, Zain” namun Aaliya rupanya tidak berkenan, tiba tiba Zubair menggeretnya ke lantai dansa dan mengajaknya berdansa agar moodnya membaik, kemudian Zubair menyuruh Aaliya untuk berdansa dengan Zain namun Aaliya tidak mau, dari kejauhan Zain melihat Aaliya sedang berdansa dengan Zubair dengan mesranya, Zain langsung menenggak minuman kerasnya dengan sekali tegukan dan mulai berdansa dengan gadis gadis, Aaliya melihat Zain sedang berdansa dengan para gadis, Aaliya sangat sedih melihatnya. 

Namun Zain tidak peduli, dia terus berdansa dengan para gadis itu untuk membuat Aaliya cemburu dan marah, setelah puas melihat Zain berdansa, Aaliya yang saat itu marah dan cemburu segera memulai dansanya dengan Zubair sambil menatap ke arah Zain, Zain yang juga masih berdansa dengan para gadis, menatap kearah Aaliya, kemudian mereka berdua berganti pasangan, Aaliya berpasangan dengan Zain dan mulai berdansa sambil memandang satu sama lain dengan mesranya, Aaliya berusaha lari dari sana setelah lagunya berhenti. Zain mengikuti Aaliya dan langsung memiting tangannya kebelakang, Aaliya merasa kesakitan “Kamu mau kemana ?”, “Lepaskan tanganmu, Zain ,,, kamu menyakiti aku” Aaliya berusaha menahan rasa sakit ditangannya “Apa yang kamu pikirkan, Aaliya ?”, “Kamu ini sedang mabuk, jadi lepaskan aku !” Aaliya meronta terus ke Zain “Kamu memang benar, aku akan melepaskan kamu untuk permainan yang sedang kamu mainkan !” ujar Zain sambil menjambak rambut Aaliya “Permainan apa ?” tanya Aaliya heran, mereka berdua saling memandang satu sama lain, Aaliya merasa heran dengan sikap Zain yang aneh, 

Sementara Zain terus menatap Aaliya tajam dengan tatapan marahnya “Apa yang kamu katakan tadi ?” Zain berulang ulang menanyakan pertanyaan yang sama pada Aaliya “Lepaskan aku, Zain ,,, kamu menyakiti aku !” Zain segera mendorong Aaliya ke arah pilar, Aaliya terus menahan kesakita sambil berkata “Lepaskan aku, Zain ! Lepaskan aku !” Zain segera mendorongnya dan meninggalkan Aaliya begitu saja, Aaliya sangat sedih diperlakukan kasar seperti itu oleh Zain, Aaliya menangis tersedu sedu, Aaliya duduk di lantai dengan perasaan sedih dan teringat ketika Zain sedang berdansa dengan gadis gadis kemudian Zain bertanya padanya, apa yang ada di pikiran Aaliya, di lain sisi Zain sedang duduk di mini bar sambil meminum minuman keras hingga beberapa botol, Zain teringat ketika Aaliya berdansa dengan Zubair, dari kejauhan Barkath tersenyum senang begitu melihat Zain yang sedang marah dan terluka karena Aaliya, Barkath segera menghampirinya dan memulai bersandiwara di depan Zain “Baiyyu, aku mohon, kamu jangan minum terlalu banyak, ini sudah terlalu banyak !” pinta Barkath sambil menyingkirkan gelas gelas itu namun Zain menolak dengan keras “Pergi saja kamu, Barkath ! Tinggalkan aku sendirian !” bentak Zain lantang 

Pada saat yang bersamaan, Zubair melihat Aaliya sedang duduk sendirian dilantai sambil menangis “Aloo, ada apa dengan kamu ? Apakah Zain mengatakan sesuatu padamu ?” tanya Zubair sambil mengusap airmata di kedua pipi Aaliya, Aaliya hanya tersenyum “Apa yang kalian lakukan ? Aku tadi melihat Zain berdansa dengan gadis lain, aku akan bicara dengan Zain”, “Tidak usah, Zubbu ,,, aku bisa mengatasinya” pinta Aaliya “Kalian berdua ini sebenarnya saling mencintai atau tidak ?” Aaliya sangat bingung seraya berkata “Dulu Zain sering berkencan dengan banyak gadis dan saat ini seharusnya dia bisa mengerti kalau aku ini adalah istrinya dan ini sungguh berbeda, Zain merasa dirinya masih lajang” ujar Aaliya sedih “Kamu ini berlebih lebihan, Aaliya ,,, Zain itu anak yang baik”, “Itulah masalahnya, Zain itu masih saja seorang anak laki laki” ujar Aaliya sedih, 

Sementara itu Barkath berusaha agar Zain segera menghentikan minumannya, Zain segera berlalu dari sana dengan kesal, Barkath tersenyum senang Aaliya dan Zubair masih ngobrol sambil duduk di lantai “Kadang kadang Zain itu mengurusi aku dengan baik tapi kadang kadang menyakiti aku, aku tidak tahu dimana tempatku di dalam kehidupannya”, “Apa yang kamu katakan itu benar, Zain seharusnya mengerti kalau pernikahan terjadi karena sebuah kesepakatan bersama dan setiap hubungan dan orang orangnya itu berbeda” tepat pada saat itu Zain menghampiri mereka dan melihat Zubair sedang memegang wajah Aaliya, 

Zain sangat marah sambil mengepalkan tangannya dengan keras, dengan ragu ragu Zain mendatangi Aaliya dan Zubair “Jika kamu mengijinkan, aku ingin bicara dengan Aaliya” Zubair tertegun mendengar ucapan Zain “Untuk bicara dengan istrimu sendiri, kamu tidak memerlukan ijin dariku dan meminum alkohol itu sebuah dosa, Zain ,,, apalagi ketika kamu sedang bersama istrimu, lebih baik tidak minum minuman keras” ujar Zubair kemudian berlalu dari sana, Zain segera mendekati Aaliya dan berkata “Aaliya, kamu datang ke pesta ini bersamaku, sekarang kamu mau pulang bersamaku atau tidak ?”, “Aku akan pulang bareng kamu, Zain” Zain segera memegang tangan Aaliya dan menyeretnya keluar dari sana, Aaliya hanya terdiam mengikuti langkah Zain. SINOPSIS BEINTEHAA episode 107 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top