
Surayya mengatakan “jika terjadi sesuatu pada Aaliya, jangan pernah kau
menyalahkan ku, kemudian dia pergi, setelah Surayya pergi, Shabana
sangat khawatir memikirkan kata-kata Surayya,

Upacara Bidayi dimulai, semua keluarga dari
Aaliya menangis, Shabana memberikan Quran pada Aaliya dan memeluknya
dengan perasaan sedih, Shabana mengatakan “Ibu tahu kau memiliki semua
jawaban untuk semua masalah di Quran ini, dan itu akan membantumu, Ibu
meminta mu untuk tidak membiarkan Paman dan Bibi mu mengeluh tentang
dirimu, kau harus merajut semua hubungan di rumah itu, Ibu meminta agar
kau tidak bertengkar lagi dengan Zain, Shabana memegang tangan Zain dan
meminta dia untuk memaafkan Aaliya jika dia membuat kesalahan,
Zain melihat Aaliya dengan marah, Shabana mengatakan “Aaliya sangat baik
hati dan kau segera akan menyadarinya, Shabana bertanya “apakah kau
akan mengurus Aaliya, Zain mengatakan “tentu saja aku akan mengurusnya,
Shabana memegang tangan Zain dan mencium keningnya, Aaliya melihat
Ghulam dan pergi ke arahnya, Aaliya memeluknya dan menangis, Usman
melihat Shabana dan Ghulam yang sedang menangis, Aaliya memeluk Aayat,
Usman membawa Aaliya dan Zain pergi dengan keluarganya, Shabana, Ghulam dan Aayat menangis,
Mereka telah sampai di Mumbai, Fahad bersama dengan istrinya didalam
satu mobil menuju ke rumah mereka, Kedua istrinya mulai licik dalam
pikiran mereka, Nafisa berkata dalam hatinya “hari baiknya akan dimulai
sekarang, Shaziya berkata dalam hatinya “aku tidak akan membiarkan
kesempatan Gauhar pergi secara sia-sia, dia akan menikah dengan seorang
pria dengan 2 anak-anak, aku akan merusak pernikahan Zain, karena Zain
dan Surayya tidak senang dengan pernikahan ini, kemudian meraka
bertengkar merebutkan suami mereka
Zain dan Aaliya di dalam mobil
yang sama, Aaliya melihat Zain, namun Zain melihat keluar dan dia tidak
melihat kearah Aaliya, Aaliya juga melihat keluar, dia teringat saat
dia bicara dengan Shabana tentang pernikahannya, Aaliya kembali melihat
Zain tapi Zain sibuk melihat keluar, Aaliya kembali teringat
pembicaraannya dengan Shabana tentang keinginan pernikahannya, Sekarang
Zain menatap Aaliya, tapi Aaliya melihat keluar, Lagu Noor-e-Khuda
bermain di radio, Zain meminta sopir untuk mematikan radio,
Di
mobil yang lain, Surayya sedang bersama Usman, Surayya ingat bagaimana
Usman bicara pada Shabana dan memberitahukan bahwa dia akan mencapai
Bhopal dalam 2-3 hari, dia juga teringat ketika dia memberitahukan
tentang delegasi singapore datang ke mumbai selama 1 minggu, tapi Usman
mengatakan “aku memiliki begitu banyak manajer, mereka yang akan
mengelolanya, Surayya “hanya kau yang bisa menangani singapore lebih
baik dari manajer, dia mengatakan ”bagaimana dia menangani krisis ketika
delegasi Korea datang, Usman mengatakan “aku telah berjanji pada
Shabana, tapi Surayya meminta dia untuk menunda rencananya selama 1
minggu, kemudian Usman setuju dan pergi, tak lama Chand Bibi datang dan
mengatakan “Surayya, Usman sangat mencintai Bhopal, kenapa bukan Anda
yang mengunjungi Bhopal sekali saja, tapi Surayya meminta dia untuk
pergi dan memeriksa pekerjaannya, kemudian Chand bibi pergi, Surayya
marah dan mengatakan “aku telah membuat bisnis di mumbai selatan dengan
kesulitan yang cukup besar, aku tidak ingin ada Bhopal dalam hidup
nya (Usman) lagi, tidak akan pernah, kemudian Surayya teringat tentang
semua kejadian yang menyebabkan Aaliya dan Zain menikah,
Mobil
Zain dan Aaliya tiba tiba berhenti, tanpa sengaja Aaliya menyentuh
tangan Zain, mereka melihat satu sama lain, kemudian Mereka melepaskan
tangan mereka dan kembali melihat keluar, SINOPSIS BEINTEHAA episode 21