SINOPSIS BEINTEHAA epidose 24 (30 January 2014) by. RS Dimeja makan, Zain terlihat marah pada Aaliya, tiba tiba Zain melihat kalau kaos nya dipakai Aaliya, Aaliya teringat bagaimana dia mengenakan kaos Zain, ketika Gaunnya terbakar oleh setrika, dia membuka lemari Zain dan mengambil kaos Zain dan memakainya, Aaliya terlihat khawatir, Zain terlihat sangat marah, tak lama Shaziya melihat kalau Aaliya mengenakan kaos Zain, dia terkejut melihatnya, kemudian dia berjalan kearah Surayya dan memberitahunya, Surayya melihatnya, dia merasa marah,
Dikamar Zain, Aaliya sedang menyetrika pakaiannya, Zain datang menghampirinya dengan penuh amarah, Zain memegang tubuh Aaliya dengan kerasa dan bertanya “mengapa kau setuju untuk Valima?, aku tidak menyukainya, Aaliya mengatakan “Zain, itu adalah ritual dalam islam yang harus dilakukan, kau tidak tahu apa-apa tentang islam, bahkan kau tidak tahu bagaimana caranya menyampaikan salam, Zain mengatakan “aku memang tidak tahu, tapi kau bukan guruku yang mengajarkan semuanya, Aaliya mengatakan “aku adalah istri mu, karena marah pada Aaliya Zain kemudian memelintir tangan Aaliya dan mengatakan “aku tahu apa yang kau pikirkan dan apa yang ingin kau lakukan, datang dan duduklah di atas panggung dengan mengenakan pakaian yang diberikan paman mu, tapi aku tidak bisa menjadi bagian dalam hidup mu,
Aaliya marah dan mengatakan “aku tidak ingin menjadi bagian dalam hidup mu, kemudian Aaliya melempar Kaos Zain padanya, Aaliya juga mengatakan “aku bahkan tidak mau tinggal bersama dengan mu dan itu sangat menyakitkan untuk tinggal bersama dengan mu, mereka saling menatap dengan penuh amarah, tak lama Zain pergi, setelah Zain pergi, Aaliya merasa sedih, tiba tiba Zain datang kembali dengan membakar kaos yang dipakai Aaliya tadi, Aaliya terkejut melihatnya, Zain mengatakan “ku katakan padamu, kau tidak memiliki hak atas barang-barang yang ada diruangan ini, jika kau menyentuh apa pun di sini, maka itu juga akan dibakar seperti kaos ini, Aaliya sedih mendengarnya, kemudian Zain pergi keluar, Aaliya menangis,
Diteras rumah, Zain mulai berolahraga Treadmill, dia teringat bagaimana semua orang memaksanya untuk menikah, Bagaimana Aaliya mengingkari janjinya dan setuju untuk ritual Valima, tak lama Surayya datang, Surayya mengatakan olahraga Treadmill adalah hal agak aneh, berapa kilometer kau menjalankannya, kau akan tetap berada di tempat yang sama, apakah kau bisa menceritakan apa yang ada di pikiran mu?, Zain bertanya “tentang apa? Surayya mengatakan “kau telah berjanji untuk tidak menikahi Aaliya, tapi mengapa kau menikahinya dan bahkan membawanya sampai kekamar tidur mu dengan senang hati, dia bahkan datang ke meja makan dengan mengenakan kaos mu, tapi mengapa kemudian kau mengatakan kalau kau tidak ingin melakukan Valima, Zain, tolong ceritakan apa yang ada di pikiran mu, Zain mengatakan “aku telah membakar kaos itu, Surayya terkejut mendengarnya,
Zain mengatakan “kau benar bu, setiap kali aku tidak mau mendengarkan mu, aku masuk dalam kesulitan, aku berharap kalau aku tidak akan pernah pergi lagi ke Bhopal, dan tidak akan pernah tinggal di sana, aku tidak mendengarkan mu dan akhirnya aku menderita untuk itu, maaf akan aku bu, Surayya mengatakan “baiklah, kemudian Surayya memeluk Zain penuh bahagia,
Surayya juge mengatakan “setidaknya sekarang aku tahu apa yang ada di dalam pikiran mu, sekarang aku bisa melakukan sesuatu tentang hal itu, kau sama sekali tidak berubah sma seperti saat kau kecil dulu, kau melakukan sesuatu dengan terburu-buru, dulu kau membawa anak anjing dari pinggir jalan di masa kecil mu dan kau bersikeras untuk tetap merawatnya, ibu mengatakan kepada mu bahwa ibu akan membuat kau merawatnya dengan baik, tapi kau tidak mendengarkannya, Zain mengatakan “aku ingat sekarang, anak anjing itu lari dan tidak kembali, Surayya mengatakan “anak anjing itu tidak lari, tapi ibu yang membuat dia lari, sekarang ibu akan menangani masalah mu dengan cara ibu, kemudian Zain pergi, Surayya merasa senang,
Didapur, Chandbibi sedang memasak, Aaliya datang ke dapur, Chand Bibi bertanya “apa yang terjadi, jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa memanggil ku, aku akan membawa apa pun yang kau butuhkan, Aaliya memberi salaam kepadany, Chanbibi menjawab salamnya, Aaliya mengatakan “aku menyampaikan salam kepada semua orang di pagi hari, tapi aku tidak melihat mu, jadi aku datang untuk memberi salam, Chand Bibi merasa bangga dan bahagia pada Aaliya, kemudian dia berdoa untuk Aaliya, Chanbibi memberikan anting-anting yang dibawa Zain untuknya, Chanbibi mengatakan “ini adalah hadiah dari Zain, tapi aku mengatakan pada Zain untuk memberikan hadiah ini untuk istrinya, Zain mendapat istrinya begitu cepat, Aaliya mengatakan “aku tidak bisa menerimanya, tapi Chand Bibi bersikeras agar Aaliya menerimanya, akhirnya Aaliya menerima anting itu dan memeluk Chanbibi, Chand Bibi merasa terharu, kemudian dia mengatakan “pakaian basah anda harus dikeringkan di teras, aku akan mengirim mereka ke kamar mu, Aaliya mengatakan “aku akan melakukannya sendiri, aku suka melakukan pekerjaan sendiri, kemudian Aaliya pergi, Chand Bibi senang mendengarnya, kemudian dia kembali berdoa untuk Aliya,
Aaliya membawa pakaiannya kembali ke kamarnya, tapi pintu kamarnya terkunci, Aaliya teringat kata-kata Zain yang mengatakan untuk tidak menyentuh barang-barang di ruangan ini, Aaliya berpikir kalau Zain yang menguncinya,
dari jauh Surayya dan Nafisa melihat Aaliya, kemudian Surayya menghampiri Aaliya dan bertanya “apa yang terjadi, mengapa Zain mengunci kamar, Aaliya mengatakan “aku tidak tahu, Surayya mengatakan “Zain selalu melakukannya, pergilah ke kamar tamu, kau akan mendapatkan kuncinya disana, kemudian Aaliya pergi ke ruang tamu dengan membawa kopernya,
Setelah sampai dikamar tamu, Aaliya ingin masuk tapi seorang pembantu mengatakan “kamar ini untuk tamu asing, kemudian pembantu itu mengunci kamar tersebut dan pergi, lalu Surayya datang dan mengatakan “maaf Aaliya, aku lupa memberitahu mu, pergilah ke depan, mereka akan mengatakan apa yang harus dilakukan, kemudian Aaliya pergi ke depan dengan membawa bawa kopernya, dia melihat pelayan sedang membersihkan sofa, Shaziya mengatakan pada para pelayan “kalian harus cepat membersihkannya karena teman-teman ku akan datang untuk pesta hari ini, Aaliya duduk di sofa, melihat itu Shaziya meminta Aaliya untuk pergi dan duduk di tempat lain, Aaliya duduk di sofa sebelahnya, tak lama Surayya datang dan mengatakan pada Aaliya “kau tidak bisa duduk di sini, kau harus pergi ke tempat lain sampai kau menemukan kunci kamar mu, Aaliya merasa bingung, kemudian Surayya memegang tangannya dan membawanya keluar rumah dengan membawa kopernya, setelah sampai diluar, Surayya mendapat telepon dari temannya, dia mengatakan “aku akan mencari rincian pamerannya, dan aku akan mendapatkannya, Surayya bergerak masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Aaliya di luar rumah, Aaliya memanggilnya, Surayya memintanya untuk menunggu, Surayya masuk ke dalam rumah, setelah sampai di depan pintu, Surayya tersenyum, sedangkan diluar, Aaliya duduk dengan perasaan sedih, SINOPSIS BEINTEHAA epidose 25 by. RS