SINOPSIS MAHAPUTRA episode 481 (3 September 2015)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 481 (3 September 2015) by. Sally Diandra Ketika Pratap dan rombongannya mulai melanjutkan perjalanan kembali, tampak dari kejauhan para pasukan Mughal menyebar ke segala penjuru arah dengan sendirinya maka dengan begitu mereka bisa mengepung rombongan Pratap, salah satu mata mata pasukan Mughal mengabarkan pada mereka tentang keberadaan Pratap, bahkan pemimpin pasukan Mughal juga mengetahui keberadaan Shakti, adik Pratap, pemimpin pasukan Mughal tertawa terbahak bahak karena Shakti pergi ke jalur yang berbeda dengan Pratap. 

Di tengah perjalanan tiba tiba Pratap menghentikan perjalanan mereka karena Pratap melihat ada sebuah reruntuhan bangunan, akhirnya Pratap menyuruh Ajabde, Amar dan beberapa prajurit mereka untuk istirahat sebentar, sementara sisa prajurit yang lain ikut bersama dirinya dan Guruji Raughvendra. Ajabde dan Amar memasuki reruntuhan bangunan tersebut yang sepertinya sudah lama tidak terpakai, terlihat dari banyaknya sarang laba laba disana sini. Ajabde dan Amar beristirahat di dalam sedangkan para prajurit berjaga jaga diluar, ketika Ajabde dan Amar sedang berada didalam reruntuhan itu, Amar menceritakan pada ibunya tentang pertemuan ayahnya dan pamannya, Shakti Singh “Aku menyalami paman, ibu ,,, dia bilang ke ayah untuk menjaga aku baik baik” ujar Amar senang “Akan lebih menyenangkan lagi kalau pamanmu ada disini, Amar ,,, dia bisa mengarahkan kita" ujar Ajabde, tak lama kemudian Ajabde dan Amar sangat terkejut ketika melihat para prajurit yang terluka membuka pintu reruntuhan bangunan, para prajurit itu meminta Ajabde dan Amar untuk bersembunyi atau menyelamatkan diri mereka sendiri tapi semuanya terlambat karena pasukan Mughal berhasil memasuki reruntuhan bangunan tersebut sedangkan prajurit Udaipur mulai tewas bergelimpangan dibantai oleh pasukan Mughal “Dimana pangeran Pratap ?” tanya mereka dengan tatapan sadis namun Amar dan Ajabde hanya terdiam tidak menjawab, Amar malah dengan gagah beraninya mencoba melawan pasukan Mughal, namun karena badannya yang masih kecil maka dengan mudah Amar bisa ditangkap saat itu juga oleh pasukan Mughal

Ketika salah satu prajurit hendak melukai Amar tiba tiba Shakti memasuki reruntuhan bangunan tersebut tepat pada waktunya “Jika ada seseorang yang berani beraninya melukai keponakanku maka aku tidak akan membiarkan mereka !” bentak Shakti lantang, Ajabde tersenyum ketika melihat adik iparnya datang menolongnya dan tak lama kemudian Pratap juga ikut bergabung dengan adik tirinya ini, Pratap tersenyum sambil teringat kata kata Shakti kalau dia tidak tertarik ikut terlibat dalam ini semua, akhirnya mereka berdua bertarung bersama sama menghadapi pasukan Mughal, seluruh pasukan Mughal tewas seketika itu juga atau melarikan diri jika mereka masih punya kesempatan, setelah semuanya berakhir, Pratap bertanya pada adiknya itu “Shakti, kenapa kamu melakukan hal ini padahal kamu tadi sudah menolak untuk bergabung dalam misi ini ?” Shakti masih ingat dengan baik bagaimana Pratap dulu menyelamatkan nyawanya sekali ketika mereka masih kecil “Hari ini aku telah membayar lunas hutangku padamu, kak” ujar Shakti, Ajabde berterima kasih pada Shakti “Jangan memalukan aku dengan ucapan terima kasihmu itu, kakak ipar” kemudian Amar ingin sekali bisa duduk bersama dengan pamannya, Shakti, tak lama berselang Guruji Raughvendra datang bersama sama prajurit yang tersisa, Pratap merasa heran bagaimana bisa pasukan Mughal mengetahui tentang kedatangannya di tempat itu “Mungkin ada seseorang yang telah mengawasi kita sedari tadi” ujar Guruji Raughvendra, Pratap akhirnya menyusun sebuah rencana. 

Di kerajaan Mughal, Agra ,,, Maan Singh mengabarkan pada Raja Akbar tentang kekalahan pasukannya dalam menghadapi Pratap “Kita harus secepatnya mencapai kerajaan Gondwana sekarang, Yang Mulia” ujar Maan Singh, Raja Akbar nampak jengkel 

Di kerajaan Gondwana ,,, Maharani Durgawati menyambut Pratap, Ajabde, Amar, Guruji dan Shakti, Maharani Durgawati sangat senang melihat Pratap karena akhirnya Pratap bisa datang kesini hanya dengan satu permintaan saja, Maharani Durgawati mengenalkan Shakti sebagai saudaranya juga kepada para petinggi kerajaan Gondwana, Shakti meyakinkan Maharani Durgawati kalau dia akan menyelamatkan Putri Kamlawati dengan selamat. 

Di kerajaan Agra ,,, Raja Akbar tidak ingin membuang waktunya dengan sia sia atau membuang energinya untuk marah “Bunuh semua prajurit yang gagal !” perintah Raja Akbar lantang “Agar para prajurit yang lain bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini ! Cepat pergi menuju ke kerajaan Gondwana dan cari tahu apa yang Pratap dan Ratu Durgawati rencanakan !” perintah Raja Akbar, Maan Singh hanya bisa menganggukkan kepalanya 

Di kerajaan Gondwana ,,, Ratu Durgawati membagikan gambar benteng tempat dimana putri Kamlawati di tahan “Itu tidak akan mudah untuk menyerang dan menang di rumah orang Mughal itu ! Kita harus menyerang dia ditempat yang telah kita pilih, kita akan melakukan sesuatu sebelum menyerang sehingga dia tidak akan pernah menyangka, kita akan pergi ke Agra untuk membawa putri Kamlawati kembali padamu, kak" ujar Pratap

Kembali di kerajaan Mughal, di penjara ,,, Maan Singh menemui putri Kamlawati di penjara “Aku telah menulis surat untuk saudara sepupumu” ujar Maan Singh, kemudian Maan Singh membacakan suratnya itu didepan putri Kamlawati yang isinya tentang penyerahan “Raja Akbar akan mengembalikan kamu pada Maharani Gondwana seperti sebelumnya, aku menyukai ide Yang Mulia jadi aku minta padamu untuk menerima usulan dari Raja Akbar ini” ujar Maan Singh sambil meminta tanda tangannya “Bagaimana kamu bisa menjadi seorang Rajput ! Seorang Rajput tidak pernah melakukan persetujuan dengan anak perempuan atau saudara perempuan mereka sendiri ! Mereka tidak akan pernah menjadi makelar dari orang orang Mughal ! Aku adalah seorang ksatriya ! Aku lebih baik mati daripada memberikan tanda tangan di surat seperti itu !” ujar putri Kamlawati lantang, Maan Singh sangat marah tapi membiarkan dia agar tetap hidup untuk melaksanakan perintah Raja Akbar

Dikerajaan Gondwana, seorang laki laki memasuki pintu gerbang Gondwana sambil menutupi tubuh dan wajahnya dengan syal yang lebar, dia lalu memberikan satu koin emas sebagai pajak agar di ijinkan masuk kedalam kota. Sementara itu di dalam kerajaan, Pratap masih berdiskusi dengan Ratu Durgawati “Kami akan membebaskan saudaramu, kak ,,, Raja Akbar pasti akan sangat marah kalau mengetahui hal ini, dia pasti akan mengikuti kami dan kami akan membawanya ketempat dimana pasukan kamu bersiap menyerangnya” ujar Pratap, komandan perang kerajaan Gondwana sangat kecewa dengan rencana yang dibuat oleh Pratap tapi Pratap ingin mengejutkan Raja Akbar dan semua orang dengan melakukan sesuatu yang berbeda atau tidak terduga kali ini, Ratu Durgawati menemukan permasalahan bahwa ternyata hanya ada 3 orang yang akan pergi untuk kali pertama, sementara Shakti sangat yakin dengan kakaknya. Tiba tiba pria misterius yang menutup tubuh dan wajahnya dengan syal besar memasuki ruangan itu, dia melemparkan sebuah belati pada grafik tersebut seraya berkata “Pratap itu seorang pengkhianat !” bentak orang misterius itu, semua orang terkejut dan tegang dan segera mengeluarkan pedang mereka kemudian menghampiri orang tersebut. 

Dipenjara Mughal ,,, Maan Singh masih geram terhadap putri Kamlawati “Putri Kamlawati tidak mungkin akan sekarat, aku tidak akan memberikan sesuatu yang nihil untuk Yang Mulia” bathin Maan Singh dalam hati “Air ini yang kamu minum itu adalah dari Raja Akbar” putri Kamlawati langsung menolak seraya berkata “Air ini adalah milik tanah airku !” kemudian Maan Singh menyuruh prajuritnya untuk mencampur air itu dengan garam “Aku memberikan waktu 24 jam untukmu ! Tanda tangani ini !” ujar Maan Singh geram, tak lama kemudian Raja Akbar memberikan saran pada Maan Singh “Tunggu saja waktunya ketika Pratap ada disini ! Kita harus tetap membiarkan gadis itu hidup, Maan Singh !” ujar Raja Akbar senang 

Kembali ke kerajaan Gondwana, Pratap segera menghampiri ke laki laki misterius itu seraya berkata pada semua orang yang berada disana “Aku bisa mengurus kemarahan salah seorang saudaraku tapi hal itu akan lebih sulit dengan saudaraku yang lain yang berperilaku lebih tenang” ujar Pratap sambil membuka syal lebarnya dan terlihat wajah Chandrasen, Chandrasen sangat kecewa dengan dirinya karena Pratap tidak mengajak saudaranya dalam misi yang berbahaya ini, Pratap menerima kesalahan tersebut “Aku minta maaf, pangeran Chandrasen ,,, kamu boleh ikut ambil bagian dalam rencanaku ini” ujar Pratap senang, Chandrasen juga tersenyum senang, sementara Ratu Durgawati tidak ragu ragu dengan kemampuan mereka berdua, Guruji Raughvendra juga menyukai ide Pratap ini, Pratap bersumpah untuk membebaskan putri Kamlawati, mereka kemudian berjanji bersama sama dengan bantuan para Dewa.SINOPSIS MAHAPUTRA episode 482 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top