SINOPSIS MAHAPUTRA episode 105 (19 November 2013) by. RS Di Boondi, Surtan menemui Bairam Khan , kemudian mereka membicarakan tentang rencana mereka untuk menjebak Uday dan Pratap,
Dikamar Uday, Bhatiyani sedang membantu Uday bersiap siap untuk
berangkat ke Boondi, Uday mengatakan kalau dia akan memperkenalkan
Pratap pada rakyat Boondi, Bhatiyani dengan pura pura mengatakan kalau
dia merasa senang untuk itu, kemudian Uday memuji Bhatiyani, Bhatiyani
so ngambek, dia mengatakan kalau Uday sekarang lebih perhatian pada
Jaiwanta disbanding dirinya, Uday dengan rayuan gombalnya mengatakan
kalau yang ada dihatinya hanyalah Bhatiyani seorang, Bhatiyani merasa
senang mendengarnya,
Dikamar Jaiwanta, dia sedang melakukan
persiapan untuk berdoa, dia meminta pelayan untuk memanggil Pratap,
pelayan itu langsung pergi, Girjadai bertanya mengapa dia membiarkan
Pratap untuk pergi, Jaiwanta mengatakan kalau itu adalah perintah Uday,
Di Boondi, Bairam Khan dan Surtan sedang mempersiapkan rencana mereka,
Surtan meminta prajuritnya untuk mengangkat keranjang yang berisi bubuk
petasan, Surtan menusuk keranjang itu dengan belatinya hingga keranjang
itu bolong, kemudian dia meminta prajurit itu berjalan, bubuk petasan
itu berceceran mengikuti langkah prajurit itu, setelah beberapa meter,
Surtan meminta prajurit itu untuk berhenti
Dikoridor Istana,
Bhatiyani sedang berjalan dengan membawa nampan Aarti, tiba tiba seorang
pelayannya datang dan mengatakan kalau Jaiwanta juga ingin melakukan
Aarti pada Uday, Bhatiyani tidak senang mendengarnya, dia mengatakan
kalau dia yang akan terlebih dulu melakukan Aarti pada Uday,
Disisi lain, Jaiwanta dan para pelayannya sedang berjalan menuju kamar Uday, begitu juga dengan Bhatiyani,
Dikamar Uday, Bhatiyani yang duluan sampai dikamarnya, Bhatiyani masuk
kekamar Uday, tiba tiba dia menumpahkan minyak lampu diya miliknya, dia
menghampiri Uday, dia ingin melakukan Aarti pada Uday, Didepan pintu
kamar Uday, Jaiwanta masuk kedalam, dia berjalan tepat dimana Bhatiyani
menumpahkan minyak lampu diya, Jaiwanta terpeleset dan terjatuh,
nampannya tercampak, Girjadai mencoba untuk menolongnya, Uday terkejut
melihat Jaiwanta yang terjatuh, dia menghampiri Jaiwanta dan langsung
mengangkatnya pergi kekamarnya, Bhatiyani terlihat tidak senang,
Dikamar Jaiwanta, Uday membaringkannya ditempat tidur, wajah mereka
sangat dekat hingga Sindoor yang berserak diwajah Jaiwanta menempel
tepat di kening Uday, Jaiwanta senang melihat itu, ternyata dia yang
terlebih dulu melakukan Aarti pada Uday,
Di Boondi, Surtan
meminta Bairam Khan untuk menyalakan bubuk petasan yang tercecer itu,
Bairam Khan menyalak bubuk itu dengan sebuah obor, bubuk itu menyalah
dan berjalan menuju prajurit yang membawa keranjang dengan berisi bubuk
petasan, setelah sampai di dekat prajurit itu, tiba tiba bubuk yang
dibawa prajurit itu meledak dan menyebabkan prajurit itu terbakar dan
meninggal, Bairam Khan mengatakan luar biasa, Surtan
tertawa, Surtan mengatakan kalau dia akan melakukan hal yang sama pada
Pratap
Dikamar Jaiwanta, Jaiwanta sedang bicara pada Uday, tak
lama Bhatiyani si penggangu datang dan mengatakan pada Jaiwanta untuk
selalu berhati hati, tiba tiba Pratap datang dengan berlari dan bertanya
keadaan ibunya, Jaiwanta mengatakan kalau dia baik baik saja, Bhatiyani
mengatakan pada Uday kalau dia ingin melakukan Aarti pada Uday tapi
Uday mengatakan kalau Jaiwanta telah mengatakannya, Bhatiyani terlihat
sedih, kemudian Uday meminta Pratap untuk pergi, Pratap pamit pada
Jaiwanta, dan mereka pergi, Jaiwanta memberikan senyuman pada Bhatiyani
Dikoridor Istana, Uday dan Pratap sedang berjalan menuju keluar Istana,
Pratap mengatakan kalau dia ingin mengajak teman temannya, tak lama
teman Pratap datang dengan memakai baju seorang Pangeran, Uday kaget
melihat mereka, dia bertanya pada Pratap tentang itu, Pratap
menjelaskannya
Di Boondi, Surtan dan Bairam Khan masih
membicarakan tentang rencana mereka, mereka tertawa, dan pada saat yang
sama Jaiwanta terbangun dari tidurnya, dia sepertinya merasakan apa yang
akan dilakukan Surtan pada Prata, tak lama Girjadai datang dan bertanya
apakah dia baik baik saja, Jaiwanta mengatakan kekhawatirannya terhadap
Pratap, mereka ingin pergi tapi tiba tiba Bhatiyani datang dengan
seorang tabib, dia mengatakan dia akan merawat Jaiwanta, dia mengoleskan
obat dikaki Jaiwanta, kemudian dia mengatakan kalau dia yang
mengakibatkan Jaiwanta terjatuh, mereka saling beradu argument,
Bhatiyani kembali membuat Jaiwanta khawatir atas keselamatan Pratap
Di Boondi, Surtan memerintahkan prajuritnya untuk menaburkan bubuk
petasan di jalan dengan ditutupi oleh bunga, yang akan dilalui Uday dan
Pratap, dia juga menaburkan bubuk itu dibawah kursi,
Dikamar
Jaiwanta, Bhatiyani mengatakan kalau Surtan akan membuat Pratap dalam
bahaya, dia membuat kekhawatiran dihati Jaiwanta, Jaiwanta terlihat
khawatir, Bhatiyani senang melihatnya, kemudian Jaiwanta mengangkat
tangan Bhatiyani yang menyentuh kakinya dan mengatakan kalau tidak aka
nada yang terjadi pada Pratap, Bhatiyani juga tidak mau kalah, dia malah
mengejek Jaiwanta, Jaiwanta menentang Bhatiyani, kemudian dia pergi,
Bhatiyani mengatakan kalau dia tidak akan membiarkan Jaiwanta untuk
menang
Di Boondi, Uday dan Pratap tiba disana, semua memuji muji
Uday dan Surtan, Surtan menyambut hangat kedatangan Uday, dia bertanya
dimana Pratap, kemudian Pratap dan teman temannya menghampiri Surtan,
Surtan terlihat bingung, dia bertanya dalam hatinya “yang mana Pratap. SINOPSIS MAHAPUTRA episode 106 by. RS