SINOPSIS MOHABBATEIN episode 168 bagian 2 by. Sally Diandra “RAMAN BERADA PADA SEBUAH DILEMA”

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 168 bagian 2 by. Sally Diandra “RAMAN BERADA PADA SEBUAH DILEMA” Parmeet mendatangi rumah Ashok dan security mengabarkan padanya kalau Raman datang “Kenapa dia datang kesini ?” Shagun langsung menyela “Kenapa kamu merasa cemas, Parmeet ? Lagipula Raman datang kesini untuk alasan pribadinya dan itu adalah Adi, Adi adalah anak Raman dan aku, kamu tidak usah cemas” Parmeet mengingatkan Shagun kalau dirinya telah bercerai dengan Raman tapi masih saja berhubungan dengan bekas suaminya “Pikirkan saja tentang masalahmu sendiri, jangan pikirkan tentang kami” ujar Shagun yang tiba tiba terpeleset, Parmeet langsung mengejeknya “Kamu memikirkan aku kalau kamu butuh bantuanku, tapi Raman itu selalu mengejarku, dia mengira kalau akulah yang menabrak nyonya Iyer”, “Tenang saja, aku telah mengatur semuanya” Parmeet tertegun 

“Bagaimana caranya ? Dia itu tergila gila pada Ishita” Shagun menggeleng “Tidak ! Dia jauh lebih tergila gila pada Adi, aku sudah meyakinkan dia untuk tidak memberitahu polisi tentang hal ini karena dia melihat kalau Adi sangat mencintai aku dan Adi akan hancur hatinya bila dia tidak bersamaku, aku tidak pernah melihat Raman begitu galau hatinya seperti ini sebelumnya” ujar Shagun bangga dengan gaya sombongnya “Tidak ada seorangpun yang bisa memikirkan tentang hal ini, permainan yang bagus”, “Hentikan dramamu, Parmeet ,,, masalahnya adalah Raman juga menghina aku, aku tidak tahu harus berkata apa padanya, Adi adalah perisaiku dan aku memiliki kelemahan Raman yang akan aku gunakan pada saat yang tepat” ujar Shagun senang 

Raman sedang berada di pelataran parkir, Raman berkata pada dirinya sendiri “Apa sebenarnya yang terjadi ? Kenapa kali ini aku malah yang terjerat ?” ujar Raman sambil duduk dibangku taman dan memikirkan apa yang harus dilakukannya “Jika aku menyembunyikan fakta yang sebenarnya maka aku menghancurkan kepercayaan semua orang tapi jika aku mengatakan yang sebenarnya maka ,,, apa yang harus aku lakukan ?” bathin Raman gusar, Ishita bisa melihat ketegangan di wajahnya dan mendatangi Raman “Aku tahu kalau suasana hatimu sedang tidak baik”, “Bukan seperti itu, hanya setres sama pekerjaan saja” Raman berusaha mengelak “Aku dulu juga pernah melihat kamu setres sama pekerjaan”, “Ayoo kita pulang ke rumah” Ishita menolak “Aku mohon, duduklah” Ishita mencegah kepergian Raman 

“Ini bukan setres karena pekerjaan tapi ini setres karena masalah pribadi, jangan tertekan, Raman ,,, aku tahu kamu merasa terganggu karena kamu begitu dekat dengan pelakunya tapi kamu telah kehilangan dia”, “Tidak !” Ishita semakin curiga “Aku tahu kalau kamu yakin bahwa Ashok dan Parmeet bukanlah pelakunya, aku tahu kalau kamu seseorang yang tidak mudah terpengaruh, ibu benar, sejak kamu datang dalam kehidupan kami, keteganganmu mulai berakhir, kami sangat percaya padamu, kami tahu kalau kamu akan melakukan yang terbaik untuk kami, aku yakin akan hal itu, seluruh keluarga kita telah tertidur dengan nyenyak karena kamu, karena kami tahu kamu ada disini untuk menjaga kami, aku benar benar mempercayai kamu, aku merasa aman, lalu apa lagi yang akan seorang istri inginkan dari suaminya ?” hibur Ishita, 

Raman hanya terdiam “Tadi Adi sudah mendapatkan seragamnya yang pas, ini semua karena kamu, tadi dia memang marah tapi suatu saat dia pasti akan menghargai kamu, dia persis seperti kamu” Raman sedikit gelisah “Aku yakin suatu saat nanti, Adi akan berubah dan bisa mengerti tentang dirimu, aku rasa kita harus pulang kerumah sekarang”, “Kamu pulanglah dulu, aku akan menyusul 2 menit lagi” Ishita menatap kearah Raman dengan rasa penasaran “Pulanglah cepat” kemudian Ishita berlalu meninggalkan Raman, begitu Ishita pergi, Raman menangis sambil berkata “Jangan terlalu percaya padaku, Ishita ,,, karena aku telah menghancurkannya, mungkin kamu tidak akan terima dengan semua ini tapi maafkan aku karena aku merasa benar benar tidak berdaya” ujar Raman sedih SINOPSIS MOHABBATEIN episode 169 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top