SINOPSIS MOHABBATEIN episode 168 bagian 1 by. Sally Diandra “RAMAN BERADA PADA SEBUAH DILEMA”
Ketika Adi pulang ke rumah setelah selesai berbelanja bersama Ishita, Adi melihat ibunya memohon mohon dengan amat sangat ke ayahnya “Ibu, ada masalah apa tentang polisi, kenapa ibu memohon mohon seperti itu sama ayah ? Ayah, aku mohon maafkanlah ibu demi aku, hukum saja aku tapi jangan ibuku” Raman mulai gelisah “Aku mohon, Raman ,,, demi Adi” Shagun terus memohon sambil mengatupkan tangannya didepan dada, Raman benar benar bingung dan tidak bisa memutuskan sesuatu, sementara itu dirumah Amma, Amma meminta Vandu untuk membawa masuk pakaian yang sudah kering yang dijemur dibalkon, sedangkan Appa meminta Bala untuk ikut dengannya ke kantor kepengurusan warga apartemen “Cuacanya sangat buruk akhir akhir ini, hujan bisa datang sewaktu waktu” ujar Appa,
Di rumah Ashok, Raman langsung tidak mampu berkata kata begitu mengetahui kalau Shagunlah yang telah menabrak Amma, Raman melihat ke arah Adi dan Shagun yang saat itu menangis “Raman, ini semua adalah salahku, Ashok berusaha menutupi salahku”, “Jangan khawatir, ibu ,,, tidak ada seorangpun yang akan memisahkan kita” Raman mulai memikirkan sesuatu demi Adi, sedangkan dirumah Amma, Ishita meyakinkan ibunya kalau Raman pasti akan benar benar mengirim pelakunya kepenjara, Amma merasa puas dan lega
Dirumah Ashok, Raman masih bingung apa yang harus dikatakannya pada anaknnya “Adi, tidak ada seorangpun yang akan masuk ke penjara, ini adalah janji ayah”, “Terima kasih, Raman” Shagun merasa lega mendapat dukungan dari Raman langsung “Tidak perlu berterima kasih, Shagun ,,, Adi adalah anakku juga”, “Aku menyayangi kamu ibu, aku tidak bisa hidup tanpa ibu” ujar Adi senang “Jangan khawatir sayang, ayahmu sudah bilang tadi kalau semuanya akan baik baik saja” hibur Shagun, Adi bergegas pergi ke kamarnya
Dirumah keluarga Iyer, Amma merasa kalau hari ini akan terjadi badai “Hal ini jangan sampai menjadi badai dalam kehidupan kita, ibu membaca zodiakmu, Ishita ,,, bahkan dulu ibu juga membaca zodiakmu sebelumnya, ibu percaya dan hal ini terjadi, kamu mendapatkan Ruhi dan hidupmu pun berubah” saat itu hujan mulai turun, dan dirumah Ashok, Shagun langsung memeluk Raman sambil menangis, Raman hanya terdiam tidak berkutik, sedangkan dirumah keluarga Iyer, Amma masih membahas soal zodiak Ishita “Ishu, ibu membaca zodiakmu kalau sebuah masalah besar akan datang dalam kehidupanmu, energi negatif akan berada disekitar kamu, ibu sangat takut” ujar Amma cemas, sementara Shagun memberitahu Raman kalau Adi tidak bisa hidup tanpa dirinya “Adi adalah anak kita, aku tidak bisa membuat kamu menjauh darinya, aku janji” Shagun tersenyum senang mendengar ucapan Raman,
Ishita sendiri juga ikutan tegang begitu melihat ketakutan ibunya akan ramalan zodiaknya “Apakah benar hal buruk itu akan terjadi ?” bathin Ishita cemas, dirumah Ashok, Shagun memberitahu Raman kalau dirinya tidak akan mengatakan pada siapapun “Aku juga tidak akan mengatakannya pada Ashok dan Parmeet, aku mengatakan padamu karena Adi” Shagun kemudian merebahkan kepalanya di bahu Raman dengan manja sambil berkata “Raman, aku benar benar takut”, “Aku janji, Shagun ,,, tidak akan terjadi apa apa padamu” ujar Raman gamang “Janji ?”, “Aku janji, percayalah padaku” ujar Raman
Di rumah keluarga Iyer, Ishita berusaha meyakinkan ibunya “Ibu, ibu ada bersama aku jadi tidak ada badai apapun yang bisa menyakiti aku, ibu istirahat saja, aku akan pulang dulu, aku yakin tidak akan terjadi apa apa padaku” Ishita berlalu dari sana “Badai macam apa ini ? Tuhan, lindungi, Ishitaku” ujar Amma cemas, saat itu Raman melihat fotonya Adi dan Shagun, diambilnya foto itu sambil memikirkan sesuatu, tak lama kemudian Raman sudah sampai di pelataran parkir “Aku sudah bilang ke Ishita kalau Ashok dan Parmeet yang telah melakukan kecelakaan ini, dia mungkin sudah menceritakan pada semua orang dan mereka pasti akan mengharapkan aku menghukum Ashok dan Parmeet, bagaimana aku akan menjawab pertanyaan semua orang, apa yang akan aku katakan pada Ishita, disatu sisi Ishita dan disisi yang lain ,,,” tiba tiba ponselnya berdering
Saat itu Ishita menelfon Raman, Raman segera mengangkatnya “Iyaaa, aku sudah ada diluar” ujar Raman, tak lama kemudian Raman pulang ke rumah dan Ishita langsung memberondong sejumlah pertanyaan “Raman, apakah polisi sudah menangkap mereka ?”, “Belum” ujar Raman datar “Apakah mereka mengubah cerita mereka ?”, “Tidak, ini bukan kesalahan mereka” ujar Raman gamang “Tapi kamu menelfon Ishita dan mengatakan pada kami tentang hal ini kan ?” sela Vandu yang mulai merasa heran dengan perubahan sikap Raman, begitu pula Ishita “Semua orang kecewa, Raman ,,, aku tahu kalau kamu sudah mencobanya semaksimal mungkin, tapi aku yakin kalau kamu pasti tidak akan mengampuni pelakunya, karena kamu juga sangat peduli pada ibuku, Raman berusaha menyelesaikan kasus ini sejak 7 hari yang lalu dengan meninggalkan semua pekerjaannya” ujar Ishita yang merasa bangga pada suaminya ini,
Dalam hati Raman berteriak “Jangan percaya padaku, Ishita ,,, mungkin Tuhan juga tidak akan mengampuni aku, tapi aku tidak bisa mengatakan padamu yang sejujurnya, maafkan aku” bathin Raman sedih “Lalu siapa yang melakukan semua ini ?” tanya Amma heran “Mungkin seseorang melakukan kecelakaan ini dengan sengaja”, “Kita akan kembali pada poin pertama dimana semuanya dimulai” Ishita menimpali ucapan ibu mertuanya “Kebenaran tidak akan bisa disembunyikan” sela tuan Bhalla “Untungnya aku mempunyai anak laki laki, kamu telah melakukan banyak hal untukku, Raman ,,, kamu memang anakku bukan menantuku” ujar Amma sambil memeluk Raman dan memberikan berkat untuknya, nyonya Bhalla sangat senang melihatnya “Dia juga anakku” sela Appa, semua orang tersenyum senang namun Raman hanya diam saja sambil merenungkan sesuatu,
Ishita yang bisa melihat hal ini langsung bertanya “Ada apa, Raman ? Kenapa kamu diam saja ? Dan tidak mengatakan apa apa ?” tanya Ishita heran, Bala langsung menyela “Aku kesal pada ibu mertua, ibu memanggilku sebagai menantu terbaik tapi ibu mertua benar benar mengejutkan aku dengan menjadikan Raman sebagai anak ibu” semua orang tertawa mendengar ucapan Bala, sementara dalam hati Raman merasa sedih “Aku telah menghancurkan kepercayaan semua orang hari ini” bathin Raman gamang “Aku akan membuat idli dosa untuk semua orang, Ishita akan membantuku” ujar nyonya Bhalla, Raman bergegas menelfon seseorang, sementara Ishita merasa ada yang aneh pada Raman “Apa yang merisaukan hatinya ? Apakah masalah ini atau ada masalah yang lain ?” bathin Ishita penasaran SINOPSIS MOHABBATEIN episode 168 bagian 2 by. Sally Diandra