SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 817 “RAMAN DAN ISHITA BERSATU” by. Sally Diandra
Niddhi meminta Ruhi untuk memakan makanannya “Apakah kamu merindukan keluargamu ?”, “Tidak ! Aku hanya tidak mau makan saja” sahut Ruhi malas “Aku sudah memesan makanan secukupnya, kita akan pulang ke Australia” saat itu bel pintu berdering “Itu mungkin Ashok yang datang” ternyata ketika Niddhi membukakan pintu, Pihu yang datang kesana dan bilang kalau dirinya sangat merindukan Ruhi, Mani juga ada disana dan masuk ke dalam kamar “Kak Ruhi, kenapa kamu tinggal disini di hotel ? Aku sangat merindukan kamu”, “Bahkan aku juga sangat merindukan kamu, ayoo ikut denganku, kamu akan mempunyai semuanya” ajak Ruhi
“Tidak, aku datang kesini untuk membawa kamu, bibi Ishita sedang sakit sekarang dan dia sangat merindukan kamu, ayooo ikutlah denganku” Ruhi langsung menolak permintaan Pihu “Ruhi, ibu Ishimu saat ini sedang sakit parah, tekanan darahnya sangat rendah, dalam keadaan seperti itu dia terus menerus menyebut namamu, aku mohon, Ruhi ,,, ikutlah dengan kami” sela Mani “Maaf, aku tidak punya waktu”, “Itu perilaku yang tidak sopan, kak ,,, bibi Ishita sangat merindukan kamu, kamu malah berada disini tidak bersama teman sekamarmu, dokter tadi kesana, memeriksa bibi Ishita, ayooo ikutlah denganku, kak ,,, paling tidak lihatlah keadaan bibi Ishita, keadaannya sangat buruk, aku akan membawa kamu” Niddhi langsung mencegah tindakan Pihu
“Pihu, hentikan !” Niddhi mulai memarahinya “Kamu itu seorang vampir !” balas Pihu “Diam kamu, Pihu !” Ruhi menyela “Pihu, dia ini managerku”, “Ayahku juga seorang manager tapi dia sangat manis, tidak seperti bibi ini ! Ayooolah, kak ,,, ikutlah denganku, nanti paman Mani yang akan mengantar kamu pulang kesini lagi” pinta Pihu memelas, ketika Niddhi hendak melarang Ruhi, Mani langsung mencegahnya “Aku mohon, nona ,,, aku sangat menghargai seorang perempuan, jangan biarkan aku mengatakan hal hal yang buruk tentang kamu, aku akan mengantar Ruhi pulang, setelah dia bertemu dengan Ishu” sahut Mani
Di rumah keluarga Iyer, dokter memberitahu seluruh keluarga kalau obat yang diberikannya tidak bekerja “Aku mohon, panggil Ruhi, mungkin dengan begitu kondisinya akan membaik”, “Kami tidak bisa memanggil Ruhi, tolong dokter buatlah keadaan ibu Ishiku membaik, kamu bisa menelfon dokter seniormu” sela Adi penuh harap “Itu juga tidak akan membantu, Adi” tiba tiba Pihu datang dan berkata “Lihat ! Siapa yang datang kesini !” semua orang kaget begitu melihat Ruhi datang bersama Pihu dan Mani, Raman tersenyum penuh haru dan meminta Ishita untuk membuka matanya dan melihat siapa yang datang “Ishita, bukalah matamu dan lihat siapa yang datang, itu Ruhi”, “Aku yang membawanya kesini, bibi Ishita lihat ini dia teman sekamarmu datang” sela Pihu penuh semangat,
Mani lalu meminta Pihu untuk ikut dengannya, mereka berdua lalu keluar dari kamar Ishita “Pihu, ayoo ikut dengan paman, biarkan mereka ngobrol bersama, kamu memang telah melakukan hal yang sungguh sangat luar biasa, hebat ! Sekarang bibi Ishita akan membaik, lebih baik kamu pulang ke rumah dulu, nanti paman yang akan mengantar kak Ruhi pulang”, “Baiklah, aku akan memeluk kak Ruhi dulu dan mengucapkan selamat tinggal padanya” Pihu kemudian berlalu dari sana
Di dalam kamar Ishita, semua orang mulai dari Amma, Shagun dan semua orang menangis, Ruhi hanya diam saja “Ruhi, katakan sesuatu nak”, “Aku harus pulang” sahut Ruhi
“Ruhi, panggillah ibu Ishimu dulu, mungkin dia akan sadar begitu mendengar suaramu” semua orang yang ada disana juga meminta dengan amat sangat pada Ruhi “Nyonya Ishita ,,,” ujar Ruhi pelan namun Ishita tidak bereaksi “Tidak terjadi apa apa” sahut Ruhi “Ruhi, panggillah dia seperti dulu ketika kamu selalu memanggilnya” pinta Raman, mereka yang ada disana juga meminta Ruhi untuk memanggil Ishita dengan sebutan ibu Ishi “Ibu Ishi ,,,” tiba tiba Ishita bereaksi, mereka semua tersenyum haru melihatnya, Ishita pun sadar dan membuka matanya “Ruhi ,,, jangan tinggalkan ibu Ishi sayang” ujar Ishita lemas sambil memegang tangannya, Ruhi langsung pergi dari sana dan berlari keluar kamar,
Diluar Ruhi terduduk lemas sambil menangis, Ruhi merasa lega karena ibu Ishinya telah sembuh sekarang, Pihu lalu mendekatinya “Terima kasih, kak Ruhi ,,, apakah kakak sakit ?”, “Iyaa Pihu, hatiku yang sakit” sahut Ruhi sedih, Pihu langsung menciumnya dan memeluk Ruhi erat sambil berkata “Aku akan sangat merindukan kamu, kak ,,, kalau kamu datang kesini lagi, jangan lupa temui aku yaa” pinta Pihu, mereka berdua lalu berpelukkan, saat itu Shagun datang dan meminta Ruhi untuk ikut dengannya “Tidak, aku harus pergi”, “Pesawat kak Ruhi akan berangkat besok pagi, managernya yang bilang padaku” sela Pihu “Ayooo Ruhi, paman antar kamu pulang”, “Mani, kamu disini saja, biar aku yang mengantar Ruhi” kemudian Ruhi dan Bala pun pergi
Dokter memberitahu mereka kalau keadaan Ishita sudah membaik sekarang “Dia hanya butuh istirahat” Amma sangat senang dan segera berlalu dari sana, sementara itu Raman tidak habis pikir dan berkata dalam hati “Ada hubungan apa antara kamu dengan Ruhi ? Aku benar benar tidak bisa mengerti” bathin Raman sambil teringat pada masa lalu Ishita dan Ruhi ketika masih kecil dulu, Raman lalu memberitahu Mani “Mani, aku tidak bisa melupakan semua bantuanmu, kamu membawa Ruhi kemari dan juga menyelamatkan nyawa Ishita, kamu selalu menjaga dan merawat Ishita dengan baik, aku benar benar sangat berterima kasih, sementara aku selalu saja salah paham denganmu”,
“Tidak apa apa, Raman ,,, aku bisa mengerti, tapi ngomong ngomong sebenarnya Pihulah yang membawa Ruhi kemari, aku pikir kita seharusnya lebih fokus ke Ruhi, aku melihatnya sendiri bagaimana Niddhi mengendalikan dirinya, kamu hanya punya waktu malam ini saja, Raman ,,, lakukan sesuatu dan cegah kepergian Ruhi” Raman menyadari sesuatu begitu mendengar ucapan Mani, Raman lalu buru buru pergi meninggalkan Mani, Raman menelfon pengacaranya dan memintanya untuk bertemu dengannya
Keesokan harinya, Raman menjenguk Ishita dirumah keluarga Iyer, Ishita terbangun dan memanggil nama Ruhi “Tenang, sabar ,,,” ujar Raman, Ishita mencari cari Ruhi, Shagun juga datang kesana dan memberikan segelas jus untuk Ishita “Aku sepertinya melihat Ruhi ada disini”, “Ishita, kamu telah merusak hubungan kita, kita pun lalu berjauhan, jadi kita berdua harus bertanggung jawab pada hal ini tapi kita telah melakukan satu hal yang benar, yaitu kita sangat menyayangi anak anak kita, kita berdua harus berusaha menjadi orang tua yang terbaik lagi didunia, tapi kita harus bersabar, kita pasti akan mengurus semuanya, aku janji padamu aku akan membawa Ruhi pulang kembali ke pelukkanmu” Ishita terharu
“Tapi bagaimana Ruhi bisa bersikap seperti itu ? aku tahu kalau perasaannya pasti terluka juga, kita harus bisa mengembalikan Ruhi pulang kesini lagi, Raman” ujar Ishita lemas “Tidak usah terpuruk seperti itu, aku sudah bicara dengan pengacaraku, kita harus bersatu lagi untuk memperjuangkan hal ini”, “Aku akan membawa Ruhi pulang” Raman mengangguk “Lebih baik kamu istirahat saja dulu, jika kita melakukan satu kesalahan saja, maka Ruhi akan pergi bersama Niddhi selamanya” saat itu Shagun mendengar semua pembicaraan mereka dan bergumam pada dirinya sendiri “Raman dan Ishita pasti akan melakukan hal ini untuk bisa mendapatkan Ruhi kembali, mereka benar, mereka melakukan hal ini untuk Ruhiku” gumam Shagun
Niddhi meminta Ruhi untuk cepat cepat berkemas “Apa yang terjadi, Ruhi ? Apakah kamu jadi sentimentil seperti itu setelah bertemu dengan seluruh keluargamu ?” ujar Niddhi kesal, saat itu inspektur polisi datang dan meminta Niddhi menunjukkan pasportnya “Kenapa harus sekarang, pak polisi ?”, “Tunjukkan saja, nona !” kemudian polisi mulai memeriksa pasport Niddhi dan menahannya “Ada banyak kasus yang melawan anda, nona ,,, kamu adalah seorang pengacara dan sekarang kamu adalah seorang terdakwa, ada baiknya kalau kamu ikut dengan kami” pinta polisi, Niddhi lalu meminta Ruhi untuk tetap tinggal di hotel dan pergi bersama polisi, Ruhi merasa bingung “Apa yang sedang terjadi ini ?” SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 818 by. Sally Diandra