SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 818 “ISHITA MENGHAJAR NIDDHI” by. Sally Diandra
Niddhi memberitahu inspektur polisi kalau tidak ada kasus yang melawan dirinya dan dia tidak bisa tinggal di kantor polisi, pengacara Raman lalu buka suara “Kamu juga seorang pengacara bukan ? Kamu pasti tahu semuanya, kamu tidak boleh meninggalkan negara ini karena ada kasus yang melawan kamu” Niddhi merasa heran “Kasus apa ?” Raman lalu memberitahu Niddhi tentang kasusnya dan akan bertemu lagi dengan Niddhi di pengadilan, Ishita yang juga ada disana menyela “Iblis memang sangat jahat, tapi hanya kebaikan yang akan menang melawan kejahatan” Niddhi pun menangis
Raman lalu menelfon Ruhi dan memintanya untuk tidak menutup telfonnya “Ruhi, ayah tahu kalau kamu sangat kesal dan marah, ayah minta maaf, ayah yakin suatu saat nanti kamu pasti akan setuju untuk pulang ke rumah, Niddhi pasti telah memprovokasi dirimu”, “Apa kamu sudah selesai bicara ? Aku tidak akan pernah pulang kerumahmu !” Ruhi langsung menutup telfonnya, Raman lalu memberitahu Ishita kalau Ruhi tidak setuju “Dia sangat membenci kita, Raman ,,, bukan Niddhi, kita harus membuat kesepakatan dengan penuh kasih sayang dan cinta, bawa aku ke hotelnya, aku harus bertemu dengannya sekali saja” pinta Ishita sedih “Dia tidak mau melihat wajah kita”, “Hanya sekali saja, Raman ,,, maka aku akan merasa damai” Raman akhirnya setuju
Niddhi akhirnya tiba di hotel dengan perasaan marah, Ruhi merasa heran “Kenapa kamu sangat marah ?”, “Ini semua karena ayahmu ! Polisi merampas pasportku ! Ingin sekali rasanya aku membunuhnya !” Ruhi langsung menyela “Kamu tidak bisa berkata seperti ini tentang ayahku”, “Oooh jadi kamu mau mengajari aku ?” tanya Niddhi kesal sambil menampar pipi Ruhi dengan keras, kemudian Niddhi mengambil cambuk untuk menghajar Ruhi “Jangan, jangan lakukan itu, aku tidak bermaksud begitu, aku mohon jangan pukul aku” saat itu Ishita datang tepat pada waktunya dan menghentikan tindakan Niddhi, Raman langsung memegang Ruhi
“Beraninya kamu menghajar putriku !” Ishita lalu menghajar Niddhi dengan perasaan marah “Katakan bagaimana rasanya ? Apakah sangat sakit ?” Ishita menghajar Niddhi habis habisan, Niddhi pun berteriak, Ruhi segera berlari dan menghentikan Ishita, Raman dan Ishita terkejut karena Ruhi malah memarahi Ishita, Ruhi mencoba membela Niddhi “Dia yang telah merawat aku selama 7 tahun, dia bisa saja memukulku, dia mempunyai hak akan hal itu, ini adalah masalah pribadi kami berdua, lebih baik kamu jangan ikut campur dalam hal ini dan urusi urusanmu sendiri” Ishita tertegun “Apa yang kamu katakan ?”, “Nyonya Niddhi, pukul aku, ini adalah hukumanku sebagai putrinya nyonya Ishita, yang begitu percaya padanya, aku telah melakukan sebuah kesalahan yang sangat besar dengan membuat nyonya Ishita menjadi ibu Ishiku, pukul aku sehingga aku bisa mengerti kalau ibu tiri itu tidak akan pernah bisa menjadi milikku, nyonya Ishita hanya mencintai anak kandungnya, bukan aku !” kemudian Ruhi meminta Ishita dan Raman untuk pergi dari sana
“Ruhi, apakah aku menampar kamu ? Kamu ini hanya remaja yang baru berusia 15 tahun, jangan bersikap seperti orang dewasa, Niddhi yang telah merusak kamu, aku akan selalu menjadi ibumu bahkan meskipun kamu tidak mempercayainya ! Dan Raman akan selalu menjadi ayahmu ! Kamu adalah putri kami, Ruhi” Raman hanya terdiam “Kamu berkata seperti itu tentang keputusanmu, Raman dan aku telah memutuskan dengan berfikir secara baik baik, kami memang telah melakukan sebuah kesalahan dan kami juga telah menerima hukumannya dengan berjauhan dengan putri kami, siapa kamu ini yang seenaknya memutuskan apakah kamu akan tinggal bersama kami atau tidak ? Ayah dan ibumu yang akan memutuskan kehidupanmu ! Kamu mungkin saja bisa menjadi bintang rock terkenal tapi kamu tetap putri kami ! Aku akan pergi sekarang tapi aku akan datang lagi untuk mengambil putriku !” Niddhi hanya menatap kearah Ishita
“Aku tidak ingin kamu tinggal bersama perempuan murahan ini ! Kamu harus ikut dengan kami ! Ingat, aku adalah ibumu” saat itu Raman pergi dari kamar Niddhi, Ishita kemudian memberikan peringatan terakhir pada Niddhi “Kalau kamu menyentuh putriku lagi, kamu akan melihat pribadiku yang sebenarnya, aku bisa saja menjadi seperti Chandi yang bisa memberikan pisau padamu sewaktu waktu bukan cambuk semacam itu !” ancam Ishita “Ruhi, kamu bisa saja bertarung dengan ibu Ishimu ini dan selalu membenciku tapi ingat jangan ikut campur dengan urusan orang lain, jangan hilangkan identitasmu, di hari identitasmu berakhir, kamu akan berakhir pada hari itu juga” Ishita lalu mencium kening Ruhi dengan penuh kasih sayang dan berkata “Aku pasti akan kembali lagi nanti” Ishita kemudian berlalu dari sana
Raman sedang bicara dengan pengacaranya “Niddhi itu seharusnya berada dibalik jeruji”, “Jangan cemas, tuan Raman ,,, Niddhi pasti akan masuk penjara dan Ruhi pasti akan pulang kerumahmu, besok kamu tidak boleh kehilangan kesadaranmu, kamu harus tenang dan kalem” saat itu Shagun datang, Raman lalu mengenalkan Shagun pada pengacaranya “Kebetulan Pathak tidak ada disini, jadi dia yang mengirimkannya kemari” kemudian pengacara itu pun pergi, Shagun lalu memberitahu Raman tentang hari ayah “Aku mempunyai sesuatu yang lain, besok”, “Raman, jangan merasa kesal” sahut Shagun “Aku akan jalan jalan dulu”, “Baiklah, aku akan buatkan kopi untukmu” kemudian Raman pun pergi
Di rumah keluarga Iyer, Amma sedang menghibur Ishita “Bagaimana bisa Niddhi menghajar Ruhi ?”, “Ruhi telah bersama Niddhi selama 7 tahun, ibu ,,, aku hanya melihatnya sekali ketika dia memperlakukan Ruhi begitu buruk, Niddhi pasti telah menyiksa Ruhi kecilku, sekarang Ruhi tidak tahu apa apa, Ruhi adalah Ruhaan sang bintang rock terkenal, dia itu sangat berbakat tapi dia juga diperbudak” ujar Ishita sambil menangis “Sekarang aku tidak akan membiarkan Niddhi melakukan hal ini, dia telah memberikan luka yang cukup dalam pada Ruhi dan aku yang akan menghukumnya”, “Iyaa, Ishu ,,, jangan biarkan Niddhi” sela Amma “Ruhi tidak mau kembali pada kita”, “Ruhi sedang marah sama kamu, itu artinya dia masih mencintai kamu, cintanya ditekan oleh penyiksaan itu, aku sudah melihatnya, dia masih menyayangi kita semua ketika dia tinggal disini, dia juga membawa Pihu ke rumah sakit” hibur Amma SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 819 by. Sally Diandra