SINOPSIS MOHABBATEIN episode 782 “PERTEMUAN RAMAN & ISHITA” by. Sally Diandra
Di pesta sangeet Mihika dan Romi, Adi sedang ngobrol dengan Mihika, sementara itu Ishita sedang berdandan dan menyiapkan dirinya untuk menghadiri pesta sangeet Mihika “Bibi, apakah bibi mengatakan pada ibu Ishi kalau bibi akan menikah dengan paman Romi ?”, “Aku belum dapat kesempatan untuk mengatakannya, Adi” sahut Mihika “Apakah bibi mengundang keluarga Bhalla ?”, “Tidak, aku tidak bisa mengundang mereka karena perkara Shravan kemarin” Adi berharap Ishita bisa kembali segera ke mereka dan bersatu kembali dengan Raman,
Saat itu Raman sangat marah sambil memikirkan tentang ucapan Adi dan ayahnya, sementara Adi sedang mendapat telfon dan bergegas berlalu dari sana, tak lama kemudian Romi memanggil Mihika untuk naik ke atas panggung “Aku sangat beruntung sekali bisa mempunyai Mihika dalam kehidupanku, dia telah mendukungku selama bertahun tahun ini dan selalu bersamaku, aku berjanji untuk selalu bersama dirinya” semua orang langsung bertepuk tangan begitu mendengar ucapan Romi tentang Mihika, kemudian Romi menari bersama Mihika dengan lagu Aashiqana…… Itni si baat hai……
Saat itu Adi berharap Ishita ada disana agar bisa melihat seluruh keluarganya disini, semua orang sedang bertepuk tangan dan memuji Mihika yang akhirnya bisa bersanding dengan Romi, Ashok pun berkata “Keluarga Iyer nampak sangat bahagia dengan hubungan ini, mereka tidak tahu kalau Raman dan permasalahan mereka akan semakin bertambah banyak” gumam Ashok, sementara itu Mani bisa melihat kalau Ishita sangat gugup jika semua orang melihatnya ada disini
Niddhi akhirnya menelfon Mani “Aku adalah ibunya Ruhaan”, “Yaa Dewa, akhirnya, aku sudah lama menunggu konfirmasi darimu” sahut Mani “Iyaa, aku harus mengkonfirmasi padamu kalau aku telah membatalkan kontrakmu” Mani tertegun “Bagaimana bisa kamu melakukan hal ini ? Aku telah datang ke India dari Australia, Raman telah membayarmu kan !”, “Iyaa benar, dia menawarkan jumlah yang sangat bagus untuk mengontrak Ruhaan secara eksklusif” ejek Niddhi “Aku juga seorang pebisnis, aku bisa mengerti masalah keuntungan, hal ini tidak masalah bagiku, dan lagi aku sudah mendapatkan tandatanganmu secara sah di dokumenku, kalau aku tidak setuju, aku akan pergi ke pengadilan” Niddhi langsung tegang begitu mendengar ucapan Mani
“Tuan Rhagav, tidak perlu ke pengadilan, bagaimana kalau kita bertemu dan membicarakan tentang hal ini ? Kita pasti akan bisa saling mengerti satu sama lain” ujar Niddhi, Mani berfikir untuk menemui Niddhi di sebuah hotel dimana dia akan menemui Ishita juga disana “Bagaimana kalau kamu datang ke hotel sebentar lagi ?” Niddhi akhirnya setuju dengan permintaan Mani, Mani kemudian menutup telfonnya
“Aku tidak tahu apa yang terjadi, rasanya bagus juga kalau pemotretannya tidak jadi dilakukan, karena dengan begitu Raman dan Ishita pasti tidak bisa bertemu, tapi bisnisku, para pegawaiku sangat mengharapkan pemotretan iklan ini, bahkan Ishita juga merasa tidak nyaman, aku akan berusaha sebaik mungkin, aku sudah berjanji pada Ishu, aku harap semuanya bisa berjalan dengan baik, aku juga berharap semuanya bisa berjalan dengan baik di pesta sangeet Mihika” gumam Mani
Ishita akhirnya sampai di hotel sambil menutupi wajahnya dengan selendangnya yang berwarna hitam sesuai dengan gaun yang dikenakannya, rupanya Raman juga berada di hotel yang sama sedang menikmati minuman, manager hotel mengambil ponsel Raman “Ada tiga miskol dari Mihir” manager hotel mengangkat telfon Raman, suara Mihir pun terdengar diujung sana “Raman, kamu ada dimana ?” manager hotel lalu menjelaskan kondisi Raman yang mabuk dan menjelaskan pada Mihir dimana Raman berada yaitu disebuah bar di dalam hotel “Cepatlah datang kesini, tuan ,,, dan bawa pulang temanmu ini”, “Baiklah, aku akan segera kesana” saat itu Raman malah mendorong si manager hotel dan bergegas pergi dari sana
Simmi sedang ngobrol dengan nyonya Bhalla dan meminta ibunya untuk makan, namun nyonya Bhalla menolaknya, Simmi mencoba menghibur ibunya “Romi sangat menyayangi ibu, kita akan pergi ke pesta sangeetnya bagaimana ?”, “Tapi dia tidak mengundang kita, Simmi ,,, dia pasti akan menghina kita nanti kalau kita datang kesana” Simmi menggeleng dan berkata dalam hati “Romi pasti tidak akan berani untuk mengatakan apa apa, dia tahu rahasia apa yang aku sembunyikan” Simmi teringat ketika menangkap basah Romi di kamar Raman “Jangan khawatir, ibu ,,, aku melihat siapa yang bisa menghentikan kita !” Simmi penuh percaya diri
Saat itu Ishita sedang menunggu lift yang berikutnya, tiba tiba selendangnya terjatuh, Ishita segera menutupi wajahnya buru buru dan langsung masuk ke dalam lift, begitu liftnya terbuka, Raman sedang mabuk berat dan menuju ke lift, Ishita segera menjepit rambutnya dan kembali berusaha menutupi wajahnya, Raman segera menghentikan lift yang ditumpangi Ishita dan masuk ke dalam lift, Ishita kaget setengah mati begitu melihat Raman masuk ke dalam lift, Raman juga melihatnya namun tidak bereaksi banyak, hanya terdiam terpaku menatap ke arah Ishita,
Raman mengira kalau dirinya hanya berhalusinasi belaka, Raman nampak terhuyung huyung, Ishita segera memeganginya, Ramanpun tersenyum dan berkata “Ishita ,,, aku begitu mabuk rupanya sehingga bisa melihat dia” Ishita langsung berbalik dan menutupi wajahnya “Kamu adalah Ishita”, “Aku bukan Ishita !” tiba tiba listrik mati, Ishita langsung mengetuk ngetuk pintu lift dan meminta seseorang untuk membuka pintu lift itu, Raman segera memegang Ishita dan berkata lagi “Kamu adalah Ishita !”, “Aku bukan Ishita !” Ishita terus menolak “Iyaa kamu memang bukan Ishita, dia itu perempuan yang egois, dia telah meninggal, kenapa orang orang itu selalu saja berjanji ketika mereka tidak bisa memenuhinya ?” sejumlah uang jatuh, Ishita teringat pada kenangan yang sama dulu
“Orang orang melakukan hal ini untuk uang”, “Aku tidak ingin apa apa” sahut Ishita “Kamu tahu, adikku akan menikah, dia telah mengakhiri semua hubungan ini, putraku bahkan menyembunyikan sesuatu dariku, itu semua karena uang” Ishita jadi terkejut, Raman kembali tersandung, Ishita hanya bisa menangis melihat kondisi Raman “Orang menjadi sendirian dan kesepian tanpa uang” ujar Raman sambil memegang Ishita erat “Aku bukan Ishita, lepaskan aku ! Kamu itu mabuk dan mengira aku adalah Ishita !” Raman segera menarik Ishita agar lebih dekat kearahnya, Ishita memegangi Raman sambil menangis SINOPSIS MOHABBATEIN episode 783 by. Sally Diandra