SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 779 “ROMI & ADI SANG PENYELAMAT” by. Sally Diandra
Shravan sedang bersembunyi dari para preman “Kita pasti akan mendapatkan harga yang lumayan kalau kita menculik anak itu” ujar para preman yang masih mencari cari Shravan, Simmi saat itu sedang membela nyonya Bhalla di depan keluarga Iyer, sedangkan para preman bisa menemukan Shravan dan bergegas mengejarnya, Shravan langsung berlari sekencang mungkin, namun tiba tiba terjatuh ditengah jalan, Shravan melihat ada seseorang yang mendekat ke arahnya dan meminta tolong pada orang itu “Kenapa kamu lari ?”, “Para preman itu mengejar aku, mereka ingin menculik aku, itu mereka datang” ternyata orang yang menolong Shravan adalah Abhishek yang sedang dalam keadaan mabuk dan penampilannya sangat berubah drastis, tidak sama seperti dulu, para preman itu akhirnya sampai ditempat Shravan dan Abhishek
“Jadi kamu mengejar ngejar anak ini ?”, “Untuk apa kamu menyelamatkan anak itu ? Kamu ini hanya seorang pemabuk” para preman itu mulai menghajar Abhishek habis habisan, Abhishek langsung balik menghajar preman preman itu hingga mereka lari tunggang langgang karena takut, Abhishek kemudian terduduk “Paman, apakah paman baik baik saja ?”, “Iyaa aku tidak apa apa, aku baik baik saja, hanya botol minumanku saja yang pecah tapi ngomong ngomong kamu ini mau kemana malam malam begini ? Dimana orang tuamu ? Ayooo ikut denganku” Shravan menggeleng “Tidak ! Aku akan pergi saja !”, “Aku akan membawa kamu, kamu ini masih remaja dan kamu ini bukan seorang pahlawan” Shravan berusaha memberontak “Sepertinya aku pernah melihat kamu disuatu tempat, mungkin aku kenal denganmu”, “Tidak ada seorangpun yang mengenali aku, kamu itu banyak bicara, ayoo ikut aku !” ajak Abhishek
Sementara itu polisi sedang ngobrol dengan nyonya Bhalla dan memintanya untuk ikut dengannya karena kecurigaan ada padanya setelah memeriksa rekaman CCTV, saat itu Romi masuk ke sana dan bertanya “Kenapa ?” nyonya Bhalla tersenyum senang begitu melihat Romi “Bukti itu tidak bisa membuktikan kalau ibuku telah menculik Shravan, aku adalah anaknya nyonya Bhalla yang paling kecil, Romi Bhalla, aku memang tidak tinggal disini karena ada beberapa alasan pribadi yang tidak bisa aku sebutkan tapi aku yakin, ibuku pasti tidak akan melakukan hal ini” ujar Romi, Vandu lalu memberitahu Amma yang sangat percaya sama Romi “Lihat, ibu ,,, sekarang Romi malah mendukung ibu kandungnya, nyonya Bhalla” ujar Vandu kesal “Sebagai keturunannya aku bicara untuk ibuku, kebetulan Mihika memberitahu aku, itulah mengapa aku datang kesini”, “Tuan Romi, jangan ajari kami apa yang sudah menjadi pekerjaan kami !” inspektur polisi terlihat kurang suka dengan sikap Romi,
Saat itu Ashok masuk ke rumah keluarga Bhalla “Inspektur polisi, komisarismu pasti akan menjelaskannya padamu” Ashok lalu meminta inspektur polisi untuk ngobrol dengan komisaris polisi yang notabene adalah pimpinannya melalui telfon, inspektur polisi kemudian meminta maaf pada nyonya Bhalla “Lalu bagaimana dengan Shravan kami ?”, “Bukti itu tidak bisa membuktikan kalau nyonya Bhalla adalah pelakunya, kami akan mencoba mencari Shravan” sahut polisi, Romi juga berjanji akan mencari Shravan, Bala kemudian mengajak Amma pulang kerumah, Romi mencoba meyakinkan Bala kalau dia akan menemukan Shravan “Kak Bala, kenapa harus menghukum ibuku kalau dia tidak melakukan apa apa ?”, “Pertama, cari Shravan dulu, baru kemudian kita akan bicara” sahut Bala, sementara itu Simmi memeluk ibunya penuh haru, Ashok kemudian meminta Romi untuk segera keluar dari sana “Aku akan menunggumu diluar” Ashok kemudian keluar dari rumah keluarga Bhalla,
Nyonya Bhalla langsung memeluk Romi “Ini adalah tugasku untuk datang kesini, ibu ,,, ngomong ngomong dimana itu anakmu yang sangat berbakat tuan Raman Bhalla sang CEO, dia tidak datang untuk menyelamatkan ibunya, dia selalu saja berada diluar rumah ketika dibutuhkan, akhirnya aku yang datang untuk menanganinya” Romi terlihat pongah “Aku merasa senang bisa membantu ibuku, aku mendapatkan banyak nikmat, tapi nikmat itu bisa saja berkurang” Ashok lalu mengingatkan Romi untuk pergi “Ayoo Romi, kita pergi” Romi akhirnya pergi bersama Ashok, nyonya Bhalla menangis melihat kepergian Romi dan memberitahu Simmi “Aku kira kalau Romi itu mengkhawatirkan aku dan datang kesini untuk menyelamatkan aku, tapi ternyata dia ,,,” ujar nyonya Bhalla sambil menangis
Adi dan Raman sedang dalam perjalanan, Adi sangat mengkhawatirkan Shravan, Raman kemudian ngobrol dengan Mihir dan bertanya “Mihir, bagaimana bisa keluarga Iyer melakukan hal ini ? Aku meninggalkan sesi pemotretan dan datang kesini” Raman terlihat marah, Adi berfikir kalau ayahnya hanya peduli pada bisnisnya saja, saat itu Adi mendapat telfon dari Shravan “Shravan, kamu ada dimana ? Kami akan menjemputmu” sela Raman yang ikut nimbrung nelfon “Kak Adi, ini bukan kesalahanku, kenapa kamu malah memarahi aku ?”, “Shravan, katakan saja padaku, dimana kamu sekarang ? Apakah kamu baik baik saja ?” tanya Adi cemas “Aku baik baik saja, aku tidak mau pulang kerumah, tidak ada seorangpun yang peduli padaku” Adi mencoba menghibur Shravan dan berfikir untuk memberitahu Bala tentang Shravan dengan menggunakan telfon bersama
“Shravan, tunggu sebentar, ada telfon penting yang masuk, jangan ditutup yaa” Adi segera menelfon Bala dan meminta Bala untuk tidak mengatakan apa apa, jadi hanya mendengar suara Shravan saja, Adi kemudian kembali ke telfon Shravan “Shravan, pulanglah ke rumah”, “Tidak, ayah dan ibuku mengira kalau aku ini hanyalah seorang pecundang saja” Vandu menangis begitu mendengar suara Shravan “Shravan, tidak, itu tidak benar, semua orang menyayangi kamu, bicaralah padaku, katakan dimana kamu sekarang, aku sangat menyayangi kamu, kita akan pergi bersama sama, aku janji” Shravan kemudian memberitahu tempatnya berada saat ini “Ya sudah, kamu tetap disana saja, aku akan datang”, “Tapi kamu datang sendirian saja, kalau kamu mengajak ayah dan ibuku, aku akan lari dari sana” pinta Shravan “Baiklah, aku akan datang”
Shravan lalu mengakhiri telfonnya dan mengembalikan ponsel itu ke Abhishek “Dengan siapa kamu bicara tadi ?”, “Dia adalah sahabat terbaikku, Aditya Bhalla” Abhishek kaget “Lalu siapa namamu ?”, “Namaku Shravan” Abhishek menduga kalau Shravan pasti anaknya Bala “Kejadian yang sama terjadi 7 tahun yang lalu, aku harus melindungi Shravan” bathin Abhishek, sementara itu Adi meminta Bala untuk tidak ikut ke tempat Shravan karena kalau tidak Shravan akan melarikan diri lagi “Aku akan menjemput Shravan dan mengajaknya pulang ke rumah, paman”, “Ini semua adalah kesalahan kami, Adi bisa mengatasi semua ini dengan baik, kalau ada Ishu, Ishu pasti juga akan melakukan hal yang sama” sahut Vandu “Iyaaa, keadaannya pasti tidak akan seperti ini kalau Ishu ada disini” sela Bala,
Dalam perjalanan pulang, Raman menatap kearah Adi dan teringat pada Ishita “Ayah, ketika aku menyebut nama ibu Ishi, ayah berteriak begitu lantang kearahku dan sekarang ayah malah memikirkannya”, “Hentikan omong kosong ini !” sahut Raman ketus “Tidak usah berbohong, ayah ,,, semua itu bisa terlihat dari wajahmu”, “Yang penting sekarang kita akan membawa Shravan pulang dan menyetirlah dengan cepat !” Adi langsung melirik ke arah Raman sambil berfikir “Aku sangat berharap bisa berbagi penderitaanmu, ayah ,,, dan memberitahu kamu kalau sebenarnya ibu Ishi masih hidup” bathin Adi sedih
Raman akhirnya pulang ke rumah dan bertanya ke Simmi kenapa Romi datang ke rumah mereka ? “Simmi, aku sudah bilang kan sama kamu kalau aku akan datang, kenapa kamu malah meminta bantuan Romi ?” Simmi berusaha untuk menjelaskan namun tuan Bhalla menyela “Dengar Simmi, kita ini tidak menelfon Romi, Mihika yang memberitahunya, Romi telah melakukan tugas sebagai seorang anak” Raman langsung membantah “Tapi dia itu aib bagi keluarga ini dan dia hanya mengambil keuntungan saja, ayah” Raman sangat kesal,
Sementara itu Ashok memberitahu Romi kalau keluarga Romi telah menghina Romi, Romi sangat marah dan berkata “Aku telah melakukan suatu hal yang tidak bisa dilakukan oleh Raman” dalam hati Ashok berfikir “Aku yakin kalau Romi benar benar bersamaku sekarang, keluarga Bhalla tidak akan pernah bisa bersama sama lagi” bathin Ashok Raman sangat marah, nyonya Bhalla memintanya untuk tidak pergi dan memintanya untuk menyelesaikan masalah ini selanjutnya, Simmi juga meminta Raman untuk tidak pergi, Raman akhirnya setuju namun saat itu Raman mendapat telfon dan berkata “Aku akan pergi ke kantor dulu”, “Tapi Adi di mana ?” sela nyonya Bhalla “Dia sedang pergi menjemput Shravan”, “Apakah Adi tahu dimana Shravan ?” nyonya Bhalla menyela ucapan Raman
Ishita sangat mengkhawatirkan Shravan “Aku tidak tahu bagaimana keadaan kak Vandu ? Aku bahkan tidak bisa menelfon mereka, lalu apa yang harus aku lakukan ?” saat itu Mani menghampirinya dan melihatnya sedang mengkhawatirkan sesuatu “Ishu, ada masalah apa ? Kamu ingin pergi ke Delhi bukan ? Kenapa tidak jadi ?”, “Mani, kamu tahu kan kalau aku pergi kesana ,,,” Mani langsung menyela “Sampai kapan kamu akan menyiksa dirimu sendiri”, “Mani, aku tidak bisa pergi kesana, semua orang pasti akan tahu, aku jadi tegang tapi apa yang harus aku lakukan ?” Ishita merasa cemas “Tidak ada seorangpun yang akan mengetahui kamu, aku akan ikut bersamamu”, “Tapi kamu kan ada acara pemotretan iklan disini” Mani menggeleng
“Pemotretannya ditunda, ibunya Ruhaan akan memutuskan tentang kontrak kita, kita punya waktu dua hari, kita bisa pergi kesana dan kembali kesini lagi”, “Tapi aku tidak tahu, Mani” Ishita merasa belum siap untuk pulang ke Delhi “Aku bersamamu, Ishu”, “Kamu ini memang selalu saja baik padaku” Mani tersenyum sambil berkata “Sudah tidak usah terlalu resmi denganku, sekarang kita berangkat, ayoo” Ishita mengangguk sambi menangis karena merasa cemas SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 780 by. Sally Diandra
“Jadi kamu mengejar ngejar anak ini ?”, “Untuk apa kamu menyelamatkan anak itu ? Kamu ini hanya seorang pemabuk” para preman itu mulai menghajar Abhishek habis habisan, Abhishek langsung balik menghajar preman preman itu hingga mereka lari tunggang langgang karena takut, Abhishek kemudian terduduk “Paman, apakah paman baik baik saja ?”, “Iyaa aku tidak apa apa, aku baik baik saja, hanya botol minumanku saja yang pecah tapi ngomong ngomong kamu ini mau kemana malam malam begini ? Dimana orang tuamu ? Ayooo ikut denganku” Shravan menggeleng “Tidak ! Aku akan pergi saja !”, “Aku akan membawa kamu, kamu ini masih remaja dan kamu ini bukan seorang pahlawan” Shravan berusaha memberontak “Sepertinya aku pernah melihat kamu disuatu tempat, mungkin aku kenal denganmu”, “Tidak ada seorangpun yang mengenali aku, kamu itu banyak bicara, ayoo ikut aku !” ajak Abhishek
Sementara itu polisi sedang ngobrol dengan nyonya Bhalla dan memintanya untuk ikut dengannya karena kecurigaan ada padanya setelah memeriksa rekaman CCTV, saat itu Romi masuk ke sana dan bertanya “Kenapa ?” nyonya Bhalla tersenyum senang begitu melihat Romi “Bukti itu tidak bisa membuktikan kalau ibuku telah menculik Shravan, aku adalah anaknya nyonya Bhalla yang paling kecil, Romi Bhalla, aku memang tidak tinggal disini karena ada beberapa alasan pribadi yang tidak bisa aku sebutkan tapi aku yakin, ibuku pasti tidak akan melakukan hal ini” ujar Romi, Vandu lalu memberitahu Amma yang sangat percaya sama Romi “Lihat, ibu ,,, sekarang Romi malah mendukung ibu kandungnya, nyonya Bhalla” ujar Vandu kesal “Sebagai keturunannya aku bicara untuk ibuku, kebetulan Mihika memberitahu aku, itulah mengapa aku datang kesini”, “Tuan Romi, jangan ajari kami apa yang sudah menjadi pekerjaan kami !” inspektur polisi terlihat kurang suka dengan sikap Romi,
Saat itu Ashok masuk ke rumah keluarga Bhalla “Inspektur polisi, komisarismu pasti akan menjelaskannya padamu” Ashok lalu meminta inspektur polisi untuk ngobrol dengan komisaris polisi yang notabene adalah pimpinannya melalui telfon, inspektur polisi kemudian meminta maaf pada nyonya Bhalla “Lalu bagaimana dengan Shravan kami ?”, “Bukti itu tidak bisa membuktikan kalau nyonya Bhalla adalah pelakunya, kami akan mencoba mencari Shravan” sahut polisi, Romi juga berjanji akan mencari Shravan, Bala kemudian mengajak Amma pulang kerumah, Romi mencoba meyakinkan Bala kalau dia akan menemukan Shravan “Kak Bala, kenapa harus menghukum ibuku kalau dia tidak melakukan apa apa ?”, “Pertama, cari Shravan dulu, baru kemudian kita akan bicara” sahut Bala, sementara itu Simmi memeluk ibunya penuh haru, Ashok kemudian meminta Romi untuk segera keluar dari sana “Aku akan menunggumu diluar” Ashok kemudian keluar dari rumah keluarga Bhalla,
Nyonya Bhalla langsung memeluk Romi “Ini adalah tugasku untuk datang kesini, ibu ,,, ngomong ngomong dimana itu anakmu yang sangat berbakat tuan Raman Bhalla sang CEO, dia tidak datang untuk menyelamatkan ibunya, dia selalu saja berada diluar rumah ketika dibutuhkan, akhirnya aku yang datang untuk menanganinya” Romi terlihat pongah “Aku merasa senang bisa membantu ibuku, aku mendapatkan banyak nikmat, tapi nikmat itu bisa saja berkurang” Ashok lalu mengingatkan Romi untuk pergi “Ayoo Romi, kita pergi” Romi akhirnya pergi bersama Ashok, nyonya Bhalla menangis melihat kepergian Romi dan memberitahu Simmi “Aku kira kalau Romi itu mengkhawatirkan aku dan datang kesini untuk menyelamatkan aku, tapi ternyata dia ,,,” ujar nyonya Bhalla sambil menangis
Adi dan Raman sedang dalam perjalanan, Adi sangat mengkhawatirkan Shravan, Raman kemudian ngobrol dengan Mihir dan bertanya “Mihir, bagaimana bisa keluarga Iyer melakukan hal ini ? Aku meninggalkan sesi pemotretan dan datang kesini” Raman terlihat marah, Adi berfikir kalau ayahnya hanya peduli pada bisnisnya saja, saat itu Adi mendapat telfon dari Shravan “Shravan, kamu ada dimana ? Kami akan menjemputmu” sela Raman yang ikut nimbrung nelfon “Kak Adi, ini bukan kesalahanku, kenapa kamu malah memarahi aku ?”, “Shravan, katakan saja padaku, dimana kamu sekarang ? Apakah kamu baik baik saja ?” tanya Adi cemas “Aku baik baik saja, aku tidak mau pulang kerumah, tidak ada seorangpun yang peduli padaku” Adi mencoba menghibur Shravan dan berfikir untuk memberitahu Bala tentang Shravan dengan menggunakan telfon bersama
“Shravan, tunggu sebentar, ada telfon penting yang masuk, jangan ditutup yaa” Adi segera menelfon Bala dan meminta Bala untuk tidak mengatakan apa apa, jadi hanya mendengar suara Shravan saja, Adi kemudian kembali ke telfon Shravan “Shravan, pulanglah ke rumah”, “Tidak, ayah dan ibuku mengira kalau aku ini hanyalah seorang pecundang saja” Vandu menangis begitu mendengar suara Shravan “Shravan, tidak, itu tidak benar, semua orang menyayangi kamu, bicaralah padaku, katakan dimana kamu sekarang, aku sangat menyayangi kamu, kita akan pergi bersama sama, aku janji” Shravan kemudian memberitahu tempatnya berada saat ini “Ya sudah, kamu tetap disana saja, aku akan datang”, “Tapi kamu datang sendirian saja, kalau kamu mengajak ayah dan ibuku, aku akan lari dari sana” pinta Shravan “Baiklah, aku akan datang”
Shravan lalu mengakhiri telfonnya dan mengembalikan ponsel itu ke Abhishek “Dengan siapa kamu bicara tadi ?”, “Dia adalah sahabat terbaikku, Aditya Bhalla” Abhishek kaget “Lalu siapa namamu ?”, “Namaku Shravan” Abhishek menduga kalau Shravan pasti anaknya Bala “Kejadian yang sama terjadi 7 tahun yang lalu, aku harus melindungi Shravan” bathin Abhishek, sementara itu Adi meminta Bala untuk tidak ikut ke tempat Shravan karena kalau tidak Shravan akan melarikan diri lagi “Aku akan menjemput Shravan dan mengajaknya pulang ke rumah, paman”, “Ini semua adalah kesalahan kami, Adi bisa mengatasi semua ini dengan baik, kalau ada Ishu, Ishu pasti juga akan melakukan hal yang sama” sahut Vandu “Iyaaa, keadaannya pasti tidak akan seperti ini kalau Ishu ada disini” sela Bala,
Dalam perjalanan pulang, Raman menatap kearah Adi dan teringat pada Ishita “Ayah, ketika aku menyebut nama ibu Ishi, ayah berteriak begitu lantang kearahku dan sekarang ayah malah memikirkannya”, “Hentikan omong kosong ini !” sahut Raman ketus “Tidak usah berbohong, ayah ,,, semua itu bisa terlihat dari wajahmu”, “Yang penting sekarang kita akan membawa Shravan pulang dan menyetirlah dengan cepat !” Adi langsung melirik ke arah Raman sambil berfikir “Aku sangat berharap bisa berbagi penderitaanmu, ayah ,,, dan memberitahu kamu kalau sebenarnya ibu Ishi masih hidup” bathin Adi sedih
Raman akhirnya pulang ke rumah dan bertanya ke Simmi kenapa Romi datang ke rumah mereka ? “Simmi, aku sudah bilang kan sama kamu kalau aku akan datang, kenapa kamu malah meminta bantuan Romi ?” Simmi berusaha untuk menjelaskan namun tuan Bhalla menyela “Dengar Simmi, kita ini tidak menelfon Romi, Mihika yang memberitahunya, Romi telah melakukan tugas sebagai seorang anak” Raman langsung membantah “Tapi dia itu aib bagi keluarga ini dan dia hanya mengambil keuntungan saja, ayah” Raman sangat kesal,
Sementara itu Ashok memberitahu Romi kalau keluarga Romi telah menghina Romi, Romi sangat marah dan berkata “Aku telah melakukan suatu hal yang tidak bisa dilakukan oleh Raman” dalam hati Ashok berfikir “Aku yakin kalau Romi benar benar bersamaku sekarang, keluarga Bhalla tidak akan pernah bisa bersama sama lagi” bathin Ashok Raman sangat marah, nyonya Bhalla memintanya untuk tidak pergi dan memintanya untuk menyelesaikan masalah ini selanjutnya, Simmi juga meminta Raman untuk tidak pergi, Raman akhirnya setuju namun saat itu Raman mendapat telfon dan berkata “Aku akan pergi ke kantor dulu”, “Tapi Adi di mana ?” sela nyonya Bhalla “Dia sedang pergi menjemput Shravan”, “Apakah Adi tahu dimana Shravan ?” nyonya Bhalla menyela ucapan Raman
Ishita sangat mengkhawatirkan Shravan “Aku tidak tahu bagaimana keadaan kak Vandu ? Aku bahkan tidak bisa menelfon mereka, lalu apa yang harus aku lakukan ?” saat itu Mani menghampirinya dan melihatnya sedang mengkhawatirkan sesuatu “Ishu, ada masalah apa ? Kamu ingin pergi ke Delhi bukan ? Kenapa tidak jadi ?”, “Mani, kamu tahu kan kalau aku pergi kesana ,,,” Mani langsung menyela “Sampai kapan kamu akan menyiksa dirimu sendiri”, “Mani, aku tidak bisa pergi kesana, semua orang pasti akan tahu, aku jadi tegang tapi apa yang harus aku lakukan ?” Ishita merasa cemas “Tidak ada seorangpun yang akan mengetahui kamu, aku akan ikut bersamamu”, “Tapi kamu kan ada acara pemotretan iklan disini” Mani menggeleng
“Pemotretannya ditunda, ibunya Ruhaan akan memutuskan tentang kontrak kita, kita punya waktu dua hari, kita bisa pergi kesana dan kembali kesini lagi”, “Tapi aku tidak tahu, Mani” Ishita merasa belum siap untuk pulang ke Delhi “Aku bersamamu, Ishu”, “Kamu ini memang selalu saja baik padaku” Mani tersenyum sambil berkata “Sudah tidak usah terlalu resmi denganku, sekarang kita berangkat, ayoo” Ishita mengangguk sambi menangis karena merasa cemas SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 780 by. Sally Diandra