SINOPSIS MOHABBATEIN episode 555 “KAIN SAREE BERLUMURAN DARAH” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 555 “KAIN SAREE BERLUMURAN DARAH” by. Sally Diandra Seorang perempuan memberitahu Manoj kalau mereka sudah menemukan seorang ibu pengganti untuk bayinya Ishita sambil memberikan berkas berkasnya, Manoj berterima kasih padanya dan dilihatnya file Laxmi Patel “Shagun pasti akan sangat senang begitu mengetahui tentang hal ini” ujar Manoj, sementara itu Ashok menunjukkan fotonya Ishita ke seorang pembunuh bayaran “Dia akan mengenakan kain saree hijau, dia tidak boleh sampai di tempat perayaan pemujaan dewa Ganesha dan kalau kamu sampai tertangkap, katakan pada polisi kalau Raman Bhalla yang menyuruhmu membunuh Ishita” ujar Ashok, 

Saat itu Ishita keluar meninggalkan kliniknya dan mencoba menelfon Raman, Raman sedang tertidur dirumah, dalam hati Ishita merasa heran “Kenapa Raman tidak mengangkat telfonku, apakah dia tahu tentang perayaan dirumah bibi Pammi ?” bathin Ishita heran, tak lama kemudian nyonya Bhalla menelfon Ishita “Ishita, datanglah segera kesini”, “Baik, ibu ,,, aku akan sampai disana kurang lebih 20 menit lagi” ujar Ishita “Cuacanya sedang sangat buruk, Ishita ,,, jaga diri baik baik ya dan datanglah segera” ujar nyonya Bhalla, ketika Ishita hendak keluar, salah satu perawat memuji penampilan Ishita dan kain sareenya yang indah, Ishita berterima kasih kemudian keluar dari sana, dilihatnya cuaca diluar sangat buruk, tiba tiba Ishita merasa cemas dan gelisah karena Ishita merasa ada seseorang yang mengikutinya dibelakang, Ishita berusaha melihat ke sekeliling tempatnya berdiri namun tidak ada apa apa disana, Ishita bergegas pergi menuju ke mobilnya 
Malam itu Raman terbangun dan meihat jam tangannya “Yaa ampun, aku ketinggalan pemujaan” Raman segera menelfon Ishita, rupanya ponsel Ishita tidak aktif dan didengarnya suara Ruhi dan Adi sedang bertengkar dibawah sana, rupanya Ruhi dan Adi sedang bertengkar soal cara membuat modak di dapur “Aku yang akan membuatnya !” ujar Ruhi sambil membawa persembahan untuk pemujaan, Raman turun kebawah dan menemui mereka sambil tersenyum “Kenapa kalian berdua mengenakan baju berwarna hijau ?”, “Ini adalah dress code untuk pemujaan” sahut Ruhi, kemudian Raman membantu mereka membuat modak, tuan Bhalla lalu meminta mereka untuk datang secepatnya, anak anak akhirnya pergi sambil membawa modak “Aku akan menyusul nanti !” ujar Raman, 

Ketika anak anak sudah pergi bersama tuan Bhalla, tiba tiba bel dipintu berdering, Raman segera membukanya, dikiranya anak anaknya lagi namun ternyata tidak ada seorang pun disana, yang ada hanyalah sebuah kain saree dengan bekas darah diatasnya dan tertulis nama Ishita diatas sebuah kertas yang di tulis dengan darah, Raman terkejut dan bertanya pada Neelu “Neelu, kain saree punya siapa ini ?” Neelu teringat pada pembicaraannya dengan Ishita dan mengeluarkan kain saree itu dari dalam lemarinya “Neelu, kirimkan kain saree itu ke klinikku yaa, aku harus mengenakannya untuk pemujaan nanti” Neelu tertegun dan berkata “Tuan ,,, itu kain sareenya nyonya Ishita, bagaimana keadaannya ?”, “Dia akan baik baik saja, aku akan pergi ke klinik, jika ada yang menelfon, kamu harus menelfon aku ! Jangan katakan pada siapapun !” pinta Raman cemas 

Sementara itu tuan Bhalla, Appa dan anak anak tiba juga dirumah Pammi dan memberitahu mereka kalau Raman yang membuat modak untuk persembahan “Kami telah menyiapkan sebuah festival kali ini dan juga permainan untuk anak anak” ujar Pammi “Romi, bawa anak anak ke festival” pinta nyonya Bhalla, Pammi kemudian bertanya soal Ishita pada nyonya Bhalla “Dia sudah keluar dari kliniknya tadi, sebentar lagi dia datang” ujar nyonya Bhalla, saat itu Raman mendatangi kliniknya Ishita dan baru tahu kalau Ishita sudah pergi dari tadi dan mengenakan kain saree warna hijau 

Ashok sangat antusias sekali menunggu berita dari si pembunuh bayarannya, akhirnya pembunuh bayaran menelfon Ashok “Tuan Ashok, aku telah melakukan tugasku dengan baik seperti yang kamu perintahkan padaku”, “Fantastis, kalau ada polisi yang bertanya padamu, kamu harus menyebutkan nama Raman” Suraj tertegun dan menatap kearah Ashok “Ishita Bhalla suda mati sekarang ! Kita menang ! Dan Raman yang kalah dan akan dimasukkan dalam penjara ! Kemudian aku akan mengirimkan CD ini ke polisi” ujar Ashok sambil meminum winenya dan kembali berkata “Aku telah menang !” ujarnya sambil tertawa senang “Ishita sudah mati sekarang ! Tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan kita sekarang” Suraj merasa tegang sambil menikmati wine itu juga 

Raman sedang dalam perjalanan dan menelfon lagi ke ponsel Ishita namun ponselnya tetap tidak aktif “Seseorang telah menakut nakuti aku, tidak terjadi apa apa padanya” gumam Raman pada dirinya sendiri, Raman kemudian menelfon Manoj dan bertanya tentang Ishita “Tolong telfon aku, kalau dia sampai ditempatmu”, “Tapi dia tidak ada disini, tuan Raman ,,, ada apa memangnya ?” saat itu Shagun yang juga sedang dirawat dirumah sakit mendengar pembicaraan Manoj dan bertanya “Ada apa dengan Ishita, Manoj ?” ujar Shagun cemas

“Tenang saja, Shagun ,,, kamu butuh istirahat” sahut Manoj “Ini semua salahku, aku terjebak disana dan tidak bisa mendapatkan bukti, aku mendengar tadi apa yang terjadi disana dan apapun yang terjadi, itu adalah kesalahanku” Manoj berusaha menenangkan Shagun “Kamu ingin Ishita menjadi seorang ibu kan ? Aku mempunyai sebuah kabar baik untukmu, aku telah mendapatkan seorang ibu pengganti, kami akan melakukan beberapa test padanya, jika semuanya baik baik saja maka perempuan ini akan menjadi ibu penggantinya Ishita”, “Apakah Raman dan Ishita setuju dengan program ibu pengganti ini ?” tanya Shagun cemas 

“Iyaaa, hanya Raman yang setuju tapi dia akan meyakinkan Ishita” Shagun merasa lega setelah mendapatkan penjelasan dari Manoj “Aku sangat bahagia untuk mereka” Manoj tersenyum melihatnya, tak lama kemudian perempuan yang bernama Laxmi Patel datang untuk menemui Manoj, Laxmi menyapa Manoj dan Shagun “Nyonya Shagun ini dari LSM yang bekerja untuk perempuan dan anak anak”, “Kamu telah melakukan hal yang luar biasa dengan memberikan kebahagiaan pada perempuan yang lain” Shagun menimpali ucapan Manoj “Aku melakukan semua ini demi uang, suamiku seorang pengangguran dan dia juga setuju dengan hal ini” ujar Laxmi polos “Kamu akan memberikan kebahagiaan pada pasangan suami istri ini dan memenuhi impian perempuan itu untuk menjadi seorang ibu, kamu ini seperti seorang malaikat, terima kasih” ujar Shagun tulus “Aku akan menjelaskan prosesnya dan kita juga akan melakukan beberapa test, mari ikut denganku” sela Manoj 

Raman sedang dalam perjalanan dan mulai merasa panik karena tidak bisa menemukan Ishita, Raman lalu menelfon nyonya Bhalla namun saat itu ponsel nyonya Bhalla ada didalam tas dan tidak tahu kalau Raman menelfonnya, saat itu Raman melihat sebuah mobil merah dan langsung berhenti, Raman mencoba melihat nomer kendaraannya kemudian berlalu dari sana “Dimana kamu Ishita ?” Raman lalu menelfon Abhishek “Abhishek, Ishita tidak ada dimana mana, aku mendapatkan kain sareenya yang berlumuran darah dirumah, ada seseorang yang mengirimkan kain saree itu tapi dia tidak ada dimana mana, lakukanlah sesuatu !” ujar Raman, Raman kemudian menunjukkan foto Ishita pada semua orang yang dijumpainya di jalan dan terus berusaha untuk mencarinya SINOPSIS MOHABBATEIN episode 556 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top