SINOPSIS MOHABBATEIN episode 505 “RAMAN VS ROMI” by. Sally Diandra
Raman dan Bala sedang negobrol berdua tentang permasalahan Bala “Kamu mati sekarang, Bala”, “Kamu harus mendukung aku, Raman” ujar Bala cemas karena takut dengan kemarahan Vandu “Bala, kamu harus memberikan hadiah untuk Vandu dan tenangkan amarahnya, perempuan itu adalah alasan sebuah kebahagiaan dan penderitaan” ujar Raman, saat Ishita datang dan berbaur dengan mereka “Raman, apa yang coba jelaskan ke kak Bala ?” tanya Ishita penuh selidik “Dia ini sudah seperti Einstein, Ishita”, “Itu Mihir datang, katanya ada pekerjaan” sela Ishita, akhirnya Raman berlalu meninggalkan mereka berdua, Ishita lalu bertanya pada Bala “Kak Bala, apa kamu sedang bertengkar dengan kak Vandu ?” Bala mengangguk “Kakakmu itu sedang setres dan marah marah terus, aku bisa memberikannya sebuah hadiah untuk menyenangkan hatinya”, “Ide yang bagus, kak ,,, apakah Raman yang mengatakannya ?” tanya Ishita penasaran
“Aku yang memikirkannya, lebih baik kamu telfon Vandu dan tanyakan padanya cincin yang modelnya seperti apa yang dia suka” Ishita pun menurut dan segera menelfon kakaknya sambil memencet tombol speaker agar Bala juga bisa mendengar “Kak Bala ada disini, kak”, “Aku tahu kemana dia akan pergi kalau tidak ke tempatmu, apakah dia tidak bisa menelfon sendiri ? Diam saja, Ishu ,,, tidak usah ikut campur, aku sedang bertengkar hebat dengan dia, dia itu sedang mencari simpati, suruh dia tetap disana, jangan suruh dia pulang, berikan telfonmu padanya” pinta Vandu namun Bala menolak untuk bicara dengan Vandu “Kakak, kak Bala sedang bersama Raman”, “Baiklah” Ishita lalu menyela
“Oh iya, kak ,,, model cincin seperti apa yang kamu suka ? Kak Bala yang menanyakannya, aku akan menolaknya karena kamu sangat marah rupanya” Vandu langsung menyahut “Aku ingin cincinnya !” ujar Vandu sambil menyebutkan model cincin kesukaannya, Bala dan Ishita pun tersenyum penuh arti “Kamu tahu, kak ,,, kak Bala sangat kenal kamu dengan baik karena dia mengatakan hal yang sama seperti kamu” suara Vandu langsung terdengar tenang dan manis “Ya sudah suruh dia pulang, Ishu ,,, aku ingin bertemu dengannya” pinta Vandu, Ishita segera mengakhiri telfonnya dan tertawa geli dengan perubahan Vandu yang begitu tiba tiba
Appa sedang ngobrol dengan tuan Bhalla “Aku kenal bagaimana Raman dan kamu telah salah paham, tuan Bhalla”, “Tuan Iyer, aku selalu tidak marah tapi aku tidak bisa menerima apapun yang salah” ujar tuan Bhalla “Iyaa, Raman itu sumbu pendek, dia itu gampang marah tapi mempunyai hati yang sangat baik, dia itu anakmu, kamu kenal dia dan Raman ingin meminta maaf padamu” tuan Bhalla tersenyum senang “Terima kasih karena kamu selalu menjadi teman yang baik dan selalu menasehati aku” ujar tuan Bhalla kemudian pergi dari sana,
Bala kemudian bergabung dengan Raman dan Mihir “Ishita, siapkan makan malam”, “Kita tunggu yang lainnya datang dulu, Raman” ujar Ishita “Simmi dan Rinki sudah datang” sela Mihir, tuan Bhalla juga datang kesana “Bala, kamu ikut makan malam dengan kami”, “Tidak, Raman ,,, aku akan pulang saja” sahut Bala “Jangan, Bala ,,, makan malamlah dulu bersama kami” ujar Mihir, bahkan tuan Bhalla juga mengajaknya bergabung “Nyonya Bhalla baru akan pulang dua hari lagi” sela tuan Bhalla “Aku sangat merindukannya” Raman menyela ucapan Ishita “Ayah juga sangat merindukan ibu” ujar Raman
Saat itu bayinya Sarika menangis “Sarika, mari sini, biar aku gendong bayimu” pinta Ishita, saat itu Romi datang dan langsung mencegahnya “Untung saja bayinya langsung diam begitu Romi pulang” sela Ishita, Romi sangat marah dan berteriak ke arah Ishita dengan lantang “Hentikan drama ini, kak Ishita ! Hentikan kepedulianmu yang palsu ! Kamu telah menghancurkan hidupku !” Raman tertegun mendengar ucapan Romi dan bertanya “Romi, apa yang kamu katakan ?”, “Baiklah, tidak apa apa” sela Ishita “Ini pasti ada apa apa, ada apa, Romi ?” tanya Raman heran “Kak Raman, bagaimana kak Raman bisa bicara seperti itu di depan orang lain ? Kak Bala ini memang orang yang sangat penting, sedangkan aku bukan siapa siapa” Raman semakin heran dan tidak mengerti arah pembicaraan Romi “Ada masalah apa denganmu, Romi ?”, “Kenapa kalian berdua bertengkar ?” tanya tuan Bhalla, saat itu Simmi dan Rinki datang, Simmi segera menghentikan Romi
“Kenapa aku harus diam ?” bentak Romi kesal “Romi, katakan apa yang Ishita katakan ? Aku akan membunuh kamu kalau kamu bicara tidak sopan !”, “Lalu apakah kamu sendiri bicara dengan sopan padaku ?” balas Romi “Sudah diam, Romi ! Bicara yang sopan dengan Raman !” sela Mihir “Apakah kamu akan mengajari aku ?” ujar Romi sambil mendorong Mihir, Raman tidak terima dan langsung menampar Romi dengan keras, Romi dan Mihir mulai bertengkar, bahkan Romi menghina Mihir “Memangnya siapa kamu ? Kamu ini tidak ada apa apanya tanpa kak Raman !” Raman langsung menghajar Romi, semua orang menghentikan Raman, sedang Romi masih mengeluarkan semua keluhannya, Sarika segera mengajak Romi ke kamar, Ishita juga mengajak Raman ke kamar mereka, Rinki menangis “Sudah cukup, Mihir ,,, ayooo kita pulang” ujar Rinki, tuan Bhalla merasa khawatir
Romi menangis di kamarnya dan Sarika mulai bicara padanya “Kak Raman dan kak Ishita tidak akan mendukung kita, Romi ,,, kamu harus bekerja keras untuk Rohit, anak kita, kita adalah keluarga sekarang” Romi mengangguk “Iyaa, aku jadi tahu yang sebenarnya, kak Raman hanya menyayangi Mihir dan Bala dari pada aku, jangan cemas, aku akan mengurusi keluargaku, kita tidak mempunyai siapa siapa disini” ujar Romi, sementara itu Raman meminta Ishita untuk tidak menangis “Apakah kamu dengar apa yang Romi katakan tadi ? Semua orang menunjukkan jati dirinya sekarang, pertama Rinki, sekarang Romi”, “Raman, mungkin aku telah melakukan kesalahan, kalau tidak, bagaimana bisa dia bicara seperti itu padaku ?” Raman berusaha menghibur Ishita,
Sedangkan Mihir meminta Rinki untuk tidak berhenti pergi ke rumah keluarga Bhalla “Ini semua bukan karena kita, Mihir !” ujar Rinki sambil menjelek jelekkan Raman “Kamu harus mengerti, Mihir ,,, kamu selalu berada di bawah bayang bayang kak Raman, semua orang juga mengatakan seperti itu, aku ini istrimu dan aku ingin kamu dihormati”, “Aku mengerti semuanya, Rinki ,,, aku akan memberikan semua kemewahan padamu, aku janji tapi dengan berada di perusahaan yang sama, aku akan berkembang dalam posisiku ini, aku akan mendapatkan lebih banyak dari yang perusahaan lain tawarkan padaku, Raman ingin aku berkembang” Rinki tertegun “Lalu kapan hal itu akan terjadi ?”, “Ini yang menjadi motifasiku, aku akan memenuhi semua impianmu, aku sudah muak membahas semua ini, lebih baik kita hentikan membahas soal ini” Rinki akhirnya setuju, Mihir merasa lega dan memeluknya
Keesokan harinya, Ishita sedang berdoa pada Dewa agar membuat semuanya menjadi baik kembali dirumah mereka “Rumah ini seharusnya mendapatkan kedamaian” ujar Ishita, saat itu Ishita mendapat telfon dari nyonya Bhalla “Semuanya baik baik disini, pulanglah segera, ibu ,,, Rohit sangat merindukan neneknya, baiklah aku akan memberitahu ayah, jaga diri ibu baik baik” ujar Ishita senang, Neelu sedang bertanya pada Sarika “Nyonya Sarika, kamu memberikan semua pakaian ini untuk dibuang ke sampah ?” saat itu Ishita melihatnya dan teringat kalau dirinyalah yang telah memberikan pakaian itu ke Sarika, kemudian Ishita meminta Neelu untuk tidak membuangnya, Ishita lalu mengambil pakaian itu dan berkata pada dirinya sendiri “Rupanya salah paham semakin menjadi jadi, bagaimana aku tidak bisa menyadari hal ini ?” gumam Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN episode 506 by. Sally Diandra