SINOPSIS MOHABBATEIN episode 494 by. Sally Diandra
Di Mumbai, semua orang nampak sibuk mencari Ruhi di sebuah mall, Ruhi masih ada di sana dan Shagun melihatnya, Shagun segera mengejarnya dan menghentikan Ruhi yang akan keluar dari mall, Ruhi lalu bertanya “Ada apa ? Aku tidak sendirian, aku bersama kedua orangtuaku, aku mau pergi membeli kain saree untuk ibu Ishiku, siapa kamu ?” tanya Ruhi heran “Aku ,,,” Shagun tidak menyelesaikan kalimatnya dan langsung menegur penjaga disana “Dimana konsentrasimu ? Gadis ini mau pergi keluar sendirian !” bentak Shagun, Ruhi segera menyadari kalau suara itu suaranya Shagun, Ruhi segera bertanya lagi “Siapa kamu ?” Shagun baru saja hendak menunjukkan wajahnya tapi tiba tiba tidak jadi karena Ishita datang ke arah mereka, Ishita langsung memeluk Ruhi “Kamu kemana saja ?” tanya Ishita “Aku pergi mau membeli kain saree untuk ibu Ishi, maafkan aku, ibu Ishi ,,, aku tidak akan melakukannya lagi” ujar Ruhi polos
“Semua orang mengkhawatirkan kamu, ayooo ikut dengan ibu Ishi” ujar Ishita “Ketika aku mau pergi tadi, ada seorang ibu ibu yang mengenakan pakaian burqa menghentikan aku, dia lalu memarahi penjaga itu untukku, suaranya mirip sekali seperti ibu Shagun”, “Shagun ,,, ?” ujar Ishita sambil melihat ke sekelilingnya siapa tahu bisa bertemu dengan Shagun, Ishita kemudian memeluk Ruhi sambil berkata “Kamu tidak boleh meninggalkan ibu Ishi, kamu tidak boleh pergi kemana mana” ujar Ishita sambil menciumnya mesra, dalam hati Ishita berfikir “Shagun mengenakan pakaian burqa ? Kenapa dia lari ? Apakah dia datang untuk merampas putriku lagi ?” bathin Ishita, Ishita kemudian menggendong Ruhi dan membawanya pergi dari sana, sesampainya di tempat Raman, Raman segera menggendong Ruhi dan bertanya padanya “Dari mana saja kamu ?” Ishita kemudian menceritakan semuanya dan bertanya pada Raman “Kenapa kamu bisa begitu ceroboh, Raman ?” tanya Ishita kesal
Di Delhi, Vandu sedang mengurusi bayinya, Amma menghampirinya dan berkata “Ini sudah larut malam, kenapa bayimu belum juga tidur ? Minumlah susu dan beristirahatlah, Vandu” ujar Amma sambil mengambil bayinya Vandu “Aku rasa bayi ini minta dipjat, setelah di pijat nanti, dia pasti nanti akan tidur nyenyak”, “Ibu, aku tidak akan memberikan bayiku pada siapapun !” Vandu mulai berdebat dengan Amma, Amma bergegas pergi meninggalkan Vandu dengan perasaan kesal dan memberitahu Appa tentang sikap Vandu “Apakah aku membesarkan putriku seperti itu ?”, “Memangnya ada apa ?” tanya Appa heran “Aku bilang sama Vandu untuk memanggil tukang pijat bayi untuk memijat bayinya tapi dia malah menolak, bayinya itu kurang istirahat tapi Vandu malah kelihatannya terganggu, padahal tidur yang tepat untuk bayi itu sangat penting untuk perkembangannya” ujar Amma sedih “Suamiku, lebih baik kamu pergi dan carilah tukang pijat bayi itu” ujar Amma sambil menggambarkan orang tersebut, akhirnya Appa pun pergi
Appa lalu menemui penjaga apartemen dan bertanya tentang tukang pijat, penjaga itu mengira kalau Appa ini bertanya tentang tukang pijat untuk dirinya sendiri, kebetulan saat itu perempuan tukang pijat itu melintas di dekat mereka, penjaga langsung memberitahu Appa kalau perempuan itu adalah orangnya, kemudian Appa ngobrol dengan perempuan tersebut “Tuan, aku ini sangat sibuk, semua orang disini ingin dipijat olehku” ujar tukang pijat tersebut, tanpa Appa sadari rupanya Bala juga ada diluar dan melihat Appa sedang meminta perempuan itu untuk ikut dengannya dengan memberikannya sejumlah uang “Aku dengar istrimu itu sangat galak”, “Dia sedang tidak ada di rumah jadi aku ingin kamu ikut denganku ke rumah” ujar Appa
Bala terkejut mendengar permintaan Appa pada perempuan itu, akhirnya perempuan itu pun ikut dengan Appa, saat itu Appa mendapat sms, kemudian meminta perempuan itu untuk ikut dengannya “Baiklah, ayooo ikut denganku tapi jangan terlalu dekat denganku karena kalau anakku melihatnya, akan jadi masalah nanti”, “Baiklah, mari kita pergi” dari kejauhan Bala yang melihat mereka benar benar merasa heran “Ayah itu sangat pintar, dia bahkan meminta perempuan itu untuk menjaga jarak, lalu apa yang akan aku lakukan disini ? Aku akan duduk disini dan pergi kesana ketika perempuan itu sudah kembali ?” ujar Bala cemas
Dirumah Ashok, Ashok mengajak seorang perempuan ke rumahnya “Aku benar benar sangat bahagia” ujar Ashok sambil mengajak perempuan itu ke kamarnya, saat itu Ashok sedang mabuk sambil menunjukkan kamarnya, tiba tiba perempuan itu mengikat tangan Ashok dan membaringkan Ashok di tempat tidur, perempuan itu juga mengikat kaki Ashok, Ashok hanya pasrah saja sambil bertanya “Apa yang kamu lakukan ?” tiba tiba perempuan itu mengambil dompet dan jam tangan Ashok “Maafkan aku sayang” ujar perempuan itu kemudian berlari keluar dari kamar meninggalkan Ashok, Ashok sangat marah dan dilihatnya Suraj menghentikan perempuan tersebut, Suraj juga sangat marah pada perempuan itu sambil menatap tajam kearahnya, perempuan itu ketakutan, tiba tiba Suraj menampar pipinya dengan keras dan berkata “Kembalikan semua barang barang yang kamu ambil ! Dan pergi dari sini segera !” bentak Suraj, perempuan itu ketakutan dan mengembalikan semua barang barang yang diambilnya tadi
“Jika aku melihat kamu ada disekitar Ashok, maka aku tidak akan mengampuni kamu !” bentak Suraj, perempuan itu pun pergi, Suraj lalu menghampiri Ashok dan membuka ikatannya “Bagaimana bisa kamu membawa seorang pencuri ke dalam rumah ? Apakah kamu tidak bisa mengenali seseorang ?” bentak Suraj, Ashok lalu membalas sindiran Suraj dengan mengatakan kalau Suraj telah menyingkirkannya “Kamu itu seharusnya fokus pada bisnismu saja, Ashok”, “Suraj, aku tahu kalau bisnismu saat ini sedang mengalami kerugian !”, “Maafkan aku, kita telah membuat kesalahan dengan berpisah seperti ini, musuh kita itu sama yaitu Raman Bhalla ! aku tidak akan mengampuni Raman ! Aku tidak bisa melihat dia sukses, dia itu dulunya adalah pegawai kita, kita harus melakukan sesuatu untuk membawanya ke tempat yang tepat” ujar Suraj geram, Ashok dan Suraj kemudian saling berjabat tangan
Di apartemen keluarga Iyer, Mihika melihat Bala sedang berada di pelataran parkir, Mihika segera menghampirinya, Bala kemudian memberitahu Mihika soal Appa yang meminta seorang perempuan untuk memijatnya “Tidak mungkin, kak ,,, kamu mungkin salah paham”, “Tidak, aku mendengarnya, aku rasa ini karena keluarga Bhalla, kalau ibu mertua tahu tentang hal ini , bagaimana reaksinya nanti ?” ujar Bala menimpali ucapan Mihika “Tapi ini tidak mungkin, kakak”, “Ayooo ikut denganku, kita berdua akan masuk dan melihat adegan pemijatan itu” ujar Bala cemas, Bala dan Mihika lalu masuk ke dalam rumah dan melihat Appa memberikan minyak ke perempuan itu “Yaa ampun, bibi itu lebih cantik dari pada dia”, “Mungkin karena ibu mertua tidak bisa memijat” ujar Bala dari kejauhan, saat itu Appa meminta perempuan itu masuk ke kamar dan berkata kalau tidak ada siapapun dirumah, Bala dan Mihika terkejut melihat kepergian Appa dan perempuan itu ke kamar,
Saat itu Vandu datang dan menghampiri “Heeei ada masalah apa kalian ini ?” tanya Vandu heran “Tidak ada apa apa, Vandu ,,, lebih baik kamu ke kamar saja sana” Vandu menuruti permintaan Bala “Vandu pasti tidak akan mengampuni ayah mertua” ujar Bala, saat itu terdengar suara Vandu lantang dari dalam kamar “Ayah, hentikan !” bentak Vandu sambil membawa perempuan itu keluar dari kamar “Lihat, tuan ,,, apa semua ini ?”, “Beraninya kamu melakukan hal ini !” bentak Vandu, Amma langsung menghampiri mereka dan berkata “Aku yang meminta ayahmu untuk memanggil tukang pijat ini” Bala semakin bingung dan pusing begitu mendengar ucapan Amma, perempuan itu pun pergi karena tidak mau mendengar bentakan Vandu dan Vandu juga mengusirnya “Bala, apakah kamu baik baik saja ?”, “Perempuan itu ,,,” tanya Bala “Aku sudah mengusirnya keluar dari rumah ini, aku tidak bisa membiarkan perempuan itu memijat bayiku !”, “Apa ?” Bala terkejut “Iyaa” ujar Vandu tertegun, Mihika langsung tertawa “Memangnya apa yang kamu pikirkan ?” tanya Vandu heran, Bala juga ikutan tertawa begitu menyadarinya
Di Mumbai, Raman sedang ngobrol dengan Mihir, dilihatnya Ishita sedang bersedih, Raman kemudian meminta maaf padanya “Tidak, bukan begitu, Raman ,,, sebenarnya kamu harus menjaga Ruhi, ini bukan tentang kamu, ini tentang hal yang lain”, “Memangnya ada apa ini ?” tanya Raman heran, Ishita kemudian menceritakan soal Ruhi yang bertemu dengan seorang perempuan yang mengenakan pakaian burqa dan Ruhi merasa kalau didengar dari suaranya, perempuan itu adalah Shagun, bahkan aku juga merasakan hal yang sama, aku takut kalau dia datang untuk merampas Ruhi lagi” Raman juga sangat marah mendengarnya “Tapi tidak, kita belum yakin akan hal ini” ujar Ishita, saat itu nyonya dan tuan Bhalla membawa beberapa barang dan meminta Ishita untuk memasukkannya ke dalam tasnya, Raman lalu bertanya soal Ruhi, Ishita merasa kalau mereka harus mengatakan pada kedua orangtuanya ini SINOPSIS MOHABBATEIN episode 495 by. Sally Diandra