SINOPSIS MOHABBATEIN episode 271 “PEMBALASAN RAMAN” by. Sally Diandra
Di tempat pesta, Ishita sedang memamerkan gelang emas yang dibelinya untuk Raman pada nyonya Bhalla “Aku membuatnya melalui tuan Kakkad, buat Raman”, “Lalu kenapa kamu tidak memberikan hadiah itu padanya ? Pergilah dan berikan padanya” Ishita akhirnya menuruti permintaan ibu mertuanya, Ishita menghampiri Raman yang saat itu sedang ngobrol dengan kolega bisnisnya “Bagaimana caranya memberikan gelang ini ke Raman ? Dia pasti tidak akan mau mengenakannya dan pasti marah padaku” gumam Ishita cemas, saat itu dilihatnya Raman sedang memegang sebuah kursi sebagai sandaran tangannya “Aku harus melakukan sesuatu” ujar Ishita senang, Ishita kemudian duduk di kursi yang dipegangi oleh Raman, didengarnya Raman berkata “Aku akan melakukan tugas ini dengan baik” kemudian Ishita berusaha mengenakan gelang itu pada tangan Raman,
Raman kaget dan berusaha untuk melepaskan tangannya dari pegangan Ishita sambil menjaga sikapnya didepan orang banyak, kebetulan beberapa wanita yang ada disana memuji penampilan Raman yang sederhana “Iyaa, aku memang tidak suka memamerkan apapun” saat itu Ishita sudah selesai memasangkan gelang emas itu di tangan Raman, Raman kemudian melihat ke arah tangannya, wanita yang ada didepannya juga melihat gelang emas yang dipakai Raman “Lalu kenapa kamu memakai gelang itu ?” tanya wanita tersebut “Pasti untuk menyimpan hati seseorang yaa” Ishita kemudian muncul dibelakang Raman dan menyapa para wanita tersebut, mereka kemudian saling ngobrol satu sama lain “Ishita, kamu harus selalu bersama Raman, heiii ,,, apakah kamu yang memberikan gelang emas itu ?” Raman langsung menyela “Tidak ! Gelang ini tidak mempunyai nilai emosi apapun, semua gemerlap kilau ini bukanlah emas, apa yang kalian lihat tidak selalu benar” ujar Raman lalu pergi meninggalkan mereka, sedangkan Ishita merasa sedih dengan sindiran Raman
Ashok memberitahu Suraj kalau Romi sudah melarikan diri sekarang “Aku akan bicara dengan Sarika” Ashok segera menemui Sarika dan bertanya “Bagaimana Sarika, apakah Romi sudah datang ?”, “Belum” Ashok tersenyum senang “Kata kataku mungkin terdengar pedas tapi benar kan ? Kamu ingin keadilan kan ?” Ashok mulai memprovokasi Sarika kembali “Raman dan Ishita telah memperdaya kamu, setelah ini aku tidak bisa menolong kamu”, “Iyaa, mungkin kamu benar, aku akan bicara dengan Romi untuk terakhir kalinya” ujar Sarika geram, Sarika kembali menelfon Romi, saat itu Romi mengalami kecelakaan, keningnya berdarah dan mobilnya menabrak pohon, semua orang mulai berhamburan kearah Romi, mereka mulai menelfon ambulans
Di tempat pesta, perayaannya dimulai sekarang dan semua orang diminta untuk duduk di tempat duduk mereka masing masing, Ashok sudah semakin kesal menunggu keputusan Sarika yang masih saja sibuk menelfon Romi “Sarika, Romi tidak akan menerima telfonmu, dia memang tidak menghargai kamu” ujar Ashok kesal, saat itu orang yang membantu Romi keluar dari mobilnya, melihat ponsel Romi berdering, orang itu segera mengangkat telfon Romi dan mengabarkan pada Sarika kalau Romi baru saja kecelakaan “Kecelakaan ? Dimana alamatnya ?” tanya Sarika panik sambil menangis sedih, Ashok segera mencegahnya ketika Sarika hendak pergi “Lepaskan aku !”, “Apakah kamu sudah gila ? Romi itu melarikan diri dari kamu !” Sarika masih terus memberontak “Lepaskan aku ! Biarkan aku pergi !” akhirnya Sarika bisa pergi dari sana
Sementara itu semua orang memberikan tepukan tangan yang sangat meriah untuk Raman karena Raman berhasil menjadi pimpinan dewan pengusaha se Asia, Ishita tersenyum senang, saat itu salah seorang petinggi memberikan pidatonya di mimbar pidato “Seorang pekerja keras yang berasal dari kelas menengah yang berhasil memenangkan penghargaan tertinggi dengan dedikasinya, kehidupannya sebuah inspirasi yang menarik” saat itu Shagun datang ke pesta tersebut, Ashok memberitahu Suraj kalau Sarika sudah pergi, Shagun mengejutkan Ashok dan bergabung dengan Ashok dan Suraj, sementara itu Raman melihat kearah Ishita dan Mani, kemudian mereka mengumumkan Raman sebagai pimpinan dewan pengusaha se Asia yang baru, semua orang bertepuk tangan untuk Raman, Shagun menyindir Ashok “Dan Ashok selalu kalah dari Raman, aku tidak mengira kalau hal ini akan terjadi” sindir Shagun,
Mani memberikan pujian ke Ishita “Selamat untuk Raman, karena kamu telah menyelamatkannya, Ishu”, “Ini semua karena kamu, Mani” Ishita balik memuji Mani “Kali ini untuk Raman” ujar Mani lagi, mereka berdua kemudian saling tersenyum satu sama lain, Raman yang saat itu hendak memberikan pidatonya melihat kearah mereka dengan perasaan dongkol, kemudian Raman mulai memberikan pidatonya “Sebuah mimpi tidak bisa menjadi sebuah kenyataan dan jika hal itu menjadi kenyataan maka ada seseorang yang harus menghancurkannya, ibuku mengatakan padaku agar aku selalu mendapatkan masa depan yang cerah tapi kehidupan ini selalu gelap, jadi aku pikir lebih baik kalau kita jangan menipu diri kita sendiri dengan harapan palsu dan buatku hidupku ini selalu saja gelap, kalian lihat siapa yang datang di pesta penghargaan ini ? Terima kasih untuk orang yang telah mendukungku dan membantuku tapi aku ingin mengucapkan terima kasih juga untuk seseorang yang telah menipu, membenci, dan menyakitiku” Ishita bertanya tanya dengan ucapan Raman yang aneh
“Ketika seseorang terluka, dia akan mendapatkan keberanian untuk maju, dia telah jatuh berulang kali, tidak hanya sekali tapi dua kali kemudian mendapatkan keseimbangan dalam dirinya dan di setiap keberhasilan seorang pria selalu ada seorang wanita di belakangnya dan pujianku ini aku tujukan untuk istriku” Ishita tersenyum manis “Maaf, mantan istriku” Ishita terkejut “Dia adalah Shagun Arora ,,,” ujar Raman sambil menunjuk ke arah Shagun, semua orang terkejut mendengarnya, termasuk juga Shagun dan Ashok, Ashok melirik ke arah Shagun “Aku mohon, tepuk tangannya untuk Shagun Arora” Raman bertepuk tangan untuk Shagun “Jika dia tidak melakukan hal ini padaku 6 tahun yang lalu, aku mungkin tidak akan berada disini, dia telah memberikan aku sebuah pelajaran dan memberikan aku keberanian untuk membuktikan diriku sendiri dan tahu mana yang benar dan mana yang salah” ujar Raman dalam pidatonya,
Saat itu kedua bola mata Ishita berkaca kaca mendengar pidato Raman yang memuji muji Shagun yang memang sengaja dilakukan oleh Raman untuk membalas perbuatan Ishita padanya “Terima kasih untuk inspirasinya dan aku sangat berharap kalian semua mendukungku karena ketika kita berharap, orang orang itu meninggalkan kita untuk orang lain dan untuk perhatian yang lain tapi aku tidak akan melakukan hal ini karena aku bukan tipe orang seperti itu” Shagun hanya terdiam sambil menatap kearah Raman yang mulai bersikap aneh dengan pidatonya itu, begitu pula Ishita juga merasa heran dengan sikap Raman, Raman lalu berterima kasih pada semua orang dan semua orang yang hadir disana bertepuk tangan untuk Raman, Raman tersenyum senang sambil melirik ke arah Ishita, kedua bola mata Ishita berkaca kaca menatap ke arah Raman SINOPSIS MOHABBATEIN episode 272 by. Sally Diandra