SINOPSIS MOHABBATEIN episode 254 by. Sally Diandra “ISHITA JATUH SAKIT”

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 254 by. Sally Diandra “ISHITA JATUH SAKITIshita sedang melakukan aarti, semua orang tersenyum melihatnya, Raman melihat kearah Mani dengan perasaan cemburu, Simmi lalu melakukan aarti, saat itu Ishita mulai merasa pusing, tiba tiba Ishita pingsan, Raman langsung berlari kearahnya “Ishu, bukalah matamu” ujar Raman panik dan dilihatnya hidung Ishita berdarah “Ayooo kita bawa dia ke dokter” ujar Appa “Romi, ambil kunci mobilnya” teriak Raman “Bawa dia dulu, aku akan mengurusi anak anak” ujar Vandu dan semua orang panik begitu melihat keadaan Ishita, Raman bergegas menggendong Ishita dalam pelukkannya dan membawanya ke rumah sakit, begitu sampai dirumah sakit, 

Raman langsung berteriak lantang “Dimana saja perawatnya ? Kenapa rumah sakitnya kosong seperti ini ?”, “Hari ini mereka sedang melakukan pemogokan, tuan” Raman langsung memarahi orang itu, dari kejauhan Mani melihat sikap Raman yang begitu perhatian pada Ishita dengan kemarahannya “Urusi dulu istriku, pemogokkan apa !” bentak Raman, Mani juga berusaha menangani kasus ini dengan bicara sama salah seorang dokter lewat telfon “Aku Abhimanyu Raghav dan aku telah ikut memberikan donasi pada rumah sakit ini, tolong ini darurat” kemudian Mani memberitahu semua orang kalau dokternya sebentar lagi akan datang, 

Sementara itu Mihika menemui Ashok dan melemparkan ponsel yang diberikannnya “Aku sudah bilang pada anda, tuan Ashok ,,, aku tidak ingin hadiah ini !” Ashok segera mengambil ponsel tersebut dan memberikannya kembali pada Mihika dengan memegang tangan Mihika, saat itu Shagun masuk ke dalam ruang kantor Ashok dengan berkata “Kejuuuuutan !” namun Shagun malah yang terkejut begitu melihat Ashok dengan Mihika “Waktu yang tepat ! Lihat sikap Mihika padaku ?” Shagun tertegun dengan ucapan Ashok “Mihika, memangnya ada apa ?”, “Aku telah merusak ponsel Mihika tanpa sengaja dan aku membelikannya yang baru sebagai hadiah, karena dia kan mempunyai dua hubungan dengan kita sekarang” Shagun tersenyum mendengar ucapan Ashok “Hatimu memang sangat mulia, Ashok ,,, Mihika, terimalah ponsel ini karena Ashok selalu menunjukkan kasih sayangnya pada semua orang yang berhubungan denganku”, “Shagun, kamu seharusnya memikirkan pada siapa saja pacarmu ini menunjukkan kasih sayangnya” Mihika langsung pergi dari sana dan saat itu Mihika mendapat telfon “Apa ? Rumah sakit ? Baik aku akan segera datang” ujar Mihika panik 

Dirumah sakit, Raman bertanya pada salah seorang perawat disana “Suster, bagaimana keadaan istriku ?”, “Nanti dokter yang akan mengatakannya” ujar perawat tersebut “Lalu untuk apa kamu disini ? Jika terjadi sesuatu pada istriku, awas kamu nanti ya !” bentak Raman kesal, Appa berusaha menenangkan Raman, sementara itu dokter langsung menegur Raman “Anda harus bersikap yang sopan, tuan ,,, jika anda berteriak seperti itu, kami tidak bisa mengerjakan tugas kami, anda tahu kan kami sedang mengadakan demo !” Mani langsung menyela “Dokter, kami minta maaf, aku mohon ,,, tolong urusi saja pasiennya” pinta Mani, 

Mihika berusaha mencari bajaj tapi tidak dapat juga, Mihika langsung menelfon Mihir “Mihir, kamu segeralah sampai disana dengan cepat ! Baik aku akan segera datang” ujar Mihika cemas, Shagun dan Ashok melihat Mihika yang sedang berada di pinggir jalan, Ashok segera menghentikan mobilnya “Mihika, ada apa ? Kenapa kamu begitu gelisah ? Katakan pada kami” tanya Shagun heran “Kak Ishita sedang berada dirumah sakit saat ini, Mihir bilang kalau kak Ishita hidungnya berdarah tadi”, “Kalau begitu, ayoo ikutlah dengan kami, kami akan mengantarmu ke rumah sakit” Mihika langsung menolak ajakan Ashok namun Shagun bersikeras, akhirnya Mihika masuk dan duduk didalam mobil Ashok 

Mihir sudah sampai dirumah sakit dengan terburu buru dan bertanya pada Romi “Bagaimana keadaan kakak ipar ?” saat itu Romi diminta untuk menulis usia pasien yang benar dan tiba tiba Raman datang menghampiri mereka dan langsung memarahi Romi ”Apa yang kamu katakan, kak ?” Romi merasa heran dengan sikap Raman yang jadi marah marah terus sedari tadi “Semua ini terjadi karena kamu ! Aku akan menamparmu ! Kamu pulang ke rumah dalam keadaan mabuk lalu mengeluh pada ibu” Romi langsung membalas makian Raman “Lihat sendiri dirimu ! Coba pikir bagaimana kamu bicara dan memperlakukan dirinya ? kakak selalu mengatakan apa yang terlintas dalam benak kakak sendiri !” tuan Bhalla langsung memarahi mereka berdua, Mani mendengar pertengkaran mereka, Raman bergegas pergi dari sana, 

Mani sedang sibuk bicara dengan seseorang melalui ponselnya di luar, tak lama kemudian Ashok dan Shagun mengantar Mihika sampai dirumah sakit, Ashok kaget ketika melihat ada Mani dirumah sakit “Tuan Abhi, bagaimana kamu bisa ada disini ?” Mani kemudian mennceritakan tentang kisah masa kecilnya dengan Ishita “Kebetulan adik sepupunya Ishita juga bekerja di perusahaanku, jadi aku datang kesini untuk mengantarnya” ujar Ashok ”Iyaaa, aku lihat Ishita sangat setres sehingga dia jatuh sakit” Ashok mengambil kesempatan ini untuk meracuni pikiran Mani tentang Raman “Itulah mengapa Ishita setres”, “Tidak begitu, tapi dia baik baik saja sekarang” Ashok kemudian menceritakan hubungannya dengan Raman “Mantan istrinya Raman yaitu Shagun, sekarang tinggal bersamaku, dia meninggalkan Raman sejak 6 tahun yang lalu karena Raman tidak begitu baik baginya, kami ini seluruh keluarga tahu kenyataan yang sebenarnya, sangat sulit memang untuk hidup dengan laki laki semacam dia” Mani hanya terdiam mendengarkan 

“Kita semua tahu kan kalau Ishita itu begitu sederhana dan apa adanya, sedangkan Raman itu sangat egois dan orangnya sangat ribet, kita juga tahu kalau cinta itu dibutuhkan dalam sebuah pernikahan, tapi pernikahan mereka adalah pernikahan yang berdasarkan pada sebuah kompromi” Mani tertegun “Raman menikahi Ishita untuk mengambil Ruhi dari Ishita karena Ruhi sangat dekat dengan Ishita, aku akan berdoa untuknya, oh ya ,,, beritahu aku kalau ada kabar terbaru tentang Ishita, aku seharusnya masuk ke dalam tapi Raman pasti ada disana, aku tidak ingin menciptakan sebuah masalah disini, aku pergi dulu” Ashok kemudian berlalu dari sana 

Begitu Ashok pergi, Mani kemudian berfikir tentang ucapan Ishita dan Romi “Apa yang Ashok katakan tadi ? Kenapa Raman menikahi Ishita hanya untuk memenangkan hak asuh anaknya ? Apakah Ishita menikah hanya demi hak asuh ? Kalau hubungan ini tidak berdasarkan cinta, bagaimana bisa Ishita menghadapi semua ini ? Padahal banyak yang lebih pantas untuknya” bathin Mani, Amma datang dan bertanya pada Mihika “Bagaimana keadaan Ishita ? Aku tadi sedang berada di aula untuk melakukan pemujaan”, “Bibi, bibi tenang saja” Amma mulai menangis “Saat ini kondisi kakak masih dicek, bibi harus kuat, tidak akan terjadi apa apa” hibur Mihika, saat itu Mihir datang dan memberikan obatnya ke Appa untuk memberikannya ke dokter, Mihika langsung bertanya ke Mihir “Mihir, dimana kak Raman ?” 

Vandu yang sedang berada dirumah juga merasa was was “Apa ini ? Bala bicara dengan seseorang sejak 30 menit yang lalu dan ponselnya sibuk terus !” Vandu merasa kesal “Bibi Vandu, dimana ibu Ishi ?”, “Ruhi, ibu Ishi sedang pergi ke klinik untuk keadaan darurat” Ruhi melihat rumahnya kosong, begitu juga rumah Amma “Bibi Vandu, kemana semua orang, kenapa sepi ?”, “Ruhi, mereka sedang pergi ke rumah salah satu kerabatnya kakek, jadi Ruhi disini saja, tidur disini bareng Shravan yaa” Ruhi bergegas ke kamar, Vandu akhirnya bisa menghubungi Bala “Kenapa kamu mengganggu aku terus ? Aku ini sedang berada dirumah sakit !”, “Kenapa kamu berteriak padaku ?” Bala lalu melihat nama diponselnya ternyata Vandu “Maaf, Vandu ,,, dari tadi aku dapat telfon dari agen kartu kredit”, “Tapi jangan berteriak seperti itu padaku, aku jadinya takut, bagaimana keadaan Ishu ?” saat itu Mihika meminta Bala untuk datang ke sana karena dokter sudah keluar dari kamar Ishita “Aku akan bicara dengan dokternya dulu, baru nanti aku beritahu” kemudian Bala menuutup telfonnya dan bergumam pada dirinya sendiri “Kalau kamu melakukan ini terus, Vandu pasti akan tahu tapi seharusnya dia tidak tahu dengan keadaan ini” gumam Bala cemas 

Dokter sedang bicara dengan Raman dan Mani tentang dietnya Ishita “Ishita sedang berpuasa di hari Navratri” sahut Raman “Ini masalah yang sangat serius karena hidungnya berdarah”, “Tapi dia baik baik saja tadi” Raman menyela ucapan dokter “Apakah dia berpuasa cukup lama ?”, “Aku kira dia tidak berpuasa lagi” Mani langsung menyela ucapan Raman “Apakah kamu yakin ? Dia selalu melakukan puasa”, “Apakah dia punya riwayat alergi ?” tanya dokter lagi “Tidak !”, “Ishita punya riwayat alergi” Mani lalu memberitahu dokter tentang alergi apa saja yang diderita Ishita dan Raman memberikan jawaban yang salah semuanya “Aku akan memanggil ayah mertua” saat itu Mani memberitahu semuanya ke dokter “Ishita pernah mempunyai penyakit tuberkolosis dalam ususnya“ Raman kaget 

“Ini serius, seharusnya dia tidak melakukan puasa dalam keadaan seperti ini, karena hal ini bisa mengakibatkan asam lambungnya naik, kapan diagnosa terakhir ?”, “Ketika dia berusia 17 tahun tapi kemudian kondisinya membaik” Mani yang menjawab semua pertanyaan dokter “Tuan Raman, apa golongan darah istrimu ?” belum juga Raman menjawab, Mani langsun menimpali “A+” Raman tertegun “Waah anda ini lebih tahu tentang dirinya melebihi suaminya sendiri, aku minta rekam medis nyonya Ishita yang lama”, “Aku akan mengambilnya” ujar Raman “Biar aku saja yang mengambilnya, kamu disini saja, Raman ,,, temani Ishita” pinta Mani 

Dirumah Amma sedang mencari rekam medis Ishita yang lama “Kemana file itu raib ? Kenapa tidak ada disini ?”, “Iyaa tidak ada disini, bu” Vandu menimpali ucapan Amma, Mani mencoba menghibur Amma “Ishita sudah bekerja keras dan berpuasa, kenapa aku tidak menghentikannya ?” Amma menangis lagi “Aku juga mengatakan padanya untuk melakukan pemujaan disana”, “Tenang, bibi ,,, coba pikirkan, kalau filenya tidak ada disini, lalu ada dimana kira kira ?” Amma mulai berfikir “Ketika aku kecelakaan, Ishita yang mengambil semua filenya, mungkin ada dikamarnya” Mani dan Amma kemudian masuk ke kamarnya Ishita dan mendapatkan filenya, 

Saat itu Ruhi bangun dan bertanya “Apakah ibu Ishi sudah pulang ? Ada apa dengannya ? Kenapa nenek menangis ?” tanya Ruhi heran, Mani lalu menghampiri Ruhi dan berkata “Ibu Ishi selalu bilang ke paman kalau kamu adalah anak gadis yang paling besar dirumah ini dan kamu juga lebih mengerti sesuatu daripada Shravan, ibu Ishi bilang ke paman untuk tidak menyembunyikannya darimu jadi paman akan mengatakannya padamu, saat ini ibu Ishi sedang berada dirumah sakit, ibu Ishi sedang sakit karena ibu Ishi menjalani puasa tapi dokter sudah memberinya obat dan saat ini ibu Ishi sedang tidur” Mani mencoba menjelaskan pada Ruhi 

“Aku ingin bertemu sama ibu Ishi”, “Aku akan mengajak kamu kesana kalau ibu Ishi sudah bangun nanti, sekarang senyumlah” Ruhi tersenyum manis, Vandu lalu mengajak Ruhi untuk tidur lagi, Mani meminta Amma untuk memberikan file Ishita padanya “Aku juga akan ikut”, “Bibi, bibi ini capek, aku akan memberitahu bibi kalau Ishita sudah bangun nanti” hibur Mani “Tapi aku tidak bisa diam disini, Mani”, “Bibi, bibi harus tinggal disini untuk Ruhi dan Vandu, bagaimana Vandu akan mengurusi semuanya disini dengan keadaan hamil seperti itu ?” akhirnya Amma pasrah dan memberikan file itu ke Mani, kemudian Mani bergegas pergi menuju ke rumah sakit SINOPSIS MOHABBATEIN episode 255 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top