SINOPSIS MOHABBATEIN episode 162 bagian 1 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 162 bagian 1 by. Sally Diandra Ishita dan Raman sedang menikmati waktu mereka berdua di pesta ulang tahun pernikahan Ritesh dan Priyanka dengan perasaan bahagia, Priyanka menghampiri mereka dan mengajak Ishita untuk melihat putrinya yang mempunyai cavities masalah “Bawa saja dia tapi tanggung sendiri resikonya” ejek Raman, Ishita dan Priyanka akhirnya berlalu dari sana meninggalkan Raman, Shagun memperhatikan Raman dari kejauhan sambil tersenyum senang, sementara itu Bala merasa senang sekarang, Bala memberikan manisan pada semua orang “Vandu, kenapa kamu kelihatan sedih ?” tanya Bala sambil memberikan manisan padanya “Aku tidak mau, Bala ,,, aku akan memakannya nanti” rupanya saat itu pengirim alat tes kehamilan datang, Vandu bergegas membukanya dan disembunyikannya di dalam tasnya sambil berfikir “Aku harus melakukan tes kehamilan ini sendiri dulu, aku harus menyembunyikannya dari semua orang” bathin Vandu 

Raman sedang menelfon Mihir ditaman dan bertanya padanya tentang pembeli mobil Ashok “Baiklah, beri kabar padaku secepatnya” ujar Raman, saat itu Shagun menghampirinya dan bertanya padanya “Raman, apakah kamu sedang memikirkan hari special lainnya ? Kamu pasti melupakannya tapi kamu pasti tidak akan melupakan ini” ujar Shagun sambil menunjukkan anting anting yang dipakainya “Apakah kamu mengingat semuanya ?” Raman menatap kearah Shagun dengan perasaan kesal “Aku mengingat semuanya, Shagun ,,, tapi pengkhianatanmu yang telah menghancurkan semua kenangan itu, hari ini hari special bagiku adalah untuk Ritesh dan Priyanka” ujar Raman sambil berlalu hendak meninggalkan Shagun, namun Shagun menghentikan langkahnya dan berkata 

“Kamu memang tidak peduli, bahkan pada surat ini !”, “Kenapa ? Surat apa itu ?” Shagun memberikan surat itu ke Raman, Raman segera membacanya “Bagaimana kamu bisa lupa, Raman ? Aku akan mengingatkan kamu, kita harus memperbaharui kontrak kesehatan untuk anakmu, Adi ,,, dulu ketika dia lahir, hal ini untuk kekebalan tubuh Adi, ini sangat mahal, Raman ,,, dan aku selalu menginginkan ini tapi hari ini kontrak itu telah jatuh tempo dan kamu melupakannya, pikirkan itu !”, “Aku tidak tahu, bagaimana aku bisa melupakannya” ujar Raman heran “Dia ini cintamu yang membutuhkan tanda tanganmu, tahun lalu kamu datang tepat waktu untuk mengajak aku ke rumah sakit, tapi apa yang terjadi sekarang ? Kamu melupakannya, kita tidak akan memperbaharui kontrak ini lagi”, “Kenapa ? Ini sangat penting” ujar Raman geram 

“Lalu bagaimana kamu bisa lupa ?”, “Memang apa masalahnya ?” Shagun langsung menunjuk ke arah Raman “Ini ! Sikapmu ini masalahnya, kenapa kamu selalu membela diri seperti itu, kamu begitu sibuk dengan istri barumu itu ! Hingga kamu tidak memikirkan tentang Adi dan aku, kamu selalu menyebut aku sebagai ibu yang buruk, lalu bagaimana dengan ini ? Jika Adi tahu kamu tidak melakukan hal ini untuknya, apa yang akan dipikirkannya ?” Shagun mulai mengoceh “Aku minta maaf, Shagun ,,, terima kasih kamu telah mengingatkan aku tapi aku mohon jangan katakan lagi kalau aku tidak mencintai Adi, dia itu anak pertamaku, aku masih mengingat semuanya tentang dia, ketika kamu memberikan aku kabar baik itu, aku benar benar hilang akalku dan aku melakukan semua yang katakan selama kamu hamil, kita pergi dimalam hari hanya untuk mencari ice cream, aku membeli semuanya untuk kamu dan ketika Adi lahir, aku tidak bisa membatasi kebahagiaanku” ujar Raman penuh semangat 

“Semua kenangan itu adalah milikku, ini benar karena kamu telah membuat aku menjadi seorang ayah, dimana aku tidak bisa menjadi ayah lagi, aku sangat mencintai Adi” tanpa Raman sadari rupanya Ishita sudah berdiri dibelakangnya dan mendengarkan semua pembicaraan mereka, Ishita menangis, sedangkan Shagun merasa senang dan berkata dalam hati “Ini yang aku inginkan untuk mengingatkan Ishita kalau hanya aku yang bisa memberikan kebahagiaan itu untuk Raman dimana hal itu tidak bisa kamu berikan, kamu tidak akan pernah bisa mengambil tempatku, tidak akan pernah” bathin Shagun sinis

Shagun kemudian mulai berakting di depan Raman “Aku tidak menginginkan anting anting ini, kamu memberikannya padaku pada saat kamu bahagia waktu itu, sekarang berikan anting anting ini pada istri barumu itu” ujar Shagun langsung mencopot anting antingnya dan memberikannya ke Raman, namun Raman menolaknya “Aku mohon, Shagun ,,, aku memberikan kamu hadiah ini pada hari kelahiran Adi, aku masih mengingatnya, waktu itu aku mengambil pinjaman yang begitu besar untuk membeli anting anting ini karena kamu telah memberikan aku begitu banyak kebahagiaan, walaupun hubungan kita telah berakhir tapi kenangan lahirnya Adi tidak akan hilang, aku mohon pakailah, Adi adalah kebahagiaan kita, dia selalu menjadi masalah bagiku, seperti kita saling berjanji satu sama lain, kita bisa melakukan hal ini untuk keselamatan Adi” ujar Raman penuh haru “Aku akan pergi ke rumah sakit besok dan akan menandatangani surat ini disana, kita bertemu besok pagi”, “Baiklah, aku besok kesana” saat itu Ishita berlalu dari sana “Terima kasih, Shagun” ujar Raman kemudian berlalu meninggalkan Shagun 

Di rumah Bala, malam itu Bala sedang mendiskusikan sesuatu dengan Vandu untuk mengurangi biaya biaya yang tidak perlu “Sudahlah, Bala ,,, tidurlah sekarang, kita bisa ngobrol lagi besok”, “Ada apa, Vandu ? Kamu kelihatan kurang baik meskipun dirumah ibu tadi, apakah semuanya baik baik saja ?” saat itu Vandu sudah mulai terbaring ditempat tidur “Aku baik baik saja, mungkin hanya karena tekanan keuangan kita yang tiba tiba saja anjlok sekarang”, “Jangan khawatir, semuanya akan baik baik saja secepatnya” Vandu kemudian berbalik membelakangi Bala dan mengeluarkan test pack kehamilan “Bagaimana kalau ternyata aku hamil ?” bathin Vandu cemas SINOPSIS MOHABBATEIN episode 162 bagian 2 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top