SINOPSIS MOHABBATEIN episode 123 by. Sally Diandra
Raman kemudian meminta Romi untuk membawa Ruhi masuk ke kamarnya, ibu hakim langsung menegur Shagun “Nyonya Shagun, rasanya aneh melihat putrimu sendiri sangat ketakutan begitu melihat kamu, jika kamu membuang buang waktuku lagi, aku tidak segan segan akan memenjarakan kamu” ujar ibu hakim ketus “Aku minta maaf, ibu hakim ,,, tapi aku tidak salah” Shagun berusaha membela dirinya sendiri “Sudah cuku ! aku sudah mengerti situasinya sekarang” kemudian ibu hakim pamit pulang bersama Shagun yang merasa kesal dengan kekalahnnya
Ishita berterima kasih pada Mihir yang juga sudah datang kerumah mereka karena telah memberikan informasi pada waktu yang tepat “Berterima kasihlah pada Tuhan, karena Dialah yang mengatur semuanya” Mihir merendah
“Bagaimana kamu tahu semua ini, Mihir ?”, “Kebetulan tadi aku pergi ke kantor pengadilan dan tanpa sengaja aku melihat Shagun menemui ibu hakim dan hendak datang kesini” Mihir menimpali pertanyaan Raman, keluarga Bhalla memberikan restunya pada Mihir “Terima kasih, Mihir”, “Aku akan ke kantor sekarang, karena ada banyak pekerjaan yang menunggu disana” Mihir lalu pamitan pulang, Ishita dan Raman hanya saling menatap dalam diam lalu Ishita pun kembali ke rumah orangtuanya, Simmi melihat Raman terus memperhatikan Ishita “Kakak, kenapa kamu tidak mencegahnya pergi ?”, “Aku melakukan ini semua didepan hakim untuk menyelamatkan Ruhi” Raman kemudian meminta pada Parmeet untuk menjelaskan semuanya pada Simmi tentang bagaimana mengatakan sesuatu untuk keuntungan mereka sendiri
“Iyaa, itulah mengapa kami akan pergi dari sini” sahut Parmeet, nyonya Bhalla meminta Raman agar mencegah kepergian Simmi dan Parmeet “Dia telah mengambil keputusan yang benar, jika dia ingin pergi maka biarkan dia pergi, aku bisa mengerti tentang perasaannya yang terluka bahkan mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama” Simmi semakin tidak mengerti dengan jalan pemikiran Raman “Sudahlah, aku bingung mendengarkan kata kata kak Raman”, “Simmi, pikirkan apa yang kamu inginkan, baiklah ,,, aku akan mencoba mencegah Parmeet pergi dari sini” ujar Raman, dalam hati Parmeet mengira kalau semua orang telah membenci Ishita dan Shagun telah merusak semuanya, Parmeet kemudian pergi ke kamar mandi
Raman masuk ke kamarnya Parmeet dan dilihatnya ada ponsel Parmeet disana, Raman kemudian beralih ke kamarnya sendiri dan mengambil ponselnya yang lama yang sama seperti milik Parmeet yang ditaruhnya di dalam laci, lalu Raman kembali lagi ke kamarnya Parmeet dan menukar ponsel tersebut, Parmeet keluar dari kamar mandi dan dilihatnya Raman sudah ada didepan pintu kamarnya “Parmeet ,,,” Raman masuk ke kamar Parmeet “Aku kesini untuk bicara denganmu, sejak semalam aku tidak bicara apa apa denganmu” Parmeet merasa kikuk didepan Raman “Aku merasa malu dan tidak tahu bagaimana caranya berhadapan denganmu, karena begitu banyak hal yang terjadi dimana aku tidak tahu apapun yang sebenarnya, kamu adalah menantu dikeluarga ini dan suaminya Simmi, aku janji padamu aku tidak akan membiarkan siapapun yang telah melakukan perbuatan salah pada adikku”,
“Baiklah” Parmeet merasa lega “Kapan kamu akan berangkat ?”, “Taxinya akan datang jam 5 sore nanti” ujar Parmeet “Supirku saja yang akan mengantar kamu”, “Raman, aku tidak ingin bantuan darimu” Parmeet berusaha mandiri didepan Raman “Baiklah, tapi temui aku sebelum kamu pergi, aku ingin kamu memberikan aku kesempatan untuk mengantarkan kamu pergi, jika kamu pergi tanpa bertemu denganku terlebih dulu, aku akan merasa kalau kamu telah menghukum kami untuk kesalahan Ishita” Parmeet mengangguk “Baiklah, aku akan menunggu kamu”, “Tunggu aku sore nanti, kamu akan melihat bagaimana aku memperlakukan seseorang, aku harap kamu tidak akan menyesal” Raman kemudian pergi meninggalkan Parmeet,
Begitu Raman pergi, Parmeet berkata pada dirinya sendiri “Apakah Raman sedang memikirkan sesuatu atau sedang merencanakan sesuatu, dia telah melakukan banyak hal tapi apakah itu benar atau tidak ? Aku tidak mengerti, apakah Sarika mengatakan sesuatu padanya ? Aku akan bertanya padanya dan mencari tahu” Parmeet melihat ponselnya mati “Ponselku mati ? Bukannya tadi ponselku masih hidup, kenapa baterainya cepat sekali habis ? Baiklah akan aku cas dulu baru nanti aku telfon dia” Parmeet tidak tahu kalau ponselnya telah ditukar oleh Raman
“Aku telah menukar ponsel Parmeet, sekarang aku akan lihat apakah ponselnya ini ada nomer telfonnya Sarika atau tidak” akhirnya Raman menemukan nomer telfon Sarika dan bergegas mengirimkan sms ke Sarika kalau dirinya akan menemuinya segera karena ini penting, Sarika menerima sms tersebut, Sarika sedikit tegang karena mengira kalau Parmeet yang mengirim sms tersebut “Kenapa Parmeet ingin menemui aku sekarang ? Ada apa ini ?” Sarika merasa gelisah,
Raman akhirnya sampai juga di rumah Sarika dan melihat motornya ada disana “Itu berarti dia masih ada dirumah” Raman bergegas mengetuk pintu rumahnya, Sarika pun bergegas membuka pintu dan tercengang “Siapa kamu ?”, “Apakah kamu Sarika ? Aku Raman Bhalla, aku suaminya dokter Ishita” Sarika kaget begitu tahu Raman yang datang “Aku tidak tahu apa apa, tuan”, “Jangan takut padaku, jangan cemas karena Parmeet tidak akan datang kesini, aku yang mengirimkan sms itu padamu melalui ponselnya karena aku ingin bicara dengan kamu” namun Sarika merasa ketakutan “Pergilah sana atau aku akan memanggil penjaga”, “Aku mohon, ini tentang hidupnya Ishita, tolong bicaralah padaku” akhirnya Sarika mengijinkan Raman masuk “Baiklah, masuklah”, “Terima kasih, keluargaku telah mengusir Ishita karena pernyataanmu yang salah dan tidak ada seorangpun yang mempercayainya, mereka lebih percaya pada Parmeet, Ishita ingin membantumu dan kamu melakukan hal ini padanya setelah melihat kebaikannya ? kamu kan juga seorang perempuan, jadi bagaimana bisa kamu melakukan hal semacam ini ?”Sarika hanya terdiam “Aku tahu kalau kamu tidak berdaya tapi kamu harus melawannya kembali, aku mohon bantu aku, aku berjanji padamu aku akan membebaskan kamu dari Parmeet” ujar Raman penuh harap
Di rumah keluarga Iyer, Trisha sedang menunjukkan beberapa gaun padanya dan sangat bersemangat sekali dengan pernikahannya, kebetulan saat itu Vandu, Bala dan Shravan datang kesana “Trisha, coba kamu perlihatkan gaun gaunmu itu ke Shravan” pinta Vandu, akhirnya Trisha meninggalkan mereka berdua, Vandu menatap kearah adiknya yang nampak sedih, Vandu segera memeluknya, Ishita pun menangis “Kamu harus lebih kuat Ishita” hibur Bala “Airmata kita tidak membuat kita lemah, tapi kita harus bisa mengeluarkan penderitaan ini dengan airmata, aku yakin Ishita sangat kuat, kenapa kamu tidak mengatakan padaku ketika di klinik tempo hari, aku tidak mengira kalau kamu membicarakan tentang dirimu sendiri dan Parmeet itu” tanya Vandu sedih “Dia itu seorang monster, kak” ujar Ishita geram
Dirumah Sarika, Raman bertanya pada Sarika tentang pernyataannya yang salah “Aku kehilangan pekerjaanku di Dubai karena Parmeet dan dia mengatakan padaku kalau dia akan memberikan aku uang untuk biaya pengobatan ibuku, dia memberiku 3 lakhs, aku baru tahu kalau Parmeet sebenarnya mendapatkan 15 lakhs dari kalian, dia juga mengancamku akan membunuh ibuku”, “Itu tidak akan terjadi lagi” ujar Raman geram,
Sementara itu di rumah keluarga Iyer, Bala memberitahu Ishita kalau mereka harus membawa kasus ini ke pengadilan “Kita tidak bisa terima dengan semua ini, aku sudah bicara dengan temanku yang pengacara, dia akan menangani kasus ini dan tidak akan membiarkan Parmeet hidup bebas” Appa menyela “Kenapa harus pengadilan, Bala ? Ini hanya masalah keluarga, aku akan bicara dengan tuan Bhalla, nama keluarga kita akan hancur jika kita pergi ke pengadilan”, “Suamiku, kamu telah memberikan Ishita pada keluarga itu tapi tidak ada seorangpun yang berjuang untuknya” sela Amma “Kita harus ke pengadilan, ayah ,,, karena kita ingin keadilan, ini bukan hanya soal Ishita tapi juga untuk semua perempuan yang telah dilecehkan oleh laki laki seperti Parmeet” ujar Bala geram
Dirumah Sarika, Raman meminta Sarika untuk tetap diam agar Parmeet merasa dia yang paling kuat dan berkuasa “Tapi aku khawatir dengan ibuku”, “Aku ada bersamamu, aku akan memberikan pengobatan yang terbaik untuk ibumu dan membuat kamu bebas dari Parmeet, kalau kamu membantu aku maka aku bisa membantu kamu dan Ishita” Raman kemudian memberitahu Sarika apa yang harus dilakukannya “Aku akan memberikan pelajaran pada Parmeet bagaimana caranya menghargai perempuan” ujar Raman geram
Di rumah keluarga Bhalla, Simmi sedang memeluk ibunya karena sudah siap hendak berangkat “Kami akan pergi sekarang” ujar Parmeet pada semua orang, Simmi memeluk Romi dan berkata “Jaga ibu baik baik ya” tepat pada saat itu Raman datang dan berkata pada Parmeet “Oh iya Parmeet ponselmu ada padaku” Parmeet tertegun “Kenapa harus terburu buru, ambillah sebelum kamu pergi, aku sudah bilang padamu kan, jangan pergi dulu sebelum bertemu denganku, jadi kenapa kamu mau melarikan diri ?” tanya Raman heran dengan sikapnya yang biasa “Taxinya sudah menunggu diluar, Raman”, “Oh iya aku sudah bilang padamu kan kalau aku akan mengantarmu dengan baik, kebetulan aku mengajak seseorang yang ingin ketemu denganmu” Raman kemudian mengajak Sarika masuk ke dalam rumahnya, Parmeet kaget melihat kemunculan Sarika “Ada apa Parmeet ? Kenapa kamu kaget ? Apakah kamu tidak mengenali dirinya” tanya Raman santai
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 124 by. Sally Diandra