Sinopsis Ashoka Samrat, episode 326 bagian 1 by. Kusuma Rasmana

Sinopsis Ashoka Samrat, episode 326 bagian 1 by. Kusuma Rasmana Di ruang sidang istana Magadha Pattaliputra, para prajurit mengalami kesulitan dalam mengendalikan Ashoka yang marah. Ashoka meronta-ronta dalam ikatan rantai dan belenggu besi yang dipegang oleh empat prajurit. Bindushara yang panik memerintahkan prajurit agar membawa Sushima yang terluka dan pingsan ke ruang perawatan untuk ditangani oleh tabib istana. Bindushara yang berdiri menodongkan pedangnya ke arah Ashoka yang terus meronta."Aku akan membuat keputusan akhir padamu segera!", kata Bindushara marah. Dharma yang dari tadi tegang semakin kaget melihat perkembangan situasi itu. Acharya Radhagupta yang ada disitu dan sangat tegang, menyarankan Bindushara agar mencari tahu kebenaran di balik kata-kata Ashoka. 


Namun Bindushara mengabaikan saran Acharya. Dia malah bertanya, "Kebenaran apa? Dapatkah Sushima, Charumitra, Helena, Siamak, dan Mahamatya membunuh Acharya Chanakya? Apakah ini dapat dipercaya? Ditambah atas dasar apa mereka melakukannya?". Ashoka yang masih meronta berkata serak menjawab kata-kata Samrat, "Orang yang sekarat tidak pernah berbohong! Helena yang saat ini sekarat telah menceritakan semua konspirasi pembunuhan ini". Dharma kaget mendengar perkataan Ashoka. Siamak dan Bindushara panik dengan alasan sekaratnya Helena, bukan karena kata-kata Helena yang diucapkan Ashoka. Mereka berdua menuju ke arah penjara, disusul oleh Radhagupta dan yang lain. 

Dharma yang menangis bersikeras untuk pergi menemui Ashoka yang juga dibawa paksa ke penjara. Namun pelayan menghentikannya karena saat ini Dharma dalan kondisi kesakitan pada perutnya. Dharma berkata, "Ini akan terlambat jika aku tidak menemui Ashoka sekarang". Bindushara datang ke penjara dan masuk ke dalam sel yang dihuni oleh Helena yang terbaring kesakitan dilantai selnya. Pergelangan tangan kanan Helena tampak berdarah karena luka sayatan pisau. Helena berusaha setengah bangkit sambil berkata, "Aku ingin memberitahumu, aku berbohong kepadamu bahwa aku membencimu hanya setelah kematian Justin. Yang sebenarnya, akulah yang menanamkan kebencian dan kecemburuan pada Justin. Itu karena keinginanku untuk melihat dia duduk di atas tahta. Dia hanya memenuhi keinginanku dan menentang kemauannya yang tidak berambisi akan singgasana. Dia sangat patuh terhadap ibunya. Ia menanggung semua kesalahanku untuk dirinya sendiri. Semua serangan yang terjadi padamu sampai sekarang aku yang melakukannya. Aku mengetahui bahwa Dharma masih hidup jauh sebelum kau mengetahui. Aku mencoba banyak cara untuk membunuhnya. Setiap kali aku mencoba untuk memusnahkan keturunan Maurya, Ashoka dan Chanakya tidak membiarkan hal itu terjadi. Ashoka adalah penolong dari Chanakya dan juga menyelamatkan semua orang setiap saat dan ia menjadi hambatan di jalanku akhirnya. Aku berpikir untuk membuatmu dibunuh oleh tangannya agar dia tersingkir dari jalan rencanaku". Bindushara ingat rencana terakhir Helena membuat Drupada terbunuh. 

Bindushara yang marah, jongkok di samping Helena. "Aku tidak tahu seorang ibu bisa seperti ini", sesal Bindushara kepada Helena. Ashoka yang berdiri diluar sel dan di jaga prajurit, berkata, "Dia (Helena) tidak sendirian. Ada banyak orang yang terlibat dalam kematian Acharya Chanakya. Tanyakan dia sekarang!". Bindushara hanya melihat Ashoka sekilas, kembali dia memandang Helena seakan bertanya. Namun Helena membantah kata-kata Ashoka. "Tidak! Itu tidak benar, aku tidak pernah mengatakan itu". Ashoka marah mendengar jawaban Helena, yang ternyata menyangkal kata-katanya sendiri. "Aku memang membenci Chanakya tapi aku ingin dia hidup sehingga ia bisa melihat keturunan Maurya kalah. Aku ingin dia melihat kemenangan Yunani walaupun itu tidak terjadi", kata Helena. Ashoka semakin marah atas sandiwara itu. 

Helena memegang tangan Bindushara, kata-katanya mulai terbata-bata dengan nafas tersengal. "Aku hanya punya satu keinginan. Aku tidak bisa menerima tanah ini sampai saat ini walaupun tanah ini telah memberiku segalanya. Karena aku tidak pernah dihormati. Kumohon, kuburlah aku di negeri ini, melawan tradisi Yunani. Hatiku tidak bisa bersatu dengan tanah ini, tapi biarlah tubuhku yang bersatu dengannya. Maukah Kau akan memenuhi apa yang aku inginkan, Putraku?" Bindushara memegang tangannya, namun hanya diam. Helena bertanya lagi,"Mau kan putraku? Putraku... bicaralah..." dan Helena pun akhirnya meninggal di sel tahanannya. Siamak kaget dan sedih melihatnya. Ashoka marah dan sedih, karena Helena berbohong saat-saat kematiannya. Hal ini membuat dia terjebak menjadi pihak yang bersalah. Bindushara melihat Ashoka dengan marah, ia meminta prajurit untuk membawa Ashoka pergi. Prajurit menggiring Ashoka yang dirantai belenggu pada lengan dan kakinya.

 Di ruangan pribadi Charumitra, beberapa tabib istana sedang merawat luka Sushima yang terbaring pingsan. Charumitra yang sedih bertanya kepada tabib tentang kondisi putranya, tabib menjawab sedang berusaha menyembuhkan lukanya. Charumitra yang panik mulai marah melihat kondisi itu, "Ashoka menyakiti anakku untuk yang kedua kalinya. Aku tidak akan membiarkan dia lolos lagi sekarang!". Charumitra melangkah keluar ruangan. 

Di ruang sidang istana, dari singgasananya, Bindushara berkata kepada Ashoka yang dihadirkan dalam kondisi dirantai dan dijawa prajurit. "Kau mengatakan beberawa saat lalu bahwa seseorang tidak dapat berbohong menjelang ajalnya. Helena telah meninggal tepat di hadapanku. Dia ternyata menegaskan bahwa kau berbohong. Sekarang kau telah jatuh begitu rendah! Kau sengaja memilih menyebut orang yang sekarat sehingga kau bisa memastikan bahwa semua orang yang kau tuduh bisa tersingkir dari jalanmu menuju tahta", kata Bindushara. 

Ashoka menanggapi kata-kata Bindushara dan meminta dia memikirkan apa yang dia inginkan. "Aku tidak akan memberikan penjelasan. Ingat! Apapun yang terjadi dimasa depanku, perang masih belum berakhir!".Kata-kata Ashoka membuat Dharma kaget karena putranya berani melawan Samrat. Ashoka berkata lagi, "Aku akan pastikan tidak ada dari kalian para pembunuh Acharya Chanakya yang bisa hidup tenang sampai titik darah penghabisanku! Aku telah berkata kepada Anda sebelumnya, aku akan datang mencari Anda sepanjang hari dimana aku mendapatkan bukti melawan Anda!", 

Dengan sekali sentak Ashoka mencoba untuk menjangkau Mahamatya, membuat Mahamatya kaget ketakutan. Tapi usahanya gagal karena para prajurit menarik rantainya dengan erat. Bindushara berkata marah dan menuding Ashoka, "Kau benar, Ashoka! Kau telah menjadi Chandashoka (Ashoka yang kejam). Istana ini tidak sesuai dengan orang berprilaku hewan sepertimu. Kau hanya pantas tinggal di hutan. Hari ini, aku Bindushara Maurya, aku mengusirmu! Bukan hanya mengusirmu dari istana ini tetapi juga mengusirmu dari seluruh wilayah kerajaan Magadha. Jika kau terlihat berkeliaran di Magadha, aku akan memerintahkanmu untuk dibunuh!". Bindushara mengeluarkan keputusannya mengusir Ashoka, semua orang terkejut mendengar keputusan itu. Namun keputusan itu membuat senang bagi Siamak, Charumitra dan Mahamatya. Sinopsis Ashoka Samrat, episode 326 bagian 2 by. Kusuma Rasmana

                                                selanjutnya
Bagikan :
Back To Top