SINOPSIS MOHABBATEIN episode 99 by. Sally Diandra
Malam itu Ruhi masuk ke kamar Raman dan Ishita dan berkata “Aku akan tidur disini dengan orangtuaku hari ini seperti yang ada di TV” Ishita melirik ke arah Raman, dengan bahasa tubuhnya Raman berkata tidak ada pilihan lain selain menuruti kemauan Ruhi, Ruhi kemudian mengikat kaki Raman sambil berkata “Kaki ayah harus diikat karena ibu Ishi bilang ayah suka sekali menendang ibu Ishi kalau malam” Raman menatap ke arah Ishita dan bertanya “Apakah aku menendang ?” Ishita hanya tersenyum
“Ibu Ishi, sekarang kita bebas dan kita bisa tidur satu baris” ujar Ruhi polos, saat itu Raman mulai batuk batuk “Ibu Ishi, selimuti ayah dengan selimut dengan baik” pinta Ruhi lagi, lalu mereka bertiga tertidur, Raman segera mematikan lampu, mereka bertiga saling menatap satu sama lain, Raman dan Ishita segera berbalik memalingkan wajah mereka satu sama lain, mereka berdua kemudian melihat kearah Ruhi yang tidur ditengah tengah diantara mereka berdua, Raman dan Ishita tersenyum, Ruhi mengambil tangan Raman dan Ishita dan membuatnya saling berpegangan tangan satu sama lain kemudian mulai tertidur
Di rumah Ashok, Ashok berusaha untuk seromantis mungkin dengan Shagun tapi saat itu Shagun sedang kecewa dengan sikap Raman pada Ishita, Shagun kemudian menghindari Ashok “Apakah kamu sudah membeli bukunya Adi ?”, “Tadi aku tidak bisa menemukannya” Shagun berbohong ke Ashok, Ashok masih terus bertanya soal toko buku yang didatangi oleh Shagun sambil menunjukkan sebuah DVD padanya “Rupanya kamu pergi ke rumah Raman, ini DVD pernikahan Raman dan Ishita” sindir Ashok, sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra Shagun sangat marah “Rupanya Rumi salah memberikan DVDnya ke aku”, “Jadi kamu masih pergi kesana tanpa memberitahu aku dulu ? Apakah kamu merasa terhina karena kamu kalah ?” Ashok mencoba mencari jawaban dari Shagun “Aku tidak ingin membahas soal itu sama sekali, Ashok ,,, kepalaku pusing” Shagun langsung memejamkan matanya dan tidur
Pada saat yang bersamaan di rumah Amma, Trisha tidur disamping Mihika, pada tengah malam, tiba tiba Trisha sangat ketakutan “Aku tidak biasa tidur sendirian, bolehkan aku tidur disini” Mihika mengijinkannya, sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra Trisha mulai ngoceh “Aku tadinya tidak percaya dengan perjodohan tapi setelah bertemu dengan Mihir, pandanganku soal hal itu jadi berubah sekarang” oceh Trisha “Banyak gadis pasti tergila gila padanya” ujar Trisha sambil memuji muji Mihir setinggi langit, Mihika mencoba untuk mengabaikan Trisha, tiba tiba Trisha berkata “Aku rasa aku ini sedang jatuh cinta pada Mihir” Mihika kaget dan bertanya “Apakah tidak terlalu cepat untuk jatuh cinta pada pria itu ?”, “Iyaa dan mungkindia juga mencintai aku” Mihika bergegas untuk tidur, sedangkan Trisha tidak berhenti memuja Mihir dan menceritakan pada Mihika tentang waktu yang telah mereka habiskan bersama sama ”Aku akan mengatakan iya untuk pernikahan kami ini” kedua bola mata Mihika berkaca kaca begitu mendengarnya namun Trisha tidak melihatnya
Tengah malam, Raman dan Ishita terbangun, mereka berdua saling tersenyum satu sama lain sambil berpegangan tangan, Ishita bangun dari tempat tidur, sedangkan Raman membuka ikatan di kakinya dan mengikuti Ishita sambil membawa kain pengikat tersebut, Raman kemudian merangkul Ishita dengan kain itu dan memeluknya sambil mengikatnya dari belakang, Ishita berusaha melarikan diri tapi Raman menariknya dan memeluknya dengan tangannya, mereka berdua sangat mesra satu sama lain, namun tiba tiba Shagun terbangun, rupanya adegan mesra Raman dan Ishita adalah mimpi buruknya Shagun, Shagun melihat kearah DVD pernikahan Raman dan Ishita dan “Rasanya ini tidak mungkin ! Raman dan Ishita tidak mungkin bahagia” sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra ujar Shagun geram, sementara itu, malam itu Ruhi bangun dan membuka matanya dan berkata “Aku hanya ingin punya satu permintaan, aku ingin orangtuaku akan selalu bersama dan bahagia, ya Tuhan ,,, aku mohon kabulkan doaku” ujar Ruhi
Keesokan harinya, mereka bertiga masih tertidur dengan tangan yang masih saling berpegangan dan Raman masih batuk batuk, Ishita bergumam “Dia memang keras kepala, membiarkan batuknya sepanjang malam dan tidak meminum kada itu” gumam Ishita, saat itu Ishita mendapat telfon dari Bala “Ishu, kamu ini lupa membayar angsuran asuransi lagi”, “Aku memang tidak bisa mengingat semuanya, kak ,,, nanti aku akan menemui, kak dan memberikan ceknya jadi kakak bisa mengurusi semuanya untukku” ujar Ishita, Ruhi masih tertidur sambil memeluk Raman, Raman terbangun dan merasa heran karena tenggorokkannya jadi sakit
Pagi itu Rumi dan teman temannya berencana untuk menemui profesor yang menjadi ketua tim dosen pembuat soal yaitu, Bala, mereka berdua Rumi dan Ishita keluar bersama dari apartemen, rupanya motor Rumi mogok, sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra mesinnya tidak mau nyala “Memangnya kamu mau kemana ?”, “Aku mau pergi ke rumah temanku untuk belajar” ujar Rumi “Mari aku antar kamu” ajak Ishita
Ketika mereka berdua didalam mobil, Ishita mencoba bertanya pada Rumi “Rumi, apakah ada masalah di kampusmu ? Kata Mihika kamu kelihatan sangat cemas” Rumi gugup dan berkata “Tidak, kak ,,, tidak ada apa apa, semuanya baik baik saja, Mihika itu sangat manis sekali memikirkan aku” sahut Rumi “Lalu apa rencanamu selanjutnya ? Bekerja atau kuliah lagi ?” tanya Ishita sambil menyetir mobilnya
“Aku akan lihat nanti setelah ujian” ujar Rumi canggung “Memangnya apa mata kuliah favouritemu ?”, “Semuanya aku suka” dalam hati Rumi mulai berfikir untuk keluar dari mobil Ishita karena kalau tidak Ishita akan menanyainya yang macam macam, saat itu Ishita mendapat telfon dari Bala “Baik, kak ,,, aku akan sampai dalam 10 menit”, sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra “Kakak, aku turun disini saja, barusan temanku kirim sms kalau dia akan menemui aku disini” sela Rumi tiba tiba, akhirnya Ishita meminggirkan mobilnya, Rumi pun keluar dari mobil Ishita sambil mengucapkan terima kasih “Belajar yang benar ya dan lakukan yang terbaik” kemudian Ishita segera berlalu dari sana “Perempuan itu menanyakan begitu banyak pertanyaan” ujar Rumi kesal lalu Rumi memanggil bajaj dan pergi dari sana
“Aku akan lihat nanti setelah ujian” ujar Rumi canggung “Memangnya apa mata kuliah favouritemu ?”, “Semuanya aku suka” dalam hati Rumi mulai berfikir untuk keluar dari mobil Ishita karena kalau tidak Ishita akan menanyainya yang macam macam, saat itu Ishita mendapat telfon dari Bala “Baik, kak ,,, aku akan sampai dalam 10 menit”, sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra “Kakak, aku turun disini saja, barusan temanku kirim sms kalau dia akan menemui aku disini” sela Rumi tiba tiba, akhirnya Ishita meminggirkan mobilnya, Rumi pun keluar dari mobil Ishita sambil mengucapkan terima kasih “Belajar yang benar ya dan lakukan yang terbaik” kemudian Ishita segera berlalu dari sana “Perempuan itu menanyakan begitu banyak pertanyaan” ujar Rumi kesal lalu Rumi memanggil bajaj dan pergi dari sana
Di apartemen keluarga Bhalla, nyonya Bhalla bertanya ke Raman “Raman, apa yang terjadi ?” rupanya Raman tidak bisa bicara karena sakit tenggorokkannya yang sangat parah “Kamu itu basah kuyup kemarin karena hujan, apa pentingnya ? Kamu tahu kan kalau kamu bisa kena pilek dengan cepat” tepat pada saat itu Mihir datang dan menyapa nyonya Bhalla “Lihat itu Raman, suaranya hilang, dia bicara dengan kode kode seperti itu” ujar nyonya Bhalla,
Mihir lalu bilang ke Raman tentang lelang yang akan mereka ikuti “Aku sangat menikmati melakukan hal ini”, “Raman akan baik baik saja, jangan khawatir” sela nyonya Bhalla “Kamu harus mempunyai tenaga dalam hal ini, Raman” sahut Mihir “Dia tidak bisa bicara sampai dua hari” sela nyonya Bhalla lagi “Tapi kita harus melakukan penawaran, kami membutuhkan suaranya, lalu apa yang akan kita lakukan sekarang ?” tanya Mihir, Ruhi langsung menyela “Ayah, jika suara ayah hilang, bagaimana ayah akan bicara denganku sekarang ? Apakah dengan tulisan ?” Raman membalas ucapan Ruhi dengan kodenya, Raman kemudian mencium senyum Ruhi “Kami akan membawanya ke dokter” ujar Mihir
Mihir lalu bilang ke Raman tentang lelang yang akan mereka ikuti “Aku sangat menikmati melakukan hal ini”, “Raman akan baik baik saja, jangan khawatir” sela nyonya Bhalla “Kamu harus mempunyai tenaga dalam hal ini, Raman” sahut Mihir “Dia tidak bisa bicara sampai dua hari” sela nyonya Bhalla lagi “Tapi kita harus melakukan penawaran, kami membutuhkan suaranya, lalu apa yang akan kita lakukan sekarang ?” tanya Mihir, Ruhi langsung menyela “Ayah, jika suara ayah hilang, bagaimana ayah akan bicara denganku sekarang ? Apakah dengan tulisan ?” Raman membalas ucapan Ruhi dengan kodenya, Raman kemudian mencium senyum Ruhi “Kami akan membawanya ke dokter” ujar Mihir
Ishita akhirnya bertemu dengan Bala dan berterima kasih pada kakak iparnya ini karena telah mengingatkannya tentang angsuran asuransi “Aku datang kesini juga mau menemui mahasiwa mahasiswa yang nakal di kampus, duduklah dulu sampai mereka datang” pinta Bala, akhiranya Bala dan Ishita ngobrol berdua, tak lama kemudian Rumi datang ke tempat itu bersama teman temannya untuk menemui Bala, Bala bertanya tentang sikap Raman pada Ishita, Ishita tertawa sambil menceritakannya pada Bala, sedangkan Rumi sangat terkejut begitu melihat Bala sedang bersama Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN episode 100 by. Sally Diandra