SINOPSIS MOHABBATEIN episode 46 by. Sally Diandra
Di gedung tempat pertunangan Raman dan Ishita, akhirnya semua orang merasa lega dan senang ketika melihat Raman datang, Raman memasuki ruangan yang luas tersebut, Ishita dan Raman saling menatap satu sama lain “Maaf, aku tertidur di mobil, karena aku tidak bisa tidur semalam kemudian aku menyibukkan diri di kantor, aku jadi lelah dan tertidur di mobilku, untungnya Mihir datang dan membangunkan aku, kalau tidak aku bisa ketinggalan pertunangan ini” Raman dan Ishita mencoba memikirkan tentang argumen mereka berdua, mereka berdua kemudian duduk untuk acara pertunangan itu sambil saling memandang satu sama lain dengan perasaan marah,
Ritual pun dimulai, Appa memberikan tilak pada Ishita dan Raman, pendeta meminta saudara laki laki Ishita untuk maju ke depan, Bala datang dan berkata
“Aku ini suaminya Vandita (Vandu) dan kakaknya Ishita” semua orang tersenyum mendengarnya, kemudian Bala melakukan ritual, Simmi juga melakukan ritual yang sama dari pihak Raman, lalu Ishita diminta untuk duduk disamping Raman, mereka duduk bersama sama, Amma melakukan aarti untuk mereka berdua “Ritual pertunangan ini telah selesai” nyonya Bhalla langsung menyela ucapan pendeta “Bagaimana bisa selesai kalau tanpa cincin ?”, “Aku yang membawa cincinnya” Appa menyahut kemudian diberikannya cincin itu ke Ishita, Ishita memakaikan cincin itu ke jemari Raman “Model cincinnya kuno sekali, kak Raman pasti tidak mau memakainya, lihat bagaimana selera mereka” sindir Simmi, Mihika dan Vandu sangat marah sama Simmi “Raman, mana cincinmu ? Ayo keluarkan” pinta nyonya Bhalla
Namun Raman memberikan kode kalau dia tidak mau mengeluarkan cincin itu karena memang Raman lupa tidak membawa cincin “Oh iya, aku lupa mengatakan padanya, kalau dia harus membeli cincin untuk Ishita, kalau begitu biar aku saja yang memberikan cincinku untuk menantuku ini” mendengar ucapan nyonya Bhalla, kali ini giliran Vandu dan Mihika yang menyindir Simmi, nyonya Bhalla kemudian mencoba melepaskan cincin dari jemarinya tapi ternyata tidak bisa “Cincin itu tidak diperlukan lagi, sudah biarkan saja” sela Ishita “Aku mempunyai sebuah cincin” sahut Raman, kemudian Raman meminta Mihir untuk mengambilkan jasnya, Mihir bergegas mengambil jas Raman dan memberikannya ke Raman,
Raman mengeluarkan cincin tersebut dan menunjukkannya pada Ishita, Ishita tersenyum melihatnya “Ruhi yang membuat cincin ini” Ishita tertawa kecil dan berkata “Cincin itu sempurna” ujar Ishita lalu meminta pendeta untuk melakukan puja dengan cincin buatan Ruhi, Raman memakaikan Ishita cincin itu, Ishita teringat akan Ruhi dan tersenyum sambil memandang cincin buatannya “Ini adalah hal yang terbaik di acara pertunangan kita, ini huruf R untuk Ruhi”, “Ruhi membuatnya untuk aku, itu huruf R untuk Raman” jelas Raman “Kita ini menikah demi Ruhi bukan ? Raman bolehkah aku bertanya, kenapa Mihir ada disini ?”, “Aku sudah bilang kan sama kamu kalau dia tidak melakukan apapun, polisi telah membebaskan Mihir karena pelaku utamanya telah menyerahkan diri dan menyatakan dirinya bersalah, Mihir itu tidak bersalah” Rumi mendengar pembicaraan mereka dan berterima kasih pada Tuhan karena permasalahannya telah berakhir “Sekarang tidak ada seorang pun yang akan tahu kalau sebenarnya akulah yang membuat MMS itu” bathin Rumi lega
Mihir sedang ngobrol dengan keluarga Bhalla “Polisi telah membebaskan aku karena aku terbukti tidak bersalah, aku bisa keluar dan langsung menelfon Raman, kemarin malam Raman mengunjungi aku di penjara, aku melihatnya tertidur di dalam mobil sambil mengorok” ujar Mihir, semua orang tertawa senang, tuan Bhalla memanggil Appa, Mihir lalu meminta maaf sama Appa “Aku tahu kalau anda tidak bahagia melihat aku ada disini tapi Raman menginginkan aku datang ke pesta pertunangannya, jika anda mempunyai masalah denganku maka aku akan pergi” Appa menggeleng dan mencegah Mihir pergi “Itu tidak perlu karena aku yakin kalau kamu ini tidak bersalah,jangan khawatir, aku akan membicarakannya dengan keluargaku nanti” tuan Bhalla dan Appa berjabat tangan lalu saling berpelukkan “Ayah, pendeta memanggil kalian berdua” sela Vandu yang tiba tiba muncul didepan mereka
Pendeta kemudian meminta kepada kedua keluarga untuk memutuskan keinginan mereka di pernikahan Raman dan Ishita “Keinginan seperti apa ?” tanya nyonya Bhalla “Maksud saya tanggalnya, nyonya”, “Tanggal 11 Februari !” sahut tuan Bhalla, Appa juga menyetujuinya “Lalu dimana nanti Raman dan Ishita akan tinggal setelah mereka menikah ?” nyonya Bhalla langsung memberikan alamat rumahnya pada pendeta “Apa yang akan di berikan oleh orangtua mempelai putri ?”, “Kami tidak ingin menerima apa apa” sela Raman “Kami tidak ingin apapun darinya” timpal keluarga Bhalla, Amma mencoba untuk mendominasi namun akhirnya nyonya Bhalla yang menang “Tapi aku ingin memberikan Ishita semua yang aku miliki untuknya” sela Appa “Apakah ada keinginan yang lain ?”, “Ishita tidak akan meninggalkan pekerjaannya” nyonya Bhalla kali ini setuju dengan Amma “Dia juga bisa melanjutkan sekolah lagi”, “Ishita bisa melakukan apa saja tapi dia harus merawat Ruhi dengan baik” nyonya Bhalla menimpali ucapan Amma “Kamu juga seharusnya menyayangi anak perempuanku ini”, “Kami tentu akan menyayanginya sebanyak dia menyayangi kami dan Ruhi akan benar benar menyayanginya” sahut nyonya Bhalla, pendeta lalu meminta pernikahan mereka di lakukan di Kalyaan Mandap
Keesokan harinya, Shagun dan Ashok sedang bersama sama “Shagun, bersiaplah nanti malam karena kita akan makan malam bersama”, “Tapi aku tidak bisa ikut, Ashok ,,, aku harus bersama Ruhi” saat itu Ishita menelfon Shagun, Shagun segera menanyakan tentang acara pertunangan Ishita, Ishita lalu mengundang Ruhi untuk datang di pestanya di rumahnya “Baiklah, Ishita ,,, aku akan mengantarnya pada malam nanti, selamat untuk pertunanganmu” ketika sudah selelsai menelfon, Shagun mengabarkan pada Ashok kalau Ishita meminta Ruhi datang ke pestanya “Kita akan mengantarkan Ruhi kesana lalu pergi makan malam, bagaimana ?”, “Itu bagus, kita akan mengundang Ishita kesini karena kita membutuhkan seorang pelayan untuk Ruhi” ujar Ashok senang
Sementara itu Mihika dan Vandu sedang membicarakan tentang acara nanti malam dan musik yang akan dimainkan, Amma mendengar pembicaraan mereka, kemudian Amma meminta Appa untuk membawa Mihika dan Vandu ke pasar “Ini akan menjadi sebuah keseruan yang luar biasa” ujar Mihika dan Vandu “Aku akan membuat keluarga Bhalla menari dengan musik tradisi kita dari India Selatan” Appa dan semua orang tertawa mendengar ucapan Amma SINOPSIS MOHABBATEIN episode 47 by. Sally Diandra