SINOPSIS MOHABBATEIN episode 45 by. Sally Diandra
Ruhi sedang ngobrol dengan teman temannya di sekolah dan dia membuat sebuah cincin berhuruf R , saat itu Ruhi melihat ayahnya datang ke sekolah, Ruhi sangat senang sekali “Ayah, apakah ayah datang untuk menemui aku ? Kalau iya, terima kasih untuk kedatangannya” ujar Ruhi sambil menunjukkan cincin berhuruf R - nya “R untuk Raman” Raman terharu mendengarnya “Aku benar benar tidak percaya, kamu bahkan datang kesini juga, untungnya aku sudah mengetahuinya !” ujar Shagun lantang yang tiba tiba muncul di depan mereka “Jangan berteriak, Shagun ! Ini bukan tempatnya untuk berteriak !” Shagun segera beradu pendapat dengan Raman
“Kamu ini benar benar mabuk, mau apa kamu datang kesini ? Kamu seharusnya menunggu Ruhi dirumah ! Kenapa kamu kesini ?”, “Aku datang kesini untuk bertemu dengan Ruhi !” Shagun langsung menghina Raman ”Kamu sendiri bahkan tidak tahu dimana standar dirimu sendiri !” sindir Shagun, Raman meminta Shagun berhenti bicara seperti itu di depan Ruhi “Hentikan melakukan hal seperti ini atau aku akan pergi ke pengadilan !” Shagun segera membawa Ruhi bersamanya, Ruhi hanya bisa pergi mengikuti ibunya sambil menatap ke arah Raman dengan perasaan sedih
Malam harinya, ketika keluarga Bhalla datang, Amma langsung mengabari Vandu “Vandu, mereka datang” kemudian keluarga Iyer menyambut kedatangan keluarga Bhalla, saat itu Simmi terkena flu, Appa menyambut mereka semua dan meminta mereka untuk masuk ke dalam rumahnya, mereka memainkan musik India Selatan (asal usul keluarga Iyer), tuan Bhalla kemudian memperkenalkan pamannya Raman “Lalu dimana Raman ?” tanya Appa heran “Dia pergi ke kantor dulu tadi, dia bilang tadi akan langsung datang ke sini” sahut tuan Bhalla
“Raman itu tidak bisa tidur seharian ini, dia mungkin lelah” sela nyonya Bhalla, Simmi rupanya sedikit pusing dan meminta untuk mematikan saja musiknya karena membuat pusing kepalanya semakin bertambah berat, beberapa wanita yang hadir rupanya menggosip soal Ishita, Vandu yang mendengar adiknya di jelek jelekkan merasa marah dan hendak balik memarahi mereka tapi Mihika langsung mencegahnya agar tidak marah pada mereka karena hari ini hari terpenting untuk Ishita
Sementara itu, Shagun berusaha menelfon Ishita “Kenapa Ishita tidak menjawab telfonku ? Apakah ada sesuatu antara Ishita dan Raman ? Aku benar benar merasa cemas, apa yang harus aku lakukan ?” Shagun benar benar penasaran “Coba kamu telfon dengan nomerku” pinta Ashok, akhirnya Mihika yang menerima telfon dari Shagun “Ashok, orang lain yang mengangkat telfonnya bukan Ishita” ujar Shagun, karena tidak tahu siapa yang menelfon, dengan polosnya Mihika memberikan alamat gedung tempat pertunangan Ishita “Apakah aku bisa bicara sebentar dengan Ishita ?” pinta Shagun
“Maaf sekali, saat ini dia sedang sibuk dengan pesta pertunangannya” akhirnya Shagun mengakhiri telfonnya dan mengabarkan hal ini pada Ashok “Kenapa begitu tiba tiba sekali ? Aku akan menelfonnya nanti malam dan membicarakan tentang Raman”, “Kamu seharusnya mencari tahu dengan siapa dia bertunangan dan menikah, ini penting, Shagun ,,, kita seharusnya pergi kesana untuk mengucapkan selamat untuk pertunangannya” akhirnya bergegas Shagun meminta supirnya untuk mengantar mereka ke tempat tersebut
Di gedung tempat perhelatan pertunangan Ishita dan Raman, Ishita memasuki gedung, Amma sangat senang melihat putrinya ini, pamannya Raman juga langsung menyukai Ishita namun nyonya Bhalla mengatakan hal yang buruk tentang Ishita, sementara itu tuan Bhalla menelfon Raman, sedangkan Rami menelfon kantornya Raman dan bertanya tentang Raman, mereka baru tahu kalau Raman telah meninggalkan kantor sejak 2 jam yang lalu, Rinki dan Simmi juga berusaha menelfon Raman mencari tahu keberadaannya, nyonya Bhalla merasa khawatir dengan keadaan Raman “Jangan khawatir, nyonya Bhalla ,,, Raman pasti datang” Amma berusaha menghibur besannya ini, tiba tiba Simmi mempunyai sebuah ide “Bagaimana kalau melakukan pemujaannya dengan foto kak Raman saja ? Coba pikirkan, bibi ,,, waktu terbaiknya akan segera berakhir dan ini ketiga kalinya kan untuk Ishita ?” ujar Simmi polos
Bala yang mendengar ide Simmi yang tidak masuk akal seperti ini, langsung marah “Lelucon apa ini ?”, “Bagaimana bisa dia menghilang dari acara pertunangannya ?” Vandu menimpali ucapan suaminya “Tolong jangan tegang dulu” pinta Simmi, Simmi dan Vandu akhirnya beradu pendapat lagi “Aku sangat mencemaskan Rama” ujar nyonya Bhalla sedih, tuan Bhalla dan Rumi bergegas mencari kemana Raman pergi, salah seorang wanita yang hadir disana menyindir Ishita untuk pertunangannya yang ketiga kalinya ini, Ishita sangat marah mendengarnya dan meminta Mihika untuk memberikan ponselnya
Kebetulan pada saat itu Shagun sudah sampai di tempat pertunangan Ishita, Ishita berusaha menelfon Raman namun Raman tidak mengangkat telfonnya “Apa apaan ini ? semua orang sedang menunggu dia disini, Raman malah menganggapnya sebagai sebuah lelucon, dia bahkan tidak mengangkat telfonku, kenapa dia melakukan hal ini ? Ini sebuah penghinaan !” Ishita keluar dari gedung dengan perasaan marah, sementara itu Bala berkata pada Amma kalau dia akan mencari Ishita dan membawanya ke tempat tersebut, sedangkan Shagun yang mulai memasuki gedung tersebut, langsung kaget begitu melihat ada keluarga Bhalla disana ”Apa yang mereka lakukan disini ?” tanya Shagun heran, Ishita juga bertanya tanya “Kemana Raman pergi ? Kenapa aku mau saja setuju menikah dengan Raman” ujar Ishita kesal, Amma juga bertanya pada Appa “Dimana Raman ?”, “Tenang, jangan cemas, dia pasti akan datang” hibur Appa
Shagun pun semakin penasaran “Apa yang terjadi disini ?” Shagun mendengar beberapa wanita yang sedang menggosip tentang Raman yang menjadi tetangga Ishita, Bala segera mencegah Ishita yang hendak pergi ke kantor Raman “Ishita, tenang” dari kejauhan Shagun melihat Ishita yang sedang ngobrol dengan Bala, Shagun rupanya salah paham karena dia mengira kalau Bala adalah tunangan Ishita, Shagun mendengar pembicaraan mereka dan sambil tersenyum, Shagun berkata “Jadi pria ini yang akan dinikahi oleh Ishita” Shagun merasa lega
Ketika melihat keluarga Bhalla datang, Shagun segera bersembunyi “Lebih baik nanti saja aku bicara dengan Ishita” kemudian Shagun memberitahu Ashok kalau semuanya baik baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan
Vandu menangis sedih karena Raman tidak datang juga ke tempat pertunangan “Aku harus bilang ke Ishita” namun Mihika segera mencegahnya, saat itu Bala sudah membawa Ishita masuk kembali ke dalam gedung “Aku tidak tahu bagaimana aku harus bersikap ? Aku melakukan penikahan ini hanya untuk kebahagiaan Amma, Appa dan Ruhi”, “Tersenyumlah, Ishita ,,, demi Amma dan Appa” pinta Bala “Aku tidak akan melepaskan Raman begitu saja !”, “Jangan terlalu agresif seperti itu, tenang saja” Bala mencoba menenangkan istrinya “Mereka melakukan hal ini untuk menghina kita, Bala”, “Mungkin saja Raman saat ini benar benar sedang terjebak disuatu tempat” hibur Bala “Tapi waktu terbaiknya (mahurat) telah berlalu” Bala mencoba mengajak istrinya bercanda dan meminta Vandu untuk tersenyum “Aku rasa Bala benar, kita seharusnya tidak begitu bertingkah berlebihan” bathin Vandu
Shagun sedang ngobrol dengan Ashok “Aku melihat sendiri calon suami Ishita, aku memang tidak bisa bertemu langsung dengannya karena keluarganya Raman ada juga disana, mereka ada disana karena mereka kan tetangganya Ishita” ujar Shagun lega “Nanti aku akan bicara dengan Ishita dan mencari tahu keseluruhan ceritanya” Shagun merasa tenang sekarang
Bala yang mendengar ide Simmi yang tidak masuk akal seperti ini, langsung marah “Lelucon apa ini ?”, “Bagaimana bisa dia menghilang dari acara pertunangannya ?” Vandu menimpali ucapan suaminya “Tolong jangan tegang dulu” pinta Simmi, Simmi dan Vandu akhirnya beradu pendapat lagi “Aku sangat mencemaskan Rama” ujar nyonya Bhalla sedih, tuan Bhalla dan Rumi bergegas mencari kemana Raman pergi, salah seorang wanita yang hadir disana menyindir Ishita untuk pertunangannya yang ketiga kalinya ini, Ishita sangat marah mendengarnya dan meminta Mihika untuk memberikan ponselnya
Kebetulan pada saat itu Shagun sudah sampai di tempat pertunangan Ishita, Ishita berusaha menelfon Raman namun Raman tidak mengangkat telfonnya “Apa apaan ini ? semua orang sedang menunggu dia disini, Raman malah menganggapnya sebagai sebuah lelucon, dia bahkan tidak mengangkat telfonku, kenapa dia melakukan hal ini ? Ini sebuah penghinaan !” Ishita keluar dari gedung dengan perasaan marah, sementara itu Bala berkata pada Amma kalau dia akan mencari Ishita dan membawanya ke tempat tersebut, sedangkan Shagun yang mulai memasuki gedung tersebut, langsung kaget begitu melihat ada keluarga Bhalla disana ”Apa yang mereka lakukan disini ?” tanya Shagun heran, Ishita juga bertanya tanya “Kemana Raman pergi ? Kenapa aku mau saja setuju menikah dengan Raman” ujar Ishita kesal, Amma juga bertanya pada Appa “Dimana Raman ?”, “Tenang, jangan cemas, dia pasti akan datang” hibur Appa
Shagun pun semakin penasaran “Apa yang terjadi disini ?” Shagun mendengar beberapa wanita yang sedang menggosip tentang Raman yang menjadi tetangga Ishita, Bala segera mencegah Ishita yang hendak pergi ke kantor Raman “Ishita, tenang” dari kejauhan Shagun melihat Ishita yang sedang ngobrol dengan Bala, Shagun rupanya salah paham karena dia mengira kalau Bala adalah tunangan Ishita, Shagun mendengar pembicaraan mereka dan sambil tersenyum, Shagun berkata “Jadi pria ini yang akan dinikahi oleh Ishita” Shagun merasa lega
Ketika melihat keluarga Bhalla datang, Shagun segera bersembunyi “Lebih baik nanti saja aku bicara dengan Ishita” kemudian Shagun memberitahu Ashok kalau semuanya baik baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan
Vandu menangis sedih karena Raman tidak datang juga ke tempat pertunangan “Aku harus bilang ke Ishita” namun Mihika segera mencegahnya, saat itu Bala sudah membawa Ishita masuk kembali ke dalam gedung “Aku tidak tahu bagaimana aku harus bersikap ? Aku melakukan penikahan ini hanya untuk kebahagiaan Amma, Appa dan Ruhi”, “Tersenyumlah, Ishita ,,, demi Amma dan Appa” pinta Bala “Aku tidak akan melepaskan Raman begitu saja !”, “Jangan terlalu agresif seperti itu, tenang saja” Bala mencoba menenangkan istrinya “Mereka melakukan hal ini untuk menghina kita, Bala”, “Mungkin saja Raman saat ini benar benar sedang terjebak disuatu tempat” hibur Bala “Tapi waktu terbaiknya (mahurat) telah berlalu” Bala mencoba mengajak istrinya bercanda dan meminta Vandu untuk tersenyum “Aku rasa Bala benar, kita seharusnya tidak begitu bertingkah berlebihan” bathin Vandu
Shagun sedang ngobrol dengan Ashok “Aku melihat sendiri calon suami Ishita, aku memang tidak bisa bertemu langsung dengannya karena keluarganya Raman ada juga disana, mereka ada disana karena mereka kan tetangganya Ishita” ujar Shagun lega “Nanti aku akan bicara dengan Ishita dan mencari tahu keseluruhan ceritanya” Shagun merasa tenang sekarang
Di gedung, akhirnya Raman datang juga, Rumi memberi tahu keluarganya kalau Raman sudah datang, semua orang melihat ke arah teras, Raman masuk ke dalam gedung “Raman, kamu ini dari mana saja ?” tanya nyonya Bhalla heran “Dia ini tertidur di dalam mobil” sela Mihir yang menemani Raman saat itu, Ishita sangat kaget begitu melihat kemunculan Mihir di pesta pertunangannya, Raman sendiri sedang memikirkan keadaan Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN episode 46 by. Sally Diandra