SINOPSIS MOHABBATEIN episode 36 by. Sally Diandra
Di ruang sidang, Ruhi berkata “Aku ingin tinggal dengan bibi Ishita” semua orang terkejut mendengar jawaban Ruhi, Ishita menangis penuh haru, kemudian Ishita berdiri “Aku Ishita” Ishita kemudian dipanggil ke depan untuk bicara dengan hakim “Aku adalah dokter gigi Ishita, aku ini tetangganya Ruhi”, “Kenapa Ruhi ingin tinggal bersamamu, dokter ?” tanya hakim, Ishita menatap kearah Ruhi, mereka berdua menangis satu sama lain “Hubunganku dengan Ruhi tidak bisa dijelaskan, aku ini tidak mempunyai hubungan yang resmi dengannya, aku ini tidak melahirkannya, aku juga tidak berhubungan secara langsung dengannya, kami berdua tidak mempunyai hubungan darah, tapi setiap hari dan malamku selalu bersama Ruhi, setiap saat aku selalu memikirkan dia” semua orang hanya terdiam mendengar ucapan Ishita “Aku sangat kasihan dengan dia, aku bisa tersenyum kalau melihat dia tersenyum, aku menangis ketika dia menangis, aku merasa sangat berhubungan dengan dirinya, aku juga merasa kasihan melihat dia menjadi rebutan antara ibunya dan ayahnya, hubungan kami ini tidak mempunyai nama” Raman dan Shagun mendengar semua penjelasan Ishita
“Aku berulang kali dihina tapi itu semua sangatlah kecil bila dibandingkan kebahagiaan yang diberikan oleh Ruhi padaku, kalian tidak bisa menyamakan hubungan kami ini dengan kata kata apapun, terutama ketika Ruhi memiliki banyak pertanyaan yang terlihat di dalam kedua bola matanya, aku bisa memahami dia dan aku juga bisa menjawab pertanyaannya, ketika dia datang padaku sambil menangis, akulah yang menyeka airmatanya dan membuatnya tersenyum” sesaat Ishita terdiam, kemudian mulai berkata kata lagi dengan linangan airmata “Hari ini adalah keputusan yang sangat besar bagi Ruhi, aku sendiri juga bingung tapi aku tidak bisa berbuat apa apa, aku ingin meminta pada kalian semua untuk berfikir dan membuat keputusan yang bisa membantu Ruhi untuk kebahagiaannya karena ketakutan dan airmata itu tidak cocok untuk Ruhi, dia kelihatan sangat cantik ketika dia tersenyum dan tidak ada masalah dengan kebahagiaannya” Ishita teringat akan kenangan indahnya bersama Ruhi
“Aku bisa mengerti semuanya” hakim mulai buka suara ketika Ishita selesai memberikan pernyataan tentang dirinya “Aku akan memutuskan pada tanggal 4 February nanti, bahkan dokter Ishita juga akan dipanggil pada hari itu juga, dia yang akan menjadi saksi utama untuk kasus ini dan opininya juga sangat berarti” sidang kemudian di tangguhkan
Di luar sidang, tuan Iyer sedang memikirkan ucapan Ishita, Shagun dan Ashok sedang ngobrol dengan pengacara mereka, sedangkan Raman juga sedang memikirkan jawaban Ruhi “Kenapa dia memilih Ishita, memangnya siapa dia ? Aku tidak bisa menerima hal ini !” bathin Raman kesal, saat itu tuan Bhalla sedang ngobrol dengan tuan Iyer “Tuan Bhalla, Ishita itu mempunyai banyak kasih sayang dalam dirinya, apakah kamu melihat tadi di ruang sidang, begitu besarnya Ishita menyayangi Ruhi” tuan Bhalla mengangguk membenarkan ucapan ayah Ishita ini “Hubungan mereka memang telah terjalin begitu dekat dan kita harus bisa melihatnya”, “Apa yang kamu katakan, tuan Bhalla ?” tuan Iyer tertegun “Aku ingin Raman menikah dengan Ishita, kita harus memikirkan tentang anak anak kita, banyak orang yang menikah demi anak mereka dan pernikahan ini untuk Ruhi”, “Tuan Bhalla, tapi bagaimana ini bisa terjadi ?” tanya tuan Iyer heran
“Kita yang akan melakukannya untuk kita sendiri, apalagi Ruhi tidak akan bisa mendapatkan ibu sebaik Ishita, Ishita sangat menyayangi Ruhi, aku telah melihatnya hari ini” tuan Iyer menggelengkan kepalanya “Tapi ini tidak mungkin, tuan Bhalla” tuan Bhalla lalu melamar Ishita untuk Raman “Istri kita berdua saling membenci satu sama lain, bahkan Raman dan Ishita juga selalu bersikap buruk satu sama lain” mereka berdua kemudian melihat Ishita sedang bermain main dengan Ruhi di atas mobilnya sambil tertawa tawa senang, Shagun yang saat itu juga memperhatikan mereka berdua, langsung marah
Tuan Bhalla dan tuan Iyer masih ngobrol berdua sambil memperhatikan Ruhi dan Ishita “Lihatlah sebuah keajaiban yang terjadi pada Ruhi dengan Ishita bukan dengan kedua orangtuanya, lihat betapa mereka sangat bahagia ketika mereka bersama sama” tuan Bhalla kemudian mengingatkan tuan Iyer dengan perayaan hari Lohri ketika Raman dan Ishita bersama sama dengan Ruhi layaknya sebuah keluarga
“Takdir telah mengetuk pintu rumah kita, tuan Iyer ,,, Ruhi dan Ishita akan bahagia bila mereka bersama, inilah tugas kita untuk mengikat mereka dalam sebuah hubungan, apalagi kita juga telah melihat istri kita berdua yang saling membenci, mungkin sekarang kita semua harus berubah”, “Aku tidak tahu, tuan Bhalla” tuan Iyer masih merasa bimbang dengan permintaan tuan Bhalla ini “Kita seharusnya memikirkan tentang Ruhi dan Ishita, mereka berdua saling membutuhkan satu sama lain”, “Tapi aku butuh waktu untuk memutuskan hal ini, tuan Bhalla” tuan Bhalla mengangguk “Aku akan menunggu jawabanmu, tuan Iyer” ujar tuan Bhalla
Ashok sangat marah dengan keputusan sidang tadi “Drama apalagi ini di sidang ? Ruhi itu kan bersama kita ! Dan kamu tidak bisa mengarahkan dia agar lebih dekat denganmu ! Lihat bagaimana dia bersama Ishita sekarang ! Aku meminta kamu untuk meminta bantuan dari Ishita bukan memberikan Ruhi padanya, lihat bagaimana ikatan mereka berdua ? Kamu bisa lihat kan !” Ashok sangat marah pada Shagun “Ini benar benar memalukan ! Ini adalah kesan yang buruk tapi kamu tidak mempunyai waktu untuknya ! Kamu ingin pergi ke London denganku kan ? Kamu ini merasa tidak aman bila tidak bersamaku ?” Shagun tidak terima dengan ucapan Ashok, mereka berdua langsung berdebat satu sama lain “Kamu sendiri bahkan tidak bisa memberikan kasih sayang ke Ruhi, kamu ini juga sangat sibuk, ini adalah perangmu ! Jadi kenapa aku harus sendirian ?” bentak Shagun “Kita akan mencobanya lagi ! Kita akan membuat Ishita yakin kalau Ruhi itu bisa bahagia bersama kita” ujar Ashok kesal
Sementara itu nyonya Bhalla sangat marah karena sidang tidak bisa memutuskan dengan siapa Ruhi tinggal, Simmi menemuinya dan berkata “Ibu, ibu ini harus bersikap manis dengan Ishita sekarang, aku juga akan mencoba menjadi temannya atau Shagun nanti yang akan mendapatkan Ruhi, ayoo sekarang kita pergi ke kliniknya” nyonya Bhalla setuju dengan usulan Simmi,
Pada saat yang bersamaan Bala, Mihika dan Ishita sedang melaporkan kasus video Mihika dengan melawan Mihir “Seseorang telah mengedit video ini, apapun yang ada di video tersebut, aku tidak melakukannya” Mihika membela dirinya sendiri sambil menangis “Mihir melakukan hal ini untuk merusak kepercayaannya, itu tidak mungkin dilakukan oleh orang lain, dia yang mempunyai videonya” ujar Ishita geram, mereka kemudian melacak jejak IP addressnya ”Kita harus menghapus MMS nya dari websitenya”, “ Aku akan pergi ke klinik dulu ,,, kakak, lebih baik kakak antar saja Mihika pulang kerumah” ujar Ishita cemas,
Begitu sampai di kliniknya, Ishita bertemu dengan Simmi dan nyonya Bhalla “Ishita, anakku yang baru berusia 6 bulan ini yang jadi pasienmu” Simmi lalu memuji Ishita dan mencoba bersikap manis pada Ishita sebagai upayanya untuk mendekatkan diri dengan Ishita, Ishita tersenyum melihat bayi Simmi, Simmi lalu memberinya manisan “Ada masalah apa ini ?”, ”Giginya tidak juga tumbuh” Ishita tersenyum “Setelah sembilan bulan bayi baru mempunyai gigi, aku ini bukan dokter yang tepat untuk bayimu ini, Simmi dan maaf aku tidak bisa menerima manisan ini” namun Simmi bersikeras memberikannya ke Ishita dan berlalu dari sana,
Saat itu Raman sedang ngobrol dengan hakim ”Ibu hakim, aku tidak senang dengan keputusanmu ini, Ruhi itu adalah anakku, tapi anda malah memberikan kepentingannya pada orang lain, Ishita itu seorang dokter gigi, tetangga kami dan dia mempunyai masalah denganku, dia pasti telah mengajari Ruhi untuk menyebut namanya, Ishita itu tidak akan mendukungku” Raman mengeluarkan semua keluh kesahnya “Ishita itu selalu membuat masalah denganku”, “Aku tahu, aku pernah melihatnya ditelevisi tapi aku juga bisa melihat cinta Ruhi untuk Ishita, berapa lama Ruhi kenal dengan Ishita ?” tanya ibu hakim penasaran “Mungkin dua bulan” ibu hakim tersenyum dan berkata “Dokter Ishita telah berhasil melakukan sesuatu pada anakmu yang tidak bisa kamu lakukan dalam lima tahun ini, tuan Raman ,,, pikirkan itu sebelum sidang berikutnya” ucapan ibu hakim membuat Raman berfikir SINOPSIS MOHABBATEIN episode 37 by. Sally Diandra