SINOPSIS THAPKI episode 01 by. Sally Diandra

SINOPSIS THAPKI episode 01 by. Sally Diandra Seseorang memanggilnya dengan sebutan Thapki, saat itu terlihat Thapki sedang berjalan jalan menikmati indahnya kota Agra, kota kelahirannya dimana terdapat tujuh keajaiban dunia yaitu Taj Mahal yang megah dan menawan yang mengisahkan begitu banyak cerita legenda didalamnya, ketika sedang berjalan jalan, Thapki menerima telfon dari ayahnya yang saat itu sudah berada di Milan Samaroh (tempat perjodohan para gadis dan pemuda), tak lama kemudian Thapki sampai juga disana dan segera duduk disebelah ayahnya, saat itu seorang laki laki sedang berbicara pada semua orang yang datang dan menjelaskan pada mereka tentang mekanisme perjodohan para gadis dan pria yang tujuannya untuk menikah, hingga akhirnya giliran Thapki pun tiba dan ayahnya langsung mencari jodoh yang cocok untuk Thapki, laki laki yang jadi perantara perjodohan bertanya pada semua orang 


“Siapa yang mau menikah dengan Thapki ? Dia itu sangat cantik, siapa yang ingin menjadikannya sebagai menantu, dia ini berasal dari keluarga yang baik dan dia juga mempunyai sikap yang baik, apa masalahnya ?” semua orang yang ada disana hanya terdiam dan tidak segera berdiri untuk menerima perjodohan ini, ayah Thapki juga tidak memaksa orang orang yang hadir disana untuk menerima Thapki “Kishori Lal Ji, tidak apa apa, biarkan saja, semua orang punya keinginannya sendiri sendiri” ujar ayah Thapki, tiba tiba salah satu diantara mereka nyeletuk “Kami semua tahu apa yang menjadi masalah pada gadis ini, kenapa harus memalukan kami dengan mengundangnya di Samaroh ini ?” mereka kemudian mengejek ayah Thapki yang bernama Krishnakant Chaturvedi, 

Thapki yang tidak terima ayahnya di hina di depan semua orang langsung angkat bicara dengan gaya bicaranya yang gagap “Sudah cukup, ayahku memang hanya diam saja tapi bukan berarti kalian semua bisa mengatakan seenaknya sendiri, aku memang gagap tapi hal itu tidak buruk bagiku, aku tidak memiliki hati dan pikiran yang buruk, hanya lidahku ini saja, apa yang kalian pikirkan dan katakan tentang aku, aku tidak peduli !” ujar Thapki sambil menunjuk pada lidahnya di depan semua orang tanpa rasa takut 

“Mulai hari ini aku dan ayahku tidak akan datang kesini lagi ! Aku minta maaf karena aku telah berdebat dengan para orang tua, dimana ayahku tidak pernah mengajarkannya” Kishori lalu berkata pada sepasang suami istri yang ada disana “Tuan Mishra, lihatlah Thapki, dia itu memiliki hati yang bersih, dia belum mendapat lamaran dari siapapun selama dua tahun ini” tuan Mishra mengangguk “Baiklah, aku akan bicara dengan anakku dulu dan nanti kami akan memberikan jawabannya” kemudian Kishori memberikan biodata pemuda itu pada Thapki 

Thapki dan Krishnakant sedang duduk di dekat Taj Mahal, Krishnakant nampak sedih dengan apa yang terjadi barusan, Thapki lalu memberikan coklat untuk ayahnya “Kemarahan adalah sebuah penyakit yang bisa membakar darah kita dan yang lainnya tidak tahu” ujar Thapki sedih “Ayah tidak mengerti kenapa orang orang itu menganggap kalau gagap ini adalah sebuah kelemahan yang sangat besar, bagaimana ayah bisa mendapatkan seorang pemuda yang baik untuk kamu ?” saat itu dua orang asing melintas didepan mereka dan bertanya tentang Taj Mahal dalam bahasa Inggris “Kami sedang merasa gelisah, lebih baik anda tanya pada orang lain saja” namun Thapki menyela ketika bule bule itu hendak pergi “Tunggu ! Aku akan menceritakannya padamu” kemudian Thapki menceritakannya pada mereka dengan bahasa Inggris yang runtut dengan gaya gagapnya tentang sejarah Taj Mahal 

“Hal itu menjelaskan kalau seseorang tercipta untuk orang lain dan waktunya akan tiba pada saat yang tepat” bule bule itu berterima kasih pada Thapki untuk penjelasannya tentang Taj Mahal, setelah para bule itu pergi, Thapki bertanya pada ayahnya “Ayah, percayalah, suatu saat nanti aku juga akan mendapatkan seseorang yang mencintai aku apa adanya” ayah Thapki hanya tersenyum dan berkata “Ayoo kita pulang dan jelaskan semuanya pada ibumu” 

Di rumah Thapki, Poonam (ibunya Thapki) sedang berdoa agar perjodohan Thapki bisa ditetapkan, saat itu Shubh datang menemui ibunya, Poonam menyuruh Shubh untuk cuci tangan terlebih dulu, akhirnya Thapki dan Krishnakant sampai dirumah, Krishnakant kemudian memberitahu istrinya, Poonam kalau tuan Mishra akan memberikan konfirmasinya pada malam nanti dan berbohong pada istrinya itu, Poonam sangat gembira mendengarnya, Krishnakant meminta segelas air putih, Poonam bergegas mengambilnya, Thapki hanya bisa melihat ayahnya dengan tatapan heran dan berkata “Ayah, aku tidak akan pergi begitu cepat dari rumah ini dan ayah tidaklah baik kalau berbohong pada ibu” ujar Thapki sedih, ketika Poonam bergabung dengan mereka, Thapki lalu menceritakan pada ibunya 

“Ibu, hari ini tidak terjadi apa apa tadi, tuan Mishra juga mengatakan tidak, memangnya kenapa ? Fakta sebenarnya kalau aku ingin bersama sama kedua orangtuaku, ayoo sekarang kita makan coklat bersama” Poonam langsung melempar coklat itu dan berkata “Kalian berdua ini selalu saja bercanda !” Poonam pun menangis dan berkata “Ini bukan sebuah lelucon kalau tidak ada seorangpun laki laki yang mau menikah dengan anakku, hanya karena dia sedikit gagap dalam berbicara, mereka tidak akan hidup selamanya !” Poonam merasa jengkel 

“Semuanya akan baik baik saja, Poonam ,,, Thapki akan ,,,” Poonam langsung menyela “Jangan panggil dia Thapki ! Namanya itu Vaani dan semua orang mengolok olok dia dan menamai dirinya Thapki ! Mereka terus saja seperti itu karena mereka tidak peduli tapi aku sangat marah ketika semua orang mentertawai anakku dan ketika mereka mengatakan takdirnya juga bermasalah seperti lidahnya, aku tidak terima, karena aku sangat peduli padanya” ujar Poonam sambil menangis 

Mata Thapki juga berkaca kaca dan berkata “Ketika ibu menangis, itu juga menjadi sebuah masalah buatku, bu ,,, tapi aku tidak peduli meskipun dunia mentertawaiku, aku mendapatkan nama Thapki dengan cinta, seperti ketika aku menyelesaikan kalimatku dengan tepukan cinta, terlihat pada masa lalu ketika Thapki kesulitan dalam membaca sebuah puisi, mereka menepuk bahu Thapki agar Thapki bisa menyelesaikan kalimatnya “Tepukan adalah kekuatanku, aku akan baik baik saja jika aku tidak mendapatkan pria manapun tapi jika aku tidak mendapatkan tepukkan, aku akan ,,,” Poonam langsung menepuk bahu Thapki dan memeluknya dengan penuh haruu dan cinta 

Krishnakant akhirnya mendapat telfon dari Mishra dan merasa bahagia setelah mendapat kabar tersebut dan segera mengabarkannya pada keluarganya “Dia telah memilih Thapki untuk anak mereka yang bernama Diwakar, aku akan mengundang Aditi dan Varun untuk datang kesini” Poonam sangat senang dan tersenyum manis, Thapki kemudian pergi ke kuil untuk berterima kasih pada Tuhan karena telah membawa Diwakar dalam kehidupannya 

Keesokan harinya, Poonam sedang menutupi sofa yang robek dan meminta Shubh untuk membeli Samosa, Krishnakant membawa kudapan ringan dan meminta Poonam untuk tidak terlalu tegang “Suamiku, apakah kamu sudah mengundang Aditi ? Kapan dia datang ?” saat itu Aditi keluar dari angkot dan berdebat dengan supir angkot, Aditi lalu pulang ke rumah dan menyapa seluruh keluarganya lalu bertanya tentang fotonya Diwakar “Aku mempunyai sebuah kejutan yang manis uuntuk kamu, Thapki” Aditi meminta Thapki untuk menutup matanya, kemudian Aditi membawakan sebuah sandal “Kamu suka high heels kan jadi aku membawakan ini untuk kamu, kamu bisa mengenakannya kalau kamu kencan dengan Diwakar nanti” Thapki sangat senang menerimanya 

“Kami semua bahagia untuk kamu, Thapki ,,, kami semua sudah lama menunggu nunggu hari ini” namun Shubh langsung menyela “Tapi aku tidak !” Thapki merasa heran “Memangnya kenapa ?” Shubh merasa sedih “Karena aku akan sangat merindukan kakak” Thapki tersenyum “Apakah kamu mengira kalau aku juga ingin meninggalkan kalian semua ? Aku janji aku akan selalu bicara denganmu setiap hari via telfon jadi kamu tidak akan sedih” hibur Thapki pada adik bungsunya “Tapi aku tidak bisa bersamamu” Aditi mengedipkan matanya ke arah Thapki, lalu Thapki bercerita tentang sebuah lelucon gajah dan semut, Shubh tertawa terbahak bahak 

Tak lama kemudian Krishnakant menyambut tuan Mishra dan istrinya, Krishnakant menyuruh Aditi untuk memanggil Thapki, tak lama berselang Thapki datang dan menyambut mereka “Hari ini Thapki kelihatan lebih cantik, dimana Diwakar ?” tanya tuan Mishra heran, saat itu Diwakar datang dan menyapa semua orang, Krishnakant dan Poonam sedikit terkejut dan menatap ke arah Diwakar yang ternyata tubuhnya sangat pendek atau cebol, dalam hati Poonam berkata “Tinggi tubuhnya lebih pendek dari Thapki” namun Thapki hanya tersenyum manis ketika melihat Diwakar SINOPSIS THAPKI episode 02 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top