SINOPSIS VEERA episode 61

SINOPSIS VEERA episode 61 by. Sally Diandra Di sekolah Ranvi, Ratan menemui Ranvi yang saat itu sedang berolah raga “Ranvi, apakah kamu sudah kerumah Gunjan ?” Ranvi menggelengkan kepalanya “Aku belum kesana, ibu”, “Lalu dimana Veera ?” tanya Ratan cemas “Dia sedang berada di kelasnya, ibu”, “Lebih baik jangan kerumah Gunjan dulu, jangan dekati Gunjan atau Baldev, karena Gunjan sedang sakit campak sekarang, kalau kamu kesana nanti kamu bisa tertular penyakitnya” ujar Ratan lagi “Baiklah, bu” kemudian Ratan berlalu dari sana, sedangkan Ranvi menuju ke kelas Veera namun guru kelas Veera mengatakan kalau Veera tidak masuk kelas hari ini “Ranvi, jangan marahi dia karena dia itu pintar dalam belajar, jangan buat Veera seperti kamu” pinta bu guru kelas, sementara Ranvi mulai panik begitu tidak menemukan adiknya di sekolah 

Pada saat yang bersamaan, Veera sedang berada di rumah Gunjan dan sedang menuju ke kamarnya di lantai atas “Kakak Gunjan, buka pintunya !” pinta Veera sambil menggedor gedor kamar Gunjan dan melihat kamar Gunjan ternyata dikunci dari luar, kemudian Veera membuka pintu kamar Gunjan, di lain sisi Ranvi sedang bertanya pada seluruh warga desa yang ditemuinya dijalan dan bertanya soal Veera, saat itu Veera masuk ke kamar Gunjan, Veera menyentuh tangan Gunjan yang nampak terbaring lemas di tempat tidurnya “Veera, kenapa kamu kesini ?” tanya Gunjan lirih “Kenapa kamu memanggil ibu, aku baru saja akan memberikan kamu lipstickmu” ujar Veera “Lipstick ?” tanya Gunjan, kemudian Veera mengembalikan lipstick itu ke Gunjan “Aku minta maaf, kak Gunjan” ujar Veera lirih “Lain kali tanya dulu, dan lagi mencuri itu bukan perbuatan yang baik” ujar Gunjan lemah “Aku tahu itu, ibuku sudah mengatakannya, lalu bagaimana ibumu ?”, “Apa yang kamu pikirkan ?” tanya Gunjan, tak lama kemudian Veera pulang dari rumah Gunjan 

Di rumah Ratan, Ratan dan bibi Moti sedang menikmati teh hangat, bibi Moti juga menawari biskuit pada Ratan namun Ratan menolaknya, tak lama kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu depan dan ternyata Nihal yang datang, mereka berdua terkejut ketika melihat Nihal “Masuklah, Nihal ,,, silahkan masuk” Nihal pun menurut masuk ke dalam rumah Ratan “Apakah kamu mau meminum secangkir teh ?” tanya bibi Moti “Aku disini untuk beberapa pekerjaan penting” ujar Nihal ragu ragu “Aku mau mengatakan kalau aku dan Sampooran bukanlah teman dekat tapi dia telah menolong aku sekali ketika aku membutuhkan uang, dia meminjamkan aku uang 5000 rupee dan aku ingin mengembalikan uang itu” ujar Nihal bimbang “Maafkan aku, waktu itu aku tidak mengatakan hal ini pada kalian” Ratan segera menyela ucapan Nihal “Sampooran tidak pernah berbohong padaku tentang apapun, tidak ada yang tersembunyi diantara kami, dia juga tidak pernah cerita padaku tentang uang itu dan kamu” ujar Ratan 

“Dia tidak ingin mengatakan padamu, dia pikir kamu pasti akan marah, 5000 rupee itu adalah jumlah yang sangat besar, lalu mengapa ada seseorang yang mau mengembalikannya seperti ini dan dia meminta untuk tetap menyimpan uang itu” jelas Nihal “Aku tidak tahu apa apa tentang permasalahan ini, akan lebih baik kalau kamu mengembalikan uang itu padanya” pinta Ratan “Kamu tidak mengerti, ini merupakan beban buatku” ujar Nihal “Aku juga tidak ingin menerima beban ini dari seseorang yang tidak aku kenal, lebih baik kamu pergi saja” pinta Ratan, akhirnya Nihal berlalu dari rumah Ratan, sepeninggal Nihal, bibi Moti berkata “Bagaimana bisa seseorang begitu jujur seperti dia, dia itu sepertinya bukan pria yang kaya, dia mungkin hanya ingin mengatakan yang sebenarnya saja”, “Hanya Tuhan yang tahu, kak ,,, aku tidak mau menerima uang itu, aku masih tidak mengerti kenapa dia berada disini dan dia adalah temannya Sampooran tapi sepertinya ada yang tidak beres” 

Saat itu Nihal sedang berjalan sendirian dijalanan sambil berkata pada dirinya sendiri “Apa yang harus aku lakukan ? Bagaimana caranya aku melepas semua beban ini ? Aku harus mencoba sekali lagi !” tepat pada saat itu Veera datang dan bertemu dengan Nihal di jalan, Veera menyentuhnya sambil berkata “Paman, keringat paman sangat banyak, apakah aku boleh memberikan Lassi (minuman) untuk paman ?” Nihal hanya tersenyum dan berkata “Saat ini paman sedang tidak ingin minum Lassi, mungkin lain kali paman akan minum” ujar Nihal sambil mencium kening Veera dan berlalu meninggalkan Veera, 

Sementara itu bibi Moti sedang berada di dapur, sedang memasak Halwa “Kakak, apa yang kamu letakkan dalam Halwa ?” tanya Ratan “Tentu saja bahan bahan makanan ?” ujar bibi Moti dengan gayanya yang lucu, tak lama kemudian Veera datang “Veera, kamu bolos dari sekolah ya ? Kamu ini baru mulai sekolah, kenapa sudah mulai bolos ? Kamu tidak pergi ke rumah Gunjan kan ? Karena saat ini Gunjan sedang sakit campak” ujar Ratan “Aku tidak pergi kesana, ibu” Veera berbohong pada Ratan “Lalu kenapa kamu pulang secepat ini ?”, “Ini kan hari pertamanya sekolah, mungkin karena itulah dia pulang cepat” bela bibi Moti “Ya sudah, kalau begitu aku akan ke pasar untuk membeli baha bahan makanan”, “Ibu, aku lapar, aku ingin makan” ujar Veera “Baiklah, sesuai dengan pesananmu” ujar bibi Moti “Apa itu pesanan, bibi ?” rasa penasaran Veera kembali terungkit “Pesanan itu artinya kita harus mengikuti apapun permintaan seseorang yang tidak bisa kita tolak”, “Aku ini masih muda, bibi ,,, belum tua” ujar Veera “Siapa yang mengatakan kalau kamu masih kecil ? Kamu ini adalah seorang gadis yang bisa mengajari seseorang pelajaran, kamu adalah Dadiamma-ku” ujar bibi Moti, 

Tepat pada saat itu Ranvi datang dan berteriak ke arah Veera “Veera, apa yang kamu lakukan dengan pergi ke rumah Gunjan ?” bibi Moti kaget “Apa kamu pergi ke rumah Gunjan ?” saat itu Ratan yang datang menghampiri mereka juga mulai panik “Aku kan sudah bilang sama kamu untuk tidak pergi ke sana !” ujar Ratan kemudian berpaling ke arah Ranvi “Ranvi, kamu ini ibunya kan ? Katakan pada ibu kenapa kamu pergi ke tempat itu kalau ibu bilang padamu untuk tidak pergi kesana ?” tanya Ratan kesal “Ibu, Veera memang telah melakukan kesalahan tapi maafkan dia Veera-ku, ibu” pinta Ranvi “Aku ingin bertemu dengan nyonya Bunsari, ibunya Gunjan, ibu ,,, dan aku ingin meminta maaf padanya juga aku ingin bertanya padanya kapan ayahku akan kembali ?” tanya Veera polos “Maafkan dia, ibu” pinta Ranvi “Dia akan dihukum !”, “Hukumlah aku, ibu ,,, jangan Veera” Ranvi memohon dengan amat sangat pada ibunya “Veera, kamu harus berdiri di pojok ruangan itu dan tidak ada seorangpun yang boleh memberikannya makan dan minum sampai aku mengijinkannya !” ujar Ratan tegas 

“Ayooo pergi sana !” Veera pun menuruti perintah Ratan dengan berdiri di pojok ruangan “Kenapa kita harus mendapatkan hukuman dan kita harus mengangkat tangan kita keatas bukan kaki ?” bibi Moti tersenyum pada kepolosan Veera, ketika Veera hendak menurunkan tangannya, Ranvi segera berteriak “Veera, jangan turunkan tanganmu, perintah ibu tanganmu harus tetap diatas” pinta Ranvi “Tapi, kakak ,,, badanku gatal”, “Tunggu sebentar, aku akan mengambil sesuatu” tak lama kemudian Ranvi mengambil sebuah kain yang basah dan mulai mengipasi adiknya ini “Yaaa ampuuuun, hubungan seperti apa ini ? Yaa Tuhan kamu telah membuat kedua anak ini selalu bersama sama bahkan mereka tetap bahagia walaupun sedang di hukum” ujar bibi Moti kagum SINOPSIS VEERA episode 62 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top