SINOPSIS MAHAPUTRA episode 319 (25 November 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 319 (25 November 2014) by. Sally Diandra Di tempat Pratap, saat itu Mansoor meminta pada para prajuritnya untuk menggelindingkan batu besar itu kearah Pratap sambil menghentikan memotong akar yang menjadi tali pegangan Pratap, sementara itu Chetak meringkik dengan keras dan berlari kencang, sedangkan Ajabde nampak berusaha menurunkan sangkar besar yang mengurungnya itu kebawah, Chetak segera menghentikan orang orang Afghanistan yang membawa sebuah batu besar, Mansoor dan Pratap melihat Chetak berlari ke arah mereka berdua, Chetak langsung menyerang orang orang itu dan menendang mereka dengan kaki depannya dengan posisi berdiri dengan kaki belakangnya, Chetak seakan akan tahu kalau Pratap sedang membutuhkan bantuannya, sementara itu Pratap berusaha naik keatas, tangannya penuh luka karena memegang akar tali tersebut, Chetak menghajar semua prajurit Afghanistan yang berusaha menghalanginya menolong Pratap, Chetak bahkan menghajar Mansoor dan melemparkan sebuah tali ke arah Pratap, Pratap segera memegang tali tersebut dan akhirnya bisa naik keatas, 

Sementara itu di tempat Ajabde, Ajabde berteriak dengan lantang “Jaya Mewar !” sambil menggerakkan sangkar tersebut, hingga akhirnya sangkar itu jatuh ke tanah dan mengeluarkan suara yang sangat keras, membuat Badshah Khan keluar dari tendanya, diikuti oleh para prajurit Afghanistan, Badshah Khan terkejut ketika melihat sangkar Ajabde jatuh ke tanah Pratap akhirnya berhasil naik keatas tebing dan mulai memikirkan Chetak dimana dulu dia telah menegurnya dan Chetak pun sangat marah atas ucapan Pratap yang pedas, Pratap menyadari kalau dirinya memang menginginkan seekor kuda yang seperti Chetak “Bunuh kuda itu dan Pratap !” perintah Mansoor pada anak buahnya, Pratap tidak ingin kehilangan Chetak “Chetak, pergilah dari sini !” ujar Pratap, kemudian mereka berlari sekencang mungkin mengejar Mansoor yang berlari mendahului mereka, sedangkan prajurit Afghanistan yang tersisa berlari di belakang mereka “Chetak, kamu atasi para prajurit itu, sementara aku akan menyelamatkan Ajabde !” ujar Pratap kemudian segera berlalu dari sana sedangkan Chetak mulai menghentikan prajurit Afghanistan itu, 

Sementara itu Ajabde berusaha merusak sangkar itu dengan palu, Ajabde berusaha mengambil palu yang ada di sebelahnya dengan sekuat tenaga, Pratap berusaha mengejar Mansoor yang berlari ke arah Ajabde yang saat itu sudah keluar dari sangkar besar, para prajurit menghampiri Ajabde, Ajabde kembali bertarung dengan mereka, sedangkan Pratap juga berhasil menangkap Mansoor dan mereka pun kembali bertarung satu sama lain, Mansoor tersenyum senang dan menunjukkan pada Pratap, anak buahnya yang berlari dibelakangnya karena Pratap kali ini telah berada di daerah orang Afghanistan, Pratap dan Ajabde bertarung dengan orang orang Afghanistan di tempat mereka masing masing, Chetak berlari dan membuat para prajurit itu jatuh di perangkap yang telah mereka buat sendiri, Pratap menegur Mansoor karena telah menyerangnya dari belakang “Kamu pengecut ! Beraninya menyerang dari belakang !” ujar Pratap sengit, Badshah Khan menegur para prajurit yang tidak bisa menangkap seorang perempuan, sementara Mansoor melihat Pratap yang sedang menghajar anak buahnya dan terlihat ketakutan, apalagi ketika Pratap membunuhnya 

Di kerajaan Mewar, Ratu Bhatyani bertanya pada Dhaman Singh “Lalu dimana pangeran Pratap ? Jika dia tidak ada di Bijolia ?”, “Aku tidak tahu, Maharani ,,, ketika aku sampai disana, pangeran Pratap sudah tidak ada disana” ujar Dhaman Singh dengan nada ketakutan “Itu artinya Ajabde masih bermimpi menjadi Maharani Mewar ! Pratap telah menyamar dan pergi kesana !” ujar Ratu Bhatyani marah dan kesal, tak lama kemudian seorang pelayan datang menemui mereka dan mengabarkan kalau Dhaman Singh dicari oleh Rawat Ji “Apakah kamu mengatakan semuanya padanya ?” tanya Ratu Bhatyani kesal “Aku tidak mempunyai pilihan lain, Maharani ,,, karena Maharana Udai Singh menanyakan hal tersebut” ujar Dhaman Singh cemas, 

Kembali ke tempat Pratap, Mansoor yakin kalau Chetak akan mati “Kudamu akan mati sekarang juga !” ejek Mansoor “Tidak akan terjadi apa apa padanya !” ujar Pratap mantap “Lalu siapa yang akan menyelamatkan kamu ?” ejek Mansoor, saat itu Chetak menghampiri mereka berdua, Mansoor sangat kaget melihat Chetak yang berlari ke arahnya, Mansoor segera lari tunggang langgang, Pratap tersenyum melihatnya dan berlari ke arah Chetak, sementara di tempat Ajabde, Ajabde masih terus bertarung dengan pedangnya melawan orang orang Afghanistan, Ajabde melawan mereka sendirian, Badshah Khan sangat kagum dengan kemampuan Ajabde “Bagaimana caranya dia belajar bertarung menggunakan pedang setelah dia menikah ? Tapi dia mulai tidak bisa mengontrol pedangnya, aku haru melakukan sesuatu” ujar Badshah Khan senang, di tempat Pratap, Pratap mencoba mengajak bicara Chetak “Kita telah ditakdirkan untuk bersama, kamu telah memilih aku ketika kamu melihat aku tempo dulu, aku memang bodoh tidak bisa mengenali kamu dari dekat, tapi baiklah ,,, rasanya aku tidak sebodoh itu dan kamu adalah seorang teman baik, aku akan menjadikan kamu menjadi bagian yang berharga dalam kehidupanku” ujar Pratap sambil mencium Chetak dan membelainya lembut, Chetak juga menganggukkan kepalanya, tak lama kemudian Pratap menunggangi Chetak dan meninggalkan tempat itu, untuk menyelamatkan Ajabde SINOPSIS MAHAPUTRA episode 320 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top