SINOPSIS VEERA episode 37 (18 Desember 2012)

SINOPSIS VEERA episode 37 (18 Desember 2012) by. Sally Diandra Malam itu Veera masih terus menerus menangis, sementara Ranvi berdoa pada Tuhan “Yaaa Tuhan, aku mohon tolong buatlah Veeraku diam” pinta Ranvi diam dalam doanya, tak lama kemudian Ratan memasuki kamar Ranvi dan menghampiri Veera kemudian mengolesi balsem ke perut Veera, Veera segera berhenti menangis “Ibu, apa yang terjadi pada Veera ?” tanya Ranvi takjub “Perut Veera sakit, ibu hanya mengoleskan balsem diperutnya dan sekarang dia sudah membaik” ujar Ratan kemudian berlalu dari kamar Ranvi, Ranvi segera menulisnya di buku diarynya, sementara Veera tersenyum di tempat tidur 

Keesokan harinya, Ranvi mengajak Veera berjalan jalan di desanya dan dia mendengar ada seorang pria yang sedang membicarakan tentang obat obatan herbal, Ranvi segera mendekati orang itu dan bertanya “Tuan, apakah kamu punya obat yang bisa membuat Veera ku ini jadi besar, aku hanya ingin di tumbuh besar jadi aku bisa bermain main dengannya” pria itu memperdayai Ranvi dengan berkata “Sekarang kamu tutup matamu sementara aku akan membuatkan obatnya untuk kamu” Ranvi pun menurut, setelah selesai pria itu hanya memberikan Ranvi air putih, tak lama kemudian bibinya Baldev datang kesana dan berkata “Ranvi, adik bayimu ini sangat lucu” Ranvi melihat ke arah perutnya yang membengkak dan bertanya padanya “Bibi, kenapa perut bibi membesar ?”, “Karena ada adik bayi didalamnya” Ranvi tertegun “Apakah kamu seorang Chudail (mungkin semacam monster pemakan anak) ?” Baldev yang saat itu juga disana langsung menghardik Ranvi “Apa kamu bilang ? Kamu bilang bibiku seorang Chudail ?” Baldev tidak terima, Ranvi segera berlari ketakutan Sesampainya di rumah, Ranvi masih merasa ketakutan dan menceritakan pada ibunya “Ibu, ada hantu dimana mana !” ujar Ranvi sambil menutup pintu rumahnya segera “Apa yang kamu katakan, Ranvi ?” tanya bibi Chaiji heran “Bibi, di rumah Baldev ada seorang Chudail, dia memakan seorang anak” bibi Chaiji semakin bingung “Siapa yang kamu maksud ?”, “Itu bibinya Baldev, perutnya sangat besar” ujar Ranvi polos, Ratan yang mendengarnya langsung tertawa terpingkal pingkal, bibi Chaiji kemudian menjelaskan pada Ranvi, Ranvi merasa penasaran “Apakah Veera lahir dari perutmu, bibi Chaiji ? Karena perutmu sekarang sudah tidak membengkak lagi” tanya Ranvi penasaran “Ibumu itu juga gemuk sehingga perutnya juga tidak bisa terlihat” balas bibi Chaiji “Jangan bilang ibuku gendut, kamu itu yang gendut” ujar Ranvi kesal kemudian Ranvi mendekati Veera dan mulai mengukurnya, Ranvi mengambil spidol dan menandai tingginya Veera di dinding 

Malam harinya, Veera tiba tiba terjatuh dari tempat tidur tapi ternyata Ratan menyelamatkannya dengan menaruh sebuah kasur kecil dibawah tempat tidur Ranvi, kemudian Ratan duduk disana dengan kakinya yang menyilang dan tanpa terasa Ratan tertidur disana, keesokan harinya, bibi Chaiji datang ke rumah Ratan dan melihat Ratan yang masih tertidur, bibi Chaiji segera membangunkannya sambil berkata “Kamu telah membuat anak ini tidur rupanya, kamu telah memenangkan perasaan keibuanmu” ujar bibi Chaiji, 

Tak lama kemudian, Ratan sedang menjemur pakaiannya diluar, Ratan teringat akan ucapan Sampooran “Ratan, rumah ini sangat besar dan tinggi, jadi dimanapun kamu membutuhkan aku, kamu bisa menggantungkan dupattamu di teras, maka aku akan datang” Ratan segera berlari ke teras dengan dupattanya dan berkata “Aku sangat merindukan kamu, Sampooran ,,, aku mohon sekarang penuhilah janjimu, dimanapun kamu melihat dupattaku ini, maka kembalilah padaku” ujar Ratan penuh harap Hari berganti hari, waktupun terus berlalu, Ratan sedang merayakan hari Karvachauth, sedangkan Ranvi masih terus belajar, Ratan masih terus menunggu Sampooran kembali, hingga akhirnya Veera sudah bertambah besar, 

Veera sedang bermain main dengan Ranvi, hingga akhirnya perayaan Lohri dan Veera mengucapkan kata pertamanya adalah “Ibu” , Veera sangat senang sekali, sementara Ratan berlari menjauh darinya, Ratan sangat marah dan berkata “Dia tidak boleh memanggilku dengan sebutan ibu lagi !” namun Veera tetap memanggil Ratan dengan sebutan “Ibu” bibi Chaiji segera mencegahnya “Veera, Veera jangan memanggilnya dengan sebutan ibu ya , sayang ,,, karena cuma kak Ranvi yang boleh memanggilnya dengan sebutan ibu” ujar bibi Chaiji, Ranvi merasa bingung dan bertanya apa maksud dari perkataan bibi Chaiji ke Veera “Maksud bibi, Veera bisa memanggilnya dengan sebutan bibi, itu artinya juga sama seperti ibu” jelas bibi Chaiji, akhirnya Veera memanggil Ratan dengan sebutan “Bibi” namun kembali Veera menyebutnya dengan sebutan “Ibu” 

Waktupun terus berlalu dan Ranvi terganggu dengan pelajarannya, bahkan Ranvi sempat mendapat hukuman dari gurunya, gurunya juga mengeluhkan hal yang sama “Ranvi itu tidak bisa konsentrasi pada pelajarannya” Ratan terkejut, dengan berlalunya waktu Ratan mengurusi semua keperluan rumah, bahkan Ratan juga berusaha untuk memperbaiki sebuah kabel yang ada dirumahnya, Ratan bekerja sangat keras, tiba tiba Ratan mendengar suara traktor diluar, Ratan segera berlari keluar tapi Sampooran tidak juga kembali, Ratan masih terus menunggu Sampooran kembali ke rumah mereka, dupattanya masih menggantung ditengah teras, tak lama berselang, Ranvi kembali mengukur tinggi badan Veera, saat ini Veera sudah semakin besar dan Ranvi sedang sibuk dengan sebuah Rakhi, Ranvi mengikatkan Rakhi ditangan Veera, Veera juga mengikatkan Rakhi ditangan Ranvi, Veera melakukan aarti untuk kakaknya ini SINOPSIS VEERA episode 38 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top