SINOPSIS BEINTEHAA episode 111 part. 1 (31 Mei 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 111 part. 1 (31 Mei 2014) by. Sally Diandra Pagi itu Aaliya dan Zain sudah sampai di kota Mumbai, mereka berdua sedang berada di dalam mobil sambil saling berpelukkan “Sepertinya waktu baru di mulai pada saat ini” ujar Zain sambil mencium kening Aaliya, Aaliya tersenyum bahagia, sementara itu di rumah sakit, Paro dan Rudra sedang menemui dokter mereka “Kabar baik, tanganmu akan baik baik saja, kamu harus bertemu dengan RK Joshi” Rudra langsung menyela ucapan dokter “Mayor RK Joshi ?” dokter mengangguk “Saat ini dia sedang berada di BSD, dia akan membuat kamu latihan dan kamu akan membaik dalam sepuluh hari ke depan” Paro sangat bahagia mendengarnya “Jadi kami bisa kembali lagi ke Chandnagarh” dokter menganggukkan kepalanya, ketika Rudra menengok kebelakang, dilihatnya istrinya sedang berdoa “Paro, apakah kamu akan terus berdoa disini atau segera pergi dari sini ?” ujar Rudra 

Kembali ke tempat Aaliya dan Zain, mereka berdua masih di dalam mobil “Zain, aku merasa sepertinya kakiku ini melayang di atas tanah” Zain terus menerus menatap ke arah istrinya ini “Kenapa kamu menatap aku seperti itu terus ?” Aaliya merasa kikuk diperhatikan seperti itu terus oleh Zain “Untuk sepanjang hidupku” Zain terus menerus mendekat ke arah Aaliya dan hendak mencium bibir Aaliya, Aaliya merasa mal seraya berkata “Pak Ali, si supir melihat kita” Zain pun mengerti kemudian Zain menyuruh pak Ali untuk menghentikan mobilnya, begitu Zain keluar dari mobil “Pak Ali, lebih baik kamu pergi ke kantor ayah, nanti aku akan menyusul kesana, ini uang untukmu untuk naik taxi” Zain segera mengeluarkan sejumlah uang pada supir itu dan supir itupun pergi, Zain segera kembali ke mobil dan membuka pintu dimana Aaliya duduk, Aaliya tersenyum manis pada Zain “Aku tidak akan membuat kakimu menyentuh tanah” goda Zain sambil membalas senyum Aaliya “Kamu ini sinetron banget” Zain tidak mempedulikan ucapan Aaliya, Zain segera mengangkat Aaliya dalam gendongannya dan menggendongnya keluar dari mobil, mereka berdua saling memandang satu sama lain dengan mesra, kemudian Zain meletakkan Aaliya di kursi depan dan Zain sendiri duduk di kursi pengemudi “Ayoo kita berangkat !” ujar Aaliya “Kekuatan !” Aaliya bingung dengan ucapan Zain “Apa maksudmu ?” Zain tersenyum nakal sambil mengacungkan tangannya ke Aaliya “Tanpa kekuatan, aku tidak bisa membawamu pulang ke rumah” Aaliya mengerti maksud Zain, kemudian memegang tangan Zain erat dan berkata “Sekarang kita bisa pergi”, “Tidak” Zain kemudian semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Aaliya hendak mencium bibir Aaliya namun tiba tiba mereka berdua kaget ketika ada seseorang yang mengklakson dari arah belakang, Aaliya tertawa geli dan meminta Zain untuk segera melajukan mobilnya, Zain pun menurut segera melesat membelah kota Mumbai 

Sementara itu Paro dan Rudra juga sedang berada di dalam mobil, Paro teringat ketika dokter mengatakan kalau Rudra akan baik baik saja, Paro tersenyum sambil menatap ke luar jendela mobil “Kenapa kamu tersenyum ?” Rudra penasaran dengan tingkah istrinya “Jika kamu tersenyum kamu tidak akan kehilangan apa apa”, “Aku tidak tertawa” ujar Rudra “Jangan berbohong, kamu masih ingat kan ketika kamu tertawa di lantai” Rudra teringat ketika dirinya tertawa karena Paro “Sebentar lagi tanganku akan sembuh dan aku akan memberikan warna biru padamu, maka aku akan melihat siapa nanti yang akan tertawa” Paro terlihat sedih begitu mendengar ucapan suaminya, Paro teringat akan janjinya pada Dewa bahwa dirinya akan meninggalkan Rudra ketika Rudra benar benar sembuh total, Paro mulai menangis mengingatnya “Apa yang terjadi, Paro ? Tadi kamu tersenyum, sekarang kamu malah menangis, ada apa ? Aku benae benar tidak bisa mengerti kamu” Paro hanya terdiam sambil teringat pada kata kata Maithili “Seorang pecinta meminta cinta pada Dewa dan kamu harus mengorbankannya” Rudra segera membalikkan wajah Paro dan menyeka airmata yang membasahi pipi Paro, Paro merebahkan kepalanya di dada Rudra, 

Sementara itu Aaliya juga merebahkan kepalanya di bahu Zain yang saat itu masih menyetir mobil, kemudian kembali ke tempat Paro dan Rudra, dalam hati Paro berfikir “Mengapa kenangan indah seperti ini tidak bisa bertahan sepanjang hidup kami” tiba tiba mobil mereka berhenti, sang supir mencoba mengecek ada apa dengan mobilnya “Aku akan mengecek dulu” ujar Rudra sambil keluar dari mobil “Pak, kami harus naik kereta api dalam waktu setengah jam lagi, apakah kamu bisa memperbaiki mobilmu dengan cepat ?” Rudra mulai panik, dari dalam mobil, Paro melihat Dargah, Paro segera turun dan mendekat ke arah Dargah dan segera berdoa sambil menatapnya, kebetulan pada saat itu Aaliya melintas di dekat Paro dan berkata “ Baba selalu memberikan restu pada semua orang tapi jika kamu pergi ke sana makan itu akan lebih baik”, “Seandainya aku bisa pergi kesana, maka aku tidak akan berdoa disini, aku tahu dia tidak akan membiarkan siapapun pergi dari sini dengan tangan kosong” ujar Paro lgi “Kalau begitu, ayooo kita kesana ! Aku juga akan pergi kesana” Aaliya mencoba mengajak Paro memasuki Dargah “Tapi aku akan naik kereta setengah jam lagi” Aaliya tersenyum dan berkata “Lebih penting yang mana ? Doamu atau kereta api ?”, “Tapi Mayor Sahib ,,,” Aaliya heran “Siapa itu Mayor Sahib ?”, “Suamiku” ujar Paro, pada saat yang bersamaan mobil yang dikendarai Rudra dan Paro sudah berhasil di perbaiki, 

Rudra melihat Paro menghilang, tidak ada di dalam mobil, Rudra langsung panik, kembali ke tempat Paro dan Aaliya, mereka berdua masih ngobrol soal suami Paro “Jika suami kamu marah padamu maka kamu harus menenangkannya”, “Kamu tidak tahu, kalau dia itu sangat keras” ujar Paro cemas “Kadang seorang istri harus melakukan apa yang kata hatinya katakan, jika suami kamu mencintai kamu maka dia pasti akan mendukung kamu” ujar Aaliya lagi, saat itu Rudra sedang berjalan kesana kemari mencari Paro sambil menunjukkan foto Paro pada orang orang yang melintas di dekatnya, siapa tahu diantara mereka ada yang melihat Paro, sementara Paro masih bersama Aaliya “Bagaimana kalau dia tidak datang ?”, “Saat ini kita sedang berada di rumah Allah jadi percayalah, ayoo kita pergi sekarang” ujar Aaliya, 

Ditempat Rudra, Rudra mencoba berteriak memanggik manggil Paro, sedangkan dalam hati Paro berkata “Kali ini aku akan berdoa disini, aku tidak tahu apakah aku masih mempunyai waktu dengan Rudra di masa depanku nanti” Aaliya mencoba bertanya nama Paro “Siapa namamu ?”, “Paro” balas Paro “Kalau aku Aaliya” pada saat yang bersamaan Rudra menabrak Zain ketika dirinya mencari cari Paro “Maaf, maaf ,,, aku sedang mencari istriku, istriku menghilang” Rudra menunjukkan foto Paro pada Zain “Oh yaaa ? Istriku juga menghilang” Rudra langsung membentak Zain “Istriku benar benar menghilang, kenapa kamu malah bercanda ?” ujar Rudra kesal “Tenang, tenang ,,, tapi aku benar benar kehilangan istriku juga” Rudra merasa heran “Kamu ini aneh, istri kamu hilang, kamu malah tersenyum tenang”, “Kita sedang berada di Dargah, disini orang orang yang hilang akan bertemu, istrimu akan segera di temukan, dengan cintamu akan mendapatkan dirinya” ujar Zain tenang “Kamu membuat aku belajar tentang cinta, disini kamu adalah guruku”, “Ketika kamu mencintai seseorang, kamu akan mengetahuinya juga” balas Zain 

Aaliya mengajak Paro ke Dargah Baba, mereka berdua kemudian berdoa dengan cara mereka masing masing, Aaliya merasa ada sesuatu dibelakangnya, Aaliya segera menengok ke belakang dan dilihatnya Zain sedang berdiri disana diantara para pengunjung yang datang ke Dargah, Aaliya tersenyum, Zain melihatnya dari kejauhan dan membalas senyum Aaliya, Zain segera berlari kearah Aaliya “Paro, suamiku sudah datang” Paro segera berbalik dan melihat Zain “Dia itu suami kamu ?” Aaliya mengangguk “Dia bukan hanya suamiku tapi dia itu segala galanya bagiku, jawaban atas semua doa doaku, nyawaku” tepat pada saat itu Zain sudah berada didepan mereka “Kamu kemana saja, Aaliya ? Kamu ini selalu saja menghilang, apakah kamu meminta sesuatu sama Allah ?” Aaliya langsung mengangguk “Apa ?” Zain mulai penasaran “Aku tidak bisa mengatakannya padamu”, “Kamu sendiri bilang sama aku kalau kamu tidak akan menyembunyikan apapun dari aku” Aaliya tersenyum mendengar ucapan Zain “Aku tidak menyembunyikan apa apa, hanya saja tidak mengatakannya padamu”, “Untuk kekuatan !” Aaliya memberikan tangannya ke Zain, 

Paro melihat kebersamaan mereka sambil tersenyum “Aku sudah datang ke beberapa Dargah, tapi untuk pertama kalinya kamu telah menunjukkan padaku sesuatu” ujar Zain, kemudian Aaliya mengenalkan Paro pada Zain, Zain langsung teringat pada Rudra yang menunjukkan foto istrinya “Apakah nama kamu Paro ? Suamimu mencari cari kamu kemana saja, dia menunjukkan fotomu kesemua orang yang dijumpainya” Paro tertegun “Dia itu tidak mempunyai fotoku”, “Aku melihatnya” Paro semakin heran, tepat pada saat itu Rudra datang tempat mereka berada sambil terus mencari cari Paro, Rudra mulai marah karena tidak berhasil menemukan Paro “Lihat kan, aku bilang apa sama kamu kalau dia mencintai kamu, dia akan datang dan melihat kamu ada disini” namun Paro merasa cemas “Dia pasti akan sangat marah”, “Tenangkanlah dia dengan cinta, sekarang kamu lihat suamimu yang keras dan aku akan melihat suamiku yang lembut” ujar Aaliya kemudian mereka berdua beranjak pergi dari sana SINOPSIS BEINTEHAA episode 111 part. 2 (31 Mei 2014) by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top