SINOPSIS BEINTEHAA episode 104 (21 Mei 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 104 (21 Mei 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Zain melihat Aaliya dan Zubair sedang ngobrol di kamar Aaliya dan Zain, saat itu Zain hanya bisa menahan api cemburu dan amarahnya “Maaf, aku menganggu kalian berdua, bisa kah kalian keluar sebentar, karena aku mau siap siap ke kantor” Zubair tidak keberatan dengan permintaan Zain, Zubair segera keluar dari kamar tersebut diikuti oleh Aaliya, Zain semakin marah sambil ngomel pada dirinya sendiri “Zubbu atau Zubair, aku tidak peduli dan aku heran, kenapa Aaliya lebih memperhatikan dirinya ketimbang suaminya sendiri ?” dari pintu kamar Aaliya mendengar ucapan Zain “Zain, kamu sedang bicara apa ?”, “Zubbu ! Nama itu seperti nama tokoh kartun bagiku, yaa meskipun tampangnya oke” ujar Zain dengan nada mengejek “Itu hanya sebuah kebiasaan memanggil nama seseorang, Zain ,,, seperti halnya kamu kalau memanggilku dengan sebutan Mamu ki bhanji / keponakan kesayangan” tepat pada saat itu dari arah pintu kamar, Zubair melongok dari sana sambil memberikan kode ke Aaliya untuk mengungkapkan perasaannya ke Zain, Aaliya jadi tersipu malu ketika Zubair memberikan kode tangannya “Kenapa pipimu memerah ?” Zain yang membelakangi Zubair tidak tahu kalau Aaliya sedang ngobrol dengan Zubair dengan bahasa tubuh mereka “Zain, aku ingin mengatakan sesuatu padamu” ujar Aaliya bimbang 

Namun Zain sangat antusias begitu Aaliya mengatakan ingin mengatakan sesuatu “Apa yang ingin kamu katakan padaku ?” tanya Zain penasaran “Aku ingin mengatakan ,,,,” Zain langsung menyela ucapan Aaliya “Kamu tidak usah malu malu untuk mengatakannya” ujar Zain lagi “Aku ingin mengatakan ,,,, Zubbu ,,, eee ,,, apakah kamu suka dengan Zubbu ? Zubbu bertanya apakah dia bisa tinggal bersama kita untuk beberapa hari ?” rupanya Aaliya masih belum berani mengungkapkan perasaannya, sementara Zubbair yang masih berdiri di depan pintu kamar merasa kesal dengan apa yang diucapkan oleh Aaliya “Dia boleh tinggal disini selama dia suka karena bagaimanapun juga dia adalah saudara sepupumu, saudaraku juga”, “Terima kasih, Zain” Zubbair sangat kecewa karena Aaliya tidak mengatakan I love U ke Zain, Aaliya dan Zain kemudian berbalik dan saling membelakangi satu sama lain sambil menepuk jidat mereka masing masing, sebagai pertanda kesal, Zubbair juga ikut ikutan menepuk jidatnya dengan tangannya yang sakit, Zubbair langsung meringis kesakitan 

Zain sudah bersiap hendak berangkat ke kantor sambil berjalan di koridor rumah menuju ke ruang tengah sambil mengomel tentang Zubbair, Rizwan mendengar omelan Zain langsung menghampirinya dan bertanya “Apa yang kamu katakan tentang Zubbair, Zain ?” tanya Rizwan penasaran “Kamu tahu, bahkan Aayath juga sangat tergila gila pada laki laki itu dan dia juga tidak bisa memberikan toleransi pada Zubbair meskipun hanya untuk 2 jam” ujar Rizwan kesal “Dan Aaliya juga meminta ijin padaku agar Zubbair bisa tinggal dirumah ini selama 3 sampai 4 hari !” Zain dan Rizwan mulai mengomel soal Zubbair “Kenapa kita tidak mencoba mengungkapkan perasaan cinta kita pada wanita yang kita cintai ?” tiba tiba Rizwan mendapat telfon dari temannya yang mengundangnya ke pesta, Rizwan segera memberitahukan hal ini ke Zain “Kamu dan Aaliya juga di undang ke pesta itu, Zain” Zain sangat senang mendengarnya 

Pada siang harinya, Barkath bertemu Zubbair di ruang tengah “Zubbair, bagaimana dengan tanganmu yang terluka ?” Barkath mencoba memberikan perhatiannya ke Zubbair “Aku baik baik saja, oh iya ,,, ibuku juga sempat bercerita tentang kamu ketika kamu masih kecil dulu” Barkath hanya tersenyum “Aku merindukan masa kecilku dulu”, “Aku bisa menjadi anak kecil buat kamu” Zubbair berusaha menghibur Barkath, Barkath hanya tersenyum dan bertanya “Lalu apa yang kamu lakukan di Dubai ?”, “Aku bekerja disana sebagai bankir, kalau kamu ? Apa pekerjaanmu ?” tepat pada saat itu Shaziya datang dan menyela pembicaraan mereka sambil berkata “Barkath masih menikmati waktunya bermanja manja dari seluruh anggota keluarganya dan dia juga akan bergabung dalam bisnis keluarga pastinya” saat itu Aaliya datang menghampiri mereka dan berkata “Zubbair, kamarmu sudah siap, aku akan menunjukkan kamarmu” ujar Aaliya sambil menggeret tangan Zubbair “Zubbair, kamu seharusnya meluangkan waktumu bersama kami juga untuk beberapa saat” Zubair setuju dengan permintaan Barkath lalu pergi dari sana mengikuti Aaliya, sepeninggal mereka berdua, Barkath yang merasa kesal dengan perbuatan Aaliya berkata “Kak Shaziya, sepertinya kak Aaliya dan kak Zubair itu diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain, tapi aku mohon, kak ,,, kakak jangan mengatakan hal ini pada ibu” ujar Barkath dengan wajah memelas padahal memang hal itulah rencananya agar Shaziya mengatakan pada Surayya, Shaziya pura pura menyetujui ucapan Barkath dan segera berlalu dari sana untuk mencari Surayya 

Aaliya menunjukkan kamar Zubair pada Zubair, kemudian mereka berdua kembali ngobrol soal masa kecil mereka dulu sambil saling tersenyum satu sama lain, tepat pada saat itu Zain sudah pulang ke rumah dan mendapati mereka berdua di sana “Aaliya, bisakah kamu keluar sebentar ?” Aaliya menuruti permintaan Zain, Zain segera menggeret lengan Aaliya kemudian memberi tahu tentang undangan ke pesta temannya, mereka berdua saling memandang satu sama lain dengan mesra “Kamu tahu, temanku tidak bertemu dengan pacarnya selama 1 bulan, oleh karena itulah dia ingin memberikan pesta untuk merayakannya dan dia mengundang kita berdua untuk datang di pestanya” dari arah belakang Zubair tiba tiba melongok keluar dari pintu kamarnya seraya berkata “Aaliya itu tidak pernah ketinggalan dengan pesta apapun” Aaliya hanya tersenyum mendengar ucapan Zubair dan berkata “Baiklah, aku mau datang ke pesta itu” Zain sangat senang mendengarnya, sementara itu Rizwan juga memberitahu Aayath tentang pesta tersebut “Aaliya dan Zain juga akan datang di pesta itu, jadi aku juga ingin mengajakmu untuk menemani aku kesana, bagaimana kamu mau kan ?”, “Kalau kak Zain dan kak Aaliya datang kesana sebagai pasangan suami istri, sementara aku ,,, orangtuaku mengirimkan aku kesini untuk belajar, jadi akan aku pertimbangkan terlebih dulu ajakanmu itu” ujar Aayath santai 

Malam harinya di ruang bawah, Rizwan dan Zain sangat bersemangat menunggu Aaliya dan Aayath yang masih sibuk berdandan di kamar mereka masing masing di lantai atas, tak lama kemudian Aayath turun dengan baju pesta warna warninya dan rambut di kepang samping, di susul oleh Aaliya yang juga turun dengan pakaian saree merah lomboknya dengan rambut terurai, Zain dan Rizwan terperangah menatap kedua pasangan mereka masing masing, tiba tiba Zubair juga ikut turun dan berjalan dibelakang Aaliya “Zain, apakah kamu juga mengundang Zubair ke pesta ini ?”, “Bagaimanapun juga, dia adalah saudaraku” kemudian di belakang Zubair ternyata ada Barkath yang juga ikut bergabung dengan mereka ke pesta dengan baju pesta ungunya, kemudian mereka berempat menghampiri Zain dan Rizwan “Zain, Zubair ini belum pernah melihat pesta apapun di Mumbai, jadi aku mengajaknya untuk ikut bergabung dengan kita, bagaimana ? Zubair bisa kan ikut ke pesta itu juga ?” pinta Aaliya dengan wajah memelas, Zain berfikir kalau Zubair pasti akan mengambil kesempatan di pesta ini dan dia akan selalu bersama Aaliya tapi bagaimana jika aku menolaknya, Aaliya pasti akan sangat kecewa, tiba tiba Barkath menyela pembicaraan mereka “Aku akan datang bersama Zubair, bagaimana ?”, “Iyaa, benar begitu, aku diundang Barkath” timpal Zubair “Baiklah, kalian boleh datang” kemudian mereka berenam bergegas keluar menuju ke pintu depan, dalam hati Rizwan berkata dalam hati “Aku akan menghabiskan malam yang romantis malam ini dengan Aayath” sementara dalam hati Aayath berkata “Aku harus bisa menyelesaikan kuliahku dengan baik dan tidak jatuh cinta pada Rizwan” sedangkan dalam hati Zubair berkata “Aku ingin Aaliya bisa mengungkapkan perasaan cintanya pada Zain malam ini” Aaliya dan Zain juga berfikiran yang sama “Aku akan mengungkapkan perasaan cintaku padanya nanti” sedangkan dalam hati Barkath berkata “Malam ini adalah malam yang menyenangkan, aku bisa melakukan salah satu rencanaku” SINOPSIS BEINTEHAA episode 105 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top