SINOPSIS BEINTEHAA episode 103 (20 Mei 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 103 (20 Mei 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, siang itu, Aaliya melihat kunci mobil Barkath ada di meja dan dilihatnya Zain tidak ada disana, Aaliya segera mengambil kunci mobil itu namun belum juga Aaliya keluar kamar tiba tiba Zain muncul dan mengatakan kalau ada sesuatu di rambut Aaliya, Aaliya segera merapikan rambutnya, namun ternyata hal ini akal akalan Zain saja karena Zain segera mengambil kunci mobil Barkath yang Aaliya taruh diatas meja, dan tanpa Aaliya sadari ternyata Zain sudah tidak ada di belakangnya, Aaliya langsung melihat ke atas meja, kunci mobil itu sudah tidak ada disana, ketika Aaliya menengok ke arah pintu kamar, Zain sudah berdiri disana sambil menunjukkan kunci mobil Barkath dengan senyum nakalnya dan segera berlalu dari sana 

Akhirnya, Zain yang mengajari Barkath mengendarai mobil, Barkath kelihatan sangat gegabah dalam mengendarai mobilnya apalagi dalam melakukan pengereman “Baiyyu, sebaiknya kamu ajari aku di jalanan yang agak ramai, tidak sepi seperti ini” Zain menuruti permintaan adik palsunya ini dan membawanya ke jalanan yang agak ramai, tiba tiba di tengah jalan mobil Barkath menabrak seorang pejalan kaki yang hendak menyebrang jalan, Barkath sangat panik dan langsung menghentikan laju mobilnya, sementara laki laki itu terpental dari mobil Barkath dan jatuh pingsan di tanah “Baiyyu, bagaimana ini ?” Barkath sangat cemas, Zain segera keluar dari mobil untuk mengecek laki laki yang ditabrak oleh Barkath, Barkath mengikutinya dibelakang, mereka berdua langsung mengecek kondisi laki laki itu 

Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Usman mendapat telfon dari Zain yang mengabarkan tentang kecelakaan tersebut “Ayah, apa yang terjadi ?” Fahad langsung panik begitu juga Surayya yang ingin tahu apa yang terjadi pada kedua anaknya, Usman kemudian memberitahukan mereka tentang kecelakaan yang di alami oleh Barkath, tak lama kemudian, Zain dan Barkath sudah sampai di rumah, Barkath menangis dan menghambur dalam pelukkan Surayya juga Usman “Ayah, ibu ,,, aku seharusnya lebih waspada lagi”, “Sudahlah, yang penting kamu baik baik saja kan ? Semuanya baik baik saja kan ?” tiba tiba mereka mendengar langkah kaki memasuki rumah mereka dan mereka melihat seorang laki laki tinggi semampai dengan jaket kulit dan tas ranselnya di bahunya memasuki rumah tuan Usman sambil tersenyum senang “Siapa dia ?” Surayya segera membuka pembicaraan diantara mereka “Ayah, dia ini laki laki yang kami temui pada saat kecelakaan tadi, ketika aku mengatakan kalau aku anak tuan Usman, laki laki ini langsung ingin bertemu dengan ayah” Usman memperhatikan laki laki muda yang tampan itu dengan seksama setelah mendengar penjelasan Zain, laki laki muda itu memberikan salamnya pada Usman dan Surayya “Assalamu’alaikum, Mamu (paman), assalamu’alaikum Mami (bibi), perkenalkan nama saya Zubair Qureshi” 

Tepat pada saat itu dari Aaliya datang dan terkejut begitu melihat Zubair, Aaliya langsung berteriak “Zubaiiirrr !!!” semua orang terkejut mendengar teriakan Aaliya sambil menoleh ke arah Aaliya yang berlari ke arah Zubair, Aaliya sangat senang bisa bertemu dengan Zubair, saudara sepupunya di Bhopal sambil melakukan salam perjumpaan yang biasa mereka lakukan berdua di Bhopal sana “Kenapa kamu ada disini ?”, “Aloo (panggilan sayang Zubair untuk Aaliya), aku datang kesini karena untuk mencari kamu !” semua orang yang melihat kebersamaan mereka berdua hanya terdiam, termasuk Zain yang mulai merasa cemburu dengan kehadiran Zubair dirumahnya “Aku marah padamu karena kamu tidak datang di pesta pernikahanku tempo hari !”, “Aku juga marah padamu karena kamu tidak mengucapkan selamat ulang tahun untukku di hari ulangtahunku !” mereka berdua kemudian tertawa terpingkal pingkal, Aaliya dan Zubair tidak menyadari dengan beberapa pasang mata yang memperhatikan mereka berdua, Aaliya malah sangat khawatir ketika melihat tangan Zubair terluka, 

Kemudian Zubair menelfon ibunya yang merupakan bibi Aaliya di Bhopal, setelah mengabarkan keadaannya di Mumbai, Zubair kemudian memberikan ponselnya ke Usman agar bicara dengan ibunya “Maafkan, aku ,,, aku tidak bisa mengenali Zubair karena aku melihatnya 15 tahun yang lalu” ujar Usman pada ibunya Zubair “Zubair, apakah kamu baik baik saja ?” sela Surayya “Iya, bibi ,,, saya baik baik saja, kecelakaan itu merupakan sebuah alasan yang mempertemukan kita semua” ujar Zubair dengan senyum manisnya “Zain, kamu seharusnya bisa mengenali Zubair karena dulu waktu kalian masih anak anak kalian sering bermain bersama sama” Zain hanya tersenyum masam mendengar ucapan ayahnya, Zubair kemudian menceritakan pada semua orang tentang masa kecilnya bersama Zain dan Aaliya “Kita dulu sering bermain bersama, Zain ,,, waktu kita kecil dulu”, “Iyaa, betul ! Aku dan Zubair selalu bisa mengalahkan Zain disetiap permainan” timpal Aaliya kemudian mereka berdua ngobrol lagi dengan senangnya satu sama lain, namun Zain masih saja terdiam dan menahan api cemburu dan amarahnya “Zain, kelihatannya Aaliya sangat dekat sekali dengan Zubair” bisik Rizwan ke Zain, tiba tiba dari arah dalam kembali mereka mendengar teriakan Aayath yang sangat senang ketika mengetahui kedatangan Zubair di rumah pamannya "Kak Zubaaiiirrr !!" Aayath langsung memeluk Zubair erat, kali ini Rizwan yang cemburu dan marah melihat kebersamaan Zubair dan Aayath, Zubair pura pura marah ke Aayath dan berkata “Paman Usman, anda ini ternyata telah menyembunyikan dua putri cantik dari Bhopal dirumah anda rupanya” Usman dan lainnya tertawa kecil mendengar kelakar Zubair, kemudian Aaliya meminta ijin pada Usman untuk mengantar Zubair ke kamarnya, Usman pun mengijinkan, Aaliya dan Zubair segera berlalu meninggalkan mereka 

Di dapur, Barkath sedang menyiapkan jus jeruk untuk Zubair, tiba tiba Nafisa muncul dan menyuruhnya untuk beristirahat di kamarnya “Barkath, lebih baik kamu istirahat saja, nanti biar aku yang akan mengantar jus jeruk itu untuk Zubair” namun Barkath menolak “Kakak ipar, ini aku yang menyiapkan untuk Zubair”, “Rasanya kamu tidak perlu menyiapkan jus jeruk untuk Zubair karena bibi Chand yang seharusnya menyiapkannya, Barkath” tiba tiba Shaziya ikut nimbrung bersama mereka “Bibi Chand kan sudah bekerja puluhan tahun disini, jadi rasanya tidak masalah kalau aku yang mengerjakannya” Barkath segera mengambil jus jeruk itu dan di taruhnya di atas nampan, namun baru saja hendak melangkan keluar dari dapur, tiba tiba Aayath muncul “Barkath, apakah ini jus jeruk untuk kak Zubair ?” Barkath mengangguk mengiyakan, tanpa bertanya Aayath segera mengambil nampan itu dari tangan Barkath “Biar aku saja yang memberikannya ke kak Zubair” Aayath segera berlalu dari sana, Barkath benar benar marah dengan perlakuan Aayath karena sebenarnya Barkath ingin memberikan sendiri jus jeruk itu untuk Zubair, Nafisa dan Shaziya yang melihatnya hanya bisa tertawa geli kemudian pura pura ngobrol hal lain ketika Barkath memperhatikan mereka 

Di kamar Aaliya, Aaliya dan Zubair sedang ngobrol satu sama lain di sofa “Aaliya, kenapa kamu menikah dengan Zain, dari kecil kamu kan sering bertengkar dengan dia” tanya Zubair penasaran “Zain sekarang sudah berubah dan ,,,” belum juga selesai kalimatnya tiba tiba Zubair menyela ucapan Aaliya “Karena kamu mencintai dia bukan ? Apakah kamu sudah bertanya apakah Zain mencintai kamu ?” Aaliya menggelengkan kepalanya “Aku tidak tahu”, “Kamu harus mengungkapkan perasaanmu padanya” kedua bola mata Aaliya terbelalak “Tidak !”, “Aaliya, kalian berdua ini telah menikah selama 4 bulan dan sampai sekarang kalian berdua tidak saling mengungkapkan cinta kalian, kamu harus segera mengatakannya Aaliya” tepat pada saat itu Zain memasuki kamarnya dan melihat mereka berdua ada disana “Terima kasih, Zubair ,,, sekarang aku memiliki seseorang dimana aku bisa bicara dengan bebas” Zain tertegun mendengar ucapan Aaliya sambil menahan cemburu dan amarahnya SINOPSIS BEINTEHAA episode 104 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top