SINOPSIS RUHI TERSAYANG episode 35 (20 January 2014)

SINOPSIS RUHI TERSAYANG episode 35 (20 January 2014) by. Sally Diandra Saat itu Raman mengejek Ishita namun Ishita tidak menggubrisnya seraya berkata “Ruhi sangat merindukan kamu, kamu ini memang egois dan keras kepala yang hanya tahu tentang balas dendam” Raman tidak mempedulikan ucapan Ishita, Raman segera pergi dari sana sementara Ishita terus nyerocos mengungkapkan kekesalannya, pada saat yang bersamaan Mihika sedang memikirkan tentang Amma dan melihat Rumi “Rumi, kenapa kamu berbohong ? Amma sudah menceritakan semuanya padaku, dia ingin meminta maaf pada semua orang tap[ kamu mencegahnya, kenapa ?” ujar Mihika kesal “Aku merasa kalau semua orang tahu tentang hal itu, mereka pasti tidak akan membiarkan Amma, apakah kamu melihat kak Raman waktu itu ? Jika kamu merasa aku ini salah dan ingin pulang ke rumah kemudian menceritakannya pada Mihir, silahkan itu bisa kamu lakukan” Mihika sangat menyesal telah membentak Mihir “Aku tidak ingin memberikan kamu saran yang buruk” Mihika hanya terdiam dan berkata “Selamat malam” 

Mobil Ishita di bawa ke samping ke pembatas jalan, inspektur polisi menanyakan surat surat kendaraannya, Ishita segera menunjukkan SIM dan STNK nya, polisi mengira kalau Ishita sedang mabuk, Ishita langsung menegur polisi seraya berkata “Ini semua terjadi karena asap !” tepat pada saat itu Raman melihat Ishita sedang berdebat dengan polisi, Raman segera menghampiri mereka “Ada apa ini ? Apa yang terjadi ?” inspektur polisi itu menceritakan permasalahannya pada Raman “Aku tahu dia, dia tidak mabuk, kamu tahu kan bagaimana wanita, bagaimana mereka kalau menyetir” Ishita tidak suka dengan ucapan Raman, Raman dan Ishita mulai berdebat sendiri, Ishita menyebutnya sebagai pria yang arogan, sombong, mereka bicara secara tidak langsung dan blak blakkan, inspektur polisi berfikir kalau mereka ini suami dan istri “Sudah, sudah, sudah ,,, lebih baik kalian pulang kerumah dan bertengkarlah disana !” Ishita tidak suka dengan ucapan polisi itu “Dia ini bukan suami saya, pak Polisi ! aku mengendarai mobil ini baik baik saja dan aku tidak mabuk !” ujar Ishita kesal, inspektur polisi meminta maaf pada Ishita dan meminta Ishita untuk meminta bantuan pada Raman namun Raman telah meninggalkan mereka “Pak polisi aku akan mengendarai mobilku dan anda mendorongnya dari belakang” polisi itu mendorong mobil Ishita sementara Ishita mengendarainya, akhirnya mesin mobil Ishita menyala,

Ishita segera melarikan mobilnya pulang kerumah dan melihat Appa ada diluar “Appa, hari ini sangat dingin di luar dan kamu malah duduk disini, ayooo masuklah ke dalam” Appa menuruti ucapan Ishita, Ishita sangat senang ketika Appa dan dirinya bermain peramainan yang sama yang biasanya dulu mereka lakukan ketika Ishita masih kanak kanak “Apa yang di perlukan untuk permainan hari ini, Appa ,,, aku tahu, Appa kalau kamu ingin bicara denganku” Appa sangat menyesal “Aku tahu dari dalam hatimu yang paling dalam, aku minta maaf Appa ,,, aku tahu seharusnya aku menceritakan padamu segalanya”, “Aku percaya padamu, Ishita” ujar Appa “Kepercayaanmu sangat memotivasi aku” kemudian Ishita menceritakan tentang Ruhi dan kebohongan kecilnya yang membuatnya senang “Aku telah memberikan padanya sebuah hari yang normal, aku tidak ingin membuat perbedaan padanya, dia sangat senang hari ini, dia bilang padaku kalau Appa adalah pahlawan yang baik” Appa tersenyum senang “Apa yang kamu lakukan itu benar, ketika kita hidup dan ada orang orang di sekitar kita, yang tidak mengerti kita, kita tidak bisa membuat mereka diam” ujar Appa “Aku juga tidak tahu, Appa ,,, kalau hal ini akan sampai juga ke rumah kita”, “Kamu harus minum kopi buatanku kalau begitu” Ishita kemudian mengambil foto ayahnya dan mereka tertawa bersama sama 

Pada saat yang bersamaan, saat itu Mihika menemui Mihir kemudian memeluknya erat “Apa yang terjadi ?” Mihir terheran heran “Aku mau minta maaf, atas apa yang pernah aku janjikan, aku akan menjelaskan semua kesalahpahaman ini, aku akan menerangkannya ke Raman, aku mencintai kamu, Mihir” Mihir tertegun dan tidak percaya “Aku juga mencintai kamu” namun ternyata itu semua adalah mimpi Rumi, Rumi segera bangun dan berkata “Mihir selalu membawa pergi Mihika, meskipun hanya di dalam mimpi, jika dia menceritakan semuanya ke Mihir, ini akan menjadi sebuah masalah besar, aku harus melakukan sesuatu” Rumi melirik ke sebelahnya, dilihatnya Mihir masih tertidur, Rumi segera mengambil ponselnya dan melihat video Mihir dan Mihika dimana ketika Mihika mengakui cintanya pada Mihir, Rumi tersenyum melihat video itu, mereka saling mendekat satu sama lain di video tersebut, otak Rumi langsung berputar keras memikirkan apa yang akan dia lakukan yaitu dengan memanipulasi video tersebut. 

Keesokan harinya, Ishita sedang membangunkan Mihika ketika Amma menghampirinya dengan secangkir kopi “Appa sudah menceritakan padaku semuanya, ibu seharusnya juga mengerti semuanya” ujar Amma “Tidak usah khawatir, Amma ,,, hanya seorang ibu yang bisa mengerti tentang kekhawatiranmu, aku bisa mengerti sejak aku bertemu Ruhi, aku jadi tahu banyak tentang seorang ibu yang bisa sangat protekftif pada anaknya, seorang ibu yang berfikir dengan hati, bukan pikiran, jadi jangan katakan kata maaf” Amma sangat terharu mendengarnya, kemudian Amma membangunkan Mihika dan bertanya “Mihika, apakah kamu menceritakan semua ini ke keluarga Bhalla ?”, “Jangan khawatir, Amma ,,, aku akan menceritakan hal ini pada mereka” ujar Mihika 

Di rumah Raman, Raman sedang ngobrol dengan ayahnya “Bagaimana keadaan ibu sekarang ?”, “Dia baik baik saja, Raman” ujar tuan Bhalla, kemudian Raman meminta pada Mihir untuk bicara dengan pengacaranya “Aku sudah bicara dengannya, dia akan kesini segera” ujar Mihir, Raman akhirnya pergi menghadiri meetingnya, tepat pada saat itu Mihika menelfon Mihir “Mihir, aku ingin bertemu denganmu” terdengar suara Mihika di ujung sana “Apakah kamu yakin ? Lalu kapan dan dimana ?” tanya Mihir, pada saat itu Rumi dan teman temann ya sedang mengedit video Mihir dan Mihika, Rumi tertawa terbahak bahak dan berkata “Aku harus merusak hubungan Mihir dengan Mihika, aku sudah mengambil fil video itu dari ponsel Mihir mengeditnya, Mihir telah membuat kak Raman menamparku, sekarang lihat apa yang aku lakukan !” ujar Rumi senang SINOPSIS RUHI TERSAYANG episode 36 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top