SINOPSIS MAHAPUTRA episode 167 (05 Maret 2014) by. RS Didalam pertandingan, Pratap dan Jalal ingin bertarung, tapi tiba tiba
Purohit datang dan menghentikan pertarungan mereka, Purohit berkata pada
Pratap “Meera Bai menunggu kita" mereka menjatuhkan senjata mereka
masing masing, Pratap dan Purohit ingin pergi, tapi tiba tiba Pratap
berhenti dan berkata pada Jalal “Tunggu di sini, aku akan kembali !"
Dikuil, Pratap mencuci kaki Meera Bai, Meera Bai mengatakan “Pratap,
mengapa kamu melakukan ini ?" Pratap mengatakan “aku suka melakukan
ini, Anda selalu ada bersamaku, Anda selalu membantuku setiap kali aku
bertarung dengan musuh ku" Meera Bai mengatakan “Anda datang ke sini
hanya untuk mengatakan itu, aku tahu mengapa Anda datang ke sini, tapi
saya tidak bisa memenuhi keinginan Anda" Pratap mengatakan “Aku mohon
maafkanlah Mewar" Meera Bai mengatakan “Saya sangat berterima kasih
kepada Mewar dan seluruh keluarga kerajaan karena mereka masih terlibat
dalam bhakti Krishna saya, Pratap mengatakan “Saya mendengar bahwa tak
seorang pun bisa pergi sendirian dari rumah Anda, Pratap terus memohon
pada Meera Bai agar dia mau ikut ke Mewar, melihat Pratap terus memohon,
Meera Bai merasa terharu, kemudian Meera Bai setuju, dia mengatakan
“Baiklah, saya akan pergi dengan Anda, Pratap senang mendengarnya, dia
berterima kasih pada Meera Bai, kemudian dia mengatakan “sekarang kita
akan pergi ke Mewar" Meera Bai mengatakan “Kadang kadang saya ingin
hidup sendiri dengan Girdhar Gopal saya" Pratap mengatakan “Baiklah"
Di Mewar, semua orang bersiap siap menyambut kedatangan Pratap dan
Meera Bai, Uday Singh dan Jaiwanta membuat pengaturan kepada prajurit
dan pelayan, mereka terlihat bahagia, tiba tiba Mamrat ji dan Hansa
datang menemui mereka, Uday Singh lalu mengajak Mamrat Ji pergi
bersamanya, Jaiwanta memberikan berkahnya pada bayi Hansa, Hansa
bertanya “Dimana Pangeran Pratap ? saya tidak melihatnya dari tadi"
Jaiwanta mengatakan “Pratap tidak ada di sini, dia pergi ke Dwarika
untuk membawa Meera Bai kembali ke sini" Hansa senang mendengarnya,
disisi lain, Uday juga mengatakan hal yang sama pada Mamrat Ji,
Dikuil, Pratap sedang menunggu Meera Bai keluar dari ruangan Patung Dewa
Krishna, Purohit melihat Pratap sedikit tegang, Purohit berkata pada
Pratap “pergilah tidur, Anda tidak pernah tidur sepanjang malam" Pratap
mengatakan “aku tidak bisa tidur, aku harus menunggu Meera Bai" dipagi
hari, Pratap terbangun, dia melihat pintu ruangan Meera Bai masih
tertutup, dia bertanya pada Purohit, tiba tiba Bhaktjan datang dan
berkata “mengapa pagi ini Meera Bai tidak datang untuk berdoa ?" semua
orang berdatangan, Pratap mengatakan “aku akan coba untuk melihatnya,
Pratap menghampiri pintu dan membukanya, mereka melihat Meera Bai di
dalam ruangan, Pratap masuk kedalam, dia bertanya “dimana Meera Bai ?"
Pratap mencari cari Meera Bai, dia keluar dari ruangan untuk mencarinya,
dia masuk kembali, dia melihat Purohit berdiri di depan Patung Dewa
Krishna, Pratap bertanya “mengapa anda berdiri di sini ?" Purohit
mengatakan “Meera Bai masuk ke dalam tubuh Krishna, Pratap mengatakan
“saya yang bertanggung jawab untuk semua ini" Purohit mengatakan “semua
bisa dilakukan oleh dewa Krishna, Meera Bai juga sedang menunggu saat
itu" Pratap merasa sedih, kemudian Pratap mengambil Patung Dewa Krishna
dan membawa pergi bersamanya, dia teringat bagaimana Meera Bai tersiksa
dalam hidupnya saat dia berada di Mewar, Pratap sangat sedih mengingat
semua itu, tiba tiba Jalal datang menemuinya,
Di Mewar, Uday
Singh, Mamrat Ji, Jaiwanta dan hansa sedang berkumpul, Jaiwanta berkata
pada Hansa “ikutlah dengan saya, saya akan menunjukkan kuil Meera Bai,
Hansa setuju pada Jaiwanta, kemudian Hansa bertanya tentang Bhatiyani,
Jaiwanta terlihat gugup, dia mengatakan “dia tidak ada di sini"
kemudian Jaiwanta mengajak Hansa untuk pergi bersamanya,
Di
Dwarika, Jalal berkata pada Pratap “mengapa Anda menyembunyikan diri ?
saya pikir Anda adalah pesaing terbaik untuk saya" Pratap menoleh
kearah Jalal, Jalal terkejut melihat Pratap sedang menangis, dia
bertanya “mengapa anda menangis ?" Pratap mengatakan “Meera Bai telah
pergi, dan semua itu terjadi karena saya, karena saya mengajaknya untuk
kembali ke rumah dengan saya" Jalal sedih mendengar tentang Meera Bai,
dia bergerak menjauh dari Pratap dan menangis, Pratap melihatnya, Pratap
menghampirinya dan mengatakan “oh Anda menjauh dari saya untuk
menyembunyikan air mata anda dari saya ?" Jalal mengatakan kesedihannya,
Pratap bertanya “bagaimana Anda tahu tentang rasa sakit ini ? rasa sakit ini untuk
kehilangan seseorang" Jalal mengatakan “saya juga telah kehilangan ayah
saya" Pratap terharu mendengarnya SINOPSIS MAHAPUTRA episode 168