SINOPSIS BEINTEHAA episode 23 (29 January 2014) by. RS Aaliya dan Zain masih tidur di tempat tidur tapi dengan kepala yang
berlawanan arah, dihalaman rumah, Usman dan Fahad sedang berolahraga,
Fahad melakukan yoga, Usman bertanya padanya “apa yang kau lakukan,
Fahad mengatakan “aku sedang melakukan yoga, Usman mengatakan
“seharusnya kau melakukan olahraga renang dan gym, Fahad mengatakan
“aku tidak suka kerja keras, aku hanya senang dengan yoga, seharusnya
alarm Zain telah berbunyi pada jam 6 pagi tapi dia masih belum bangun,
Dikamar Zain, alarm berbunyi, Aaliya terbangun, dia ingin mengambil
alarm itu, dia bersandar pada Zain untuk bisa menccapainya, saat itu
Zain memegang tangan Aaliya dalam tidurnya, Aaliya mencoba untuk
melepaskan tangannya, tapi dia tidak bisa lepas dari pegangan Zain yang
cukuop erat, tiba tiba ponsel berdering, Aaliya mengambil ponsel itu
dengan kakinya, telepon itu dari Shabana, Aaliya meberi salam,
Shabana menjawab salamnya, Shabana mengatakan “kau harus bersiap-siap
untuk mempersiapkan semuanya dan memenuhi tanggung jawabmu pada semua
orang, dimana Zain?, Aaliya mengatakan “Zain tidak ada disini, aku
akan mengatakan padanya agar dia bicara pada ibu nanti,dan pada saat itu
Zain terbangun dan merampas ponsel dari Aaliya dan bicara pada Shabana,
Zain mengatakan “aku tidak pergi ke mana pun, aku berada di sini,
Aaliya hanya tidak ingin aku bicara pada bibi, Shabana bertanya “apakah
semuanya baik-baik saja, Zain mengatakan “semuanya sempurna, bibi tidak
perlu khawatir, aku akan memperbaiki Aaliya, ketika Zain masih bicara
pada Shabana, Aaliya bertanya tentang kopernya, Zain menunjukkan hal
itu, kemudian Zain mengakhiri teleponnya, Shabana merasa senang
mendengarnya, dia mengatakan “sepertinya semuanya baik baik saja, kata
kata Surayya membuat ku khawatir, tapi Zain adalah anak yang baik,
Didepan rumah, Fahad menghampiri Usman dan mengatakan “ayah, aku ingin
mengatakan sesuatu, kau telah melakukan hal yang baik dengan menikahkan
Zain dengan Aaliya, aku tahu aku adalah contoh yang buruk di mata ayah,
tapi aku tahu bahwa Aaliya adalah orang yang dapat menangani Zain lebih
baik, Usman mengatakan “kau benar, tapi Zain juga harus tahu bahwa
Aaliya bisa merawatnya lebih baik, kau adalah anak sulung ku, kau telah
membuat beberapa kesalahan, tapi itu tidak apa apa, kemudian Usman
meminta Fahad untuk kembali melakukan yoga, Usman mengatakan “jus mu
seharusnya sudah datang, tepat pada saat itu Nafisa dan Shaziya datang
membawa jus untuk Fahad secara terpisah, Surayya juga datang, Surayya
meminta Chand Bibi yang memberikan jus itu untuk Fahad, Chand Bibi
mengatakan “tapi aku sedang membawa teh untuk Aaliya, Surayya mengatakan
“kau harus memberikan jus itu pada Fahad terlebih dulu, kemudian
Shaziya dan Nafisa memberikan gelas jus pada Chan Bibi, Shaziya mengejek
dengan mengatakan “semua orang di rumah selalu terjaga kecuali Aaliya
dan Zain,
Tak lama Usman dan Fahad datang, Usman menyapa
Surayya, Surayya mengatakan “Aaliya dan Zain belum bangun, mendengar
itu, Usman meminta Chandbibi untuk membangunkan mereka, Shaziya
mengatakan “sesuai dengan ritual pengantin baru harus pergi dan menyapa
semua orang di kamar mereka, Usman berkata pada Shaziya”aku tidak ingat
kalau kau pergi dan menyapa semua orang, waktu telah berubah, semua
orang akan bertemu pada saat sarapan, kemudian Usman meminta Fahad untuk
pergi,
Disisi lain, Aaliya masuk ke kamar mandi untuk
bersiap-siap, dia melihat kopernya ada dikamar mandi, dia mencoba untuk
mengambilnya, tapi kopernya malah terbuka, dia mencoba untuk menutup
kopernya dan menyentuk tombol air kran, dan menyebabkan air dari kran
keluar dengan begitu deras sehingga semua pakaiannya basah, dia mencoba
untuk mematikan kran tapi dia tidak bisa, dia mengumpulkan semua
pakaiannya, tak lama Zain datang dan melihat dirinya yang sedang
berjuang untuk menutup koper di bawah shower,
Zain bertanya “apa
yang terjadi, Aaliya melihat Zain dan menegurnya, Zain mengatakan “kau
mencoba untuk menutup kopermu, tapi kau tidak mematikan krannya,
kemudian Zain pergi, dan Aaliya keluar dari kamar mandi,
Tak
lama Chand Bibi mengetuk pintu, Zain membukanya dan menyapanya, Chan
Bibi bertanya “mengapa kalian belum siap, Aaliya mencoba untuk
mengatakan pakaiannya basah, tapi Zain menghentikannya dan mengatakan
“Chandbibi kami akan turun dalam waktu 5 menit, kemudian Chan bibi
pergi, Zain berkata pada Aaliya “ayah akan pergi ke hotel pukul 9:00,
jadi kau memiliki 15 menit untuk bersiap-siap, Zain kemudian pergi untuk
bersiap-siap dan lagi memberitahu padan Aaliya hanya 15 menit untuk
bersiap-siap, Aaliya menjadi sangat khawatir, tak lama Chandbibi datang
dan memberikan setrika pada Aaliya, kemudian Chandbibi pergi, Aaliya
menyetrika pakaiannya, Zain datang dan bertanya “mengapa kau belum
siap, Aaliya berteriak dan mengatakan “apa kau tidak lihat aku sedang
menyetrika, Zain mendekati Aaliya dan mengatakan “ini kamar ku, kau
tidak memiliki hak untuk berteriak di sini, Aaliya mengatakan “aku akan
membersihkan semuanya sebelumnya, apa pun yang aku lakukan adalah untuk
paman, Zain mengatakan “kau hanya punya waktu 5 menit lagi, Aaliya
mengatakan “aku akan bersiap-siap dalam waktu 5 menit, tiba tiba Aaliya
menyadari kalau gaunnya terbakar karena pertengkaran mereka, Zain
mengatakan “sudah saya katakan, kau tidakakan bisa bersiap dalam 5
menit, selamat datang di neraka mu, Aaliya sangat khawatir melihat
gaunnya terbakar,
Zain datang ke meja makan dan mengatakan
selamat pagi kepada semua orang, Usman bertanya “dimana Aaliya, Zain
mengatakan “dia sedang tidur, dan pada saat itu Aaliya datang, Usman
mengatakan “kebohongan mu tertangkap sekarang, Aaliya datang dan menyapa
semua orang, Zain berkata dalam hatinya “gaunnya telah terbakar, tapi
bagaimana dia mengenakan gaun ini, Usman meminta Aaliya untuk duduk di
sebelah Zain, Aaliya bertanya “apakah aku tidak terlambat, Usman
mengatakan “tidak sama sekali, kau datang tepat waktu, jangan memanggil
ku paman, panggil aku sebagai ayah, mendengar itu, Surayya menyela dan
mengatakan “pernikahan terjadi baru kemarin, paman lebih baik, Usman
bertanya tentang penerimaan (valima).
Zain mengatakan mengapa
penerimaan, Usman meminta Aaliya untuk menjelaskan kepada Zain tentang
valima, Usman mengatakan “Zain tidak tahu apa-apa tentang ritual Islam,
kau harus mengajarinya, Usman kemudian mengatakan “aku akan pergi ke
hotel dan kemudian aku akan pergi panti asuhan, aku telah berjanji pada
Allah bahwa jika aku mendapatkan gadis terbaik untuk Zain, maka aku akan
memberi makan anak-anak yatim piatu, Allah telah memenuhi janjinya dan
aku akan memenuhi janjiku sekarang, Zain mengatakan “aku baru saja
menikah dan tidak ada kebutuhan untuk valima, dia menginformasikannya
pada semua orang, Aaliya mengatakan “valima adalah keharusan, menurut
hak Islam itu harus dilakukan, Zain mengingat ketika Aaliya
mengkhianatinya, Zain berkata dalam hatinya “aku tidak menyukai valima,
dan dia menginginkannya, Aaliya juga berkata dalam hatinya “aku minta
maaf Zain, paman telah mengatakan kalau valima adalah sunnah, maka aku
harus melakukannya untuk menyelesaikan pernikahan tersebut, SINOPSIS BEINTEHAA episode 24