SINOPSIS BEINTEHAA episode 22 (28 January 2014) by. RS
Dikamar Zain, Zain membaringkan Aaliya di tempat tidur, Zain
mendekat pada Aaliya, Aaliya merasa risih, tapi Zain hanya memberikan
ponsel dan berkata “teleponlah paman dan bibi, dan beritahu pada mereka
kalau kita telah sampai, Aaliya mengambil ponsel dari Zain dan
mengatakan “terima kasih,
Di Bhopal, Aayat bersikeras meminta
Shabana untuk menelepon Aaliya, tapi Shabana menolaknya, saat Ghulam
datang menemui mereka, tiba tiba ponsel berbunyi, Ghulam mengangkat
telaponnya, Ghulam merasa senang saat mendengar suara Aaliya, Aaliya
mengucapkan salaam dan berbicara padanya, Aayat mendengar Gulam menyebut
nama Aaliya, dia merasa bahagia dan meminta Ghulam untuk memberi kan
ponsel padanya, tapi Ghulam menolaknya, Aaliya tertawa mendengarnya dan
bertanya pada Ghulam “bagaimana Aayat, dan saat itu Aayat merenggut
ponsel dari Ghulam dan berbicara pada Aaliya, Aayat mengatakan “kakak,
aku ingin sekali berbicara padamu, Shabana memberi tanda pada Aayat
untuk bertanya tentang Zain, Aayat bertanya tentang Zain pada Aaliya,
Aaliya melihat kearah Zain, Zain tersenyum, Aaliya berkata pada Aayat
“kau hanya khawatir padanya, Zain merasa bahagia, Allah bersama
dengannya, Aayat bertanya “bagaimana dengan rumah paman?, pasti sangat
besar, Aaliya mengatakan “rumah paman sangat bagus dan indah seperti
istana, kemudian Shabana mengambil ponsel dari Aayat dan bertanya pada
Aaliya “bagaimana keadaanmu?, Aaliya bertanya “apakah kalian baik-baik
saja bukan, Shabana mengatakan “kami baik-baik saja, ini sudah larut
malam, sekarang tidurlah, kemudian Shabana menutup telaponnya, Aayath
mengatakan “aku harus bicara banyak pada Aaliya, dia marah dan pergi,
Shabana dan Ghulam merasa senang kalau putri mereka baik-baik saja
sekarang,
Di Mumbai, Surayya teringat bagaimana Zain menggendong
Aaliya dan membawanya pergi ke kamarnya, dia ingta akan kata-kata Zain
yang mengatakan Aaliya sebagai istrinya, tak lama Nafeesa datang dan
bertanya “mengapa ibu belum tidur?, Surayya mengatakan “bagaimana aku
bisa tidur sekarang setelah Zain mengkhianati ibunya sendiri, aku bahkan
tidak bisa berpikir kalau Zain telah menikahi Aaliya, aku tidak bisa
melupakan bagaimana Zain menikahinya, Zain sepertinya merasa senang
menikah dengan Aaliya, Nafeesa mengatakan “Iya bu, sepertinya Zain
merasa bahagia karena telah menikahinya, sepertinya semua ini terjadi
dengan persetujuan Zain, Surayya mengatakan “aku akan malu jika orang
orang bertanya tentang keberadaan Aaliya, Nafeesa mengatakan “aku tahu
itu, tapi aku menyesal untuk mengatakan kalau permainan ibu tidak
berjalan kali ini, Surayya mengatakan “aku akan menyiksa Aaliya, Nafisa
mengatakan “jika ayah ada, maka tidak ada yang bisa melakukan apa pun
pada Aaliya, Surayya mengatakan “aku akan memastikan pada Usman kalau
aku akan menyeret Aaliya keluar dari rumah sama seperti pada saat Usman
membawanya, setelah mengatakan itu dia tersenyum licik,
Dikamar
Zain, Zain meminta izin pada Aaliya untuk menunjukkan rumahnya, Aaliya
setuju, Zain menunjukkan warbrobe dan perabotan lain, Zain menunjukkan
kolam renang dari jendela dan mengatakan “kita akan menikmati kopi
sambil melihat pemandangan diluar, ayah memang benar, aku meminta maaf
atas apa yang terjadi karena telah menyakiti mu, Aaliya mengatakan “aku
ingin menjelaskan mengapa aku menerima untuk menikah, Zain mengatakan
“itu adalah masa lalu yang tidak penting, Aaliya mengatakan “aku pikir
kau akan membenci ku, Zain mengatakan “aku telah berjanji pada ayah mu
kalau aku akan mencintai mu dan meminta mu untuk memulai hidup baru,
Aaliya mengatakan “baiklah, lalu dia tersenyum, Zain bertanya “apakah
kau bahagia dan tidak menyesal telah menikahi dengan ku?, Aaliya
menggelengkan kepalanya, melihat itu Zain mengatakan “mari kita
merayakannya sekarang, mereka mulai menari dengan romantis, tiba tiba
Zain mendorong Aaliya ke tempat tidur dan memberikan senyum yang jahat,
Aaliya terkejut melihatnya
Zain berkata pada Aaliya "bangunlah
dari mimpi mu, kembalilah ke kenyataan, apa kau berpikir aku telah
memaafkanmu, setelah apa yang kau lakukan pada ku, aku tidak akan bisa
memaafkan mu begitu saja, aku akan pastikan kalau kau akan mengingat
semua kesalahan mu setiap saat dan setiap detik, kemudian Zain dengan
marah mengatakan “selamat datang di surga mu, apakah kau terkejut
sekarang?, kau pikir kau tidak akan mendapatkan orang baik seperti Zain
Abdullah, sehingga dengan sakitnya ayahmu kau membuat rencana untuk
menikah, Aaliya mengatakan “cukup Zain, aku sangat khawatir tentang
kesehatan ayah ku, itulah sebabnya mengapa aku menerima keinginannya
untuk menikahi dengan mu, lagi pula aku tidak suka menikah dengan
seorang pria seperti mu, aku akan melalui neraka dalam hidup ku
sehari-hari demi ayah ku, Zain mengatakan “kau akan mengatakan kalau
Zain adalah orang jahat dan menolak untuk menikah, Aaliya mengatakan
“kau akan menolaknya, Zain mengatakan “kau pikir aku sedang sekarat
untuk menikah, aku tidak percaya ini, mengapa aku harus bicara dengan
mu, aku datang hanya untuk memperingatkan mu bahwa aku akan membuat mu
begitu sulit untuk tinggal di sini, dan lambat laun kau sendiri akan
pergi dari sini, sampai kemudian kau tidak memiliki hak atas ruangan
ini, setelah mengatakan itu Zain kemudian pergi,
Dikamar Usman,
Usman datang menemui Surayya dan berterima kasih karena telah menerima
Aaliya sebagai menantunya, dia mengatakan “aku tahu kau tidak
menginginkan hal ini terjadi, tapi kau telah menerima ini dengan sepenuh
hati, aku bangga pada mu, aku tahu kalau kau akan menjadi ibu mertua
yang baik, Aaliya baru berada di kota ini, dia belum mengerti budaya
kita, kau akan mengajarkan semuanya secara perlahan, Surayya mengatakan
“kebahagiaan anak ku adalah hal yang paling penting bagi ku, jika Aaliya
terus membuat anak ku bahagia, maka aku tidak akan memiliki alasan
untuk tidak merawatnya, Usman mengatakan “aku melihat dengan cara Zain
melakukan Aaliya, aku merasa kalau dia sangat senang hari ini, tampaknya
kau akan mengurus Aaliya, Surrayya mengatakan “tentu saja,
Dikamar Zain, Zain mengganti pakaian pernikahannya dan berbaring di
tempat tidur, kemudian dia mematikan lampu, tiba tiba Aaliya datang dan
menyalakan lampu, Zain bangkit dan marah pada Aaliya, Aaliya mengatakan
“kau telah menikah dengan ku dan paman telah membawa ku ke sini, jadi
ruangan ini juga milik ku, kau bilang kalau aku tidak akan mendapatkan
pria seperti Zain Abdulla, dan kebenarannya adalah kalau kau tidak akan
mendapatkan gadis seperti Aaliya Haider, aku akan melakukan apapun yang
aku suka, dan aku akan hidup seperti yang aku inginkan, kau bisa saja
menghentikan ku jika kau bisa, Zain merasa sangat marah, kemudian Aaliya
tidur di tempat tidur, Zain terkejut mendengarkan semua perkataan
Aaliya,
Di Bhopal, Aayath bertanya pada Shabana “kapan kita akan
pergi untuk menemui Aaliya, Shabana mengatakan “kalau ayahmu sudah
membaik, maka kita akan pergi, Aayath mengatakan “kita akan bicara pada
Aaliya besok, Shabana mengatakan “Aaliya harus bisa menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan barunya, dia pasti memiliki banyak pekerjaan, jadi
kita tidak mengganggunya, Aayat mengatakan “ada banyak pembantu di rumah
paman, sehingga Aaliya akan menikmatinya, kemudian dia tertawa dan
mengatakan “aku berpikir tentang kakak Zain, dia akan bertoleransi
dengan Aaliya sampai sekarang, sekarang Zain harus mentolerir nya,
Shabana juga tertawa,
Dikamar Zain, Zain dan Aaliya sedang tidur
di tempat tidur, Aaliya bergerak dan kakinya mengenai wajah Zain, Zain
bangun dan mengatakan “bagaimana cara mengatakan sesuatu dengan gadis
yang sombong seperti dia, bahkan sekarang bagaimana aku untuk tidur,
Aaliya mengatakan dalam tidur “Aayat, biarkan aku tidur, Zain kembali
berbaring, kemudian Aaliya bangun dan teringat apa yang Zain katakana
padanya, Aaliya berkata dalam hatinya “ jika ini adalah neraka, maka aku
juga telah siap untuk itu Tuan Zain Abdullah, SINOPSIS BEINTEHAA episode 23 by. RS