SINOPSIS BEINTEHAA episode 18 (22 January 2014) by. RS Surayya merasa cemas dengan keputusan Usman, dia berjalan kesana
kemari, Nafisa mengatakan “tenang lah Bu, Shaziya mengatakan “ayah pasti
akan marah jika dia tahu, Surayya mengatakan “aku akan menangani Usman,
Disisi lain, Fahad sedang berjalan bersama dengan Zain, Zain bertanya
“ada apa kak?, Fahad mengatakan “jangan banyak Tanya, kau ikut saja, tak
lama mereka menemui Surayya, melihat Zain datang, Surayya menarik
tangan Zain dan meminta Zain pergi bersama Rizwan dengan memberikan Zain
uang, Shaziya mendukung keputusan Surayya, Zain terlihat bingung, dia
teringat akan kata-kata ayahnya yang mengatakan kalau dia adalah
kebanggaan ayahnya, Surayya menarik Zain lagi untuk segera pergi, Zain
mengatakan “aku tidak akan pergi, Surayya terkejut mendengarnya, dia
bertanya “apa?, apakah kau siap untuk pernikahan ini?, Zain mengatakan
“tidak bu, aku tidak siap untuk menikah, aku khawatir tentang ayah, jika
aku pergi sekarang, ayah akan merasa malu, baik untuk dirinya sendiri
dan juga aku, aku tidak akan membiarkan ayah kehilangan martabatnya
karena ku, Surayya marah mendengarnya dan mengatakan “perbedaan antara
kau dan Fahad adalah, Fahad selalu mendengarkan ku, sedangkan kau tidak
pernah mendengarkan ibumu, jika kau ingin menikah dengannya, pergilah,
pergi nikahi dia, melihat ibunya marah, Zain mencoba untuk
menenangkannya, Zain mengatakan “aku tinggal demi ayah, tapi aku akan
menemukan cara untuk menghindari pernikahan ini,
Disisi lain,
Usman melihat Shabana yang terlihat sedang sedih, Usman menghampirinya
dan bertanya ”apa yang terjadi, Shabana menggelengkan kepalanya, Usman
mengatakan “aku akan bicara pada Aliya, Usman ingin pergi, tapi Shabana
menghentikannya dengan mengatakan “dia tidak ingin mendengarkan siapa
pun, dia telah tumbuh dewasa sekarang, dia mengatakan jika dia menikah
Zain, maka semua tuduhan pada dirinya akan terbukti benar, mendengar itu
Phupi(bibi Aaliya) datang dan mengatakan “aku akan coba bicara dengan
Aaliya, tapi Shabana juga menghentikannya dan mengatakan “cobalah untuk
mendengarkan Aaliya, aku merasa ragu jika kita mengambil keputusan
terlalu terburu-buru, mendengar itu, Usman meyakinkan Shabana dengan
mengatakan “pernikahan Aaliya tidak akan terjadi tanpa keinginannya, aku
akan bicara dengannya, kemudian Usman pergi ke kamar Aaliya,
Dikamar Aaliya, Aaliya sedang sedih, tak lama Usman datang menghampiri
Aaliya dan memegang tangannya, Aaliya mengatakan “aku tahu apa pun yang
paman lakukan adalah untuk kebahagiaan orang tua ku, tapi bagaimana
dengan ku, Paman telah menantang keluarga Zeeshan bahwa pernikahan ku
akan terjadi sebelum Zeeshan menikah, tapi paman adalah sahabatku dan
paman telah berjanji kalau paman akan menemukan pria terbaik untuk ku,
tapi mengapa paman tidak membantu ku dan meninggalkan ku sendirian,
Usman mengatakan “paman masih sahabat mu dan akan selalu seperti itu,
paman berjanji untuk menemukan seorang pria yang baik untuk mu, tapi
karena paman sangat sibuk, paman lupa akan janji paman, sekarang dengan
semua kejadian yang terjadi di sini, paman merasa pernikahan mu dan Zain
harus terjadi, paman bahkan berpikir kalau keputusan ini bukan sekedar
keputusan, tapi takdir dari Allah, paman tidak berusaha untuk menangani
situasi atau mencoba untuk membantu orang, hal ini sangat mudah bagi
paman untuk memanggil 50 orang yang akan berdiri di depan mu untuk
menikahimu, tapi paman tidak akan melakukannya, Usman meminta Aaliya
untuk duduk dan mengatakan “mungkin kata-kata paman terdengar sedikit
aneh pada mu, tapi kau akan segera menyadari bahwa kau sudah mendapatkan
pria terbaik untuk mu, dan Zain juga mendapatkan seorang gadis
terbaik yaitu kau, mengapa aku tidak menyadarinya sebelumnya untuk
menikahkan kalian berdua?, Paman tahu Zain sangat baik, kalian berdua
akan hidup sangat bahagia, setelah kau datang ke rumah kami, Ghulam,
Shabana dan paman akan merasa sangat senang, kau harus mengambil
keputusan mu sendiri sekarang, lalu Usman pergi,
Tak lama ada
sebuah surat yang dilemparkan dihadapan Aaliya, ternyata itu surat dari
Zain yang menyatakan kalau dia ingin bicara dengan Aaliya, dan dia
sedang menunggunya di halaman belakang, kemudian Aaliya pergi dan
bertemu dengan Aaliya, lagu Beintehaa pun mengalun,
Aaliya
bertanya “mengapa kau memanggil ku, Zain mengatakan “Aaliya, aku tidak
bisa menikahi mu, aku datang kembali hanya untuk mengambil ponselku,
semua teman-teman ku hancur setelah menikah, aku tidak bisa membiarkan
ini terjadi pada diri ku sendiri, dan aku tidak bisa menikahi mu, Aaliya
mengatakan “bahkan aku juga tidak bisa menikahi mu, Zain mengatakan
“kenapa tidak kau abaikan pernikahan ini, Ayah memaksa kita untuk
menikah karena paman Ghulam yang saat itu dia berjanji padanya, Zain
mengatakan “aku sangat membutuhkan bantuan mu untuk pertama dan terakhir
kalinya, hanya untuk meyakinkan paman Ghulam kalau kau tidak ingin
menikah, Aaliya mengatakan “aku akan pergi sekarang dan meminta ayah
untuk menghentikan pernikahan ini, Zain memintanya untuk berjanji,
Aaliya berjanji, Zain berterima kasih pada Aaliya dan mengatakan “alu
tidak akan menjadi masalah bagi mu lagi, kemudian mereka berpisah,
Tapi mereka kembali dan melihat satu sama lain sebelum mereka pergi,
Zain meminta maaf pada Aaliya untuk apa pun yang terjadi, Aaliya
mengatakan “Ok, kemudian mereka pergi,
Aaliya pergi ke kamar
Ghulam, dia melihat ayahnya sedang batuk kesakitan, sementara disisi
lain, Surayya bertanya pada Zain “apakah kau yakin Aaliya akan
meyakinkan Ghulam dan Usman untuk menghentikan pernikahan ini, Zain
mengatakan “tentu saja dia akan melakukannya, Nafisa mengatakan “aku
akan memesan tiket besok pagi, kemudian dia meminta Rizwan untuk
memanggil agen perjalanan, Shaziya menghentikan Rizwan dan mengatakan
“aku sudah meminta agen perjalanan untuk memesan tiket, tiba tiba
seorang anak kecil datang dan memberitahu Zain bahwa seseorang
memanggilnya kedalam, kemudian Zain pergi
didalam, Ghulam mencium
kening Aaliya, dia sangat sedih, tak lama Zain datang dan melihat semua
itu, Ghulam melihat Zain dan meminta dia untuk mendekat, Ghulam
bertanya pada Zain tentang pernikahan, Zain meminta Ghulam untuk
beristirahat, kemudian Ghulam memberitahunya kalau Aaliya setuju untuk
menikah, Zain terkejut mendengarnya, dia melihat Aaliya dengan marah,
Ghulam memberikan tangan Aaliya untuk Zain, mereka saling memandang
dengan mimic wajah marah, Ghulam dan Shabana sangat bahagia melihat
mereka, tak lama Usman datang dan memberitahu pada Ghulam bahwa Kazi
saheb telah datang untuk upacara pernikahan, Ghulam senang mendengarnya
dan mengatakan SubhanAllah, SINOPSIS BEINTEHAA episode 19 by. RS