SINOPSIS MAHAPUTRA episode 5 Maharaj membuat
rencana utk beperang dgn Shams khan empat hari kedepan, Prajurit Shams
khan memang lebih banyak dari kita, tapi kita harus berjuang utk tanah
& rumah kita, kata Maharaj. Apakah kalian siap utk menyelamatkan
tanah kalian?, rencana ini adalah rahasia, tdak ada yg boleh tahu
tentang hal ini. Jika ada yg tahu tentang hal ini, maka rencana kita
mungkin akan gagal, kata Maharaj
Devidaas (menteri
yg bersama Pratap) datang ke Pratap dgn ketakutan, Apa yg terjadi, kata
Pratap. Ini tdak baik, kita harus pergi dari sini sekarang juga, kata
Devidas. Memang apa yg telah terjadi, Tanya Pratap. Ayo kita pergi, kata
Devidas
Ditempat
Afghanistan Chowni, Shams khan sedang mengasah pedangnya, lalu dia
mengisyaratkan pada seorang prajurit utk menaruh apel dikepalanya, lalu
prajurit itu mengambil apel & diletakkannya di kepalanya, prajurit
itu terlihat ketakutan, Shams khan mendekatinya & ingin memotong
apel itu, prajurit itu terlihat tegang. Shams khan berbalik &
memotong apel menjadi dua bagian, Shams khan mengambil apel yg telah
diptongnya & dia tertawa kegirangan, & prajurit itu menjadi
lega. Prajurit itu memberikan beberapa informasi utk Shams khan. Salah
satu dari orang-orang kami telah mencari tahu tentang Maharaj & dia
akan memberitahu kita jika mereka membuat rencana terhadap kita, kata
prajurit itu. Itu cukup bagus, kata Shams Khan
Ditempat Pratap.
Anda harus memeriksakan keadaan anda ke tabib, kata Pratap. Aku baik
baik saja, Aku tdak sakit, kata Devidaas, tiba-tiba sebuah surat
terjatuh, Pratap mengambilnya, Pratap melihat surat itu tapi dia tdak
membacanya, Devidaas sangat ketakutan, kemudian dia memberikannya pada
Devidas, lalu Devidaas pergi, Pratap curiga pada Devidaas
Pratap teringat
bahwa dia pernah melihat beberapa orang dari Afghanistan Chowni membaca
surat seperti yg dimiliki Devidaas, Apakah kalian pernah pergi
Afghanistan Chowni, Tanya Pratap pada pengawal digerbang. Tdak, kami
merasa terhina jika pergi kesana, kata pengawal itu. Pratap terlihat
bingung. Mengapa Devidas memiliki catatan yg sama dgn yg pernah dibaca
oleh prajurit Shams Khan?, Tanya Pratap dalam hati. Dia teringat ketika
Devidaas memberikan koin kepada pengawal, Tdak salah lagi dia adalah
seorang pengkhianat, kata Pratap dalam hati, kemudian Pratap berlari ke
dalam Istana.
Pratap, kata Choti
yg melihat Pratap berlari. Apakah ibu melihat Ibu Maharani, kata Pratap.
Apa yg terjadi, kata Choti. aku punya sesuatu yg harus dihentikan, kata
Pratap. Apa yg kau lihat, & apa yg harus dihentikan, Tanya Choti.
Aku harus menghentikannya, kata Pratap. kau harus menunggu sampai
Maharaj datang, kata Choti. itu akan terlambat, kata Pratap. Baiklah,
lakukan seperti yg kau inginkan, kata Choti. Terima kasih bu, kata
Pratap danlangsung berlari lagi utk pergi ke luar istana, tetapi
pengawalnya menghentikannya.
Dia kembali ke
Istana. Aku harus melakukan sesuatu, kata Pratap. Kemudian Dia berpikir
utk melompat dari dinding besar & pergi keluar, Maafkan aku ayah
karena aku menentang aturanmu, kata Pratap dalam hati, lalu dia
melemparkan sebuah tali ke atas tembok, & naik melalui tali itu.
Maharaj terlihat sedang lagi jalan menuju Istana. Maharaj tiba di Istana
& Pratap melihatnya.
Maharaj berhenti
& turun dari kudanya. Ada apa yg Mulia, kata menteri. Aku merasa
kalau pangeran Pratap sedang memanjat tembok, kata Maharaj. Tdak yg
Mulia, setelah terjadi apapun, dia tdak akan melakukan hal seperti ini,
kata menteri. Kemudian Maharaj memanggil Pratap, tapi Pratap terlihat
sedang berlari disuatu tempat. Maharaj mencari di mana-mana didalam
istana. Pratap pergi mengikuti Devidas. Maharaj masih memanggil-manggil
Pratap dgn marah, kemudian Maharani datang. Apa yg terjadi, Tanya
Maharani. Dimana Pangeran Pratap, Tanya Maharaj. Dia mungkin sedang
bermain, kata Maharani. Pratap pergi keluar, kata Choti. Mengapa sulit
bagi kalian semua utk menjaga dia, mengapa dia bisa keluar, Tanya
Maharaj. Dia tdak menghormati Aku sebagai seorang ayah, & sebagai
raja. Bagaimana Aku bisa fokus pada Istana, jika Aku tdak bisa
mengendalikan dirinya, kata Maharaj marah. Mengapa dia bisa keluar
Maharani, Tanya Maharaj. Ini adalah kesalahan Aku, Aku tdak menghentikan
dia utk pergi keluar, kata Choti. Aku tdak tahu mengapa dia melanggar
aturan, kali ini aku akan menghukumnya, kata Maharani. Tdak ada yg akan
ikut campur di antara kami, kata Maharaj. Maharaj hendak pergi, tapi
menterinya mengatakan “ jangan pergi, ini sangat berisiko. Aku akan
membawanya, keharusan bagi Aku utk pergi & menemukannya, kata
Maharaj. Aku yg akan mencarinya, Aku berjanji, Aku akan membawanya
kembali, kata menteri. Kemudian Menteri pergi bersama pengawalnya
Ditempat Pratap,
Pratap masih mengikuti Devidas. Pratap melihat pertemuan Devidas dgn
penjaga Afghanistan Chowni. Shams Khan sedang menunggu berita, beritahu
kami apa beritanya, kata penjaga. Aku memiliki berita yg besar, pertama
tepati dulu janji Anda, kata Devidaas. Berita apa yg kau bawa, Tanya
penjaga. Maharaj berencana utk melawan kalian setelah 4 hari, kata
Devidaas. Devidas mulai pergi dari sana, para penjaga mengatakan
kepadanya “jika berita ini bohong, maka Anda tdak akan selamat, Aku
harus memberitahu semua tentang hal ini kepada Maharaj, kata Pratap
dalam hati. Para penjaga mengatakan tentang Maharaj, & mendengar
beberapa suara dari pohon di mana Pratap bersembunyi.
Para penjaga
melihat Pratap, & mengenali baju anak Udai Singh yg datang terakhir
kali ke Chowni. Anda akan harus membayar utk berbicara menentang
Maharaj, kata Pratap. Mereka menantang Pratap, Pratap siap bertarung dgn
mereka. Perkelahian dimulai & Pratap mengalahkan mereka. Pratap
hendak pergi, tapi tiba-tiba kakinya terasa sakit, dia duduk utk melihat
kakinya, tiba-tiba Seorang prajurit bangkit hendak memukul Pratap dari
belakang.