SINOPSIS MAHAPUTRA episode 3 Rana Ji (Maharaj
Udai Singh) meminta Pratap & Shakti utk datang ke Pengadilan, Semua
Ratu terkejut mendengarnya. Kemudian Pratap & Shakti berjalan ke
pengadilan. Kakak, Aku sangat takut dgn kemarahan Ayah, kata Shakti.
Kemudian seorang prajurit datang menghampiri mereka, Apa yg akan terjadi
Pangeran, kata Prajurit. Ibu telah mengatakan kepadaku, bahwa jika aku
melakukan kesalahan apapun, maka aku harus siap menanggung resikonya,
kata Pratap. Pratap & Shakti datang kepengadilan, Shams khan melihat
mereka, Salam yg Mulia, kata Pratap & Shakti. Siapa diantara mereka
yg melakukan kesalahan itu, Aku membutuhkan jawabannya, kata Rana Ji
pada Shams Khan.
Aku yg bertanggung
jawab utk semua ini yg Mulia, Aku yg bertarung dgn prajuritnya, kata
Pratap. Lalu apa yg Shakti lakukan dgnmu, Tanya Rana Ji. Jika dia telah
mengakui bahwa dia yag melakukannya, maka mengapa anda bertanya pada
orang lain, kata Shams khan. Shakti pergilah, kata Rana Ji, lalu Shakti
pergi utk duduk bersama ibunya. Dia adalah anak-anak, jadi berikan saja
dia hukuman yg kecil, kata Shams khan memegang dagu Pratap. Tiba-tiba
Pratap melemparkan tangan Shams Khan. Aku memang anak-anak tapi Aku
telah bertarung dgn Prajuritmu, & Aku telah mengalahkannya, kata
Pratap. Diam Pratap, kata Rana Ji menegur Pratap. Putra Anda sangat
berani, orang Rajput tdak suka berlutut. Aku ingin hukumannya adalah
memohon ampun padaku. Aku ingin dia berlutut & memohon pengampunan
padaku, kata Shams khan. Pratap & Rana Ji terlihat tegang. Cepat
berlutut & mohon ampun padaku, kata Shams khan. Rana Ji sangat marah
dgn sikap Shams Khan tapi dia tdak bisa berbuat apa-apa. Pratap tdak
mendengarkan Shams khan, lalu Shams Khan berteriak padanya, kemudian
Pratap berlutut, Shams Khan tertawa melihatnya, tapi Pratap meminta maaf
kepada ayahnya, Shams khan terkejut & marah melihatnya. Lihatlah
apa yg dilakukan putramu, kata Shams khan. Ibu mengatakan kepadaku bahwa
nenek moyang kita tdak pernah berlutut didepan siapapun, sehingga aku
tdak bisa melakukannya, aku hanya bisa berlutut hanya didepan guru,
orang tua & Tuhanku, kata Pratap, semua orang tersenyum mendengarnya
kecuali Shams Khan & pengikutnya.
Maharaj membuat
Pratap berdiri & menyuruh Pratap utk pergi dari pengadilan. Uday
Singh, belum selesai Shams Khan bicara, Rana Ji menghentikannya dgn
mengangkat tangannya, Shams Khan terdiam, dia terlihat marah. Baiklah,
kata Pratap & pergi. Tdak, tdak-tdak, Ini tdak benar, sekarang Anda
harus meminta maaf, kata Shams khan marah. Diam, kata Rana Ji marah
& menterinya mengeluarkan pedang mereka begitu juga dgn prajurit
Shams Khan. Aku adalah orang Rajput & Aku tdak akan menurunkan
kepala Aku didepan siapapun, Apa yg kau inginkan, Aku tdak ingin utk
memulai pertarungan dipengadilan ini, karena pengadilan ini seperti
kuil, kata Rana Ji.
Semua orang
terlihat tegang. Aku hanya meminta pengampunan bukan Pratap, kami akan
mengambil keuntungan dari Mewar ini, baiklah, kata Shams khan. Apa pun
yg Anda inginkan, Anda akan mendapatkan, kata Rana Ji. Aku meminta
banyak hal, kata Shams khan. Baiklah, kata Rana Ji. Aku menginginkan
pedang leluhur kalian, kata Shams khan. Lupakan tentang pedang itu,
karena Anda tdak akan bisa mengangkatnya, tunjukkan padaku jika Anda
bisa mengangkatnya, itu adalah tantangannya, kata Rana Ji. Shams khan
tertawa. Tdak utk hari ini, mungkin beberapa hari lagi, berjanjilah,
Anak Anda Pratap sangat cerdas, kata Shams khan lalu pergi bersama dgn
pengikutnya. Pangeran Pratap, kata Rana Ji dgn berteriak, sementara itu
Pratap sedang duduk dgn Maharani & Choti, Mereka terlihat tegang.
Pratap datang
kedepan Maharaj, & dia berdiri diam. Semua Ratu juga berdiri disana
utk berbicara dalam mendukung Pratap. Aku akan bicara padamu jika Aku
sudah tenang, & akan memberikan hukumanmu, kata Rana Ji. Bagaimana
Shams khan punya hak utk menghina Anda, bagaimana itu dikatakan
kejahatan bagi Aku utk berkeliaran di Tanah kami sendiri, Shams khan
telah mengambil tanah nenek moyang kami, & jika Aku mengambil
beberapa buah mangga dari pohon, bagaimana bisa itu dikatakan sebuah
kejahatan?, kata Pratap. Maharaj hanya diam mendengarkannya. Aku bicara
tentang kebaikan, Shams khan telah menghina tanah air kita tapi tdak ada
orang Rajput yg memberikannya hukuman, Jika Anda ingin menghukum Aku,
maka Anda bisa melakukannya, kata Pratap.
Kau masih kecil utk
memahami hal-hal ini, kata Rana Ji. Aku akan menghukum Pratap selama
dua hari dia tdak akan diberikan makanan & minuman yg diperlukannya
utk hidup, kata Rana Ji. Yang Mulia, kata Choti, ingin membela Pratap
tapi Rana Ji menghentikannya utk bicara. Semua Ratu kasihan melihat
Pratap, mereka terlihat sedih.
Pratap dimasukkan
kedalam penjara, Ditempat latihan, Maharaj sedang berlatih, dia teringat
akan kata-kata Pratap & dia terlihat marah, hingga tangannya
berdarah karena latihan. Choti datang kesana & mencoba utk
menenangkan dirinya. Aku tdak punya jawaban utk pertanyaan Pratap, kata
Rana Ji. Anda pasti akan memiliki jawaban segera, jangan menghukum
Pratap seperti ini, kata Choti. Tdak, Aku tdak akan mengurangi hukuman,
jika Aku melakukan tdak menghukumnya, maka apa yg akan di katakan orang
orang, biarkan dia berada disana dalam kondisi apapun, kata Rana Ji.
Dua hari berlalu,
Pratap teringat akan kata-kata kasar Shams Khan pada dirinya & juga
ayahnya, kemudian prajurit datang & membebaskannya, kemudian dia
keluar dari penjara & dia melihat Maharani & mengambil
berkatnya. ku sedih melihat kau harus menjalani hukuman ini, kata
Maharani. Mengapa ayah membiarkan Shams khan & tdak menghukumnya,
aku merasa tanah nenek moyangku telah memanggil, kata Pratap. Ya,
terlihat seperti itu, kata Maharani Pratap datang ke gambar nenek
moyangnya & bertanya pada mereka, Mewar sekarang berada di bawah
pengaruh orang jahat. Orang-orang menghina kita, & Maharaj tdak
melakukan apa-apa, Aku ingin Anda membuat Aku mandiri, kata Pratap.
Pratap pergi
ketempat pedang, Kapan nasib akan memutuskan & memilih Aku utk
pedang ini, kata Pratap, lalu Dia melihat pedang & mengangkatnya
keatas, Aku tdak akan membiarkan tanah nenek moyang Aku kalah, ini
adalah sumpah & tujuan Aku, dimana hari itu akan datang maka semua
anak Mewar akan bebas, kata Pratap, dari jahu Choti melihat Pratap.
Kemudian Choti menemuinya, Apa yg telah Anda lakukan?, Choti terlihat
tegang & memintanya utk meletakkan pedang kembali. Nenek moyang Aku
telah memilih Aku utk menjadi penjaga Mewar, kata Pratap.