SINOPSIS MAHAPUTRA episode 100 (11 November 2013) by. RS
Di Boondi, Panna Tai ingin pergi keluar dari Boondi, tapi prajurit melarangnya untuk keluar, dia memohon pada prajurit itu agar diperbolehkan untuk keluar, mendengar itu prajurit yang berjaga diluar membuka pintu gerbang dan mengatakan kalau mereka telah diperintahkan untuk tidak memperbolehkan siapa saja untuk keluar, Pannatai merasa sedih, dia sangat khawatir pada Dudha,
Di Mewar, kuda Pratap (Sarang) terlihat sangat gelisah, Pratap masuk kedalam kandang dan mencoba untuk menenangkan Sarang, Pratap terlihat kewalahan mengontrolnya, tiba tiba kuda itu menendang Pratap hingga terjatuh,
Didalam Istana, Uday dan para menterinya sedang membahas tentang masalah Boondi, tiba tiba mereka mendengar ada keributan diluar Istana
Diluar, Pratap dan beberapa prajurit mencoba untuk menangkap Sarang, tak lama dari atas Balkon Istana Uday, Jaiwanta dan Bhatyani datang untuk melihat apa yang terjadi, sedangkan dibawah Pratap dan para prajurit masih berusaha untuk menangkap Sarang, mereka terlihat kewalahan, salah satu prajurit meminta ijin pada Uday untuk melakukan kekerasan pada Sarang, tapi Uday mengatakan kalau Pratap yang akan melakukannya, Uday dengan memegang sebuah cambuk ditangannya memanggil Pratap dan memintanya untuk mencambuk kuda itu, Uday melemparkan cambuk itu, Pratap menangkapnya, Pratap menolak untuk melakukannya, Pratap mengatakan kalau dia akan mampu untuk menangkap Sarang, kemudian Pratap dan para prajurit kembali mencoba untuk menangkap Sarang, dari atas Bhatiyani mengatakan kalau Pratap tidak akan mampu menangkapnya, Uday bertanya mengapa dia berkata seperti itu, Bhatiyani mengatakan kalau Jaiwanta yang akan menjawabnya, kemudian Uday bertanya pada Jaiwanta, Jaiwanta mengatakan kalau kuda Pratap pernah hilang di desa tapi dia bisa menanganinya, Uday mengatakan kalau hati Pratap selalu membayangi pikirannya, dia memerintahkan agar segera menenangkan kuda tersebut, tak lama para prajurit bisa menangkannya, kemudian Uday datang menghampiri Pratap dan bertanya mengapa dia tidak ingin melakukan kekerasan pada kuda itu, Pratap mengatakan kalau dia tidak ingin menyakiti kudanya, Uday mengatakan kalau seekor binatang tidak terkendali, maka mereka harus menggunakan kekerasan padanya, kemudianUday pergi, setelah kepergian Uday, Pratap mengatakan kalau dia tidak ingin menyakiti Sarang, dia juga bertanya kenapa Sarang tidak terkendali, dia merasa ada sesuatu yang aneh,
Di Boondi, Krishna berjalan menuju ke tempat persiapan untuk menghukum mati Dudha, Krishna berkata kalau dia memiliki firasayt kalau Sakha Veer pasti akan datang untuk menyelamatkan Dhuda, tak lama Pannatai datang menemui Krishna, dia mengatakan kalau dia tidak mampu untuk menyelamatkan Dhuda, dia menangis, mendengar perkataan Ibunya Krishna mencoba menenangkannya, Krishna bertanya “apakah dia tahu Sakha Veer, Krishna mengatakan kalau Sakha Veer akan datang untuk menyelamatkan Dhuda, Panna Tai mengatakan “ jika Sakha Veer bukan warga Boondi, maka bagaimana dia mengetahui tentang semua ini, dia terlihat sedih, dia pergi meninggalkan tempat itu, Krishna mengejarnya,
Di kamar Pratap, dia memberikan makanan pada seorang warga dan memintanya untuk membagikan pada masyarakat miskin, tak lama pelayan datang dan mengatakan kalau Pratap harus bersiap siap untuk Pooja Dilwali, kemudian Pratap meminta orang itu untuk pergi,
Dikamar Bhatiyani, dia sedang bersiap siap untuk perayaan Dilwali, dia membicarakan kekhawatirannya pada Kokoiya tentang kembalinya Pratap dan Jaiwanta, tak lama seorang pelayan datang dan mengatakan kalau Jaiwanta yang akan duduk di pooja, Bhatiyani marah mendengar kabar itu, dia melempar barang barang yang ada dihadapannya, kemudian dia meminta pelayannya untuk segera bersiap siap,
Di kamar Uday, seseorang datang menemuinya dan memberikan sepasang gelang sebagai hadiah Bhatyani, dia tersenyum melihatnya, dia mengatakan kalau itu sangat indah,
Di koridor Istana, Uday sedang menuju kamar Bhatiyani untuk memberikan gelang itu padanya, tapi saat dalam perjalanan dia melihat Jaiwanta yang sedang bersiap-siap, (saat itu Jaiwanta terlihat cantik ), Uday terpesona oleh kesederhanaan Jaiwanta yang indah dipandang, Uday berjalan masuk kekamarnya, Jaiwanta tidak melihat kedatangan Uday, Jaiwanta mengambil duppatanya dan ingin memakainya, saat Jaiwanta mengembangkan dupattanya tanpa dia sadari Uday masuk kedalam dupattanya, mereka seperti berpayung berdua , mereka saling menatap, kemudian Uday memasangkan dupatta tersebut pada Jaiwanta, merasa malu Jaiwanta bertanya mengapa dia datang ke sini, Uday sedikit gugup menjawabnya, kemudian dia menujukkan gelang itu pada Jaiwanta, Jaiwanta mengangkat kedua tangannya, melihat itu Uday memasangkan kedu gelang itu pada tangan Jaiwanta, Jaiwanta terlihat bahagia, dari balik tirai Bhatyani melihat semuanya, dia sedih dan cemburu,
Di Boondi, Pannatai pulang kerumahnya, Krishna menemuinya dan mencoba untuk menenagkannya dengan mengatakan kalau Sakha Veer akan datang untuk membantu Dhuda, Pannatai mengatakan kalau dia tidak akan datang, kemudian dia masuk kedalam rumahnya, setelah Pannatai masuk, Krishna mengatakan bagaiman dia kan menemui Sakha Veer, tak lama dia teringat bagaimana Sakha Veer pernah mengatakan padanya bagaimana dia bisa memanggilnya, kemudian Krishna mengatakan kalau dia akan pergi untuk memberi tanda pada Sakha Veer,
Di Istana Mewar, Pooja akan dimulai, Uday meminta pelayan untuk memanggil Pratap,
Dikamar Pratap, dia sedang bersiap siap,
Di hutan, Krishna sedang menggali tanah dan mengambil petasan,
Dikamar Pratap, pelayan datang dan mengatakan kalau Uday memanggilnya,
Dihutan, Krishna menyalakan petasan sebagai tanda pada Pratap, di Istana, Pratap sedang berjalan menuju ke tempat pemujaan, kemudia dia mendengar suara petasan, dia berpikir kalau di Boondi sedang ada bahaya, pelayan yang bersamanya bertanya apa yang dia pikirkan, dia mengatakan dalam hatinya kalau Krishna dalam bahaya, Pratap melihat kearah kudanya dan pergi menuju kudanya,
Dihutan, Pannatai melihat petasan itu dan bertanya pada Krishna untuk apa dia melakukan itu, Krishna mengatakan kalau petasan itu sebagai tanda agar Sakha Veer datang membantu mereka, Panna tai mengatakan seharusnya dia tidak melakukan itu, Krishna mengatakan kalau dia tidak punya pilihan lagi,
Di Istana Boondi, Surtan Singh melihat petasan itu, dan dia menduga kalau iti adalah tanda untuk Sakha Veer,
Di Istana Mewar, semua orangsedang menunggu kedatangan Pratap, Pandit mengatakan kalau saatnya pooja untuk dilakukan, tiba tiba seorang pelayan datang dan mengatakan kalau Pratap pergi keluar, Uday terkejut mendengarnya, Jaiwanta mengatakan kalau dia akan pergi untuk memanggilnya, tapi Bhatiyani mengatakan kalau dia yang akan memanggilnya, Jaiwanta melarangnya, tapi Uday mengatakan kalau Jaiwanta hahrus tetap disini, kemudian Bhatiyani pergi untuk memanggil Pratap,
Di kandang kuda, Pratap sedang mempersiapkan kudanya, Pratap merasa bimbang antara pergi atau tidak. SINOPSIS MAHAPUTRA episode 101 by. RS