SINOPSIS MAHAPUTRA episode 165 (3 MARET 2014) by. Sally Diandra
Di desa Dwarika, Pratap dan Jalal saling berhadap hadapan, saat itu Jalal kelihatan sangat marah sambil mengangkat belatinya ke atas, Jalal menatap Pratap dengan tatapan marah namun tiba tiba mereka berdua mendengar suara Meera Mata, sejenak keduanya terlena oleh suara yang merdu tersebut. Jalal dan Pratap bersama sama menuju ke kuil Meera Mata, lalu mereka duduk bersila mendengarkan lantunan lagu bhajaan yang merdu yang di lantunkan oleh Meera Mata, para pengikut yang lain juga nampak memenuhi kuil Meera Mata untuk ikut mendengarkan suara merdu Meera Mata dalam memuja Dewa Khrisna. Tiba tiba Jalal berdiri dan hendak mendekat ke arah Meera Mata untuk bertemu secara langsung dengannya, namun salah satu pengikut Meera Mata mencegatnya tapi ternyata Meera Mata malah membolehkan Jalal bertemu dengannya “Biarkan dia masuk ! Tidak apa apa !” ujar Meera Mata “Meera Mata, kamu itu belum tahu tentang aku maka mengapa kamu memberikan aku ijin untuk bertemu denganmu ?” ujar Jalal heran “Dewa Khrisna tahu segalanya, mulai sekarang dan seterusnya, salah satu wajahmu akan pergi dari sini” ujar Meera Mata sambil tersenyum “Aku benar benar merasa sangat bersalah” ujar Jalal sambil melepaskan kalung yang di kenakannya lalu diberikannya pada Meera Mata, salah satu pengikut Meera Mata yang menerima kalung itu dan di letakkannya di dekat patung Dewa Khrisna, ketika Jalal hendak berkata kata lagi tiba tiba di lihatnya Meera Mata sudah tidak ada di depannya tapi sudah duduk bersila didepan patung Dewa Khrisna sambil kembali melantunkan lagu lagu pemujaan untuk Dewa Khrisna dan tak lama kemudian acara pemujaan Dewa Khrisna pun selesai, semua orang pengikut Meera Mata mulai meninggalkan kuil Meera Mata, Jalal dan Pratap juga ikut meninggalkan kuil tersebut
Di desa Dwarika, ketika Tansen mencoba memanggil gerobak sapi yang berisi orang orang agar mengantarnya ke rumahnya, tiba tiba Jalal menghentikannya dan menunjuknya sebagai penyanyi nasional di kerajaannya, Jalal meminta maaf atas kelancangannya itu “Yang Mulia, aku akan menyanyi dari dalam hatiku yang paling dalam, jika kamu memaksa aku untuk menentangnya maka aku tidak bisa melakukan hal itu dan kamu bisa membunuh aku !” ujar Tansen
Sementara itu di kuil Meera Mata, Pratap sedang berusaha meminta ijin pada salah satu pengikut Meera Mata untuk bertemu dengannya secara pribadi “Kapan aku bisa bertemu dengan Meera Mata ?” tanya Pratap penasaran “Kamu bisa menolong untuk memberikan makanan ke orang orang yang ada di sekitar kuil kalau ingin bertemu dengan Meera Mata” ujar sang pengikut Meera Mata, akhirnya Pratap mencoba memberikan makanan untuk orang orang yang bertahan di sekitar kuil, ternyata salah satu dari orang itu ada Jalal dan Tansen, Jalal dan Pratap kembali berpandang pandangan, tak lama kemudian Jalal menolak makanan yang diberikan oleh Pratap, Jalal berdiri, Tansen pun juga berdiri “Aku akan makan siang sesuai dengan makanan yang aku inginkan ! Aku dengar di desa ini banyak sekali rusa, aku akan pergi berburu !” ujar Jalal lantang, saat itu Pratap yang juga sedang berada didekat Jalal, mendengar ucapan Jalal “Purohit Ji, aku harus menghentikan tindakan anak itu !” tak lama kemudian tampak Jalal mulai memasuki hutan dengan panah dan busur yang dibawanya.
Setelah sampai di tengah hutan, Jalal segera turun dari kudanya dan memperhatikan ke sekelilingnya sambil mencari seekor rusa, tak lama berselang ada seekor rusa yang melintas di kejauhan, Jalal segera mengejarnya sambil berlari lari dan siap memburu rusa itu dengan busur dan anak panahnya, sementara itu Pratap juga sudah mulai memasuki hutan dan mencoba mencari dimana Jalal berada, tujuan Jalal adalah seekor rusa tapi rusa itu terus berlari, Pratap mendengar suara langkah kaki Jalal dan segera mengikutinya, ketika Jalal melesatkan anak panahnya ternyata tembakannya luput, Jalal gagal membunuh rusa itu, Pratap terus memata matai Jalal. Jalal mengira daun daun yang bergerak itu adalah rusa padahal dibalik dedaunan itu ada Pratap di belakangnya, ketika Jalal melesatkan anak panahnya kembali ke arah daun daunan itu, anak panah Jalal nyaris hampir mengenai Pratap, namun Pratap berhasil menyelamatkan dirinya sendiri, Pratap mematahkan anak panah Jalal kemudian bersembunyi lagi dari Jalal, Jalal segera menghampiri dedaunan tersebut dan menemukan anak panahnya yang patah, Jalal heran “Siapa yang telah melakukan hal ini ? Siapapun kamu keluarlah ! Dan muncul di hadapanku segera !” bentak Jalal lantang, tak lama kemudian Pratap keluar dari tempat persembunyiannya, Jalal tertegun “Kenapa kamu mengikuti aku ?” tanya Jalal heran “Aku tidak bisa membiarkan kamu membunuh apapun di daerah Meera Mata !” Jalal hanya terdiam sambil menutup matanya dan mengandalkan indera pendengarannya saja sambil mengarahkan busurnya ke samping, tepat pada saat itsd seekor rusa ada tepat di bidikkan Jalal, Pratap yang mengetahui hal ini segera mengambil batu an mengusir rusa itu agar segera pergi, di rusa pun berlari kencang, Jalal marah “Tidak ada seorangpun yang bisa memerintah aku !” bentak Jalal “Aku pikir kamu tidak bisa bertemu dengan Shatriya !’ jawab Pratap tak kalah lantang SINOPSIS MAHAPUTRA episode 166 by. Sally Diandra